Pembangunan Perlu Didukung Brirokrasi yang Andal

Monday, November 30, 2009

 
BeritaKarawang.com - Dalam upaya mensukseskan agenda pembangunan, diperlukan adanya dukungan birokrasi yang andal, profesional, dan akuntabel. Hal tersebut dikemukakan oleh Presiden RI dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Bupati Karawang, Drs. H. Dadang S. Muchtar pada Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Korpri Ke-38 Tingkat Kabupaten Karawang di Plaza Pemda Karawang, Senin (30/11/2009).
 
Lebih lanjut Bupati mengatakan, agenda pembangunan akan mustahil terwujud tanpa adanya kesiapan dari segenap aparatur pemerintah, baik ditingkat pusat hingga ke tingkat daerah. "Oleh karena itu, segenap anggota Korpri hendaknya mampu untuk meningkatkan etos kerja, membangun sinergi yang efektif, serta menumbuhkan energi yang positif dalam mengemban amanah yang berat tapi mulia tersebut," tuturnya.
 
 
Bupati melanjutkan bahwa ada 8 pesan dari Presiden kepada para PNS dalam peringatan HUT Korpri kali. Yang pertama adalah mewujudkan reformasi birokrasi melalui aparatur pemerintahan yang bersih, berwibawa dan profesional, untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
 
 
"Untuk itu, mari kita tingkatkan profesionalisme birokrasi dalam penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik," imbuhnya.
 
 
Pesan yang kedua adalah agar para PNS senantiasa meningkatkan kapasitas pengetahuan dalam menjalankan tugas yang dibebankan. Hal ini karena berbagai tantangan yang makin kompleks di masa depan, menuntut tersedianya aparatur yang tangguh dan berkualitas. "Untuk itu, manfaatkanlah setiap kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan di instansi masing-masing," imbuhnya.
 
 
Pesan ketiga adalah memberikan pelayanan publik yang makin murah, makin cepat, dan makin baik. Lanjutkan pelaksanaan good governance untuk terciptanya tata pemerintahan yang baik, lanjutkan semua upaya pemberantasan korupsi, serta menghormati pranata hukum dan demokrasi di tanah air.
 
 
Pesan keempat adalah melanjutkan kerja keras dan kerja cerdas dalam pengabdian sebagai abdi negara dan abdi pemerintah, dengan mempedomani sumpah jabatan dan Panca Prasetya Korpri. Saat ini seluruh rakyat menaruh harapan yang sangat tinggi kepada pemerintah beserta aparaturnya.
 
 
Sedangkan pesan terakhir adalah untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan birokrasi untuk mendukung penyelenggaraan proses pembangunan. Jangan ragu untuk melakukan pembenahan, revitalisasi, dan inovasi dalam penyelenggaraan birokrasi. Hilangkan berbagai kendala yang dapat mengurangi produktivitas, dan menghambatk akselerasi laju pembangunan nasional. (*)
 

PKL Bertahan Karena Tidak Ada Relokasi Pasar

 
BeritaKarawang.com - Bertahannya PKL di Rengasdengklok sejak beberapa tahun ini bukan karena ketidak sadaran mereka, tapi karena tidak ada relokasi sebagai tempat usaha. Demikian kata aktivis KNPI Rengasdengklok, Nana Permana, Senin (30/11/2009) siang.
 
Dia mempertanyakan, apakah sudah ada tempat untuk merelokasi pedagang itu, jangan mebereskan masalah dengan memuculkan masalah lagi. Tidak ada konspirasi antara PKL dan pemerintah, tetapi hanya segelintir oknum yang memanfaatkan momen ini. Kalau ditertibkan, akan banyak pedagang kehilangan pekerjaan. "Disinilah saya pertanyakan fungsi pemerintah," tandasnya.
 
Namun demikian, Satpol PP Karawang sudah melakukan himbauan sebelum penertiban secara persuaif pada PKL dan ini dianggap sangat mendewasakan sikap masyarakat. Diketahui, sebelumnya Satpol PP Karawang selalu melakukan penertiban dengan cara refresif, menggusur dengan himbauan minim, sehingga sering ricuh.
 
Kata Nana, PKL merasa berterima kasih pada Satpol PP, karena sudah mulai melakukan sikap manusiawai, sehiggga dengan sendirinya PKL bisa berpikir untuk menertibkan diri.
 
Menyoal pernyataan LSM Kompak yang menyatakan ada oknum pemerintah yang melakukan pungli pada PKL, harusnya disebutkan oknum tersebut dengan lembaganya, dengan harapan ada tindakan tegas dari pimpinannya bahwa cara itu adalah cara kotor yang sangat tabu bagi pemerintah.
 
 
Kalau benar ada konspirasi antara PKL dan pemerintah, harusnya ketika ada relokasi PKL menolaknya. Ditegaskan Nana, apa yang disebut-sebut LSM Kompak tentang konspirasi mungkin kurang beralasan, tidak ada konspirasi antara PKL dan pemerintah. "Kalau PKL membayar retribusi kebersihan, apakah itu disebut pungli," jelasnya. (*)
 

Mobil Kereta Rekreasi Tercebur, Satu Tewas

Sunday, November 29, 2009

Kondisi mobil kereta yang rusak setelah dianggkat dari sungai.



Situasi lokasi kejadian.


Sisa gerbong mobil kereta rekreasi yang diamankan Polsek Rengasdengklok.


BeritaKarawang.com -
Satu orang tewas, belasan lainnya luka-luka akibat mobil kereta tercebur di Jalan Cikangkung, Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok, Minggu (29/11/2009) pukul 17.30 WIB. Penyebab terceburnya mobil kereta itu diduga akibat sambungan gandengan terlepas.


Saksi mata menjelaskan, mobil kereta itu melaju dari arah Batujaya masuk ke Jalan Poros Desa Kertasari, namun tiba-tiba salah satu bagian mobil kereta yang digandeng lepas dan tercebur ke sungai. "Sebelum tercebur, para penumpang berteriak dan mengagetkan kami," ujar Azis Ketua RT Setempat.


Menurutnya, pada saat kejadian satu bagian mobil yang terlepas itu tengah memuat puluhan penumpang. Nahas, bagian gandengan kendaraan paling belakang ketika kendaraan berbelok diduga tak kuat menahan beban dan langsung meluncur ke arah sungai yang debit airnya tengah tinggi.


" Banyak penumpangnya yang tenggelam akibat terjepit badan mobil di dalam air. Sementara kami langsung berusaha menyelamatkan penumpang bersama warga lainnya," jelasnya.


Seketika itu, kata dia, ratusan warga pun ikut berhamburan ke lokasi terceburnya kendaraan untuk mentyelamatkan korban lainnya.. Dari puluhan penumpang, warga baru bisa menyelamatkan satu orang yang terjepit dibadan kereta. " Korban langsung di bawa ke pusat pelayanan kesehatan terdekat. sedangkan pengemudi langsung diamankan ke Mapolsek Rengasdengklok." tambah Azis.


Saksi mata lainnya, Boim (34) mengatakan masih ada beberapa penumpang lainnya yang belum bisa diselamatkan warga. " Kami telah melaporkan hilangnya penumpang yang ikut tercebut pada aparat polisi Mapolsek Rengasdengklok."sebut Boim.


Informasi yang dihimpun, mobil yang disulap jadi mirip kendaraan kereta tersebut dilaporkan milik satu tempat hiburan pasar malam yang tengah beroperasi di wilayah Desa Kertasari Rengasdengklok. Sampai berita ini dibuat (pukul 19.30 WIB), penduduk setempat bersama petugas masih melakukan pencarian di tempat kejadian perkara. Sementara, korban yang sudah dievakuasi langsung dilarikan ke Rumah Sakit Proklamasi Dengklok.


Dibagian lain, para penumpang yang selamat langsung dipulangkan setelah sebelumnya dimintai keterangan. Sepanjang petang kemarin, petugas masih tampak berjaga-jaga. (*)

Toko Elektronik Dibobol Maling 



BeritaKarawang.com -
Toko Puspa Tech Elektronik dijalan raya Rengasdengklok dibobol maling Sabtu (28/11/2009) pukul 05.00 WIB, pelaku masuk melalui rooling door yang dirusak, kemudian menggondol 5 unit TV berwarna 21 inch, DVD 5 unit dan Radio Tape 2 unit, kerugian diperkirakan Rp 17 juta .


Penjaga toko, Siti Alisah (25) RT 48/10 warga Dusun Warudoyong Selatan, Desa Rengasdengklok Selatan menjelaskan, saat itu tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan atau mendengar suara orang masuk. "Pagi sekitar jam 6, saat keluar mau beli kopi saya lihat rolling door terbuka," ucapnya.


Melihat dalam toko sudah acak-acakan Alisah bersama suaminya melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian yang tidak jauh dari tempat usahanya itu, kemudian dia memberi tahu pemilik toko elektronik bahwa tokonya telah dibobol maling.


Polsek Rengasdengklok yang mendapat laporan meminta keterangan penjaga toko, setelah itu langsung melakukan olah TKP di tempat kejadian. Hingga Minggu (29/11/2009) siang ini, belum ada tanda-tanda mengarah kepada para pelaku karena masih dalam penyelidikan. (*)

PMI Lantik 114 PMR Wira SMAN 1 Batujaya


BeritaKarawang.com - Pengukuhan dan pelantikan PMR Wira SMAN 1 Batujaya oleh pengurus PMI Cabang Karawang, Minggu (29/11/2009) pagi, usai pengukuhan dilanjutkan latihan evakuasi.


Pelatihan ini ditujukan untuk semua sekolah, yaitu (Sekolah Siaga Bencana) terutama untuk lokasi sekolah yang rawan bencana.


Pelatihan ini dibimbing oleh KSR (Korps Sukarela) sebanyak 8 orang dan TSR (Tenaga Sukarela) 4 orang dari PMI Cabang Karawang.


Siswa SMAN 1 Batujaya yang dilantik sebanyak 114 siswa, diantaranya anggota PMR (Palang Merah Remaja), PA (Pencinta Alam), OSIS juga ekskul lainnya.


Diketahui, SMAN 1 Batujaya sudah 2 kali terendam banjir akibat luapan Sungai Citarum selama dua tahun berturut-turut, termasuk pemukiman di 3 kecamatan wilayah utara Karawang.
Pelatihan ini untuk membekali siswa menangani bencana alam yang kemungkinan terjadi. (*)

Ocim Bertahan Sebagai Perajin Kendang Karawang

Saturday, November 28, 2009

Ocim dengan kendang buatannya.
 
 
BeritaKarawang.com - Alat musik modern saat ini telah mengikis alat musik tradisional, tetapi tidak bagi seorang warga Dusun Taluk Bunder, Desa Dewisari, Ocim (57). Meski jaman telah berubah, alat musim semakin canggih, seorang pembuat kendang ini tetap eksis membuat alat musik tradisional tersebut.
 
Dikediamannya yang banyak kayu berserakan, lelaki tua ini berkarya membuat kendang dari kayu. Dia menggeluti usahanya sejak remaja, berarti kini dia sudah 36 tahun berprofesi pembuat kendang. "Saya membuat kendang ini karena dulunya pemain kendang dan istri saya seorang sinden," katanya, Sabtu (28/11/2009) siang.
 
Kemampuannya membuat kendang ini dia dapat dari orang tuanya. Ternyata, perjuangan bertahan hidup tak bisa dipandang sebelah mata, dia menekuni usahanya ini untuk menutupi kebutuhan keluarganya. Dan Ocim merupakan satu keluarga berdarah seniman, bahkan istrinya adalah seorang sinden.
 
Sejak tahun 1973, dia eksis memproduksi kendang sendiri, salah satu alat musik tradisional. Satu unit kendang dapat dia selesaikan selama 20 hari, dengan bahan kayu nangka dilengkapi kulit kerbau.
 
Produk buatan tangan ini dijual Rp 3 juta untuk jenis kendang super, sedangkan Rp 2,8 juta untuk jenis kendang lokal. Tidak hanya dikota-kota di Indonesia, konon kabarnya hasil karya Ocim sudah merambah ke pasar luar negeri, diantaranya ke Jerman dan Swiss.
 
Keahlian langka ini memang tidak banyak dimiliki orang lain, itulah sebabnya dia banyak berharap anaknya bisa menjadi penerus pembuat kendang yang sudah dia ajarkan. (*)
 

Pemerintah Harus Tegas Pada PKL Dengklok

BeritaKarawang.com - Pemerintah harus tegas menertibkan PKL (Pedagang Kaki Lima) di Rengasdengklok, terutama pada oknum yang terlibat baik dari pemerintah kecamatan dan kabupaten, karena jika pedagang tidak ada dukungan dari pemerintah, mereka tidak akan berani apalagi mendidirkan bangunan di sepanjang trotoar jalan dan lahan parkir.
 
Demikian dijelaskan, Ketua Korwil LSM Kompak, Ahmad Mukron, Sabtu (28/11/2009) pukul 12.33 WIB. Kata dia, berdirinya PKL hampir di setiap sudut kota Rengasdengklok ada konspirasi antara pedagang dan oknum pemerintah. Akhirnya yang jadi korban adalah para pedagang, mereka diambil pungutan setiap hari sebagai uang sewa lahan lapak, tapi ketika ada penggusuran mereka tidak tanggungjawab.
 
Pada saat dipungut uang harian oleh oknum pemerintah, PKL telah merasa dilindungi, dari hanya 1-2 pedagang, kini telah menjamur hingga seribu lebih pedagang yang menghalangi jalan raya dan fasilitas umum lainnya di Rengasdengklok. Kata Mukron, Rengasdengklok memiliki lahan pasar yang luas, di dalam banyak lapak yang kosong tapi digunakan. "Apa salahnya dioptimakan dan dipakai untuk PKL," tegasnya.
 
Ditandaskannya, tidak ada alasan bagi pedagang yang menyatakan jualan di dalam pasar akan sepi, justru pembeli akan tetap mencari pedagang meski mereka berjualan di dalam pasar, seperti teori ada gula ada semut. "Kalau pedagang tidak ada di jalan, pasti pembeli pun akan mencari pedagang," ucapnya.
 
Sementara itu, banyak pedagang yang enggan jualan di pertokoan Selbi, alasannya harga sewa mahal. Kata Mukron, kalau bicara masalah sewa itu resiko pedagang, karena setiap usaha harus mengeluarkan modal dan sewa mahal itu bukan alasan. Kendati begitu, dia prihatin dengan nasib PKL yang akan digusur dalam waktu dekat. "Tapi ini kebijakan yang harus ditentukan oleh Pemda Karawang, saya harap Pemda tegas," jelasnya. (*)

Antisipasi Banjir, Warga Mengarug Tanggul Citarum

 
BeritaKarawang.com - Untuk mengantisipasi banjir, warga Dusun Teluk Bunder, Desa Dewisari, Kecamatan Rengasdengklok memperbaiki tanggul Sungai Citarum dengan ratusan karung, Minggu (28/11/2009) pukul 11.11 WIB.
 
Perbaikan ini atas inisiatif masyarakat dan desa setempat. Mereka bahu membahu meninggikan tanggul Sungai Citarum. "Kalau Citarum banjir, airnya limpas dan membanjiri pemukiman," celetuk salah satu warga.
 
Sedikitnya puluhan warga meninggikan tanah tanggul yang dianggap rendah, karena tidak akan efektif jika mengarug tanggul saat banjir tiba. Selain itu, pengarugan yang dilakukan jauh hari sebelum banjir ini supaya tanah tanggul bisa keras. Beda jika pengarugan dilakukan saat banjir, akan sulit menambal tanggul yang digenangi air.
 
Hingga sekarang, yang sudah ditangani 200 meter tanggul dan yang sekarang dikerjakan 200 meter dengan menambah ketiggian 1 meter. Pekerjaan ini hanya dengan cangkul.
 
 
"Jangan sampai ada kejadian, kita baru melakukan penanganan. Jadi pengarugan ini untuk antisipasi banjir mendadak, karena setiap tahun banjir terjadi," kata Kadus Teluk Bunder, Asep di lokasi tanggul. (*)
 

Siswa SMPN 1 Kutawaluya Berqurban

SMPN 1 Kutawaluya menyembelih saru ekor sapi qurban, Sabtu (28/11/2009) pukul 08.00 WIB. Sapi dari iuran siswa dan guru ini dagingnya dibagikan bagi siswa yatim dan miskin, termasuk warga di sekitar sekolah.

Idul Adha, Sumber Macet Jadi Lengang

Friday, November 27, 2009

Biasanya, setiap pagi dari shubuh hingga pukul sepuluh di sepanjang jalan raya Rengasdengklok macet total yang disebabkan PKL (Pedagang Kaki Lima) yang berjualan di badan jalan. Tetapi, di hari Idul Adha sekarang, jalan itu lengang. Foto jembatan pasar, Jumat (27/11/2009) pukul 07.30 WIB.

Warga Lemah Abang Tewas di Arab

BeritaKarawang.com - Satu lagi, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Karawang meninggal dunia di Arab Saudi. Pihak keluarga mencurigai penyebab kematiannya yang misterius, karena beberapa hari sebelum dinyatakan meninggal, korban sempat kontak keluarga.
 
Kedatangan jenazah korban di kediamannya di Dusun Lampean 1, Desa Kedawung RT 04/06, Kecamatan Lemah Abang, Kamis (26/11/2009) pukul 21.30 WIB sempat jadi suasana yang mengharukan, karena korban salah satu tulang punggung yang diandalkan oleh pihak keluarga. Siti alias Betih Binti Eman Inen (23) sudah 8 bulan bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Arab Saudi.
 
 
Orang tua korban, Sitoh dan Eman memaparkan, anaknya itu pergi ke arab atas kemauannya sendiri dengan alasan ingin membantu meringankan beban ekonomi keluarga. Selain itu, Betih pergi mengikuti jejak kakak kandungnya yang sudah berhasil sebagai TKW di negeri orang.
 
 
Pengalaman korban sebagai TKW tidak hanya sekali ini saja, sebelumnya dia sudah dua kali sebagai pekerja rumah tangga di Kuwait dan Abu Dabi, Arab Saudi. Namun naas, kini dia pulang tinggal nama.
 
 
Korban bekerja melalui sebuah sponsor perwakilan daerah PT. BPM pada Januari 2009 lalu, keluarga korban mengaku mendapat kabar duka pada Agustus lalu, keterangan dari pihak pengerah tenaga kerja, anaknya meninggal karena sakit.
 
 
Sementara itu keluarga korban menyatakan, selama 8 bulan ini pihak keluarga belum menerima kiriman uang dari anaknya ini, pihak keluarga akan berupaya meminta gaji korban selama 8 bulan agar segera dibayarkan. Pihak keluarga juga akan mencari tahu penyebab yang jelas mengenai kematian Betih.
 
 
Ironis, pihak perwakilan daerah PT yang memberangkatkan korban korban menolak ketika dimintai keterangan mengenai nasib yang telah dialami korban, dia memilih kabur dari wartawan. (*)

Ristek dan Perbankan Indonesia Bagi-bagi Hewan Qurban

Thursday, November 26, 2009



BeritaKarawang.com - SMK Ristek dan SMK Perbankan Indonesia (PI) bagi-bagi hewan qurban sebanyak 32 domba untuk masjid di beberapa kecamatan sekitar sekolah. Hewan qurban ini dibagikan langsung kepada pengurus DKM (Dewan Keluarga Masjid) masing-masing masjid, Kamis (26/11/2009) pukul 09.30 WIB di masjid SMK Ristek.


Hewan qurban ini dibagikan untuk masjid di Kecamatan Pedes, Rawamerta, Pakisjaya, Kutawaluya, Rengasdengklok. Ini rekor bagi lembaga pendidikan yang setiap tahun membagikan hewan qurban. Selain domba yang dibagikan, dua SMK ini pun menyembelih 9 domba untuk masyarakat sekitar lingkungan sekolah.


Kepala SMK Ristek Drs. Darsono Sumedi menjelaskan, qurban tahun ini meningkat dari 35 jadi 41 hewan. Pembelian hewan ini partisipasi siswa-siswi dari dua sekolah tersebut. Kegiatan rutin ini dilaksanakan sejak awal berdirinya pembangunan SMK Ristek tahun 1999 lalu hingga sekarang dan akan terus ditingkatkan di tahun-tahun mendatang. "Memang setiap tahun ada peningkatan jumlah hewan qurban untuk masyarakat," ujarnya.


Sementara itu, Kepala SMK Perbankan Indonesia, Bambang Pranowo menjelaskan, tujuan dari pendidikan ada tiga, tidak cukup anak pintar itelektual (kognitif), tapi sikap apektif prilakunya bagus dan siswa harus memiliki kemampuan mengaplikasikan keahliannya di tengah-tengah masyarakat.


"Ngajarin anak jadi pinter itu gampang, tapi untuk mengajarkan etika, sikap dan mental itu sulitnya luar biasa. Makanya perlu kondisi yang kondusif di dalam keluarga siswa dan lingkungan sekolahnya agar mereka pintar dan bermanfaat bagi orang banyak. Hewan qurban ini untuk mendidik jiwa siswa-siswi Ristek dan PI agar mereka memiliki kepekaan terhadap situasi sosial saat ini. Dengan qurban ini diharap bisa meningkatkan kualitas keimanan," ujarnya.


Kata dia, di Inonesia banyak orang pintar, itu suatu surplus, tapi yang pinter dan beretika itu yang kurang dan terbatas, ini bisa dilihat kondisi dalam negeri selama ini yang carut-marut. "Banyak orang pintar tapi tidak diikuti oleh aspek spiritual, di Karawang juga sama, banyak orang pintar. Makanya qurban ini refleksi bagi semua orang, karena qurban ini tidak hanya dinikmati sendiri, tapi bentuknya sosial," ungkapnya. (*)

Gizi Buruk Sejak Usia 8 Bulan

Wednesday, November 25, 2009

 
BeritaKarawang.com - Sejak umur 8 bulan, Rahmat Hidayat (15) warga Dusun Wanajaya, RT 27/06, Desa Kalangsuria, Kecamatan Rengasdengklok mengidap sakit serupa gizi buruk. Kini kondisinya sangat menghkhawatirkan, sedangkan orang tuanya hanya sebagai buruh tani hanya pasrah meratapi nasih anak keempatnya itu.
 
 
Saat ditemui Rabu (25/11) siang, ayah Rahmat, Aryat (60) menuturkan, sejak usia bayi, istrinya meninggal dunia, sejak saat itu kesehatan Rahmat kurang diperhatikan, terutama asupan gizi. "Ini salah saya yang tidak bisa merawat Rahmat," ucapnya menyesal.
 
 
Akhirnya Rahmat mengalami gangguan kesehatan di usia 8 bulan hingga sekarang. Berbagai upaya pengobatan telah ditempuh, tapi kondisinya tidak membaik, karena pengobatan dilakukan pada seorang tukang urut dan tabib. "Rahmat belum pernah dibawa ke rumah sakit, karena tidak punya biaya pengobatan. Dan Rahmat pun belum pernah di kunjungi tim medis," jelasnya.
 
 
Berat badan Rahmat sekitar 20 kg, tinggi badan 120 cm, kedua kaki dan tangannya kurus tampak tulang dibalut kulit. Di sisi lain, Rahmat terlihat ceria, seperti layaknya anak sebaya dengan dia. Kata kakaknya, harusnya Rahmat saat ini sudah duduk di bangku SMP. Tetapi kondisi yang dialami tidak memungkinkan Rahmat untuk bebas bebas beraktivitas seperti teman-temannya.
 
 
Kondisi yang dialami Rahmat mendapat rasa iba dari temannya, seperti diungkapkan Yani (14), ia merasa kasihan melihat kondisi temannya itu. "Harusnya Rahmat bisa menjalani kehidupan seperti kami, jika penyakitnya itu bisa sembuh," ucapnya. (*)

HUT PGRI ke-64


BeritaKarawang.com - Ribuan guru dari berbagai kecamatan yang ada di Kabupaten Karawang memadati lapang Karang Pawitan, Rabu (25/11). Mereka hadir dalam rangka kegiatan Upacara Peringatan Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI ke-34 tingkat Kabupaten Karawang. Bertindak selaku inspektur upacara dalam kegiatan tersebut adalah Bupati Karawang, Drs. H. Dadang S. Muchtar.


Bupati Dadang S. Muchtar dalam kesempatan tersebut mengatakan, kebijakan Pemerintah Kabupaten Karawang dalam pembangunan di sektor pendidikan patut disyukuri oleh semua pihak, termasuk para guru. "Hal ini karena pemerintah daerah berhasil memetakan permasalahan pendidikan menjadi tiga permasalahan pokok sehingga berhasil melaksanakan pembangunan pendidikan dengan baik," ujarnya.


Lebih lanjut Bupati mengatakan, ketiga persoalan tersebut adalah infrastruktur pendidikan yang tidak memadai dan kurang daya tampungnya, biaya sekolah yang mahal, serta kualitas guru dan murid yang terus merosot. "Pemerintah daerah, termasuk diantaranya adalah pihak eksekutif dan legislatif telah mengatasi permasalahan tersebut secara paralel dan prioritas," jelasnya.


Untuk itu, lanjut Bupati, dirinya secara pribadi dan atas nama Pemerintah Kabupaten Karawang mengucapkan terima kasih atas keikhlasan para guru dan kepala sekolah untuk senantiasa mendukung dan melaksanakan kebijakan pemerintah daerah di sektor pendidikan. "Khususnya dalam upaya membantu pemerintah daerah untuk meringankan beban para orangtua murid," lanjutnya.


Bupati melanjutkan, menjadi seorang guru merupakan pekerjaan yang sangat mulia dibandingkan dengan pekerjaan-pekerjaan lainnya. Untuk itu, sebagaimana ikrar guru yang dibacakan sebelumnya, Bupati berharap para guru senantiasa semangat untuk memberikan yang terbaik untuk mencerdaskan bangsa dan memajukan Kabupaten Karawang. "Dengan demikian, Kabupaten Karawang dapat menjadi daerah yang maju," imbuhnya.


Terlebih, kesejahteraan guru saat ini akan semakin meningkat. Menurut Bupati, berdasarkan data dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD), gaji guru terendah dengan masa kerja 0 tahun mencapai Rp. 1,7 juta, sedangkan yang tertinggi dengan golongan IV/B dapat mencapai 3,5 juta. Jumlah tersebut lebih besar daripada pegawai-pegawai lainnya. "Hal ini merupakan bentuk kesejahteraan bagi para guru, dengan harapan dapat disadari dengan memberikan yang terbaik dalam pendidikan," pesannya.


Terkait penerapan periodisasi masa jabatan kepala sekolah, Bupati menjelaskan bahwa peraturan tersebut bukan merupakan kebijakan bupati sendiri. Melainkan merupakan penerapan dari aturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat melalui  Kepmendikbud No. 0296/U/1996 tentang Penugasan Guru PNS sebagai Kepala Sekolah dilingkungan Depdikbud, serta Kepmendiknas No. 162/U/2003 tentang Pedoman Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah. (*)

Pertamina Abaikan Jalan Rusak

Masyarakat Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya menyesalkan PT. Pertamina tidak memperbaiki jalan yang rusak, padahal jalan itu merupakan akses armada tanki PT. Pertamina yang hilir mudik siang-malam. Sementara ini, warga mengeluhkan hal tersebut kepada aparat desa. Warga meminta supaya jalan itu segera diperbaiki. Foto, Rabu (25/11/2009) siang.

Negara Denmark Bikin Gedung Pengungsian di Tambaksari

BeritaKarawang.com - Negara Denmark melalui PMI (Palang Merah Indonesia) Karawang memberikan bantuan gedung serba guna di halaman kantor Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya. Gedung ini digunakan untuk tempat pengungsian jika terjadi banjir yang melanda desa ini hampir setiap tahun.
 
Kepala Desa Tambaksari, Arum Saepuloh menjelaskan, Rabu (25/11/2009) pukul 14.05 WIB, gedung bantuan itu ukurannya 8 x 9 meter persegi termasuk toilet. Gedung ini dirasa penting untuk menampung warga yang rumahnya kebanjiran. Anggaran bangunan ini sekitar 80-100 juta-an.
 
Pemukiman yang jadi langganan banjir diantaranya Dusun Cibese, Dusun Cinara, Dusun Tambaksumur II dan sebagian Dusun Cisoma. Ketinggian air di tiga dusun itu sekitar 50 cm di dalam rumah warga. Sedangkan pemukiman yang aman banjir yaitu Dusun Pilang dan Dusun Tambaksumur I, karena tanahnya tinggi.
 
Dari tujuh dusun, yang aman banjir hanya dua dusun. Dan pembangunan gedung dilaksanakan sejak seminggu lalu, diperkirakan selesai pertengahan Desember 2009 mendatang. "Nanti, kalau terjadi banjir, warga akan ditampung di gedung serbaguna itu," ucapnya. (*)

Camat Tirtajaya Minta Beko

 
BeritaKarawang.com - Camat Tirtajaya Drs. Wawan Setiawan minta alat keruk beko pada tiga anggota DPR RI saat meninjau tanggul Sungai Citarum di Batujaya dan abrasi di Cibuaya Jumat (20/11/2009) lalu.
 
 
Tiga anggota DPR RI itu diantaranya Saan Mustopa, Nurul Arifin dan Daniel Lumban Tobing.
 
 
Alat keruk ini diperlukan untuk memperbaiki saluran-saluran air pembuang jika mampet akibat sedimentasi lumpur.
 
 
"Jika diperlukan, aparat desa cuma isi solar dan langsung dipakai untuk perbaikan saluran," kata camat.
 
 
 
Besotan Citarum
 
 
Kata camat, selain memerlukan beko, dia juga meminta supaya dibangun besotan atau sodetan saluran air dari Sungai Citarum di daerah Kecamatan Pakisjaya.
 
 
Selain manfaatnya untuk mengairi persawahan di wilayah Kecamatan Pakisjaya dan Batujaya, juga akan bermanfaat bagi persawahan di wilayah Tirtajaya.
 
 
Menurutnya, kendala saluran air di wilayah utara Karawang memang kritis, ini sangat dirasakan oleh para petani padi, juga sebagai antisipasi jika banjir datang akibat hujan. (*)

Syahriahan Santuni Anak Yatim

BeritaKarawang.com - Sebanyak 13 anak sekolah dasar di Desa Kutamakmur mendapat santunan langsung dari 11 kepala desa, termasuk dari camat dan UPTD TK,SD Tirtajaya pada acara syariahan di Desa Kutamakmur, Rabu (25/11/2009) siang. Santunan ini rutin diberikan di pengajian rutin bulanan tiap desa di kecamatan ini.
 
Santunan ini merupakan gagasan Kepala UPTD TK,SD Tirtajaya Drs. Dedi Suhendi M.Pd, yang melihat acara keagamaan rutin ini harus diisi santunan sosial, terutama membantu anak sekolah yang dianggap tidak mampu. Hadir dalam acara KH. Asep Mubarok Pimpinan Ponpes di Cikampek sebagai penceramah.
 
Camat Tirtajaya, Drs. Wawan Setiawan usai acara mengatakan, kegiatan keagamaan dan sosial ini secara bertahap akan mampu merubah sistem bagus dan jadi kebiasaan yang positif bagi masyarakat. "Ini untuk membantu anak yatim khususnya anak sekolah dasar," ujarnya.
 
Kata dia, syariahan yang digilir tiap Rabu pada minggu terakhir setiap bulan ini intinya untuk silaturahmi sekaligus menyisipkan program-program pemerintahan kepada masyarakat langsung, karena syariahaan ini dihadiri masyarakat umum beda dengan rapat minggon yang hanya dihadiri aparat desa.
 
"Minimal dengan pengajian ini hati kita tidak terlalu keras dan hitam, kita tahu dalam pekerjaan ini banyak kendala. Dan saya ingin supaya syariahaan ini terus berjalan," ucapnya.
 
Syariahan ini dilaksanakan di 11 desa setiap bulan, termasuk di kantor kecamatan juga puskesmas. Kegiatan ini dimulai di Desa Sabajaya sejak akhir tahun 2008 lalu. (*)

PLN Kembali Berikan Tabung Permentasi Bio Gas Eceng Gondok

Kadus Krajan A, Desa Kertasari Wahban Hilal diantara tabung permentasi eceng gondok.
 
BeritaKarawang.com - Meneruskan program pembinaan lingkungan PT. PLN APJ Karawang pada 14 Agustus 2009 lalu di Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok, yaitu memberikan tabung alat permentasi eceng gondok untuk jadi bio gas, pada Selasa (24/11/2009) sore PLN kembali memberikan lima tabung alat permentasi serupa yang baru.
 
Dijelaskan Kadus Krajan A, Desa Kertasari Wahban Hilal (37), Rabu (25/11/2009) siang, alat ini diturunkan ke rumahnya untuk kemudian disebar ke beberapa RT di lingkungan dusun. Alat permentasi ini mulai digunakan siang ini.
 
 
"Program ini sangat positif untuk mengurangi sampah eceng gondok, cuma ada kendalanya, barangnya terlalu besar dan tidak banyak masyarakat yang tertarik dengan bio gas buatan ini, mereka masih cenderung pakai gas elpiji," kata di kediamannya.
 
 
Teori dan praktek membuat bio gas dari tumbuhan air ini diperkenalkan PT. PLN sebagai program pembinaan lingkungan untuk mengatasi masalah ekonomi masyarakat.

Alat yang digunakan untuk membuat bio gas ini sederhana, hanya butuh alat permentasi, yaitu dua buah drum 200 liter yang disambungkan dengan las secara horizontal untuk membentuk ruang permentasi.

Kemudian pada kedua ujung drum yang telah disambung itu dipasang pipa sebagai lubang memasukan eceng gondok yang telah dicincang dan ditumbuk ditambah air. Di tengah drum itu dipasang kran tempat keluarnya gas dari dalam drum. Dan gas itu dihubungkan dengan bola plastik atau sejenisnya sebagai tempat penampungan sebelum disambung pada kompor masak.

Eceng gondok yang ditumbuk tersebut hanya memerlukan waktu 3 sampai 5 hari di dalam tabung permantasi sebelum akhirnya jadi gas, tapi jika eceng itu hanya dirajang saja, membutuhkan waktu 5 sampai 7 hari sebelum gasnya bisa dimanfaatkan. (*)

Liga Footsal SMAN 1 Pedes

Semifinal Liga Footsal antar kelas dan guru SMAN 1 Pedes, Rabu (25/11/2009) pagi. Liga ini telah dilaksanakan sejak sebulan lalu memperebutkan piala bergilir kepala sekolah. Finalnya akan dilaksanakan Sabtu (28/11/2009) sekaligus acara pemotongan hewan qurban. Foto, kelas X11.IA.1 melawan guru.

Indosat Hadirkan Karya Terbaik IWIC 2009

Monday, November 23, 2009

 
BeritaKarawang.com - Indosat kembali menghadirkan inovasi-inovasinya di HUT yang ke-42, yaitu karya terbaik dari kompetisi IWIC 2009 dan layanan Dompetku yang kini hadir dengan berbagai inovasi baru, Jumat (19/11/2009).
 
 
Ajang IWIC 2009 yang telah memasuki babak final, telah berhasil menghadirkan karya inovatif bernama CLIG, karya Sandy Marly Colondam dari Jakarta sebagai karya terbaik untuk sub-kategori Business & Commerce CLIG merupakan singkatan dari Cell ID Getter, adalah API (Application Protocol Interface) yang dapat menambahkan fitur Location Based Service ke semua Mobile WEB dengan integrasi yang sangat mudah, sehingga, contohnya: user dapat mengetahui letak stasiun bus terdekat tanpa menggunakan GPS.
 

Selain itu, beberapa karya lain juga keluar menjadi karya terbaik untuk beberapa sub kategori antara lain BukuQ karya Fajar Endra Nusa untuk sub-kategori Social Networking, Role Playing Game karya Indah Palupi Damayanti untuk sub-kategori Learning & Education, UltraPort karya Andry untuk sub kategori Android Based Application
 
 
Khusus untuk sub kategori terbaru yaitu Android Based Application, 2 hasil karya pemenangnya telah dikirim ke ajang Pengembangan Program Aplikasi Android oleh Conexus Mobile Alliance yang diadakan di Grand Ballroom, Harbour Plaza Hong Kong pada tanggal 17 November 2009 lalu.
 
 
Karya ini merupakan 2 dari 13 finalis yang terpilih dari seluruh Asia Pasifik yang akan dipamerkan dalam konferensi pers dan event bertaraf internasional tersebut. Conexus Mobile Alliance adalah salah satu aliansi ponsel terbesar di Asia yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan roaming internasional dan layanan mobile bagi para pelanggan dari perusahaan anggota aliansi ini, termasuk Indosat (Indonesia).
 
 
Dewan juri yang berasal dari berbagai kalangan seperti tim dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Prof Suhono Haryosupangkat (Guru Besar Teknologi Informasi ITB), AW Subarkah (wartawan senior Kompas), Pamungkas Tris Hadiatmoko (vendor telekomunikasi) serta Tim Business Development Indosat dan Tim Gaming & Content Indosat akhirnya memutuskan 21 karya dari para finalis sebagai pemenang dari hampir 300 karya yang masuk untuk 2 kategori dan 4 sub kategori yang dikompetisikan, termasuk sub-kategori terbaru yaitu Android based Application.
 
 
Adapun hasil lengkap untuk seluruh pemenang IWIC 2009 adalah sebagai berikut :
 
 
I. Kategori Mobile Wireless Application (MWA):
 
 
a. Business and Commerce
Pemenang 1 : Sandy Marly Colondam / Jakarta
Konsep : CLIG
Pemenang 2 : Aditya Rizkiadi Chernadi / Bandung
Konsep : e Toll Payment
Pemenang 3 : Farian Hadi Saputra / Malang
Konsep : MiDlet
Pemenang 4 : Arie Wahyuningtyas / Mojokerto
Konsep : Tasyik
 
 
b. Social Networking
Pemenang 1 : Fajar Endra Nusa / Bali
Konsep : BukuQ
Pemenang 2 : Rudy Wijanarko / Jakarta
Konsep : Wishbox
Pemenang 3 : Lukman Hadi / Bandung
Konsep : Community Messanger
Pemenang 4 : Rizki Yulianto / Jakarta
Konsep : Pingberry
 
 
c. Learning & Education
Pemenang 1 : Indah Palupi Damayanti / Malang
Konsep : Role Playing Game
Pemenang 2 : M. Fatkhul Amin / Jakarta
Konsep : iSemesta
Pemenang 3 : Supadi / Lampung
Konsep : Aplikasi Potensi Budaya
Pemenang 4 : Rizky Syaiful / Depok
Konsep : Realtime Teaching Evaluator
 
d. Android-Based Application
Pemenang 1 : Andry / Bandung
Konsep : Ultraport
Pemenang 2 : Yoga Aribowo / Depok
Konsep : Pocketorder
Pemenang 3 : Muhammad Rayhan / Bandung
Konsep : Visit Indonesia 2.0
Pemenang 4 : Ahmy Zurlizka / Bandung
Konsep : Amboja
 
 
 
II. Kategori Research and Development for wireless technology
 
 
Magister Teknik Elektro ITB, Bidang Khusus TI, konsep : Actual mobile guide application for tourist berbasis image recognition dan content based image retrievel
 
 
Fakultas Teknis Industri ITB, konsep : Sistem monitoring pembangkit dan penggunaan listrik berbasis web & nirkabel
 
 
UIN Syarih Hidayatullah Fakultas Sains & Teknologi, konsep : Centralized wireless authentication infrastructure
 
 
Universitas Negeri Malang Fak Teknik Jurusan Teknik Elektro, konsep : Aplikasi wireless sensor network dengan link 3G pada sistem telemonitoring pasien jantung kritis di ambulance
 
 
Lembaga Penelitian & Pengembangan Institur Teknologi Harapan Bangsa, konsep : Remote monitoring sistem berbasis jaringan GPRS
 
 
Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC) 2009 sendiri merupakan sebuah kompetisi INOVASI yang diselenggarakan Indosat di bidang teknologi Wireless sebagai wujud komitmen untuk terus memberikan layanan dan manfaat lebih kepada masyarakat di usianya yang ke-42 tahun di bidang pendidikan melalui program INDONESIA BELAJAR.
 
 
"Sebagai perusahaan telekomunikasi yang terus berinvasi, kami memandang bahwa pondasi masa depan bangsa berada di tangan generasi yang cerdas dan menguasai berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi. Indosat mendukung perwujudannya dengan memberi wadah inovasi bagi generasi muda di bidang wireless. Sejak tahun 2006 IWIC hadir untuk masyarakat dan menjadi bagian dari program tanggung jawab perusahaan (CSR) dalam bidang pendidikan melalui payung INDONESIA BELAJAR," demikian disampaikan Guntur Siboro, Chief Marketing Officer Indosat usai menyerahkan hadiah pada grand final IWIC 2009.
 
 
Di ajang IWIC tahunini, Indosat memberikan berbagai apresiasi bagi karya inovatif ini, yaitu hadiah total ratusan juta rupiah beserta perangkat gadget paling mutakhir untuk kategori Mobile Wireless Application. Sedangkan bagi para pemenang Research and Development in Wireless Technology akan mendapatkan Dana Riset senilai total 500 juta rupiah.
 
 
Sementara itu dalam kesempatan yang sama juga diluncurkan kembali fitur baru layanan Dompetku dengan berbagai inovasi yang semakin memudahkan pelanggan dalam memanfaatkan layanan ini.
 
 
Dompetku adalah suatu layanan commerce yang memungkinkan pelanggannya untuk melakukan pembayaran, pembelian, pemindahan uang melalui mobile phone yang dimilikinya dengan menggunakan account yang telah didaftarkan. Account disini adalah no MSISDN yang didaftarkan
 
 
Inovasi terbaru Dompetku antara lain transaksi pembelian saat ini tidak lagi dengan menggunakan sms, namun dengan cara yang lebih mudah disertai teknologi yang handal (host 2 host) sehingga pelanggan cukup menggunakan token (kode pembayaran untuk pembelanjaan di merchant) untuk melakukan transaksi pembelian. Pembelian saat ini tidak hanya terbatas pada Alfamart 24 jam, namun seluruh toko Alfamart (bukan Alfa Midi) di area Jabotabek.
 
 
Inovasi lainnya adalah untuk melakukan isi ulang voucher atau cash in, yang semula hanya bisa dilakukan di Galeri Indosat, kini bisa dilakukan melalui jaringan ATM Bank Permata, yang merupakan salah satu Bank yang terhubung hampir ke seluruh Bank yang ada di Indonesia. Cash in juga bisa dilakukan melalui Bank Jaringan Bersama ALTO Prima dan juga di Alfamart (merchant).
 
 
Layanan Dompetku ini bisa dinikmati oleh seluruh pelanggan seluler Indosat, baik Matrix, IM3 maupun Mentari dengan mudah, murah, aman dan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja selama dalam cakupan GSM.
 
 
Registrasi cukup mudah karena cukup melalui telepon seluler ke nomor 789. Transaksi keuangan baik pembelian maupun pembayaran tagihan dan pengisian pulsa dapat dilakukan semudah mengirim SMS dan pelanggan akan menerima SMS jawaban sebagai bukti transaksi.
 
 
Keamanan transaksi dengan Dompetku juga sangat terjamin karena layanan ini dilengkapi dengan sistem perlindungan maksimal. Pelanggan pilih sendiri, setiap transaksi yang pelanggan lakukan juga akan di-encrypt (diacak) untuk menjamin keamanan transaksi pelanggan tersebut. (*)

Grand Final 4th IWIC 2009

Guntur S. Siboro, Chief Marketing Officer Indosat bersama para pemenang 4th IWIC 2009 di hard Rock cafe, Jakarta (19/11/2009).
 
 
BeritaKarawang.com - Grand Final 4th IWIC 2009 yang telah memasuki babak final, telah berhasil menghadirkan 21 karya inovatif dari para finalis. Karya Sandy Marly Colondam dari Jakarta sebagai karya terbaik untuk sub-kategori Business & Commerce.
 
 
Sedangkan BukuQ karya Fajar Endra Nusa untuk sub-kategori Social Networking, Role Playing Game karya Indah Palupi Damayanti untuk sub-kategori Learning & Education serta UltraPort karya Andry untuk sub kategori Android Based Application.
 
 
Untuk kategori Research and development, pemenangnya adalah Magister Teknik Elektro ITB - Bidang Khusus TI, Fakultas Teknis Industri ITB, UIN Syarih Hidayatullah Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Negeri Malang Fak Teknik Jurusan Teknik Elektro, serta Lembaga Penelitian & Pengembangan Institur Teknologi Harapan Bangsa. (*)

Indosat Komitmen Terus Berinovasi dan Berikan Solusi Pada Publik

 
BeritaKarawang.com - Memasuki usia yang ke-42 tahun, PT Indosat Tbk (Indosat) terus berupaya hadir melayani masyarakat dengan lebih baik lagi, melalui berbagai inovasi baik untuk produk, fitur, program maupun layanan lainnya yang semakin memahami kebutuhan segmen pelanggannya dan memberikan solusi terbaik.
 
 
Dengan tema ulang tahun ke-42 'Terus Berinovasi, Jumat (20/11/2009) kemarin, Indosat berupaya terus menghadirkan berbagai ragam inovasi selama 42 tahun untuk melayani masyarakat Indonesia.
 
 
Khusus di hari ulang tahun ke-42 ini, serangkaian inovasi juga dihadirkan, antara lain peresmian Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Jakabare dan Satelit PALAPA-D sebagai sebuah inovasi untuk memperluas dan memperbesar sistem transmisi backbone telekomunikasi.
 
 
Peluncuran layanan Dompetku dengan berbagai inovasi fitur baru yang semakin memudahkan transaksi belanja pelanggan serta grand final Indosat Wireless Innovations Contest (IWIC) 2009 sebagai kompetisi inovasi teknologi wireless bagi generasi muda.
 
 
Dijelaskan President Director & CEO Indosat, Harry Sasongko, selama 42 tahun Indosat selalu berupaya menggali inovasi dan meningkatkan kualitas layanan sebagai salah satu cara kami untuk memberikan solusi telekomunikasi bagi masyarakat di seluruh Indonesia.
 
 
"Kami berterima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan masyarakat dan pelanggan kepada Indosat selama ini. Ke depan, kami akan berkomitmen untuk terus menyediakan layanan telekomunikasi terlengkap yang berkualitas dengan berbagai inovasi kepada pelanggan dan masyarakat," ucapnya.
 
 
Semangat berinovasi telah menjadi budaya perusahaan dan menjadi nilai-nilai yang menyatu dengan seluruh karyawan Indosat. Sejak pertama didirikan 42 tahun lalu, berbagai dinamika dan inovasi telekomunikasi telah dilahirkan.
 
 
Diawali dengan kehadiran sebagai operator telekomunikasi internasional pertama di Indonesia dan berlanjut menjadi perusahaan Indonesia pertama yang melakukan dual listing di Bursa Efek dalam negeri dan di New York Stock Exchange.
 
 
Di pertengahan tahun 90-an Indosat kembali melahirkan inovasi dengan menjadi penyedia seluler pertama kali khususnya dengan fitur bebas roaming nasional bagi layanan prabayar Mentari. Di tahun 2001 Indosat meluncurkan produk IM3 yang menjadi produk pertama yang memberikan layanan khusus untuk segmen muda. Melalui IM3 juga Indosat menjadi pelopor transfer pulsa.
 
 
Tak berhenti sampai di situ, Indosat juga mempelopori layanan BlackBerry di tahun 2004 dan yang pertama memberikan layanan 3.5G dengan seluruh jaringannya menggunakan HSDPA+ di tahun 2006.
 
 
Di program tanggung jawab sosial perusahaan, Indosat juga menjadi yang pertama menyelenggarakan kompetisi wireless bagi generasi muda melalui IWIC, menjadi yang pertama menggunakan energi alternatif ramah lingkungan untuk BTS-nya, serta masih banyak lagi inovasi lainnya.
 
 
Semua kepeloporan tersebut tidak dapat dilepaskan dari posisi kuat Indosat sebagai operator penyedia layanan jasa dan jaringan telekomunikasi dengan lisensi terlengkap di Indonesia, sehingga memungkinkan Indosat untuk memberikan layanan yang semakin terintegrasi dan siap untuk menuju era layanan konvergensi telekomunikasi ke depan.
 
 
Kedepan Indosat akan terus konsisten dengan komitmennya untuk memberikan layanan dan solusi yang lebih baik lagi, sehingga Indosat akan memberi manfaat yang terus menerus bagi para pemangku kepentingannya. (*)

Opak Krikit Khas Cibuaya Perlu Sokongan Modal

Sunday, November 22, 2009

Kediaman keluarga Amil Udin di Cibuaya yang dijadikan tempat usaha opak krikit.
 
 
BeritaKarawang.com - Banyak home industri Karawang yang butuh dukungan modal untuk mengembangkan usahanya, seperti makanan opak krikit khas di Desa Cibuaya, RT 03/07, Kecamatan Cibuaya milik Amil Udin. Opak merk NR (Nikmat Raos) ini ada sejak tahun 1985. Hingga kini Udin keteter pesanan opak, sedangkan modal produksinya kurang.
 
"Opak ini mulai masuk supermarket tahun 1991. Sampai sekarang usaha ini lancar, tapi jumlah pesanan tidak sebanding produksi kami, karena kendala modal," ucapnya, Minggu (22/11/2009) siang.
 
Saat ini, tiap harinya dia menghabiskan 30 liter beras ketan atau untuk membuat opak krikit sebanyak 80 bungkus, tiap bungkusnya ada 10 keping opak krikit. Dijelaskannya, opak krikit khas Cibuaya buatannya sendiri ini beda dengan opak lainnya yang bentuknya kembung. "Opak ini saya ciptakan sendiri dengan bentuk yang tipis, renyah dan gurih," jelasnya.
 
Sementara itu, putra ketiga Amil Udin, Ulya berharap ada orang tua asuh yang mau memberikan bantuan mesin tumbuk pengolahan opak krikit. "Modal yang kita butuhkan hingga 100 juta-an, saya ingin menggabungkan pengusaha opak di Cibuaya ini untuk jadi home industri besar," ucapnya.
 
 
Selama ini, kendala produksi usaha ayahnya ini adalah alat tumbuk yang masih terbuat dari kayu. "Alat tumbuk ini sangat berat diangkat pakai tangan, sekitar 30 kg, kita butuh alat tumbuk dari mesin," ucapnya.
 
Proses pembuatan opak ini memang sangat sederhana, kata ulya, bahannya cuma beras ketan, kelapa dan garam. Beras ketan yang telah dinanak ditumbuk lalu dicetak bulat-bulat kemudian dijemur, setelah itu dipanggang diatas bara api dari arang dan dibungkus.
 
"Kita bukan tidak bisa memasarkan ke mall dan swalayan, malah kita yang keteter pesanan permintaan dari mall dan swalayan," kata Ulya.
 
Dijelaskannya, opak krikit ini merupakan makanan ciri khas Karawang dan hanya ada ada di Desa Cibuaya. Pada pemerintahan Soeharto, opak ini sempet masuk Mall Lippo Cikarang hingga Jakarta.
 
Bahkan, saat itu Menteri Petahanan Faisal Tanjung selalu memesan opak krikit ke Cibuaya jika acara pertemuan pemerintahan, tapi setelah krisis moneter tahun 1997 lalu, usaha ini sempat merosot tajam karena modal yang melambung tinggi, juga banyak karyawannya yang pergi ke luar negeri sebagai TKW (Tenaga Kerja Wanita).
 
 
"Bahkan, opak krikit ini pernah dipasarkan di toko Doel milik pengusaha Indonesia di Arab Saudi," kata Ulya. (*)

Odong-odong Cilik

Saturday, November 21, 2009

Empat bocah cilik di Desa Segaran, Kecamatan Batujaya asik bermain odong-odong layaknya orang dewasa, Sabtu (21/11/2009) siang. Mainan singa-singaan ini adalah pemandangan yang sudah jarang terlihat ketika anak seusia mereka saat ini sudah tidak lagi mengenal seni dan budaya daerah karena sudah terpengaruh Game Playstation.

Candi Jiwa Akan Jadi Prioritas Wisata Budaya Jawa Barat

Koko (kanan), Hafid, Kaisin Sapin dan Kosasih.
 
 
BeritaKarawang.com - Candi Jiwa di Kecamatan Batujaya akan dijadikan prioritas kunjungan wisata budaya Jawa Barat ketiga oleh Dinas Parawisata Jawa Barat, setelah pantai Pangandaran dan wisata alam Ciwidey.
 
Demikian kata Sekertaris Komisi B DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Demokrat, Koko Abdul Kodir saat kunjungan kerja agenda reses ke lokasi Candi Jiwa, Sabtu (21/11/2009) siang.
 
Kunjungan Koko yang didampingi Pelaksana Bidang Budaya Dinas Parawisata dan Budaya Kabupaten Karawang, Kosasih juga tenaga ahli Fraksi Demokrat DPRD, Hafid di lokasi wisata menegaskan, agar candi ini jadi prioritas obyek wisata ketiga di Jawa Barat, harus dilengkapi fasilitas yang memadai.
 
Fasilitas itu diantaranya, penginapan, area parkir, tempat makan dan lainnya yang disediakan bagi pengunjung. "Fasilitas ini harus ada, kita akan mendiskusikannya dengan Bupati Karawang dan Dinas Parawisata Jawa Barat," ujarnya.
 
Diungkapkannya, prioritas obyek wisata ketiga Jawa Barat ini akan disingkronkan dari Provinsi Jawa Barat dengan Pemkab Karawang dan BP3 (Balai Peletarian Peninggalan Purbakala) Kabupaten Serang, karena selama ini pemugaran Candi Jiwa telah dilakukan oleh BP3 Serang.
 
Bahkan, lanjutnya, Bupati Karawang pun baru beberapa hari lalu mengetahui rencana Candi Jiwa jadi obyek wisata ketiga Jawa Barat. "Saya juga tidak tahu memulai dari mana, tapi dari Dinas Parawisata Provinsi Jawa Barat, Candi Jiwa ini akan dijadikan ikon ke tiga," paparnya.
 
Selain candi ini, kata Koko, dia juga mengusulkan agar Dinas Parawisata Jawa Barat memprioritaskan juga obyek wisata Tugu Proklamasi di Rengasdengklok dan Makan Syeh Guro di Karawang.
 
Kata dia, yang jadi alasan Candi Jiwa jadi prioritas obyek wisata mengingat situs ini merupakan peninggalan sejarah purbakala yang paling besar dan masih banyak yang belum tergali di candi.
 
"Situs ini bukan hanya milik daerah atau nasional, ini adalah milik dunia, karena banyak orang (arkeolog, red) dari berbagai negara meneliti situs ini," jelasnya.
 
Sementara itu, juru pelihara komplek Candi Jiwa Batujaya, Kaisin Sapin (70) yang telah andil menjaga candi ini sejak tahun 1984 mengungkapkan, banyak penggali liar yang ingin mencuri bagian-bagian dari situs ini.
 
"Saya pun mengawasi setiap penelitian dan penggalian yang dilakukan oleh pemerintah maupun para ahli. Banyak juga penggalian liar yang ingin mencuri bagian situs atau mencari harta karun," ungkapnya. (*)

Tinjauan Abrasi di Pantai Cibuaya

Friday, November 20, 2009

Tiga Anggota DPR RI Tinjau Citarum Batujaya

 
BeritaKarawang.com - Anggota DPR RI dari Dapil (Daerah Pemilihan) VII, Nurul Arifin, Saan Mustopa dan Daniel Luban Tobing meninjau tanggul Sungai Citarum di Kampung Tangkil, Desa Kuta Ampel, Jumat (20/11/2009) pukul 15.40 WIB.
 
 
"Kunjungan ini untuk meninjau terlebih dahulu lokasi-lokasi yang jadi prioritas perbaikan. Kita masih perlu membahas lebih lanjut soal penanganan banjir (Citarum dan abrasi, red) dengan bupati, DPRD Karawang dan Provinsi Jawa Barat," kata Saan Mustopa, Anggota Komisi III DPR RI di lokasi.
 

Sementara itu, seorang warga setempat, Holiludin (51) mengaku, dia dan warga lainnya mencemaskan tanggul Sungai Citarum kembali jebol. "Kami khawatir tanggul itu jebol, karena saat perbaikan kemarin tidak di beton," ucapnya menceritakan awal tahun 2009 lalu, rumahnya ambruk akibat banjir yang disebabkan oleh tanggul Citarum jebol. (*)
(*)

Anggota DPR RI dan DPRD Karawang Bahas Citarum dan AbrasI

 
BeritaKarawang.com - Anggota DPR RI dari Dapil (Daerah Pemilihan) VII, Nurul Arifin, Saan Mustopa dan Daniel Luban Tobing melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Batujaya, Jumat (20/11/2009) pukul 14.24 WIB.
 
 
Kunjungan ini didampingi Camat Tirtajaya Drs. H. Wawan Setiawan, Camat Batujaya Drs. Dedi Ahdiyat dan Camat Pakisjaya juga anggota DPRD Karawang, diantaranya Karda Wiranata, Bambang, H. Warman, Abas, Nurjaman. Juga hadir Kapolres Karawang AKBP Rudi ANtariksawan.
 
 
Mereka membahas tanggul Citarum yang kemungkinan rawan jebol pada musim hujan sekarang dan penanganan abrasi di pesisir utara Karawang. Selain solusi penanganan abrasi dan tanggul Sungai Citarum, para wakil rakyat ini membahas soal anggaran pemerintah untuk mengatasi hal itu.
 
 
Usai berbicara di ruang Camat Batujaya, pukul 15.06 WIB, mereka meninjau ke lokasi tanggul Ctarum. (*)
 

Pohon Jaket

BeritaKarawang.com - Banyak cara untuk jualan, seperti yang dilakukan pedagang jaket asal Kabupaten Bekasi di Jalan Raya Kuta Gandok, Kecamatan Kutawaluya, mereka memanfaatkan pohon besar sebagai gantungan puluhan jaket yang tidak bisa disimpan pada rak jaket.
 
 
Harga satu jaket yang dijual berkisar antara Rp 35 ribu hingga Rp 300 ribu. "Ini pohon yang berbuah jaket," kata penjualnya, Abas, sambil ketawa saat ditemui Jumat (20/11/2009) pukul 11.30 WIB. (*)

Semua Masyarakat Harus Diasuransikan

 
BeritaKarawang.com - Semua masyarakat Karawang harus diasuransikan kesehatannya tanpa memadang kaya-miskin. Tujuannya supaya seluruh masyarakat Karawang memiliki jaminan kesehatan. Ini sesuai UUD 45, kesehatan dasar adalah hak semua warga negara.
 
 
Demikian ditegaskan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Karawang, H. Tono Bahtiar. Kata dia, tercatat di BPS ada sejumlah 280 ribu orang penduduk di Kabupaten Karawang yang sudah punya Jamkesmas (Jaminan kesehatan masyarakat).
 
 
Dan yang belum tercatat peserta Jamkesmas tercatat 300 ribu orang yang akan dianggarkan di APBD 2010. "Ini prioritas dari DPRD dengan mengasuransikan mereka, kita anggarkan untuk 300 ribu orang dengan jumlah dana total Rp 15 miliar," jelasnya.
 
 
Gagasan ini sudah dikemukakan oleh Tono sejak menjabat Sekretaris Komisi D DPRD Karawang periode tahun 2004-2009. Pada jabatannya saat ini sebagai Ketua Komisi C DPRD Karawang, dia berupaya membantu kesejahtraan masyarakat Karawang, terutama tentang kesehatan.
 
 
"Program saya ini menyempurnakan program Bupati Karawang, Drs. Dadang S. Muchtar supaya Karawang bisa terdepan dan maju di Jawa Barat, dengan mengasuransikan kesehatan seluruh masyarakat di Kabupaten Karawang," jelasnya.
 
 
Dijelaskannya, di Jawa Barat tidak ada satu kabupaten pun yang mengasuransikan semua warganya. Dengan begitu, dia mengajukan pada bupati untuk mengasuransikan semua penduduk Karawang tanpa melihat apakah dia kaya atau miskin.
 
 
Dia juga menegaskan, asumsi masyarakat Karawang sekitar 2 juta orang, yang saat ini sudah miliki Jamkesmas sekitar 280 ribu orang dan yang tidak punya Jamkesmas sebanyak 300 ribu orang. "Ini perlu dipikirkan, tinggal action bupati untuk mengundang DPRD Jawa Barat dan DPR RI agar program ini bisa terealisasi," ujarnya.
 
 
Program ini perlu, mengingat saat ini yang bisa masuk rumah sakit gratis hanya keluarga miskin yang tercatat di BPS (Badan Pusat Statistik), belum menyeluruh dan memang pemerintah belum menjamin kesehatan semua masyarakat, terutama yang dirawat di rumah sakit.
 
"Dengan begini, maka masyarakat akan tenang. Setiap warga yang masuk rumah sakit, apalagi gakin yang tidak menerima Jamkesmas, tidak perlu cemas lagi, tidak perlu memikirkan harus jual apa di rumah untuk biaya pengobatan di rumah sakit," ucapnya. (*)

Indosat Resmikan 2 Backbone Telekomunikasi 

Thursday, November 19, 2009

Peresmian dilakukan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring (kanan), didampingi President Director & Chief Executive Officer (CEO) Indosat Harry Sasongko (kiri) di Jakarta.
 
 
BeritaKarawang.com – Kembali menghadirkan inovasi berupa backbone telekomunikasi yang semakin memperluas keterhubungan masyakat di seluruh Indonesia dan ke penjuru dunia, Selasa (17/11/2009) PT Indosat Tbk (Indosat) meresmikan beroperasinya dua sistem transmisi backbone telekomunikasi terbarunya yaitu Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) JAKABARE dan Satelit PALAPA-D.
 
 
Peresmian dilakukan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring,
didampingi President Director & Chief Executive Officer (CEO) Indosat Harry Sasongko.
 
 
"Kedua sistem transmisi backbone terbaru kami ini selain menjadi wujud komitmen Indosat untuk terus berinovasi dengan meningkatkan kualitas dan kehandalan jaringan telekomunikasinya, juga untuk mendukung program pemerintah dalam rangka memperluas akses telekomunikasi masyarakat, tidak hanya ke seluruh pelosok negeri, namun juga ke berbagai penjuru dunia," demikian disampaikan Harry Sasongko, President Director & CEO Indosat usai acara peresmian.

 
SKKL JAKABARE
 
(Jawa-Kalimantan-Batam-Singapore), adalah sistem kabel laut yang memiliki panjang lebih dari 1300 kilometer dan menghubungkan kota Jakarta (Jawa),
Pontianak (Kalimantan), Batam dan Singapura. Dengan beroperasinya sistem kabel
laut ini Indosat memiliki tambahan kapasitas bandwidth pada tahap awal sebesar 80
Gbps yang akan digunakan baik untuk jasa berbasis IP (Internet Protocol) maupun
non IP.

 
Jaringan SKKL JAKABARE
 
memiliki empat titik pendaratan di masing-masing pulau. Antara lain Tanjung Pakis (Karawang, Jawa Barat), Sungai Kakap (Pontianak, Kalimantan Barat), Tanjung Bemban (Batam), dan Changi (Singapura). Jaringan serta optik tersebut nantinya dapat mengantisipasi kemungkinan permintaan kapasitas yang sangat besar sampai satuan Gbps (Giga bit per second) dan dapat berfungsi sebagai redundant atau back up untuk jaringan internasional yang eksisting.
 
 
Semua sistem kabel FO (fiber optic) Indosat sudah menggunakan sistem ring atau redundant, sehingga jika ada yang putus, langsung akan di-back up oleh jaringan FO yang lain.

Sementara itu satelit PALAPA-D yang diluncurkan dari Xichang, China pada tanggal 31 Agustus 2009 lalu, setelah menjalani Proses Uji Terima yang sangat ketat sekali, sudah diserahterimakan oleh Kontraktor kepada Indosat pada tanggal 28 Oktober 2009 dan telah berhasil memasuki orbitnya di 113º BT.
 
 
Dengan demikian pada tanggal tersebut PALAPA-D sudah dioperasikan oleh Indosat dan dapat segera dimanfaatkan untuk berbagai layanan bagi masyakarat dan pelanggan.

Satelit PALAPA-D diproduksi oleh Thales Alenia Space France (TAS-F) yang ditunjuk oleh Indosat sebagai mitra pengadaan. Dengan menggunakan platform Thales Alenia Space Spacebus 4000B3, Satelit PALAPA-D memiliki kapasitas lebih besar dan lebih bertenaga dibandingkan pendahulunya yaitu PALAPA-C2 dengan 40 transponder yang terdiri dari 24 standard C-band, 11 extended C- Band serta 5 Ku-band, dengan jangkauan mencakup Indonesia, negara-negara ASEAN, Asia Pasifik, Timur Tengah dan Australia.

 
Beroperasinya satelit PALAPA-D
 
dan SKKL JAKABARE yang saling melengkapi dan memberikan nilai tambah serta
memperluas cakupan dari layanan jaringan terestrial dan komunikasi voice dan data. yang telah dijalankan Indosat selama ini, sehingga praktis tidak ada "Blank Spot" atau daerah yang tidak bisa di layani di seluruh pelosok tanah air.

Indosat melalui sistem kabel
 
laut JAKABARE dan satelit PALAPA-D ini memberikan layanan dan solusi komunikasi terpadu dalam payung ICS (Indosat Corporate Solution) yang dikemas secara khusus sesuai kebutuhan pelanggan korporat. Jasa yang dapat dilayani Indosat adalah IPLC (International Private Leased Circuit) atau dikenal dengan IWL
(Indosat World Link) yaitu sewa jaringan internasional yang menghubungkan
Jakarta dengan Singapura atau Batam dengan Singapura.
 
 
Jasa INP (Internet Network Provider) yaitu koneksi internet internasional untuk pelanggan ISP, Jasa INL (Indosat National Link) atau sewa jaringan domestik untuk koneksi jakarta – Pontianak, Jakarta – Batam dan Pontianak – Batam serta jasa berbasis MPLS yang terdiri dari tiga layanan premium ethernet point to point (Virtual Leased Line), Premium ethernet mutipoint (VPLS) dan IPVPN.

Sementara layanan dari satelit PALAPA-D yang disediakan Indosat Group antara lain adalah Transponder ease untuk layanan broadcasting dan cellular backhaul sebagai basic service, VSAT service, DigiBouquet, Telecast Service, VSAT-IP, Akses Internet melalui satelit dengan teknologi DVB-RCS, dan akses Internet Broadband melalui satelit.
 
 
Ini sebagai nilai tambah yang semuanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan korporasi, SME/SOHO maupun personal dalam komunikasi data dan broadcasting. Khusus untuk layanan broadcasting, saat ini hampir semua stasiun televisi nasional menggunakan jasa satelit dari Indosat.
 

Khusus dalam rangka peresmian beroperasinya SKKL JAKABARE, dan sekaligus Ulang Tahun Indosat ke 42 pada tanggal 20 November 2009, Indosat juga akan menggelar program 'JAKABARE Early Bird Promotion Program', dimana pelanggan jasa INP dapat menikmati diskon khusus sampai dengan 50% untuk
setiap tambahan kapasitas akses Internet yang digunakan.
 
 
Discount khusus ini berlaku selama masa promosi, dari tanggal 20 November 2009 sampai dengan 31 Januari 2010. (*)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan