Cilebar Rawan Pencurian Motor

Saturday, December 27, 2008

Jalan di pesisir pantai Kecamatan Cilebar, gelap jika malam.
CILEBAR, RAKA - Angka pencurian motor di Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar cukup tinggi, kurangnya Penerang Jalan Umum (PJU) menjadi penyebab kriminalitas itu terjadi. Pencuri motor ini kadang dipergoki warga saat mereka menyusup-nyusup ke jalan gelap, akibatnya warga jadi kehilangan jejak.
 
Seperti dikatakan warga Dusun Sukamulya, Sahro kepada RAKA kemarin. Kata dia, gelapnya ruas-ruas jalan raya membuat warga setempat cemas. Mereka mengkhawatirkan kendaraan motor dicuri. "Kalau ada penerang jalan, semua ruas jalan akan terang hingga ke sawah-sawah, selama ini hanya ada beberapa tiang listrik yang terdapat lampunya," katanya.
 
Dia menceritakan, beberapa tahun lalu daerah di pesisir pantai Kecamatan Cilebar ini jadi rute pencuri yang membawa kabur motor hasil curiannya. Bahkan sering terjadi kejar-kejaran pencuri dengan warga. Namun, gelapnya malam membuat warga pun kelimpungan mencari jejak pencuri itu. Alhasil, warga cuma bisa menggerutu dan kesal karena pencuri berhasil lolos di kegelapan malam.
 
"Saya mohon pada pemerintah supaya menempatkan lampu-lampu besar di sepanjang jalan. Selain khawatir dibegal pencuri, jalan gelap pun kadang jadi kendala bagi warga, karena tidak bisa melihat jalan berlubang, akibatnya sering kecelakaan," jelasnya.
 
Diketahui, sepanjang jalan dari Desa Sungaibuntu, Kecamatan Pedes hingga Desa Pusakajaya, Kecamatan Cilebar, hanya ada satu-dua PJU. Jalan pesisir pantai ini memang rusak parah dan menyulitkan pengendara. Menghindari kecelakaan, warga sering membawa motornya dengan kecepatan rendah. Pada saat seperti inilah pelaku 'begal' atau pencuri motor beraksi. Mereka mencegat warga, menganiaya dan membawa kabur motornya. "Setelah beberapa tahun ini, belum lagi ada kejadian seperti itu, tapi tetap saja kami khawatir itu terjadi," ucapnya. (spn)

Agar Muara Sungai Tidak Tersumbat Pasir, Butuh Pemecah Gelombang

Friday, December 26, 2008

Saluran air pembuang yang tiap hari digali, untuk antisipasi luapan banjir.
 
 
CILEBAR, RAKA - Mengantisipasi banjir akibat sumbatan pasir di muara saluran air, perlu dibangun pemecah gelombang yang menjulur 100 meter ke lepas pantai. Sehingga, meski terjadi air pasang, saluran pembuangan tetap mengalir. Demikian kata Kepala Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan CIlebar, Warman Abdurahman, kepada RAKA, kemarin.
 
Dia menjelaskan, diantara beberapa saluran pembuang, yang sangat fital dan harus dibangun pemecah gelombang yaitu saluran pembuang yang lokasinya di Dusun Sukamulya RT 01. "Pemecah gelombang sepanjang 100 meter itu dibangun kiri-kanan menjulur ke lepas pantai. Meski air pasang, muara saluran itu tidak akan tertutup pasir," ucapnya.
 
Sekitar dua minggu lalu, pihaknya sudah lelah mengeruk pasir-pasir yang menyumbat di tiap saluran pembuang. Selain menyita waktu, penggalian pasir tersebut membutuhkan dana operasional yang tidak sedikit, karena mengerahkan beberapa pekerja yang perlu diupah. Sementara, warga tidak akan sanggup iuran hanya untuk membayar para tukang cangkul tersebut. Dan jika muara saluran yang tersumbat itu tidak dicangkul, dikhawatirkan banjir mengancam pesawahan, tambak ikan bahkan pemukiman. "Makanya, perlu dibangun pemecah gelombang, supaya pekerjaan kita bisa untuk menyelesaikan persoalan lainnya dan masyarakat pun bisa tenang," ujarnya.
 
Dia mengatakan, saluran antara perbatasan Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar dan Desa Sungaibuntu, Kecamatan Pedes airnya deras, sehingga tidak perlu dibangun pemecah gelombang, karena jika pasir yang dibawa air pasang akan menutup muara sungai ini, air yang deras dari hulu akan mendorong pasir-pasir tersebut dan muara saluran di perbatasan dua desa itu tidak akan tersumbat. Beda dengan saluran air pembuang yang debitnya kecil, saluran ini tidak akan mampu mendorong pasir-pasir karena arusnya lemah.
 
Selain saluran air pembuang, muara-muara sungai besar nelayan seperti di Betokmati dan Sungaibuntu pun kena imbas air laut pasang yang terjadi kemarin. Nyaris, lalu lintas perahu terganggu akibat penyumbatan muara sungai itu oleh pasir yang dibawa banjir rob. Meski begitu, aktivitas nelayan tetap berjalan seperti biasanya, tapi mereka tetap antisipasi terhadap fenomena alam ini.
 
Biasanya, di beberapa muara sungai nelayan, seperti Pakisjaya, Pedes, Betokmati dan lainnya, jika terjadi air pasang dan muara sungai tersumbat, ratusan perahu nelayan tidak masuk ke muara sungai, melainkan menyandarkan perahu-perahunya di pantai dan diikat, ini berlangsung hingga beberapa lama. Dan perahu-perahu itu bisa masuk setelah pasir-pasir yang menyumbat muara itu terdorong air sungai yang deras, setelah beberapa bulan lamanya. (spn)
 
 

Warga Tanjung Pakis Tuntut Kades Mundur

Terkait Ekploitasi Pasir Laut
 
KARAWANG, RAKA – Ribuan warga Pakisjaya kembali mendatangi kantor Bupati Karawang, Rabu (23/12). Aksi tersebut didampingi Sepetak mahasiswa pecinta alam Universitas Singaperbangsa Karawang dan ormas lainnya. Mereka mendesak Bupati Karawang, Drs. Dadang S. Muchtar agar mencabut izin eksploitasi pengerukan pasir laut di perairan Muara Bungin, Desa Tanjung Pakis oleh PT Purna Tarum Murni.
 
Pada kesempatan tersebut, warga meminta pada bupati supaya Kepala Desa Tanjung Pakis, Sopyan dicopot dari jabatannya, karena dianggap menghianati nurani rakyat berkaitan dengan ekploitasi pasir laut itu. Diketahui, para demontran yang notabene warga asli Tanjung Pakis meminta dengan tegas supaya pengerukan dihentikan, karena akan mengakibatkan hancurnya daratan pantai. Selain itu, ekploitasi laut itu disinyalir akan mengganggu aktivitas nelayan setempat.
 
Bahkan, para demontran ini pun lantang mengutuk kepala desa mereka yang telah dianggap menghianati warga. Ini terlihat dari spanduk dan slogan yang mereka usung. Seorang nelayan Tanjung Pakis, Wartam (43), semua warga Desa Tanjung Pakis menuntut agar Sopyan dihentikan dari jabatanya, karena dianggap sudah menjual semua warganya kepada pihak perusahaan demi kepentingan pribadinya.
 
Lebih lanjut dia menjelaskan, sejak kepemimpinannya, kepala desa ini telah menghianati amanah yang telah diberikan warga Tanjung Pakis, karena banyak program pemerintah yang telah diselewengkan oleh kades tersebut, seperti dalam pembagian paket gas untuk di desa Tanjung Pakis yang dipungut biaya sebesar Rp 25 ribu tiap warga. Diakui Wartam, pungutan serupa tidak dilakukan oleh kepala desa lain di Kecamatan Pakisjaya. (spn)

Sepekan Lebih, Pusakajaya Utara Diterjang Rob

Wednesday, December 24, 2008

Muara saluran air pembuang dicangkul, akibat tersumbat pasir laut.
 
 
CILEBAR, RAKA - Sepekan ini banjir rob menerjang pemukiman di pesisir pantai Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar. Air mulai tinggi pukul 07.00-10.00 WIB, pada sore hari pantai terlihat surut. Banjir ini pun mengancam ratusan hektar sawah di desa ini, karena air laut yang asin masuk ke tanah persawahan.
 
Kepala Dusun Sukamulya, Desa Pusakajaya Utara, Sahro (50) menjelaskan kepada RAKA, Selasa (23/12) sore, air asin telah masuk ke ratusan hektar sawah itu, sehingga pembibitan padi di sawah-sawah akan ditunda sementara waktu, mengingat tanah sawah sudah tercemar air asin yang akan berdampak buruk pada pertumbuhan bibit padi. Selain ratusan hektar sawah, terdapat puluhan hektar tambak ikan bandeng yang juga terancam banjir.
 
Sementara, gelombang air laut itu membawa pasir hingga ke daratan hingga jalan raya, akibatnya muara-muara saluran pembuang dari hulu tersumbat. Saluran pembuang dari Dusun Babakan Pedes, Tegal Jero dan dusun lainnya tidak bisa mengalir lancar ke laut karena tersumbat pasir. Untuk mengatasinya, beberapa petani tambak dan sawah termasuk aparat desa setempat melakukan pengalian pada muara-muara saluran pembuang, supaya air tidak mengantung dan mengakibatkan banjir, apalagi saat beberapa hari ini hujan selalu turun.
 
"Sudah seminggu lebih pesisir pantai ini diterjang banjir rob, banyak saluran pembuang yang tertutup pasir, maka kami menggalinya supaya saluran air jadi lancar mengalir ke laut. Jika tidak digali, ratusan hektar sawah akan kebanjiran, apalagi saat ini hujan terus-terusan turun," ucapnya di saat sedang mengeruk pasir dengan cangkul di salah satu muara saluran air.
 
Sebelumnya, kata Sahro, alat keruk yang dipinjamkan dari BPBPLAPU dikerahkan untuk menggali penyumbatan pada muara-muara saluran, tapi banjir rob pun terus-terusan menerjang, sehingga muara saluran air yang sudah dikeruk itu pun kembali ditutupi pasir laut. Selanjutnya, beberapa petani tambak dan petani sawah mencangkul muara saluran itu secara berkala. "Kemungkinan, penggalian pakai cangkul ini akan terus dilakukan petani," tukasnya.
 
Dilihat, setelah pasir laut dicangkul petani, tidak lama kemudian pasirnya ambruk longsor dan saluran pun kembali tersumbat. Jika tidak dilakukan pengerukan berkala, maka saluran air itu akan benar-benar tertutup. "Makanya kami terus pantau muara-muara saluran pembuang supaya air tetap mengalir ke laut," ucap Sahro. (spn)
 

SMK BII Terancam Tidak Bisa Ikut Ujian UN

RENGASDENGKLOK, RAKA - Menghadapi UN (Ujian Nasional) yang akan digelar pada April 2009 mendatang, SMK Bina Insinyur Indonesia (BII) Rengasdengklok diiusukan tidak diperbolehkan mengikuti UN yang selama ini menginduk di SMKN 1 Karawang.
 
Kekhawatiran ini dirasakan para guru-guru kelas tiga. Seperti diungkapkan staf pengajar SMK BII, Agus Widiyatmoko (49) mengatakan, rumor tersebut memberikan efek yang tidak bagus terhadap situasi di SMK BII, karena rumor yang berkembang sekarang ini, siswa tidak diperbolehkan menginduk untuk mengikuti UN ke SMKN 1 Karawang. "Kami juga merasa khawatir dengan adanya informasi yang mengatakan siswa kami tidak diperbolehkan UN menginduk ke SMKN 1 Karawang," katanya kepada RAKA, Selasa (23/12) siang.
 
Dia menjelaskan, saat ini kebenaran informasi tersebut belum diketahui oleh pihak sekolah, hanya saja siswa kelas tiga yang berjumlah sekitar 30 orang sudah mendapatkan tekanan yang luar biasa sebelum menghadapi UN itu tahun depan. "Saat ini kami harus menghadapi siswa kelas tiga yang mempertanyakan tentang informasi tersebut," tuturnya.
 
Kata Agus, pihak sekolah juga tidak yakin dengan informasi tersebut, pasalnya pada tahun kemarin ketika UN tahun 2008 kami masih menginduk di SMKN 1 Karawang dan tidak ada masalah, bahkan saat itu siswa kami hanya satu orang yang tidak lulus. "Mudah-mudahan informasi tersebut tidak benar, karena menurut kami tidak ada alasan jika SMK BII tidak diperbolehkan menginduk UN ke SMKN 1 Karawang," jelasnya.
 
Jika informasi tersebut benar, lanjutnya, pihak SMK BII merasa dianak tirikan, tentunya menjadi penghambat dalam melaksanakan pendidikan di Rengasdengklok. Dan hal ini tentunya berbenturan dengan kebijakan pemerintah yang menggembor-gemborkan program pendidikan. (spn)
 
 

SMK Ristek Gembleng Siswa Pemalas

Kepsek dan Wakasek Kesiswaan SMK Ristek saat pelaksanaan recovery kemarin.
 
 
KUTAWALUYA, RAKA - Secara rutin tiap semester, SMK Ristek melaksanakan 'recovery' yang bertujuan mendidik kembali mental siswa yang nakal dan yang sering bolos sekolah. Rencananya, hari ini Rabu (14/12) Polsek Rengasdengklok akan memberi arahan pada siswa yang di-recovery untuk menjauhi narkoba dan kriminalitas.
 
Waksek Kesiswaan, Amin didampingi Kepsek SMK Ristek Drs. Darsono Sumedi menjelaskan kepada RAKA, kemarin. Recovery ini upaya mendisiplinkan siswa Ristek, mengingat kini perusahaan industri lebih melihat kedisiplinan lulusan SMK dibanding nilai akademik. Semester ini, sebanyak 100 siswa lebih dari jumlah seluruhnya sebanyak 1.360 di-recovery dan dibina oleh guru khusus. "Recovery ini merupakan ujian bagi siswa, apakah mereka tetap semangat untuk sekolah atau tetap jadi siswa nakal," kata Amin, berharap recovery ini menjamin 100 persen siswanya terbina dengan baik selama mengenyam ilmu di SMK Ristek.
 
Jika dia mengalami perubahan dari nakal menjadi baik, lanjut Amin, berarti dia bisa mengubah sikapnya sendiri, tapi jika tetap saja nakal, maka tidak menutup kemungkinan akan diskors. Dan jika tetap saja nakal meski diskors, maka terpaksa pihak sekolah akan mengembalikan siswa tersebut pada orang tuanya. Recovery ini sengaja dilakukan tiap semester agar siswa teruji dan terdidik mentalnya sebelum mereka memasuki dunia kerja yang ekstra ketat dan disiplin.
 
Recovery semester ini dilaksanakan 22-24 Desember 2008 dari pagi sampai waktu Ashar. Dan hampir tiga jurusan siswa di SMK ini sebagian kecilnya di recovery, diantaranya teknik audio video, teknik mesin perkakas dan teknik otomotif. Siswa yang tercatat di-recovery adalah yang tidak mematuhi aturan sekolah, termasuk yang sering datang terlambat masuk kelas diawal pelajaran mereka.
 
Selama tiga hari ini, siswa tersebut kembali diberi arahan tentang peraturan sekolah, termasuk akdemiknya diantaranya Bahasa Inggris, Matematikan dan Bahasa Indonesia, juga praktek bengkel untuk mempersiapkan skil. "Jadi, ada tiga materi dikelas selama recovery untuk mengatasi masalah mental dan memberikan motivasi," katanya.
 
Dengan begitu, pihak sekolah mewajibkan pada siswa untuk hadir pada kegiatan recovery ini. Dan usai recovery, selama sebulan siswa tersebut harus absen pada guru kesiswaan, karena siswa yang telah di-recovery ini akan terus dipantau oleh guru kesiswaan. (spn)
 
 

'Class meeting' Mencari Mutiara Dalam Lumpur

JAYAKERTA, RAKA - SMPN 1 Jayakerta kembali menggelar 'class meeting' selama dua pekan 15-24 Desember 2008. Selain rutinitas tahunan, kegiatan ini untuk menumbuhkan semangat dan prestasi olah raga siswa. Pada kegiatan ini, tampil Korps Pelajar Satria Karawang (Kopaska) SMK Ristek yang unjuk kebolehan di sekolah ini.
 
Wakasek Kesiswaan SMPN 1 Jayakerta, Yayat Supriyatna mengatakan, kegiatan tahunan ini merupakan ajang sekolah mencari mutiara dalam lumpur, artinya mencari bibit atlet yang ada di daerah sekaligus untuk persiapan kejuaraan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Cup VI yang akan dilaksanakan Februari 2009 mendatang. MKKS Cup ini ajang bergengsi antar sekolah SMP se-wilayah Utara Karawang untuk memperebutkan juara utama sepak bola dan kejuaraan lainnya.
 
Pada kegiatan 'class meeting' di SMPN 1 Jayakerta, diperlombakan voli, basket, footsal dan catur yang diikuti semua kelas. Selama kegiatan pukul 07.30-12.00 WIB, sekolah ini riuh oleh teriakan siswa yang saling mendukung tim kelasnya, terutama pada lomba voli, basket dan footsal. "Dari 'class meeting' ini akan diketahui siswa berbakat, maka dia akan dimasukan dalam tim khusus sekolah, mereka akan ditandingkan dengan siswa SMP lainnya," ujarnya.
 
Selain mencari bakat sekaligus hiburan bagi siswa, 'class meeting' ini dilaksanakan menjelang pembagian nilai raport, setelah semua siswa mengikuti ujian sekolah minggu lalu. Jadi, untuk mengisi kekosongan maka diadakan 'class meeting'. "Kita telah membentuk tim voli dan basket sekolah, hasil dari penyaringan 'class meeting'," jelasnya. (spn)
 

Kasi Kecamatan Cilebar Dapat Undian Mobil Bank Jabar

Tuesday, December 23, 2008

Pemenang Toyota Yaris VVT-i 'undian petik hadiah' Bank Jabar.
 
 
 
KARAWANG, RAKA - Beruntung! Kasi Kependudukan Kecamatan Cilebar, Kusnaedi (45) mendapatkan hadiah 'undian petik hadiah' sebuah mobil Toyota Yaris VVT-i dari Bank Jabar Banten. Mobil mewah itu diberikan langsung oleh Pimpinan Bank Jabar Banten Cabang Karawang, Eman Suherman, Senin (22/12) siang, termasuk kepada lima pemenang motor Honda Vario lainnya.
 
Dihadapan nasabah Bank Jabar Banten lainnya, Eman Suherman menjelaskan, pihaknya memiliki komitmen untuk memajukan masyarakat Karawang dan sekitarnya, yaitu dengan fasilitas perbankan yang ada di bank yang dikelolanya. "Saya ucapkan selamat kepada pemenang dan ini bukan rekayasa, ini mungkin 'hoki' bagi nasabah. Dan memang milik itu Allah yang mengaturnya," ucapnya.
 
Dia menjelaskan, hadiah tahunan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap nasabahnya, khususnya nasabah perorangan yang memiliki tabungan maupun deposito. Di tahun 2008 ini, Bank Jabar Banten telah memberikan hadiah grand prize 1 unit Mercedez C230 Elegance, 34 unit Toyota Yaris VVT-i dan 150 motor Honda Vario yang disebar di semua cabang. Pemberian hadiah ini berdasarkan wilayah, yaitu Indramayu, Tasikmalaya, Cilegon, Bandung, Depok dan Cikarang.
 
Lebih lanjut Eman mengatakan, pemberian hadiah perwilayah ini memberi kesempatan besar pada seluruh nasabah untuk memperoleh hadiah tersebut. Sedangkan di Bank Jabar Banten Karawang sendiri disediakan 1 unit Toyota Yaris dan 5 motor Honda Vario. Dan program hadiah ini akan terus dilakukan di tahun berikutnya. Sementara itu, pemenang di cabang Karawang ini berdasarkan penarikan undian 'undian petik hadiah' di Lippo Cikarang 29 November 2008 lalu.
 
Selain itu, Bank Jabar Banten ini menyediakan produk unggulan, diantaranya tabungan tanda mata, tanda mata gold, simpeda dan tabah. Juga deposito berjangka dan deposito suka-suka. Untuk melayani perbankan lainnya, Bank Jabar Banten ini memiliki produk giro perorangan atau perusahaan, termasuk ATM multi guna. Produk lainnya yaitu, Reksa dana, Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), Bahagia Link (Bancaasurance), mobile banking, M-ATM Bersama, Western Union dan Obligasi Ritel Indonesia (ORI).
 
Dengan haru dan bangga, Kusnaedi menyatakan, dia senang mendapat hadiah Toyota Yaris tersebut. Dia telah menjadi nasabah Bank Jabar sejak uang gaji bulanannya dialihkan ke rekening Bank Jabar. Ayah dua anak ini diangkat jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) sejak tahun 1990. "Saya juga awalnya tidak percaya, karena saldo rekening yang saya miliki cuma Rp 1 juta-an, tapi kok malah dapat hadiah mobil," ucapnya menceritakan saat dia ditelpon pihak bank dan dinyatakan sebagai pemenang 'undian petik hadiah' sebuah mobil mewah. (spn)
 
 

Warga Sarakan Siap Direlokasi

Monday, December 22, 2008

Camat Wawan bersama BPD mengatur pengerukan di relokasi Sarakan.
 
 
TIRTAJAYA, RAKA - Relokasi warga Dusun Sarakan, Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya mulai dikerjakan sejak Senin (15/12) dengan mengarug bantaran saluran Sarakan menggunakan alat beko. Relokasi itu berjarak 1 km dari pemukiman semula di pesisir pantai.
 
Sebanyak 44 kepala keluarga (KK) akan mengungsi ke lahan baru mereka dalam waktu sebulan ini, karena diperkirakan pekerjaan alat berat bisa selesai mengaruk bantaran saluran Sarakan sekitar 2 minggu sejak awal pekerjaan. Selebihnya, ke 44 KK Sarakan ini tinggal melakukan pematangan lahan, diantaranya menggunakan pasir dan pemetaan rumah-rumah.
 
Relokasi yang sekarang masih dalam tahap pengarugan luasnya 4500 meter persegi, bentuk lahan pemukimannya 'L' bersebelahan dengan area tambak ikan bandeng H. Darman. Hingga kemarin, sekitar 8 KK Sarakan sudah bersiap membenahi puing-puing rumah mereka yang mereka bawa dari pesisir pantai, diantaranya memang sudah ambruk akibat di terjang angin dan banjir rob yang melanda Sarakan bulan lalu.
 
Saat meninjau relokasi Sarakan, Jumat (19/12) siang, Camat Tirtajaya Drs. H. Wawan Setiawan mengatakan, ini upaya maksimal dari pihak Pemerintah Kabupaten Karawang dalam menyelesaikan permasalahan warga Sarakan yang selalu dilanda banjir rob dan memang hampir tiap tahun pemukiman di pesisir pantai itu merupakan titik daerah yang paling parah diantar desa lainnya se-Kecamatan Tirtajaya, baik banjir maupun air pasang.
 
"Saya harap, dengan relokasi ini, kedepannya tingkat kehidupan dan keamanan mereka bisa lebih terjamin. Terima kasih pada semua pihak yang turut membantu kelancaran relokasi ini, terutama pada pihak Perhutani, karena kami dihadapkan posisi dilematis, satu pihak harus mengamankan hutan mangrove dalam rangka mengatasi pemanasan global, tapi sisi lain kami harus menyelamatkan masyarakat kami yang parah akibat perubahan cuaca tersebut," ucapnya.
 
Pada saat pengerukan, camat bersama BPD Tambaksari, Sugeng Stepanas memetakan relokasi supaya beberapa pohon mangrove yang sudah besar tidak ditebang hanya untuk kepentingan hunian baru. Pada pemetaan itu, akhirnya camat dan BPD menggeser-geser posisi pengerukan. Hasilnya, disepakati membuat pemukiman baru yang posisinya memudahkan aktivitas keseharian masyarakat Sarakan tanpa mengganggu pepohonan mangrove.
 
Diketahui November 2008 lalu, sebanyak 44 KK di Dusun Sarakan yang bermukim di pesisir pantai Tirtajaya ini diterjang air laut pasang rob disertai angin kencang. Dan sebanyak 220 jiwa usik di dusun ini sudah tidak merasa nyaman lagi tinggal di ujung pantai yang hampir setiap tahun dilanda musibah banjir air laut pasang. Sebelumnya, di perkampungan ujung pantai Karawang ini tercatat 82 KK, mereka hidup sebagai nelayan, tapi pada tahun awal 2007 lalu pemukiman ini diterjang banjir air laut pasang berhari-hari.
 
Melihat kampungnya tidak nyaman dihuni, atas rekomendasi Pemkab Karawang sejumlah 38 KK mengungsi ke area pemukiman yang lokasinya jauh dari pantai, sedangkan sebanyak 44 KK masih bertahan, karena mereka tidak memiliki lahan lain untuk dijadikan hunian baru. Kemudian, air laut pasang pun tak ubahnya bosan menerjang kembali pemukiman tersebut pada November 2008 lalu, hingga akhirnya 44 KK atau 220 jiwa di Dusun Sarakan ini menyerah dan meminta langsung pada Camat Wawan Setiawan untuk menyediakan lahan relokasi.
 
Beberapa waktu lalu, masing masing KK tersebut telah menandatangani perjanjian, jika lahan sudah disiapkan oleh Pemda Karawang, mereka berjanji tidak akan kembali lagi ke lahan semula yang telah mereka tinggalkan. Diantara isi pernyataan yang dibuat warga itu berbunyi, 'Apabila saya akan mendapatkan lahan pengganti, maka saya akan meninggalkan lahan yang lama di pinggir pantai'. (spn)
 

Dua Wakil Rakyat PDIP Dialog Dengan Nelayan Tambaksari

TIRTAJAYA, RAKA - Anggota DPRD Komisi B Jawa Barat, H. Rahadi Zakaria, S.Ip, MH, didampingi anggota DPRD Karawang dari Fraksi PDIP H. Tono Bahtiar berdialog dengan nelayan Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya, Minggu (21/12) sore. Pada kesempatan itu, Rahadi memberi 20 lentera elektrik untuk kebutuhan nelayan setempat selama mereka melaut.
 
H. Rahadi Zakaria, S.Ip, MH, juga sebagai caleg DPR RI, daerah pemilihan VII Jawa Barat, mengingatkan pada para nelayan setempat untuk waspada terhadap gelombang besar selama mengarungi lautan, mengingat cuaca dibulan ini kurang bersahabat. Kata Rahadi, dia merasa sangat merasa prihatin melihat kondisi nelayan di Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya, karena selama ini ini nelayan sulit melaut akibat sulitnya Bahan Bakar Minyak (BBM) minyak tanah untuk lampu penerang dan solar untuk bahan bakar disel perahu.
 
Diakuinya, memang baru-baru ini bahan bakar minyak tanah telah diganti gas elpiji, konversi itu disisi lain menyulitkan nelayan. Akibatnya, kini nelayan harus jarang melaut, imbasnya pendapatan mereka pun berkurang dan sulit memenuhi kebutuhan hidup. Dan sangat tidak mungkin jika mereka beralih fungsi dari profesi nelayan ke profesi lain.
 
"Ini agak susah, karena mereka sudah tradisi dan terlatih sebagai nelayan. Sementara, beberapa nelayan yang mengelola parawisata pun mengalami kesulitan karena pantai yang ingin mereka kembangkan di Tambaksari tidak didukung infrastruktur yang baik," ujarnya.
 
Selain itu, dia melihat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Desa Tambaksari ini mendeg, diperparah lagi saluran sungai yang menuju muara Sarakan kurang baik, akibat pendangkalan, sehingga nelayan dari berbagai daerah sulit masuk ke TPI ini. "Saya kira, pemerintah harus ambil sikap dan antisipasi persoalan itu, saya sebagai komisi B DPRD Jabar akan menyampaikan hal ini ke pemerintah provinsi, karena realitas ini harus segara dituntaskan atau akan berdampak pada sosial ekonomi masyarakat setempat, terutama mengenai lonjakan angka pengangguran termasuk menyangkut pada generasi berikutnya," jelasnya.
 
Kendati begitu, diakuinya hal ini merupakan fenomena umum dan terjadi serupa hampir di setiap daerah. Dia juga menceritakan, merosotnya hasil tangkapan ikan oleh nelayan tradisional ini akibat kapal-kapal besar yang menangkap ikan menggunakan alat 'jaring arat', kapal besar ini beroperasi melampaui batas yaitu mengeruk semua sumber daya alam laut hingga memasuki wilayah perairan nelayan tradisonal. "Kini, banyak 'jaring arat' yang beroperasi di wilayah nelayan tradisional, akhirnya nelayan kehabisan ikan di pesisir pantai," ungkapnya.
 
Sementara, H. Tono Bahtiar mengatakan, kedatangan dan semangat yang telah dijelaskan H. Rahadi Zakaria diharapkan bisa memotivasi. Meski hanya membantu lentera elektrik, setidaknya nelayan merasa dekat dengan wakil rakyat dan merasa dibantu. "Kami berharap, kehidupan nelayan bisa kembali normal, karena hampir sepekan ini nelayan tidak melaut akibat cuaca buruk," ucapnya. (spn)
 

PPP Tetap Target 15% Suara

CILEBAR, RAKA - Dari jumlah hak pilih sebanyak 249 ribu jiwa di daerah pemilihan IV, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mentargetkan meraih suara pada Pemilu 2009 mendatang sebanyak 31 ribu suara. Jumlah itu sesuai yang dibebankan DPP PPP yang harus mencapai jumlah suara sebanyak 15 persen se-Indonesia.
 
Demikian kata Koordinator Pemenangan PPP Kabupaten Karawang, Lajnah Pemenangan Pemilu Legislatif (LP2L), Hj. N. Lina Sugihatri SE, saat temu wicara dengan 63 ranting atau 63 desa dan PAC Kecamatan Pedes, Cilebar, Jayakerta, Batujaya, Tirtajaya, Cibuaya dan Pakisjaya di kediaman Hj. Nani keluarga besar H. Adun di Desa Pusakajaya Selatan, Kecamatan Cilebar, Minggu (21/12) siang. Hadir juga Caleg DPR RI yang juga istri Ketua DPP PPP Dra. Hj. Wardatul Asriah dan Muhtar Somantri.
 
Kata Lina Sugihatri, pengurus partai jangan terlalu memaksa harus memilih diantara caleg dari PPP, yang penting partainya. Dan bagi pengurus partai, wajib mendukung partai, jangan melihat calegnya. Jadi yang lebih diutamakan partai ini adalah seperti berdagang partai ke masyarakat, jangan bicarakan caleg dulu, melainkan harus memenangkan PPP. Pada Pemilu 2009 mendatang, kursi yang diperbutkan di DPRD Karawang di DP IV sebanyak 8 kursi. "Kita mampu tidak menaikan suara ini," tukasnya.
 
Dia juga membebaskan pada semua caleg dari PPP untuk menarik masa sebanyak-banyaknya. Namun begitu, bukan berarti caleg dan kadernya ini mengabaikan ranting dan PAC PPP. "Tidak ada kata terlambat, kalau mau berjuang masih ada waktu 3 bulan lagi. Saya yakin jika kita bisa terus berkomunikasi maka semua masalah akan bisa diselesaikan. Lawan kita bukan caleg yang mencalonkan di PPP tapi lawan kita adalah caleg di luar PPP," jelasnya.
 
Sementara, Dra. Hj. Wardatul Asriah menjelaskan, caleg dari kabupaten maupun provinsi untuk bersinergi memenuhi kebutuhan jelang Pemilu 2009 mendatang. Dia menjelaskan, PPP telah membuat kegiatan dan pencitraan untuk menjadi partai semua kalangan, tua dan muda. "Kita mengindari setelah didukung, lalu menang dan kemudian lupa," ucapnya.
 
Sekarang sudah banyak upaya DPP PPP, secara berkala terus melakukan diskusi dengan tema 'Forum PPP Mendengar' yaitu forum diskusi tentang kondisi dalam dan luar negeri dengan menghadirkan beberapa pakar dan tokoh-tokoh yang memahaminya.
 
DPP PPP juga mendatangkan para Calon Presiden RI, seperti beberapa bulan lalu mengundan Sri Sultan Hemengkubuwono dan Prabowo. "Kegiatan ini banyak didukung semua pihak. DPP PPP juga mengundang calon presiden lainnya seperti Wiranto, Megawati dan lainnya. Juga akan mengundang para rektor untuk membedah pendanaan dibidang dana pendidikan," ujarnya. (spn)
 

Wartawan Gadungan Berhasil Dibekuk Polisi

RENGASDENGKLOK, RAKA - Buronan pelaku penipuan yang selama ini dicari telah ditangkap jajaran Polsek Rengasdengklok. Rian alias Andi alias Gepeng (21) dibekuk saat di bengkel motor di Gang Otong, Desa Amansari. Pria ini sempat berhasil melakukan penipuan terhadap siswa SMPN 1 Jayakerta setahun lalu mengatas namanya wartawan TPI dan terakhir menipu belasan handphone pada siswi SMK Perbankan Indonesia, Kutawaluya seminggu lalu mengatas namakan Bekasi Intertikal Breaker.
 
Sejak kejadian penipuan itu, pihak sekolah beserta siswa melakukan pelacakan ke beberapa daerah sekitar Rengasdengklok hingga Karawang. Sebelumnya, pelaku penipuan yang berhasil menggelabui pihak sekolah dan merampas barang-barang berharga milik siswa-siswi SMK Perbankan Indonesia kini harus berhadapan dengan jeratan sanksi hukum kepolisian. Dan pelaku penipuan ini sangat meresahkan pihak sekolah yang ada di daerah Rengasdengklok, Jayakerta dan Kutawaluya.
 
Penangkapan tersebut dilakukan oleh Siswa SMK Perbangkan dan warga sekitar, pada Sabtu (20/12) pagi, ketika si pelaku penipuan kedapatan sedang ada di bengkel sepeda motor, gelagatnya mencurigakan warga setempat, tersangka langsung disergap dan digelandang ke Polsek Rengasdengklok.
 
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun RAKA, tersangka ini diketahui bernama Ryan warga Malang, Jawa Timur yang sekarang ngontrak di Jalan Proklamasi Tanjung Pura. Berdasarkan pengakuannya kepada polisi, pelaku mengaku melakukan aksi penipuan di SMK Perbankan Indonesia dan di sekolah lainnya. Berdasarkan penuturannya, modus jahat ini memang sudah direncanakan bahkan sebelum pelaku melakukan aksinya di SMK Perbankan Indonesia, dia juga sempat berhasil melakukan aksi serupa di SMPN 1 Jayakerta dengan cara yang sama.
 
Di SMK Perbankan, Ryan mengaku awalnya pada hari Rabu (10/12) mendatangi SMK Perbankan Indonesia dan menemui Guru Pembina Paskibra dengan membawa surat kegiatan BIB (Bekasi Interkal Breker) dengan kegiatan perlombaan Paskibra, bola volly dan Out Bound dan mengajukan diri untuk melatih Paskibra SMK tersebut tanpa meminta bayaran sepeserpun.
 
 
Kemudian, setelah mendapatkan persetujuan dari pembina Paskibra, ia pun mulai melatih anggota Paskibra dengan berkoordinasi dengan Guru Staf sekolahan tersebut untuk memakai ruangan atas rekomendasi dari guru pembina Paskibra tapi pada hari Sabtu (13/12) tanpa sepengetahuan pihak sekolah, pelaku penipuan tersebut menggiring ke 24 anggota paskibra SMK Perbankan Indonesia untuk latihan di halaman Kecamatan Kutawaluya dengan mengiming-imingkan hadiah perlombaan tersebut besar.
 
Siasat jahatnya ini ia lakukan menyuruh anggota Paskibra dari pos per pos. Dan para anggota paskibra tersebut disuruh menitipkan handphonenya termasuk motor kepada pelaku tersebut untuk dijemput dipos berikutnya. Namun, handphone termasuk satu unit motor Yamaha Mio tersebut dilarikan oleh si palaku. Motor Yamaha Mio yang dilarikan pelaku tersebut bernopol B 6211 NYC langsung dibawa pelaku ke salah satu bengkel sepeda motor di Gang Otoy Desa Desa Dukuh Karya untuk diganti warna oleh si pelaku menjadi warna putih serta mengganti karburator motor tersebut dengan karburator milik Yamaha RX King, disinyalir motor tersebut akan digunakan si pelaku untuk balapan liar, sebab dugaan sementara pelaku penipuan tersebut merupakan pembalap liar yang sering adu kencang di jalan tanah merah, Desa Rengasdengklok Selatan.
 
Selain itu, menurut pengakuannya, ke 16 handphone milik anggota Paskibra SMK Perbankan Indonesia yang berhasil diboyongnya itu dijual tersangka ke pasar ular di Jakarta dengan harga 1,5 juta untuk semua handphone, padahal ke 16 handphone tersebut dikategorikan handphone mewah.
 
Sementara, hasil penyelidikan kepolisian Rengasdengklok mengarah pada bukti kuat bahwa pelaku juga merupakan tersangka penipuan di SMPN 1 Jayakerta, saat itu pelaku mengatasnamakan wartawan TPI dan mengelabui pihak sekolah dengan modus melakukan 'casting' kepada murid-murid SMPN tersebut. Di Polsek Rengasdengklok, guru SMPN 1 Jayakerta yang melihat langsung tersangka di langsung yakin memang Ryan lah pelaku penipuan di sekolahnya.
 
Dari hasil pengembangan pemeriksaan, ditemukannya juga 9 bundel proposal berlogo TPI beserta stempelnya di dasboard sepeda motor Yamaha Mio milik anggota Paskibra SMK Perbankan. Tersangka juga mempunyai 'ID card' TPI yang berdasarkan pengakuannya dibuatkan di jalan Niaga Karawang.
 
"Hasil penyelidikan diketahui, selain mengaku sebagai Pelatih Paskibra tersangka juga kerap kali mengaku sebagai Pegawai dari televisi swasta, hal tersebut dikuatkan oleh penemuan bukti-bukti yang kami kumpulkan," ujar Kapolsek Rengasdengklok, AKP Muji Harja kepada wartawan, Sabtu (20/12). (spn)

Infrastruktur Sawah Prioritas ADD Medang Asem

Kades Dulhasan sedang melaksanakan perbaikan gorong-gorong di Dusun Cilogo.
 
JAYAKERTA, RAKA - Anggaran Dana Desa (ADD) Medang Asem, Keamatan Jayakerta dimanfaatkan untuk pembangunan gorong-gorong saluran air sepanjang 3 meter di Dusun Cilogo untuk mengairi sawah seluar 100 hektar di Desa Medang Asem dan Desa Ciptamarga. Selama ini air yang mengalir ke sawah tersebut kurang, karena gorong-gorongnya rusak parah.
 
Selain membuat gorong-gorong, Kades Medang Asem Dulhasan memanfaatkan ADD untuk perbaikan jalan lingkungan di Dusn Cilogo sepanjang 1000 meter yang mencakup 3 RT. Selain di Dusun Cilogo, penyirtuan pun akan dilakukan di Dusun Pawanda dan Bubulak. "Yang diutamakan dari ADD sekarang adalah untuk perbaikan infrastruktur pertanian yang sudah rusak," katanya kepada RAKA, Minggu (21/12) siang.
 
Khusus untuk Dusun Pawanda, kata Kades, pihaknya telah mengajukan pengaspalan sepanjang 2400 meter dari APBD pada tahun 2009 mendatang. Perbaikan jalan ini mencakup Dusun Krajan hingga Dusun Rawasari. Selama ini jalan tersebut berlumpur dan rusak. Banyak warga menyatakan, sulit jika melewati jalan ini di musim hujan, meski kering sekali pun tetap saja tidak nyaman dilalui kendaraan roda dua dan empat, termasuk becak.
 
Kades juga meminta pada UPJ PLN Rengasdengklok untuk membenahi tiang-tiang penyanggah kabel listrik yang doyong, sehingga kabel-kabelnya turun hingga diatas rumah warga. Bahkan jika diukur, tingginya bisa disentuh oleh tangan orang dewasa. Kades juga berharap, pengaspalan jalan di Dusun Pawanda bisa segera direalisasikan dari APBD Karawang, mengingat di dusun berdiri SMPN 2 Jayakerta yang baru dibangun sejak setahun lalu. "Jika jalan sudah bagus, akan sangat membantu siswa yang bersepeda," ucapnya. (spn)
 
 

Paguyuban Tukang Bakso Dengklok Dibentuk

Penyerahan cenderamata dari Ketua Paguyuban Sido Makmur pada Sekdes Rengasdengklok Selatan.
 
 
RENGASDENGKLOK, RAKA - Di Rengasdengklok, paguyuban tukang bakso mulai dibentuk, bernama Sido Makmur, Sabtu (20/12) malam di aula Desa Rengasdengklok Selatan. Paguyuban ini tidak hanya bagi pedagang bakso pendatang, melainkan untuk semua pedagang yang berasal dari Rengasdengklok dan sekitarnya.
 
Paguyuban ini disahkan langsung oleh ketua umumnya Hartono dan Kapolres Rengasdengklok AKP Muji Harja juga Camat Rengasdengklok, R Supandi. Kata Hartono, paguyuban ini dibentuk untuk mengentaskan kemiskinan dan membuka lapamgan kerja bagi masyarakat setempat juga mempererat tali silaturahmi, karena mayoritas pedagang bakso dan jamu di Rengasdengklok berasal dari Jawa Tengah.
 
Selain itu, Hartono berkeinginan untuk meningkatkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Rengasdengklok, terutama tukang bakso, jamu dan pedagang lainnya untuk memiliki wadah komunikasi. Selama ini, pedagang bakso dan jamu terkesan membuka usaha sendiri-sendiri tanpa ikatan kuat antar sesama pedagang serupa. "Dengan adanya kebersamaan ini, paguyuban bisa menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat," ucapnya saat sambutan pada warga yang hadir.
 
Tercatat, anggota Paguyungan Sido Makmur di Rengasdengklok sejumlah 120 pedagang. Sementara itu, Sekdes Rengasdengklok Selatan, Nadi mengatakan, dia menyambut gembira dengan adanya paguyuban ini, dia berharap warganya dapat ikut serta dalam paguyuban pedagang itu. Dan paguyuban ini tidak mengelompokan antara pendatang dan pribumi, semua pedagang khususnya bakso dan jamu sudah bisa bersatu, bahkan ada pedagang bakso dari Karawang yang juga ikut paguyuban ini.
 
Kapolsek Rengasdengklok, AKP Muji Harja menyatakan, paguyuban ini bisa mengkomunikasikan tentang keamanan dan ketertiban pedagang bakso dan jamu di Rengasdengklok. Dia juga menyampaikan pesan Kapolri tentang pemberantasan premanisme, perjudian dan kriminalitas dengan membuka layanan sms 9123 selama 24 jam non stop.
 
Sedangkan, struktur Paguyuban Sido Makmur ini yaitu, Pelindung AKP Muji Harja, Drs. R. Supandi, kemudian Ketua Hartono, Wakil Ketua Sukamto SPd, Sekertaris Nurmanto SE, Bendahara Larmin, Penasehat Imam Wahyudi dan Sugeng, Humas Dianto. (spn)
 

1,5 km Lagi Jalan Ardai Belum Tuntas Dihotmix

Saturday, December 20, 2008

TIRTAJAYA, RAKA - Dari panjang 2,5 km jalan Dusun Ardai, baru dihotmix September 2008 lalu sepanjang 1 km, perbaikan jalan itu masih menyisakan 1,5 km lagi. Padahal, jalan penghubung Desa Sabajaya dan Sumurlaban ini merupakan akses ekonomi masyarakat dua desa tersebut.
 
Seperti dinyatakan, Ketua LPM Desa Sabajaya, Obay Sobari (45). Menurutnya, perbaikan jalan itu harus segera tuntas, karena masih dianggap kurang nyaman bahkan 1,5 km itu sulit dilalui saat hujan turun, nyaris kendaraan roda dua apalahi roda empat tidak bisa lewat, kecuali pejalan kaki. "Produksi padi sulit diangkut dan harga jual dari petani jadi murah," katanya kepada RAKA, Jumat (19/12) siang.
 
Diketahui, sebelum disentuh hotmix, jalan Ardai ini 'jeblok' dan berlumpur hampir empat tahun. Tentu hal ini menjadi kendala bagi masyarakat setempat, apalagi jalan ini merupakan jalan ekonomi bagi petani dan pedagang. "Di desa lain sudah tersentuh hotmix, sedangkan di jalan Ardai masih separuh, belum tuntas. Saya harap pemerintah segera menuntaskan perbaikan itu," ucapnya.
 
Diakui Obay, dia merasa malu pada masyarakat, karena sosoknya dikenal tim sukses Bupati Karawang Dadang S. Muchtar, terlebih di Kecamatan Tirtajaya ini ada tiga wakil rakyat yang duduk di DPRD Karawang. Namun begitu, kondisi yang ada saat ini, jalan pun tak kunjung selesai diperbaiki. "Masyarakat berharap, jika jalan sudah bagus dan transportasi lancar, maka akan meningkatkan persekonomian masyarakat," katanya. (spn)
 

Pola Tanam Intensif Ikan Ganggu Pertumbuhan Mangrove

Area tambak ikan bandeng di Tirtajaya.
 
 
TIRTAJAYA, RAKA - Pola intensif penanaman ikan bandeng sangat mengganggu tumbuhan mangrove. Tanaman ini tidak tumbuh dengan baik akibat petambak menggunakan urea, melakukan pengeringan tanah tambak. Namun, di pesisir pantai diprioritaskan untuk 'green belt'. Demikian kata Asisten Perhutani Rengasdengklok, Diki Marwan kepada RAKA, kemarin.
 
Menurutnya, pemberian pakan dan pola petambak kurang sejalan dengan kehidupan mangrove. Sedangkan Perhutani selama ini mengharapkan minimal ada pohon yang ditanam di tengah atau pinggiran pematang tambak. Kendati begitu, 'green belt' atau sabuk hijau di sepanjang pesisir pantai merupakan keharusan dan tidak boleh kosong dari pepohonan, karena pohon semisal mangrove harus berjejer rapat di sepanjang pantai sebagai menyanggah abrasi. "Selama ini, Perhutani tengah memprioritaskan 'green belt' sepanjang 2 km dengan lebar sepankang 300 meter di sepanjang pesisir pantai Kecamatan Tirtajaya hingga Kecamatan Pakisjaya," ucapnya.
 
Sekertaris Perhimpunan Petani Tambak Pantura (PPTP), Supriyatna mengatakan, penghijauan in bukan tanggungjawab dinas atau segelongan masyarakat, tapi semua masyarakat harus bertanggung jawab termasuk bupati yang memegang kebijakan dan dewan yang mendorong kebijakan bupati. Misalnya, untuk penghijauan ini harus ada peraturan zona-zona yang didukung industri yang ada di daerah Karawang. "Harusnya dibuatkan Perda, industri diharuskan menanam mangrove. Untuk membedakannya, industri itu boleh memberi nama zona sesuai perusahaannya," ujarnya.
 
Wajib tanam ini harus timbul dari dorongan dewan dan bupati, karena masyarakat akan merasa kesulitan tanam pohon. Perusahaan itu harus bisa jadi sarana dan prasana, juga pemerintah harus jadi penentu kebijakan dan Perhutani bisa membantu secara teknis termasuk Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan PPTP. "Ini tinggal didukung kebijakan politik, dewan harus mendorong dan bupati yang melakukan kebijakan. Disini akan timbul pemberdayaan masyarakat," katanya. (spn)
 
 

Papan Reklame di Dengklok Roboh Diterpa Angin  

Friday, December 19, 2008

RENGASDENGKLOK, RAKA - Ternyata, papan reklame raksasa yang menghiasi jalan pun bisa mengancam jiwa orang lain, seperti reklame sebuah iklan rokok di Kota Rengasdengklok yang roboh akibat diterpa angin kencang, Rabu (17/12) malam.
 
Kepada RAKA, Kamis (18/12) siang, Jamil (46) warga setempat mengatakan, robohnya papan reklame tersebut disebabkan karena angin kencang disertai hujan, diperkirakan kontruksi papan reklame itu tidak kuat menahan beban terpaan angin hingga mengakibatkan roboh ke badan jalan.
 
Dengan robohnya reklame besar itu, tentu mengancam keselamatan pengguna jalan, terlebih lagi penempatan dan kelayakan papan reklame tersebut asal-asalan. Ini bisa dilihat dengan robohnya satu diantara banyak reklame produk rokok yang bertengger di jalan Rengasdengklok, Dusun Rengasjaya, Desa Rengasdengklok Selatan.
 
Lebih lanjut, Jamil mengatakan, pagi harinya masyarakat bersama kepolisian Rengasdengklok membenahi kontruksi yang doyong ke badan jalan, karena dianggap membahayakan akhirnya reklame ini diturunkan dengan menggunakan mobil, karena reklame itu tidak mampu di dorong tenaga warga, "Kalau tenaga kita, pastinya tidak akan kuat untuk mendorong kontruksi roboh tersebut, kami beserta polisi menggunakan mobil untuk menariknya," ujarnya. (spn)

Perhutani dan Warga Cikiong Buka Wisata Pantai

BATUJAYA, RAKA - Perhutani dan masyarakat Dusun Cikiong, Desa Segarjaya, Kecamatan Batujaya merintis obyek wisata pantai Cikiong. Obyek wisata ini berlokasi sekitar 6 km dari situs Candi Jiwa Batujaya. Pantai wisata ini sengaja dirintis Perhutani sebagai wahana lingkungan hidup. Meski demikian, kawasan wisata ini tidak bersifat ekploitasi fisik tapi pemanfaatan jasa lingkungan.
 
Dijelaskan Asisten Perhutani (Asper) Rengasdengklok, Diki Hermawan Marwan, selain dengan masyarakat, Litbang Kehutanan Bogor telah menyumbangkan pohon cemara laut dalam upaya rehabilitasi pohon tersebut di pesisir pantai Utara Karawang. Dengan menanam pohon cemara laut dan berbagai pola tanam lainnya, diharapkan bisa mendukung wisata ini.
 
Sudah sebulan ini, dilokasi wisata pantai Cikiong ini telah dibangun jembatan bambu sepanjang 400 meter, menuju delta (pulau) dari tanah timbul di lepas pantai. Sementara, Perhutani telah menanam mangrove di kawasan obyek wisata ini sejak tahun 2006 lalu. "Saat ini sifatnya hanya swadaya dengan masyarakat, kedepan kita akan menarik investor," ujarnya.
 
Namun begitu, jalan menuju tempat wisata pantai ini masih melalui pematang-pematang tambak ikan bandeng, jika hujan maka jalanan jadi becek bahkan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua. Sedangkan kendaraan roda empat hanya bisa berhenti di jembatan besar dan pengunjung harus pakai ojek atau berjalan kaki dengan jarak yang jauh. "Ya, obyek wisata ini kemungkinan akan dibuka untuk musim kemarau saja, karena kendala akses jalan yang belum mendukung," jelasnya. (spn)
 
 

Kartika Chandra Kirana Pusat Sumbang Logistik ke Tambaksari

Bincang-bincang dengan warga Tambaksari seputar kondisi lingkungan.
 
 
TIRTAJAYA, RAKA - Persatuan istri tentara (Persit) Kartika Chandra Kirana Pengurus Pusat bersama Bank NISP memberikan 634 paket bantuan sembako kepada warga Desa Tambaksari, Kamis (18/12) siang. Kepedulian sosial ini dalam rangka peringatan natal dan tahun baru 2009.
 
Wakil Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Pengurus Pusat, Ati J. Suryo Prabowo membacakan pesan Ketua Umum Diana Agustadi Sasongko Purnomo. Kepedulian ini merupakan cinta dan kasih secara tulus yang akan membangkitkan semangat hidup. Dan kegiatan ini akan terus ditumbuh suburkan antara Persit dan masyarakat.
 
Bantuan ini, lanjutnya, diharapkan bisa meningkatkan kwalitas hidup menjadi lebih baik. Selain bertatap muka langsung dengan masyarakat, pertemuan ini mempererat silaturahmi dan persatuan juga kesatuan untuk mewujudkan masyarakat yang sehati. Meski hanya memberikan 634 paket bantuan berupa logistik, adalah bentuk ikatan batin dengan masyarakat Krawang.
 
"Saya berharap pemberian ini dapat diterima dan bermanfaat. Dengan kebersamaan, beban seberat apapun akan bisa diatasi, ini sebagai kepedualian kita kepada masyarakat," ujarnya kepada warga yang hadir di halaman Desa Tambaksari.
 
Camat Tirtajaya, Drs. H. Wawan Setiawan mengatakan, secara geografis Tirtajaya berbatasan dengan pantai, kendala yang dihadapi saat ini adalah saluran pembuang yang tidak lancar ke laut, sehingga sering menimbulkan banjir di pemukiman dan bencana ini sering terjadi hampir setiap tahun. Dengan bantuan kepada 634 kepala keluarga di desa ini, diakuinya bentuk kepedulian dan perhatian yang sangat serius.
 
"Saya mengucapkan terima kasih atas perhatian dari Persit Kartika Chandra Kirana Pengurus Pusat, diharap ini juga sebagai motivasi bagi yang lain. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi warga, cukup untuk kebutuhan beberapa hari dalam menghadapi musim hujan," katanya.
 
Pada acara singkat ini, hadir Ketua Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Karawang Hj. Nursofa Dadang S. Muchar dan Ketua PKK Kecamatan Tirtajaya Wiwiek Krisnawati Setiawan. Juga jajaran Koramil Rengasdengklok dan Batujaya. Usai sambutan, ratusan warga itu menenteng bingkisan logistik yang dibagikan langsung aparat desa setempat.
 
Diketahui, di Desa Tambaksari ini terdapat 1.200 hektar tambak ikan bandeng yang notabene pemiliknya orang-orang diluar warga Tambaksari, sedangkan masyarakat setempat hanya sebagai penggarap. Jika hujan besar, air di area tambak limpas, termasuk pemukiman yang terendam banjir. Prioritas bantuan ligistik itu diberikan kepada warga Dusun Sarakan yang bulan lalu diterjang banjir rob, selebihnya dibagikan enam dusun lainnya di desa tersebut. (spn)
 
 

Perhutani Terus Gencar Tanam Pohon

Thursday, December 18, 2008

Perhutani, LMDH dan Polsek Tirtajaya usai tanam bibit pohon di Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya.
 
 
 
TIRTAJAYA, RAKA - Perhutani, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) bersama jajaran Polsek Tirtajaya kembali menanam 'trembesi' atau pohon basiah sebanyak 500 batang juga menanam pohon ketapang sebanyak 300 batang dan pohon api-api sebanyak 200 batang di sepanjang tanggul (langgen) area tambak di Kampung Cinara, Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya, Rabu (17/12) siang.
 
Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Pangakaran, Nanang Suginang (46), tanaman tahun 2007 lalu tumbuh dengan baik, ditambah melakukan penyulaman yaitu tanaman pokok yang mati diganti bibit baru, sehingga pertumbuhannya 10 persen, setiap tahun KRPH Cikiong selalu melakukan rehabilitasi sekitar 15 hektar. Kita selalu melaksanaan dengan LMDH, dari penyemaian hingga penanaman, otomastis masyarakat punya pekerjaan selain mengurus tambak ikan," ujarnya.
 
Sementara, Asisten Perhutani (Asper) Rengasdengklok, Diki Hermawan Marwan menjelaskan, dari yang ditargetkan, masih banyak lahan yang belum ditanam pohon, khususnya di pesisir pantai Utara Karawang, masih banyak kawasan hutan yang harus diperbaiki. Meski yang kini ditanam masih sedikit, tapi pihaknya terus mencoba melakukan perbaikan di titik-titik tertentu. Untuk jangka panjang, titik-titik kawasan hutan itu diharapkan menyebar.
 
Titik-titik yang saat ini jadi konsentrasi konservasi hutan diantaranya di Batujaya yaitu Muara Cikiong, di Desa Tambaksari Kecamatan Tirtajaya yaitu di sekitar Sarakan termasuk di Desa Tambaksumur di sekitar pemukiman Cinara dan Kampung Saca. Sedangkan di Kecamatan Cibuaya yaitu di Desa Neglasari dan Kalidungjaya. "Dalam pelaksanaan kegiatan konservasi hutan, kita selalu melaksanakan kemitaraan dengan masyarakat, maksudnya dalam setiap elemen pemangkuan hutan selalu melibatkan masyarakat," ujarnya.
 
Konsep konservasi kehutanan Perhutani, lanjutnya, diantaranya Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) yaitu selain melibatkan intansi seperti kecamatan, polsek, dan koramil juga melibatkan masyarakat mengenai keamanan dan penanamannya, terutama LMDH yang juga seiring menginginkan konservasi hutan. "Kita dan Muspika satu kata, tapi ada juga masyarakat yang tidak sepakat, makanya ini tugas berat bagi Perhutani, jika masyarakat jika tidak diberdayakan maka sulit bagi kita untuk menanam pohon sendiri," jelasnya.
 
Pada aksi tanam ini, bibitnya hasil dari persemaian Perhutani yang dilakukan di kantor Perhutani Rengasdengklok dan tiap resort. Selama ini Perhutani punya pembibitan swadaya. "Bahkan semua intansi menganggap kita tukang tanam dan kita harus siap menyediakan bibit pohon jika diperlukan. Dan yang menjadi tugas utama kita adalah konservasi perbaikan lingkungan," ucapnya. (spn)

Polsek Rengasdengklok Serius Perangi Pekat

RENGASDENGKLOK, RAKA - Kepolisian Rengasdengklok yang dipimpin langsung Kapolsek Rengasdengklok menggerbek pelaku judi kartu di samping rumah bersejarah Djaw Ki Song, Dusun Kalijati Desa Rengasdengklok Utara, Selasa (16/12) malam. Pada operasi tersebut 3 orang pelaku judi kartu berhasil diamankan beserta barang buktinya kartu dan uang yang sekarang mendekam di rumah tahanan Polsek Rengasdengklok.
 
Ini seiringan dengan komitmen Kepolisian Polsek Rengasdengklok yang saat ini gencar memberantas penyakit masyarakat di Rengasdengklok, keseriusan itu dibuktikan dengan turun langsungnya Kapolsek Rengasdengklok memerangi penyakit masyarakat hampir setiap hari siang dan malam.
 
Kepolisian Rengasdengklok terus menyisir daerah-daerah di Sektor Rengasdengklok yang disinyalir tempat melakuka praktek judi dan sebagainya. Kapolsek Rengasdengklok, AKP Muji Harja kepada RAKA, Rabu (17/12) siang, pihaknya menyatakan perang terhadap penyakit masyarakat, diantaranya Judi Kartu, Judi Kupon Togel dan sebagainya. Kapolsek tidak memberikan toleransi atas pelaku Judi.
 
"Kami berkomitmen untuk memberantas penyakit masyarakat hingga tuntas, hanya saja dari beberapa penangkapan yang telah dilakukan pastinya berdampak banyak pula dari keluarga tersangka meminta kerinnganan hukuman, tetapi kami tetap bersiteguh pada komitmen kami untuk memberantas penyakit masyarakat di sektor Rengasdengklok," katanya.
 
Pelaku judi kartu tersebut adalah Yayang (pengurus rumah bersejarah dan menantu dari Djaw Ki Song, red), Topik Hidayat dan Henri Dermawan yang kesemuanya tercatat sebagai warga Desa Rengasdengklok Utara, dalam operasi tersebut 2 orang yang sudah dikantongi identitasnya oleh kepolisian berhasil melarikan diri.
 
Kata Muji Harja, penangkapan tersebut merupakan yang ke empat kalinya yang telah dilakukan, setelah sebelumnya kepolisian telah melakukan sosialisasi ke seluruh kewakilan untuk bersama-sama memerangi penyakit masyarakat. "Kami sudah melakukan penangkapan empat kali di daerah yang sama, dan penangkapan sebelumnya dan 'shock terapi' yang kami harapkan memberikan efek jera terhadap masyarakat agar tidak melakukan praktek judi lagi," ujarnya. (spn)

Polwil Buka Perpanjangan SIM Keliling

RENGASDENGKLOK, RAKA - Polwil Purwakarta membuka loket perpanjangan SIM (surat ijin mengemudi) keliling, Rabu (17/12) di halaman kantor Kecamatan Rengasdengklok. Ini sengaja dilakukan untuk mempermudah masyarakat yang tidak sempat melakukan perpanjangan SIM di kantor Polres Karawang.
 
Petugas Kepolisian, Iptu Indra yang melayani perpanjangan SIM mengatakan, pelayanan tersebut khusus bagi masyarakat yang sibuk dan berdomisili jauh dari tempat pelayanan. "Pada pelayanan jemput bola ini diperuntukan untuk perpanjangan SIM bagi warga yang jauh dari pelayanan dan tidak mempunyai waktu luang," ucapnya disela-sela pelayanan.
 
Lebih lanjut Iptu Indra menjelaskan, tugas pelayanan SIM keliling ini dilaksanakan di wilayah Kabupaten Purwakarta, Karawang dan Subang yang diagendakan setiap minggu. "Saat melakukan pelayanan ini, kami keliling ke setiap daerah setiap minggunya, minggu ini di Kabupaten Karawang hingga Jumat mendatang, dan hari ini di Kecamatan Rengasdengklok," ujarnya.
 
Pelayanan tersebut hanya untuk perpanjangan SIM A dan SIM B dengan biaya administrasi Rp 60 ribu. Dan yang mengajukan perpanjangan SIM ini sebelumnya mendapat pelayanan cek kesehatan. "Kami melakukan pelayanan seefisien mungkin dengan hanya Rp 60 ribu, serta cek kesehatan pemohon perpanjangan SIM bisa langsung mendapatkan SIM baru," jelasnya.
 
Untuk SIM yang hilang, katanya, pemohon SIM harus menyertakan surat keterangan surat kehilangan, foto copy SIM yang hilang dan surat keterangan dari Polres setempat. "Untuk SIM yang hilang bisa kami layani asalkan ada syarat-syarat yang kami tentukan," paparnya. (spn)

Satu Jiwa Wajib Tanam Satu Pohon

"Sangat bagus jika pemerintah mencanangkan setiap satu jiwa diwajibkan menanam satu pohon. Hutan, itu sangat penting, karena merubah karbon jadi oksigen. Pohon besar yang ada di halaman kita, sejamnya menghisap karbon sebanyak 2,5 kg dan menukarnya menjadi oksigen sebanyak 2,5 kg. Jadi, pohon itu pabrik oksigen, tapi sekarang, di Indonesia sebanyak 4 juta hektar hutan sudah gundul," kata pengajar SMAN 1 Batujaya, Kholid Al Kautsar, kepada RAKA, Selasa (16/12) siang.
 
Dia menjelaskan, secara normal sinar matahari memasuki bumi, kemudian dipantulkan lagi ke angkasa dan kemudian diserap oleh emisi, kalau tidak ada emisi maka suhu bumi lebih panas 330 derajat celcius dibanding suhu sekarang. Namun, sejak revolusi industri tahun 1826, manusia sudah memakai bahan bakar fosil, seperti batubara, minyak dan pembangkit tenaga listrik juga elektronik, maka emisi itu terlalu over sehingga panas bumi yang dipantulkan ke angkasa ini terakumulasi di atmosfer sehingga suhu bumi meingkat.
 
Dampaknya, es kutub mencair, pada tahun 1960 pencairan es ini sebanyak 10 persen dan hingga kini air laut meningkat ketinggiannya hingga 70 cm. Para ilmuwan memprediksikan pada tahun 2050 nanti, daerah pesisir dan pulau kecil sejauh 50 meter akan tenggelam. Dampak lainnnya yaitu perubahan suhu, musim panas akan panjang dan musim hujan akan sebentar tapi curah hujannya tinggi sehingga mengakibatkan banjir, longsor, puting beliung dan secara ekonomi juga petani mengalami kemunduran masa tanam. "Jadi kita semua berperan menyelamatkan pepohonan agar pemanasan global bisa kita minimalisir," jelasnya. (spn)
 

Saluran Sipon Penyebab Dengklok Banjir

Wednesday, December 17, 2008

RENGASDENGKLOK, RAKA - Saluran air sipon yang lokasinya di Dusun Pacing Selatan, Desa Dewisari disinyalir penyebab banjir Desa Kertasari dan Rengasdengklok Utara termasuk sebagian Desa Dewisari, karena saluran sipon ini sempit dan tinggi, sehingga aliran air tidak naik, malah tertahan dan membuat air meluap dan membanjiri pemukiman.
 
Sekdes Kertasari, Wawan Sutisna, mengatakan kepada RAKA, Selasa (16/12) siang, banjir terparah di desanya pada Februari 2008 lalu yaitu Dusun Krajan A di RT 05, sebanyak 60 rumah di dusun ini langganan banjir di musim hujan. Bahkan, lokasi 60 rumah itu lebih rendah dibanding lainnya, sehingga air mengantung dan menyebabkan banjir berkepanjangan hingga 2 bulan, meski hujan sudah reda.
 
Sementara, rumah-rumah yang lokasinya selain di Krajan A hanya banjir 2-3 hari saja, karena lokasinya lebih tinggi. "Kalau musim hujan, gorong-gorong sipon terhambat, sedangkan sipon itu adalah satu-satunya pembuangan air hujan dari arah Rengasdengklok," katanya.
 
Di tempat terpisah, Kades Rengasdengklok Utara, Enin Saputra menjelaskan, di Dusun Kalijaya II pada banjir awal tahun 2008 lalu sebanyak 280 rumah terendam hingga semeter. Diakuinya, sebelum ada pembangunan saluran sipon itu, di desanya tidak pernah ada banjir besar yang menenggelamkan rumah. "Meskinya anggota DPRD Karawang bergerak menyelesaikan soal ini usai banjir Februari 2008 lalu, jangan menunggu hingga banjir itu datang lagi," ujarnya.
 
Sementara itu, Kades Dewisari, Aning Anwar Arifin mengatakan, jika saluran sipon diperbaiki dan Rengasdengklok bebas banjir, maka yang akan tenggelam adalah 700 rumah di Dusun Bengle, sawah 174 hektar termasuk sawah di Desa Medang Asem, Desa Kampung Sawah, Desa Kemiri, Kecamatan Jayakerta pun akan kebanjiran.
 
 
"Pada saat banjir Rengasdengklok Februari 2008 lalu, sebagian kecil di Dusun Bengle pun sudah banjir sekitar 50 cm. Jika sipon harus dijebol maka Bengle akan terendam. Solusinya, saluran bengle yang tembus ke Ciwaru, Kecamatan Tirtajaya harus digali lebih dalam, karena saluran ke Bengle ini dangkal dan menyebabkan air meluap ke pemukiman," ujarnya. (spn)
 

Pendukung Kalah Pilkades Kampung Sawah Merusak Jembatan

JAYAKERTA, RAKA - Buntut Pilkades Kampung Sawah, Kecamatan Jayakerta sedikit menuai ricuh, para pendukung calon kepala desa yang kalah belum menerima kekalahannya. Aksi tersebut dilakukan dengan merusak insfratuktur jembatan yang ada di Desa tersebut.
 
Anggota BPD Desa Kampung Sawah, Edi Mulyadi kepada RAKA, Selasa (16/12) siang memaparkan, kejadian pengrusakan fasilitas umum itu sebagai buntut dari pilkades. Menurutnya, kejadian tersebut merupakan hal yang wajar ketika usai Pilkades, karena pendukung yang kalah juga mempunyai rasa kekecewaan yang dilampiaskan dengan pengrusakan, tapi untuk di Kampung Sawah situasinya masih bisa dikendalikan, dan para pelaku dari masa pendukung yang kalah juga masih bisa diredam.
 
"Kalau saya pribadi merasakan wajar jika hal tersebut terjadi, ini bukan permasalahan yang urgenensi, itu adalah bentuk rasa kekecewaan sesaat, padahal untuk semua calon kades yang kalah dalam pemilihan sudah menerima secara legowo," ujarnya.
 
Diceritakan Edi, pengrusakan jembatan 'gemblong' di Desa Kampung Sawah ini terjadi usai penghitungan suara, kejadian tersebut dipicu oleh adanya konvoi kemenangan masa pendukung calon yang menang dan kebetulan akan melintas jembatan yang notabene daerah salah satu pendukung yang kalah, karena merasa risih dengan ulah dari masa pendukung yang menang, maka masa pendukung yang kalah merusak jembatan tersebut, supaya konvoi tidak bisa melintasi jembatan itu. Kejadiannya tersebut dilakukan menjelang malam hari, masyarakat pendukung yang kalah, membongkar jembatan tersebut.
 
Lebih lanjut Edi menyatakan, kejadian pengrusakan tersebut merupakan tindakan yang konyol, karena ketika fasilitas umum tersebut jadi tidak bisa digunakan dan masyarakat sendiri jadi susah. Setelah jembatan itu dirusak, terpaksa masyarakat setempat yang mau menyebrang harus jalan memutar, karena jembatannya tidak bisa dilintasi.
 
Menurutnya, siapapun kandidat calon yang menang tentunya akan menjadi pemimpin desa ini, harusnya masyarakat sadar demokrasi. Diketahui, sebelum pemilihan ini digelar, semua kandidat calon sudah menandatangani berita acara kesepakatan siap menerima kekalahan. "Jadi harusnya kejadian seperti itu tidak pernah terjadi," ujarnya. (spn)
 

Dengklok Gulirkan Desa Siaga

Pertemuan di aula Desa Kertasari mengenai Desa Siaga.
 
 
 
RENGASDENGKLOK, RAKA - Selasa (16/12) siang, Promosi Kesehatan (Prokes) Desa Siaga dari Puskesmas Rengasdengklok, Oom Komalasari melakukan pertemuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dalam rangka desa siaga termasuk Pembentukan Musyawarah Desa (PMD), Survei Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) di Desa Dewisari dan Kertasari.
 
Pada kesempatan itu, Oom menyampaikan tentang kesehatan kepada kader-kader tersebut. Diketahui, Departemen Kesehatan menggulirkan program Desa Siaga. Program ini diluncurkan karena program Visi Indonesia Sehat 2010 terancam tak bisa tercapai tepat waktu. Sebanyak 69 ribu desa se-Indonesia ditargetkan telah menjadi desa siaga pada akhir 2008. Desa siaga adalah desa yang memiliki kesiapan sumberdaya dan kemampuan mencegah serta mengatasi masalah-masalah kesehatan.
 
Program Desa Siaga bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Selain itu, meningkatkan kemampuan dan kemauan masyarakat desa menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan. Program Desa Siaga juga bisa meningkatkan kewaspadaan dan kesiap siagaan masyarakat desa. Sehingga masyarakat dapat mengetahui berbagai risiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, seperti bencana dan wabah penyakit. Dengan program ini, kesehatan lingkungan desa diharapkan bisa meningkat.
 
Sebuah desa dikategorikan sebagai desa siaga jika memiliki pelayanan kesehatan dasar seperti pos kesehatan desa atau puskesmas pembantu. Selain itu, harus dilengkapi berbagai unit kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) sesuai kebutuhan masyarakat setempat, seperti posyandu. Tak hanya itu, desa siaga juga nantinya akan memiliki sistem 'surveilans' penyakit dan faktor-faktor risiko berbasis masyarakat. Sebuah desa siaga ini nantinya akan memiliki kesiapsiagaan dan penanggulangan gawatdarurat dan bencana berbasis masyarakat. Pembiayaannya diarahkan berbasis masyarakat.
 
Desa siaga terbagi empat tingkatan, yakni desa siaga pratama, desa siaga madya, desa siaga paripurna, dan desa siaga mandiri. Pembagian tingkatan ini diukur berdasarkan ketersediaan pelayanan dan akses kesehatan yang terdapat di desa itu. Paling tidak, untuk saat ini, ada ribuan desa yang sudah tergolong desa siaga pratama. Dan keputusan menteri kesehatan tentang desa siaga ditandatangani Juni 2006 lalu. Sedangkan, peraturan presiden tentang desa siaga ditandatangani presiden pada November 2006. Program Desa Siaga ini ditargetkan tercapai pada akhir 2008, sebelum masa perintahan SBY berakhir. (spn)
 
 

Partai Hanura Ajak Rakyat Mandiri

Tuesday, December 16, 2008

Tanya jawab caleg dari Partai Hanura dengan warga setempat.
 
 
 
JAYAKERTA, RAKA - Caleg DPRD Jawa Barat VII, Azhar, SH, bersama caleg DPRD Karawang Rusdi Praja dari Partai Hanura bertemu para kader dan simpatisan partai ini di kediaman Ketua PAC Hanura Kecamatan Jayakerta, H. Dedi, Senin (15/12) sore.
 
Menurut Azhar, yang menjadi cita-cita Partai Hanura adalah bagaimana bangsa ini bisa mandiri, biasanya partai politik bicara tentang kesejahteraan rakyat tapi tidak mengajak rakyat untuk mandiri. Padahal, kesejahteraan bisa dicapai dengan mengelola sumber daya alam dan tidak menjualnya pada orang asing. "Bangsa Indonesia yang kaya raya ini harus dikembalikan lagi," ujarnya.
 
Di Kabupaten Karawang, kata Azhar, kesimbangan partai politiknya agak kurang. Selain itu, dia juga menyinggung tentang pembangunan daerah yang selama ini telah dilaksanakan. Kata dia, kualitasnya sangat rendah, dua tahun saja sudah hancur dan pada tahun ketiga harus diperbaiki lagi. "Kalau begini terus menerus maka akan mubadzir (menghabiskan dana besar tanpa kualitas, red)," ujarnya.
 
Dan pertemuan dengan kader dan simpatisan di Jayakerta ini, lanjutnya, sangat diminati untuk dihadiri oleh masyarakat, bukan hanya di Karawang saja melainkan di seluruh Indonesia. Dia menambahkan, partai ini sangat diminati masyarakat, karena masyarakat sekarang sudah cerdas dan ingin ada perubahan. "Dengan hadirnya partai ini maka perubahan akan terjadi," ucapnya menceritakan sejarah terbentuknya Partai Hanura. (spn)
 
 
 
 
 
 
"Sholat adalah jawaban kehidupan"
e-mail ini dikirim via Nokia 9300
0856 9130 9644
sholat5waktu@yahoo.co.id
Asep Saepudin Hasan (spn)
Reporter RADAR KARAWANG
www.apoedcyber.blogspot.com
www.geocities.com/apoedcyber
"Halal itu pintu keridhoan Allah.
Dengan halal, hidup akan bahagia.
Subhanallah...pantaslah orang beriman
memilih yang halal"

Kades Dewisari Realisasikan Perbaikan Jalan Desa

RENGASDENGKLOK, RAKA - Merealisasikan visi dan misi saat Pilkades Agustus 2008 lalu, Kades Dewisari, Kecamatan Rengasdengklok, Aning Anwar Arifin memperbaiki jalan 1000 meter di Dusun Teluk Bunder dengan batuan kapur dan sirtu. Perbaikan jalan lingkungan ini berdasarkan permintaan warganya.
 
"Masyarakat meminta perbaikan jalan ini sejak pencalonan kepala desa pada Agustus 2008 lalu dan sekarang saya merealisasikannya sebagai prioritas utama pembangunan desa," katanya kepada RAKA, Senin (15/12) siang di lokasi jalan yang akan diperbaiki tersebut.
 
Perbaikan jalan ini didanai Anggaran Dana Desa (ADD), tapi kades tidak menyebutkan besar dananya karena masih hitung-hitungan dengan perbaikan sarana desa lainnya. Selain di Dusun Teluk Bunder, perbaikan serupa dilaksanakan di Dusun Bengle, Pacing Selatan dan Dusun Pacing Utara. "Saya telah mengirim surat pada bupati, meminta pengaspalan di empat dusun, karena desa sendiri tidak punya biaya untuk memperbaikinya," ujarnya.
 
Untuk merealisasikan program ini, lanjut Aning, pihaknya tetap koordinasi dengan intansi terkait. Selain perbaikan jalan, dari dana ADD itu juga dikeluarkan untuk perbaikan sarana ibadah dan gedung desa yang sudah doyong. "Saya lihat gedung desa sudah sangat tidak indah, secara bertahap kita berusaha perbaiki dan kita akan terus berusaha mengembangkan sarana masyarakat dan fasilitas kantor desa," ucapnya.
 
Sekdes Dewisari, Wahyu mengatakan, jalan di Dusun Teluk Bunder terakhir diperbaiki sejak tahun 2005 lalu dari dana PPK (Program Pengembangan Kecamatan), hingga tahun ini jalan tersebut berlumpur dan berbatu, tapi sangat sulit dilalui kendaraan roda dua dan empat karena tidak rata. Dan perbaikan jalan ini sudah sangat ditunggu masyarakat, selama ini jalan tersebut merupakan jalur hidup untuk hilir mudik warga di Dusun Teluk Bunder. (spn)
 
 

Pilkades 3 Kecamatan Kondusif

Monday, December 15, 2008

Camat Jayakerta bersama tiga calon Kades Kampung Sawah disela pemungutan suara.
 
 
JAYAKERTA, RAKA - Abdul Gofur tanda gambar jagung terpilih sebagai Kepala Desa Kampung Sawah, Kecamatan Jayakerta dengan suara pendukung 3.785. Perelehan kedua diraih rivalnya, Dede Sunarya tanda gambar durian dengan perolehan suara 1.619 dan ketiga Suhendra tanda gambar jambu dengan 1.359 suara. Jumlah total hak pilih sebanyak 8.361 orang.
 
Di Desa Kutamakmur, Kecamatan Tirtajaya, terpilih sebagai kepala desa adalah Bahrudin dengan perolehan suara sebanyak 1.789 mengalahkan Enja yang hanya memeperoleh suara 859 dari jumlah hak pilih sebanyak 3.127. Pada Pilkades Kutamakmur hanya dihadiri 2.693 orang dan yang tidak hadir 434 orang yang tercatat memiliki hak pilih. Suara sah sebanyak 2.648 dan suara tidak sah 45.
 
Pilkades Kuta Gandok, Kecamatan Kutawaluya, Adang dengan tanda gambar jagung berhasil jadi nomor wahid dengan perolehan suara 2.886 mengalahkan lawannya H. Mamat Karmat tanda gambar durian memperoleh 2.187 suara dan suara tidak sah sebanyak 61 kartu suara.
 
Hasil pantauan RAKA, Pilkades Kampung Sawah berjalan lancar, bahkan sebagian besar warga telah menyalurkan hak pilihnya pukul 10.00 WIB sejak pembukaan pukul 07.30 WIB. Antusias ini merupakan wujud kepedulian warga terhadap Pilkades di desanya. Sebelumnya, Abdul Gofur (26) pernah mengatakan, dia sengaja masuk dalam kancah Pilkades karena ingin membangun dan mengembangkan desa, diantaranya strutur pertanian. (spn)
 
 

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan