SMK PI dan Ristek Bantu Logistik Korban Banjir Pakisjaya

Wednesday, March 31, 2010

BeritaKarawang.com - SMK Perbankan Indonesia (PI) dan Ristek berikan bantuan logistik dan pakaian layak pakai bagi korban banjir di Desa Telukbuyung, Kecamatan Pakisjaya, Rabu (31/3/2010) sore. Bantuan tersebut di'drop' di Posko Siaga Bencana Banjir di kantor desa tersebut.
Dijelaskan, Pembina OSIS Ristek, Nurkholis menyatakan, selain membantu korban banjir, bantuan ini untuk melatih rasa sosial siswa pada lingkungan dan masyarakat. Tercatat 20 siswa SMK Ristek dan Perbankan Indonesia yang ikut ke lokasi banjir.
Hal senada dikatakan Kepala SMK Perbankan Indonesia, Bambang Pranowo S.Pd, menjelaskan, bantuan ini tidak hanya untuk korban banjir, tapi yang terpenting adalah bagi siswa agar peka terhadap lingkungannya. Bicara soal bencana alam yang selalu terjadi di daerah Karawang, Bambang menyatakan, lembaga pendidikannya akan kembali mengembangkan Tim SAR sekolah. "Kita pun didik siswa agar peduli," ucapnya.
Sementara itu, kondisi banjir yang telah menenggelamkan desa ini selama dua pekan, kini kondisinya sudah surut dan kembali normal. Kendati begitu, warga korban banjir sibuk membersihkan perabotan rumah mereka yang berlumpur akibat kena luapan Sungai Citarum.
Kepala Desa Telukbuyung menjelaskan, tumpukan karung penahan tanggul-tanggul Sungai Citarum sengaja belum diturunkan, dia mengantisipasi jika sewaktu-waktu sungai kembali meluap. "Akses jalan antar (dusun, red) melalui tanggul itu sengaja belum dibuka, kami khawatir sungai kembali meluap," jelasnya. (*)

PGRI Cilamaya Kulon Bantu Logistik ke Jayakerta

 
BeritaKarawang.com - PGRI Kecamatan Cilamaya Kulon melalui PGRI Kecamatan Jayakerta memberi logistik berupa mie instant, air minum dan pakaian bekas layak pakai kepada korban banjir di Dusun Pawanda dan Rawasari, Desa Medang Asem dan Desa Kampung Sawah, Kecamatan Jayakerta, Rabu (31/3/2010). Bantuan ini khusus untuk siswa dan masyarakat yang kena banjir akibat luapan Sungai Citarum.
 
 
Secara simbolis, logistik itu diserahkan langsung oleh PGRI Jayakerta kepada masyarakat setempat dengan disaksikan Camat Jayakerta, Drs. Hamdani, Ketua UPTD TK,SD H. Suharyana S.Pd, MM, Kepala Desa Medang Asem Dul Hasan, Kepala PGRI, Adi Susanto, AMA.Pd, bersama guru-guru. Bantuan ini untuk ketiga kali dilakukan, setelah sebelumnya UPTD TK,SD Jayakerta dan PD II PGRI Karawang memberikan bantuan makanan kepada warga di Desa Medang Asem dan Desa Kampung Sawah.
 
 
Diketahui, kedua dua desa tersebut banjir akibat rembesan Sungai Citarum, debit luapan sungai yang besar membuat tanggul-tanggul Sungai Citarum bocor dan rembes, sehingga membanjiri pemukiman setempat dengan ketinggian selutut orang dewasa.
 
Bahkan, tanggul Sungai Citarum ini sempat akan jebol, seperti yang terjadi Dusun Pasar, Desa Kampung Sawah, Kamis (25/3/2010) malam. Tanggul sempat longsor, tapi segera ditangani warga dan Tim SAR Hipperpala Jakarta yang sudah siaga. Malam itu juga, Camat Jayakerta bersama aparat desa sibuk mengantisipasi tanggul Sungai Citarum jebol. (*)

Siswa Pingsan 30 Menit Sebelum Ujian Berakhir

 
BeritaKarawang.com - Lagi, siswa SMPN 1 Rengasdengklok pingsan saat mengikuti UN (Ujian Nasional) menjelang 30 menit ujian berakhir, Selasa (30/3/2010) kemarin. Siswa bernama Melani dan Fitri Awali, kedua siswa itu pingsan bersamaan di ruang sama. Mereka diduga lemah fisik, karena belum sarapan.
 
 
Demikian dijelaskan Kepala SMPN 1 Rengasdengklok, Selih, S.Pd, Rabu (31/3/2010) siang. Kedua siswa itu langsung dirawat di ruang guru setelah mereka terlihat akan jatuh ke bawah meja ujian. "Mereka langsung ditangani guru," ucapnya.
 
 
Sementara itu, Selih mengungkapkan, tercatat 808 siswa mengikuti UN tahun ini, sedangkan 2 siswa tidak ikut ujian, yaitu Maya Septiani dan Asep Saputra. "Kalau mereka datang ke sekolah, akan saya upayakan supaya mereka bisa ikut ujian ulangan," jelasnya. (*)

Citarum Meluap Lagi, Warga Panik

Tuesday, March 30, 2010

 
BeritaKarawang.com - Air Sungai Citarum kembali meluap setelah sebelumnya surut, luapan Sungai Citarum diperkirakan 20 cm. Meluapnya sungai ini jelas membuat warga kembali panik, pasalnya sudah hampir 2 pekan ribuan pemukiman dan areal sawah di daerah Karawang terendam banjir akibat luapan Sungai Citarum.
 
 
Pantauan wartawan, Selasa (30/3/2010) siang di Kecamatan Pakisjaya, naiknya debit air Sungai Citarum membuat warga trauma. Terlihat air itu kembali merendam rumah warga, sehingga sebagian warga yang mengungsi masih bertahan mendirikan tenda di atas tanggul Sungai Citarum.
 

Dari 30 KK pengungsi warga Desa Teluk Buyung, Kecamatan Pakisjaya, sebagian KK telah kembali ke rumah masing-masing, sedangkan sebagian KK lagi masih berada di tenda pengungsian.
 
 
Kendati demikian, Tim BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), PMI (Palang Merah Indonesia) dan dapur umum Departemen Sosial masih siaga di lokasi pengungsian, mengingat debit air Sungai Citarum belum dinyatakan aman banjir.
 
 
Akibat kembali meluapnya Sungai Citarum ini pun berpengaruh pada sekolah dasar, sebanyak 413 siswa SDN Teluk Buyung III dan SDN Pakisjaya III masih diliburkan. Padahal UASBN (Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional) akan dilaksanakan dalam waktu dekat. (**)

Bantuan Korban Banjir Terus Begulir

Sedang membawa logistik menuju lokasi banjir di Kecamatan Pakisjaya.


BeritaKarawang.com -
KUD Sri Mulya dan Ponpes Mursyidul Falah Desa Kampung Sawah, Kecamatan Jayakerta sudah beberapa hari ini terus memberi bantuan kemanusiaan pada korban banjir bagi warga di Kecamatan Jayakerta dan Pakisjaya. Bantuan ini menyusul banjir akibat luapan Sungai Citarum.


Kedua KUD Sri Mulya dan Ponpes itu kerjasama dengan NEVP JCI Devi Kusumawardhani. Pada bantuan kemanusiaan ini pun turun tangan beberapa donatur termasuk Tim Sar Hipperpala dan Boundrex untuk meringankan derita warga yang kena musibah banjir.


Dijelaskan Kepala Ponpes Mursyidul Falah, H. Aje Lukmana, pihaknya telah mendirikan posko untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu tanggul Sungai Citarum kembali jebol seperti dua tahun lalu. Dampak jebolnya tanggul Sungai Citarum bisa merendam ribuan hektar sawah termasuk pemukiman di Kecamatan Jayakerta, Batujaya, Tirtajaya dan Cibuaya.


Posko ini, lanjut Aje, didirikan untuk sigap bencana juga mempermudah masyarakat yang kena banjir di wilayah utara Karawang ini untuk mendapat bantuan kesehatan, evakuasi dan penyaluran makanan.


Sementara itu, dijelaskan seorang relawan korban banjir, Devi Kusumawardhani, para korban harus ditangani secara serius sehingga beban mental mereka akibat kejadian ini dapat terobati tanpa harus menunggu penanganan pemerintah. Menurutnya, pemerintah sangat lamban menangani musibah ini, karena terlalu birokratis dan 'jelimet'.


Dia langsung melihat kondisi dan menemui warga yang kena musibah banjir dengan menggunakan perahu karet bersama Tim SAR Hipperpala yang pimpinan Ferly Shahadat ke beberapa desa di Kecamatan Batujaya, seperti Segaran dan Kecamatan Pakisjaya, seperti Teluk Buyung dan Desa Teluk Jaya.


Sementara, bantuan pada korban banjir di wilayah tersebut datang terus-menerus, sejak Kamis lalu, KUD Sri Mulya dan Ponpes Mursyidul Falah bersama NEVP JCI Devi Kusumawardhani yang lebih aktif membantu mereka, terutama korban banjir Pakisjaya yang sangat parah. (**)




Pansus Sat Pol PP Ditunda, karena Masih Dipimpin Plt?

Monday, March 29, 2010


BeritaKarawang.com - Pembahasan Panitia Khusus Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) dihentikan untuk semantara waktu, mengingat Sat Pol PP sekarang dikomandoi seorang Plt bukan kepala definitif.


"Bagaimana kita akan meneruskan pembahasan Pansus Pol PP, jika kepalanya sendiri tidak ada, sehingga pembahasan tersebut akan dilanjutkan jika sudah ada kepalanya yang benar-benar mampu," kata Roycke Benta Sahetapy, Ketua DPC Partai Gerindra Karawang, juga Ketua Pansus Pol PP Karawang.

Kata Roycke, dengan akan ditingkatkannya Sat Pol PP menjadi lembaga kedinasan, diharapkan akan ada perubahan tatanan kinerja Pol PP di kabupaten ini. 

"Sekarang ini ada beberapa nama yang sudah direkomendasikan pansus terkait mengisi kepemimpinan Sat Pol PP Karawang, tinggal menunggu waktunya saja," jelas Roycke.

Dia berharap, Sat Pol PP kedepan, bisa menjalankan tugas dengan kinerja yang terus meningkat. "Sat Pol PP jangan hanya alat mengusir pedagang kaki lima (PKL) saja, karena banyak hal lain yang menjadi kewajiban Sat Pol PP," kata Roycke.

Dia juga menginginkan Sat Pol PP benar-benar bisa menjalankan tupoksinya, tidak hanya bisa bertengkar dengan PKL saja. Dan keberadaan Sat Pol PP benar-benar jadi andalan pemerintah dan masyarakat. 

"Setelah semuanya siap dan Sat Pol PP memiliki kepala definitif, maka pansus akan dilanjutkan," ucap Roycke. (**)



DPRD Karawang Akan Gugat PJT?

 
BeritaKarawang.com - Selama PJT (Perum Jasa Tirta) tidak memberikan penjelasan yang jelas pada DPRD Karawang, pihaknya akan tetap melakukan 'class action' atau gugatan masyarakat pada pemerintah, soal banjir akibat luapan Sungai Citarum yang merendam daerah Karawang.
 
 
Demikian kata Ketua DPRD Karawang, Karda Wiranata, kemarin siang di ruang kerjanya. Menurut dia, 'class action' ini merupakan kekecewaan masyarakat Karawang terhadap musibah banjir yang dialami sepekan ini.
 
 
Dia mempertanyakan kenapa air di saluran Tarum Barat, Tarum Timur dan Kali Malang tidak sebesar yang mengalir ke Sungai Citarum. "Ini pertanyaan besar, kenapa di 3 tempat itu kosong, kalau masyarakat yang berada di bantaran Citarum tidak dikorbankan, maka ini tidak akan terjadi," kata dia.
 
 
Dengan tidak percaya masyarakat Karawang terhadap PJT dan selama tidak ada kejelasan, maka masyarakat tetap akan bersikeras untuk melakukan 'class action'. (*)

Akibat Banjir, Petani Pakisjaya Merugi Puluhan Ribu Ton

 
BeritaKarawang.com - Musibah banjir di Karawang akibat meluapnya Sungai Citarum yang terjadi hampir dua pekan di daerah Karawang telah merugikan ribuan hektar sawah. Di Kecamatan Pakisjaya diperkirakan puluhan ribu ton padi gagal panen.
 
 
Kepala UPTD Pertanian Pakisjaya, Margonin memperkirakan, kerugian yang bakal di alami petani di Kecamatan Pakisjaya saja mencapai 10.000 ton, bahkan lebih. Diantaranya, tanaman berusia 50 hari diatas lahan sawah seluas 55 Ha di Desa Telukjaya dan seluas 121 Ha sawah di Desa Telukbuyung pun dipastikan gagal dipanen, setelah terendam selama dua minggu.
 
 
"Belum lagi, tanaman padi yang juga terendam di beberapa desa lainnya sejak Sungai Citarum meluap," ungkapnya.
 
Kata dia, jumlah kerugian yang dialami petani Pakisjaya yaitu 20 pesen tanaman padi berusia sekitar 30 hari. Selain itu, 25 persen usia 40 hari dan 60 persen usia 50 hari. Untuk usia tanam yang lebih muda, kerugian akibat biaya tanam tidak terlalu besar.
 
 
"Kerugian besar justru di alami para petani yang memiliki tanaman siap panen satu bulan mendatang," jelasnya.
 
Ditempat pengungsian, seorang petani Dusun Tenjojaya, Sumirta (43), mengatakan, tanaman padi yang terendam selama dua minggu ini sudah dipastikan hancur dan tidak bisa lagi dipanen. (**)

TPI Tidak Manusiawi, Siswa Sakit Wajib UN

 
BeritaKarawang.com - Siswi SMK Perbankan Indonesia (PI) terpaksa harus mengikuti UN (Ujian Nasional) ulangan. Pasalnya, siswi bernama Romlah, Jurusan Administrasi, alamat Desa Kemiri, Jayakerta ini tidak ikut UN sehari karena sakit parah.
 
 
Di hari pertama, Romlah mengikuti UN di klinik Kecamatan Cibuaya, dia mengikuti UN di klinik atas desakan pihak sekolah kepada TPI (Tim Pengawas Independen) UN.
 
 
Namun, pada hari kedua UN, TPI tidak menghendaki Romlah mengikuti UN di ruang perawatan, dengan alasan tenaga TPI kurang dan semua terkonsentrasi UN di sekolah, sehingga Romlah yang sakit parah tidak bisa mengikuti UN.
 
 
Padahal, secara fisik memang siswi ini sakit, tapi dia sanggup mengikuti UN di tempat tidurnya dalam klinik. Akhirnya, Romlah memaksakan diri pergi sekolah dalam kondisi sakit.
 
 
Pada hari berikutnya, dia pingsan usai mengerjakan soal UN di dalam kelasnya. Dan pada hari terakhir UN, dia memaksakan ke sekolah dan sakitnya semakin parah.
 
 
Kepala SMK Perbankan Indonesia, Bambang Pranowo prihatin melihat kondisi siswanya ini. Kata dia, TPI tidak antisipasi melakukan hal seperti ini, sehingga Romlah harus ketinggalan UN sehari.
 
 
Memang ada UN ulangan, kata Bambang, tapi tidak bisa secara otomatis melegitimasi kurang persiapan panitia, harusnya kondisi Romlah bisa dipertimbangkan.
 
 
"Romlah harus mengikuti UN susulan karena TPI tidak sanggup mengikuti kondisi siswa sakit. UN susulan ini bukan karena siswa yang tidak siap, tapi karena TPI yang tidak siap," jelasnya.
 
 
Diungkapkan Bambang, TPI tidak bisa memberikan soal UN pada siswa sakit. Untuk melakukan hal seperti ini sakja, harus menempuh prosedur yang berbelit-belit. "UN harunya terlihat manusiawi, tidak mempersulit seseorang, meskinya panitia memperhitungkan banyak aspek, terutama bagi siswa sakit seperti Romlah," ucapnya.
 
 
Kata Bambang, alasannya keterbatasan pengawas tidak beralasan, harusnya UN bagi siswa sakit melihat sisi kemanusiaannya, tidak perlu pengawasan seperti di kelas.
 
 
UN ulangan hanya bagi siswa yang tidak siap mengikuti UN, sedangkan Romlah sakit tapi dia masih mampu mengikuti UN, tapi tempatnya harus di dalam ruangan tempat dia dirawat.
 
 
Jika harus memaksa ke sekolah, sama saja Romlah seperti siswa lainnya yang sehat, sedangkan Romlah dalam kondisi sakit. (*)

Menteri dan Gubernur Jabar Kunjungi Banjir Karawang

Friday, March 26, 2010



BeritaKarawang.com - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufrie, dan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih dengan didampingi oleh Bupati Karawang, Drs. H. Dadang S. Muchtar dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meninjau sejumlah lokasi banjir dan titik pengungsian di Kabupaten Karawang, Jumat (26/3/2010).



Lokasi pertama yang ditinjau oleh rombongan tersebut adalah di Posko Banjir Perumahan Bintang Alam, yang merupakan salah satu lokasi banjir yang cukup berat dengan ketinggian air mencapai 1,5 hingga 2 meter. Dengan menggunakan 3 unit perahu karet, rombongan tersebut menyusuri kompleks perumahan. Di lokasi tersebut, tampak sejumlah masyarakat masih hilir mudik untuk memindahkan barang-barangnya ke tempat yang lebih aman.


Dalam kesempatan tersebut, Menko Kesra menyerahkan bantuan untuk para korban banjir, yang secara simbolis diserahkan kepada Bupati Dadang S. Muchtar. Bantuan yang diberikan berupa uang tunai sebesar Rp.500 juta, serta 1.000 lembar tikar dan 1.000 helai selimut. Selain itu, Menkes pun turut menyerahkan bantuan obat-obatan serta mengirimkan tim medis beserta peralatannya untuk para pengungsi. Sedangkan Mensos sendiri telah menyerahkan bantuan saat berkunjung ke Kabupaten Karawang pada Selasa (23/3) lalu.


Usai menyerahkan bantuan, Menko Kesra Agung Laksono mengatakan bahwa bantuan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian dari pemerintah dalam rangka  tanggap darurat terhadap bencana banjir di Kabupaten Karawang. ”Sebelum ini, Kabupaten Karawang pun telah ditinjau oleh Menteri Sosial dan Ketua BNPB beberapa hari yang lalu,” ujarnya.

Menurut Menko Kesra, sampai saat ini dampak bencana banjir masih bisa dikendalikan oleh Pemerintah Daerah. Namun demikian bencana banjir di Kabupaten Karawang ini juga mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah. ”Untuk itu, Saya berharap bencana banjir ini dapat cepat surut, sehingga masyarakat Karawang dapat kembali beraktifitas secara normal,” harapnya.


Bupati Karawang, Drs. H. Dadang S. Muchtar mengatakan, Pemerintah Kabupaten Karawang memiliki cadangan dana untuk penanganan banjir dan bantuan sebesar Rp. 800 juta. Jumlah tersebut masih ditambah dana bantuan Mensos sebesar Rp. 200 juta, BNPB Rp. 200 juta, dan dari Menko Kesra Rp. 500 juta yang telah diberikan pada hari ini. ”Untuk itu, total dana yang ada mencapai Rp. 1,7 miliar,” ujarnya.


Kepala Kantor Kesbang Linmas Kabupaten Karawang, Suhartoyo, menjelaskan bahwa bencana banjir di Kabupaten Karawang telah merendam 10 kecamatan, yaitu Karawang Barat, Karawang Timur, Telukjambe Barat, Telukjambe Timur, Ciampel, Batujaya, Pakisjaya, Klari, Rengasdengklok, dan Jayakerta. ”Serta mengakibatkan sebanyak 21.517 KK atau 82.276 jiwa mengungsi,” tambahnya. (**)

Banjir Merendam 10 Kecamatan

Thursday, March 25, 2010


BeritaKarawang.com - Musibah banjir di Karawang akibat semakin meluapnya Sungai Citarum hingga Kamis (25/3/2010) telah  merendam  10 dari 30 kecamatan di Kabupaten Karawang. Bahkan paling parah ketinggian air terjadi di Perumahan Karaba Indah Kecamatan Karawang Barat dan Bintang Alam, Kecamatan Teeluk Jambe Timur. Ketinggian air di perumahan tersebut mencapai 2 hingga 3 meter.


Sepuluh pemukiman dari 30 kecamatan di Kabupaten Karawang yang terendam diantaranya, Kecamatan Karawang Barat, Teluk Jambe Barat, Teluk Jambe Timur, Karawang Timur, Klari, Batujaya, Jayakerta, Pakisjaya, Ciampel dan Rengasdengklok. Sementara, banjir paling parah dialami empat kecamatan, yaitu Karawang Barat, Telukjambe Timur, Teluk Jambe Barat dan Pakisjaya. (**)

Tanggul Citarum Bocor, Warga Siaga Jebol

Wednesday, March 24, 2010


BeritaKarawang.com - Kondisi debit air Sungai Citarum terus naik hingga membuat warga di Daerah Utara Karawang semakin cemas. Seperti di Kecamatan Rengasdengklok, Jayakerta dan Pakisjaya. Pasalnya, warga mengetahui potensi tanggul citarum jebol semakin besar, menyusul debit air yang terus bertambah.


Hampir setiap waktu warga berduyun-duyun mengamati langsung debit air Sungai Citarum yang semakin bertambah di belakang Tugu Proklamasi Rengasdengklok, warga menyadari sewaktu-waktu tanggul sungai di sepanjang hilir utara Karawang bisa saja jebol.


Menurut informasi warga via sms, hingga Rabu (24/3/2010) malam, di tanggul Sungai Citarum Kelurahan Tunggak jati debit air telah limpas melewati tanggul dan airnya mengalir ke pemukiman setempat.


Sementara itu, di Desa Dewisari, Kecamatan Jayakerta, warga mengungsi ke atas tanggul Sungai Citarum, sedangkan rumah-rumah mereka dibiarkan kosong setelah semua perabotan telah diamankan.


Debit air yang cukup tinggi ini pun telah membuat beberapa titik tanggul bocor. Air Sungai Citarum ini rembes hingga membanjiri pemukiman di bawahnya. Dan tanah tanggul mulai lembek yang berpotensi bisa jebol mendadak. (*)

RS Bayukarta Banjir, Pasien Dipindahkan


BeritaKarawang.com - Banjir akibat luapan air Sungai Citarum terus menerjang pemukiman di Karawang. Banjir ini tidak hanya merendam rumah, juga menggenangi beberapa ruangan di Rumah Sakit Bayukarta, Jalan Kertabumi.


Sejak beberapa hari lalu, luapan air Sungai Citarum masuk dan berlahan-lahan menggenangi ruang rawat inap Elisa dan Hizkia. Untuk menghindari resiko genangan air yang terus bertambah tinggi, pasien yang dirawat di ruang tersebut terpaksa dipindahkan ke ruang anak Mariam yang lebih aman, termasuk peralatan medis agar tidak terendam.


Kendati begitu, hingga Rabu (24/3/2010) sore, aktivitas di rumah sakit ini tetap berjalan normal termasuk membuka pelayanan. Sementara itu, genangan air di depan pintu masuk dan jalan raya menuju rumah sakit ini mencapai pinggang orang dewasa, sehingga menyulitkan warga yang akan berobat atau hendak keluar masuk rumah sakit. (**)

Karawang Banjir, DPRD Sidak ke Jatiluhur

Monday, March 22, 2010


BeritaKarawang.com -
DPRD Karawang kecewa pada Perum Jasa Tirta (PJT) yang tidak bisa mengantisipasi dan memprediksi musibah banjir yang kini menenggelamkan sekitar 6 ribu rumah di Kabupaten Karawang.


Hal itu diungkapkan sejumlah anggota DPRD Karawang juga DPRD Jawa Barat saat sidak ke bendungan Jatiluhur, Senin (22/3/2010) siang.


Mereka mengungkapkan, harusnya perusahaan BUMN seprofesional PJT ini bisa mengantisipasi banjir. Kesalahan terbesarnya, PJT tidak mengalirkan air dari secara bertahap sejak jauh-jauh hari sebelumnya.


"Jika dari Januari 2010 lalu air sudah bisa digelontorkan, dampak yang ditimbulkan tidak separah ini," kata anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Deden Darmansyah saat memantau kondisi air di Bendungan Curug, Kecamatan Klari, didampingi puluhan anggota DPRD Kabupaten Karawang. (**)

Warga Siaga Tanggul Citarum Jebol

Sunday, March 21, 2010

BeritaKarawang.com - Minggu (21/3/2010) malam, warga yang bermukim di bawah tanggul Sungai Citarum siaga banjir. Ratusan warga sudah mendirikan tenda dan mengangkut perabotan rumah mereka ke tempat yang lebih tinggi sejak pukul 18.00 WIB untuk mengantisipasi jika tanggul jebol mendadak malam ini.
 
 
Seperti di Desa Kampung Sawah, Kecamatan Jayakerta, warga sudah mulai resah karena tinggi air Sungai Citarum sudah sejajar dengan tanggul dan berpotensi tanggul jebol.
 
 
Kekhawatiran warga di desa ini beralasan, karena dua tahun lalu ratusan rumah di desa ini terendam banjir akibat tanggul Sungai Citarum jebol, termasuk ribuan rumah di beberapa kecamatan lainnya di daerah utara Karawang. (*)

Saan Mustopa Bantu Korban Banjir



BeritaKarawang.com - Anggota DPR RI, Saan Mustopa bantu korban banjir di Kampung Teluk Mungkal, Kelurahan Tanjung Mekar, Kecamatan Karawang Barat, Minggu (21/3/2010) pukul 16.20 WIB.

Bantuan berupa mie instan dan air mineral ini diberikan kepada korban banjir akibat luapan Sungai Citarum yang melanda daerah Karawang sejak Kamis (18/3/2010) lalu.

Beberapa warga setempat mengeluh suplai makanan dan air bersih. Seperti diungkapkan, Ketua RT 02/10, Teluk Mungkal, Yusuf (47), pemukimannya mulai kebanjiran Sabtu (20/3/2010) pukul 16.00 WIB, air luapan Sungai Citarum ini berangsur masuk ke pemukiman dan terus meninggi hingga sepaha orang dewasa.

Selain rumah, areal sawah yang baru ditanam 2 bulan lalu di dusun ini seluas 6 Ha lebih dipastikan gagal tanam, jika banjir tidak segera surut. 

Sementara itu, Saan Mustopa mengatakan, banjir akibat luapan Sungai Citarum ini tak lepas dari tanggung jawab semua pihak. Dia menegaskan, untuk penanganan tanggul Sungai Citarum ini jangan sampai saling lempar tanggung jawab antara Pemda Karawang dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Kalau masing-masing lempar tanggung jawab, maka penanganan banjir akibat Sungai Citarum tidak akan pernah usai dan masyarakat yang akan terus menjadi korban," jelasnya. 

Kata dia, pihak Pemda Karawang jangan merasa penanganan tanggul-tanggul Sungai Citarum yang rawan jebol ini hanya tanggung jawab provinsi atau pemerintah pusat, sementara mereka tidak melakukan apa-apa. (*)

Banjir Meluas Hingga Utara Karawang



BeritaKarawang.com - Banjir akibat luapan Sungai Citarum yang melanda daerah Karawang sejak Kamis (18/3/2010) lalu kini semakin meluas hingga ke wilayah utara Karawang, seperti Kecamatan Batujaya dan Pakisjaya.



Di Desa Teluk Buyung, Kecamatan Pakisjaya, banjir merendam 600 rumah dan ratusan hektar sawah dipastikan gagal panen. Banjir di desa ini terjadi sejak Jumat (19/3/2010) malam. Hingga Minggu (21/3/2010) pagi ini, debit air banjir terus meninggi.


Untuk mengantisipasi tanggul jebol akibat debit besar air Sungai Citarum, sejumlah warga menambal tanggul-tanggul Sungai Citarum dengan tanah karung. Meski demikian, warga tetap cemas tanggul Citarum jebol seperti yang pernah terjadi beberapa tahun lalu.


Sementara itu, meski rumahnya terendam, beberapa warga enggan mengungsi dan masih bertahan di rumahnya masing-masing, karena kondisi banjir masih dianggap aman, terlebih mereka khawatir jika rumahnya harus ditinggalkan. 


Diketahui, banjir yang mencapai ketinggian 1 hingga 2 meter telah merendam Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang Barat, Karawang Timur, dan Kecamatan Ciampel. Di Kecamatan Ciampel, banjir merendam rumah-rumah di Desa Tegallega dan Kelurahan Adiarsa Timur, Kecamatan Karawang Timur. 


Kemudian di Kecamatan Karawang Barat, banjir terjadi di lima kelurahan, Tanjungpura, Tanjungmekar, Adiarsa Barat, Karawang Kulon, dan Kelurahan Nagasari. Sedangkan di Kecamatan Telukjambe Timur, banjir merendam Desa Wadas dan Desa Telukjambe. 


Banjir terparah terjadi di Perumahan Karawang Barat Indah, Desa Wadas dan Perumahan Bintang Alam, Desa Telukjambe, Kecamatan Telukjambe Timur. (*)

RAT KPRI Guru Jayakerta

Saturday, March 20, 2010

BeritaKarawang.com - KPRI (Koperasi Pegawai Republik Indonesia) Guru Jayakerta menggelar RAT (Rapat Anggota Tahunan), Sabtu (20/3/2010) siang di SDN Makmur Jaya III. RAT ini membahas laporan neraca koperasi pengurus dan pengawas.
 
 
Dijelaskan Ketua Badan Pengawas KPRI Guru Jayakerta, Surdita S.Pd, menjelaskan, ada perbedaan SHU (Simpanan Hasil Usaha) koperasi tahun sekarang dengan sebelumnya.
 
 
"Ada peningkatan angka, tahun lalu Rp 28.500.000, sekarang Rp 30 juta-an SHU untuk anggota, ini dipengaruhi oleh peningkatan belanja dari anggota," jelasnya.
 
 
Selain RAT, pada kesempatan ini, KPRI Guru Jayakerta melakukan pemilihan pengurus baru, pengurus lama diketuai oleh Achdiyat, hingga pukul 12.10 WIB siang ini, RAT dan pemilihan pengurus baru masih berlangsung dan belum diputuskan siapa ketua KPRI Guru baru. (*)

Remaja Curi HP Milik Tetangganya

Kiki (tengah) saat dibawa ke Polsek Pedes oleh Polisi.
 
 
BeritaKarawang.com - Hampir saja, Kiki (23) diamuk masa setelah dia dan dua rekannya mencuri HP milik warga di Desa Kertaraharja, Kecamatan Pedes, Sabtu (20/3/2010) sekitar pukul 02.00 WIB, beruntung dia diamankan aparat desa setempat, sedangkan dua temannya kabur.
 
 
Pengakuan remaja yang juga warga setempat ini, pada Rabu (17/3/2010) malam, dia disuruh dua teman untuk mengambil HP yang ditergeletak di tempat tidur dalam rumah termasuk uang Rp 510 ribu di dalam dompet yang tidak jauh dari HP tersebut, mereka melakukan askisnya dengan cara mencungkil jendela.
 
 
Satu temannya masuk yaitu GN sedangkan Kiki dan satu temannya lagi WN menunggu di luar, GN berhasil mengambil HP Merk Nexian Indosat, kemudian hasil kejahatan itu dijual dan uangnya dibagi rata. "Hasil jual HP itu, tiap orang dapat Rp 100 ribu," ucap Kiki di kantor desa, pagi pukul 09.55 WIB.
 
 
Usai melakukan pencurian, ketiganya pulang. Atas kejadian itu pemilik HP teriak dan mencari pelaku hingga akhirnya mengarah pada GN, atas desakan tersebut GN mengaku dan menunjuk Kiki dan WN sebagai pelakunya juga.
 
Menindak lanjuti keterangan ini, kepala dusun setempat menjemput Kiki pukul 01.00 WIB pagi tadi dan langsung dibawa ke kantor desa, karena kondisi warga sudah meluap-luap emosi ingin menghakimi Kiki. Di kantor desa, meski dijaga ketat aparat desa, tak ayal Kiki harus menerima dua pukulan yang mendarat di hidung dan matanya oleh dua warga yang kesal terhadap kelakuan tetangganya ini.
 
 
Setelah melaporkan Kiki, dua pelaku lainnya GN dan WN kabur, mereka masih dalam pengejaran aparat desa, warga dan Polsek Pedes. "Baru kali saya melakukan pencurian, saya mau melakukannya karena iming-iming akan mendapat uang hasil dari pencurian itu," katanya.
 
 
Pelaku langsung digiring ke Polsek Pedes untuk di proses. Sementara itu, Kepala Desa Kertaraharja, Cartum menjelaskan, kejadian seperti ini selalu ada saja. Hal ini terjadi kemungkinan karena mereka tidak mempunyai pekerjaan. " Memang di kampung ini banyak yang mengaku sering kehilangan," kata Kades. (*)
 

Citarum Meluap, Petani Palawija Merugi

Friday, March 19, 2010

 
BeritaKarawang.com - Meningginya air Sungai Citarum beberapa hari ini menenggelamkan tanaman palawija yang ditanam petani di bantaran Sungai Citarum. Seperti di Desa Medang Asem, Kecamatan Jayakerta, petani merugi karena tanaman mereka terendam.
 
 
Beberapa petani palawija setempat mengungkapkan, tanaman palawija yang hanya digenangi air pun akan mengakibatkan produksi merugi, karena tanaman tidak akan tumbuh baik jika terlalu banyak air. Palawija yang ditanam warga setempat ini diantaranya singkong, terong labu, kacang, bayam dan lainnya.
 
 
"Jika di hitung-hitung, kita rugi sekitar Rp 1 juta, sebagian tanaman hanyut terbawa arus. Sedangkan tanaman sisa yang masih ada pun terancam tidak bisa dipanen," kata Nawi (32), warga Dusun Pawanda RT 11/06, Desa Medangasem, Jumat (19/3/2010) siang. (**)

Banjir di Karawang Meluas


 

BeritaKarawang.com - Bencana banjir di empat kecamatan di Kabupaten Karawang hingga Jumat (19/3/2010) malam belum menunjukan tanda akan surut, banjir justru kian meluas dan menggenangi ribuan rumah di empat kecamatan.


Banjir sudah merendam ribuan rumah di empat kecamatan di Kabupaten Karawang sejak Kamis (17/3/2010) pagi. Luapan air bah dari Sungai Citarum ini membuat ribuan warga terpaksa mengungsi.


Banjir menerjang Kecamatan Teluk Jambe Timur yang terdiri dari dua desa, kemudian Kecamatan Karawang Barat lima kelurahan, Kecamatan Ciampel satu desa dan Kecamatan Karawang Timur terendam satu desa. Meski demikian, sebagian warga masih bertahan di rumah masing-masing dan sebagian lagi mengungsi ke tenda pengungsian.


Warga mulai mengevakuasi barang-barang dari rumah mereka sejak meliah air Sungai Citarum semakin meninggi.


Selain luapan Sungai Citarum, banjir menerjang pemukiman warga akibat luapan Sungai Cibeet yang mengalir dari Bogor dan Cianjur. Hingga saat ini kondisi air Sungai Citarum masih terus naik. Warga khawatir adanya banjir susulan lebih besar yang mengancam pemukiman mereka. Dan para korban banjir mengaku sudah lelah menghadapi banjir yang tak kunjung usai. (*)

Citarum Meluap, Ratusan Rumah Kebanjiran

Thursday, March 18, 2010

 
BeritaKarawang.com - Banjir Sungai Citarum menggenangi ratusan pemukiman di Perumahan Karawang Barat, Kamis (18/3/2010). Ketinggian air banjir akibat luapan Sungai Citarum ini sepaha orang dewasa.
 
Beberapa warga mengungkapkan, banjir ini kiriman dari Purwakarta dan mulai menggenangi pemukiman mereka sekitar pukul 03.00 WIB, hingga siang hari air terus meluap dan ketinggian banjir bertambah. Warga juga mengaku, awalnya mereka kaget, karena banjir ini datang tiba-tiba meski di Karawang tidak turun hujan.
 
 
Data bencana alam dari Dinas Sosial Karawang mencatat, banjir yang terjadi akibat luapan sungai ini menggenagi lima desa/kelurahan di dua kecamatan, diantaranya ada dua desa di Kecamatan Telukjambe Timur dan tiga kelurahan di Kecamatan Karawang Barat.
 
Dua desa di Kecamatan Telukjambe Timur yang digenangi banjir yaitu Perumahan Bintang Alam, Desa Telukjambe dan Perumahan Karawang Barat, Desa Wadas.
 
 
Sedangkan tiga kelurahan di Kecamatan Karawang Barat yang tak luput dari banjir yaitu Kelurahan Tanjungpura, Kelurahan Adiarsa dan Kelurahan Karawang Kulon.
 
Waduk Jatiluhur Purwakarta Meluap
 
Sementara itu, tinggi muka air di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta diketahui sudah melebihi angka ambang batas. Muatan air saat ini sudah melimpas
di atas tanggul bendungan.
 
Tinggi muka air waduk ini sudah mencapai 107,84 meter, padahal kapasitas maksimal waduk itu hanya 107 meter. Artinya, air yang limpas di atas tanggul waduk mencapai 188 meter kubik per detik. Dan luapan air di waduk Jatiluhur ini dalam kondisi luar biasa.
 
 
Sedangkan, gelontoran air buangan dari Waduk Jatiluhur tersebut masuk ke hilir
Sungai Citarum. Agar di bagian hilir wilayah Karawang tidak terjadi banjir besar, Perum Jasa Tirta II Jatiluhur telah memfungsikan bendung Walahar dan tanggul Kedung Gedeh secara maksimal.
 
 
Namun begitu, jika daya tampung tanggul Kedung Gedeh sudah berada di atas 11 meter, air akan limpas dan kemungkinan banjir tidak terhindarkan. Sedangkan Perum Jasa Tirta II Jatiluhur tak bisa memprediksikan sampai kapan luapan air di Waduk Jatiluhur akan berakhir.
 
 
Namun demikian, sepanjang curah hujan di wilayah Jawa Barat selatan masih tinggi, maka kondisi waduk akan tetap seperti yan terjadi saat ini. (BeritaKarawang.com/AntaraNews/TempoInteraktif)

Gas Elpiji 3 Kg Langka Dua Pekan

 
BeritaKarawang.com - Pasokan gas LPG (elpiji) 3 KG di beberapa kecamatan Kabupaten Karawang sudah dua minggu ini langka. Imbasnya, warga mengaku kesulitan mencari gas elpiji.
 
 
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, meski gas elpiji itu ada, warga harus membelinya dengan harga yang sangat tinggi sekitar Rp 18 ribu. Sementara, Warga yang enggan bersusah payah untuk mencari gas elpiji, terpaksa kembali mengunakan minyak tanah. Padahal, saat ini, harga minyak tanah sangat mahal dan hanya ada di beberapa pangkalan saja.
 
"Sampai sekarang saya belum mendapatkan Gas elpiji, saya bingung harus mencari kemana lagi, karena semua pangkalan stoknya sudah habis sejak 2 minggu
lalu," kata Dadang, warga Dusun Tegal Asem, Desa Kertasari, Rengasdenglok saat mencari gas di salah satu pangkalan gas, Kamis (18/3/2010) siang.
 
Sementara itu, seorang pemilik pangkalan gas dan minyak tanah non subsidi, Giyarto (43) menjelaskan, sejak dua pekan ini pangkalan gas miliknya hanya menerima stok gas 3 kg dalam jumlah yang sangat sangat sedikit, sehingga warga hampir tidak pernah mendapatkan kebutuhan gas elpiji.
 
Dengan demikian, kurangnya pasokan gas ini membuat warga beralih mengunakan minyak tanah meski harga di pasaran terbilang mahal sebesar Rp 7.500/liter. "Kita biasanya mendapatkan kiriman dalam perhari sebanyak 100 tabung. Sejak dua minggu ini, kita cuma dapat 100 tabung seminggu," ungkapnya.
 
Kelangkaan gas elpiji 3 kg yang merata hampir di semua pangkalan di wilayah Karawang membuat warga kesal. Terlebih, mereka ada yang harus berkeliling dengan sepeda motor, jalan kaki hingga naik becak mencari dari satu pangkalan ke pangkalan lainnya, atau dari satu warung ke warung lain, tetapi tetap saja gas konversi ini menjadi barang langka.
 
Sementara itu, kekurangan gas pasokan elpiji ini mempengaruhi pedagang, bahkan diantara para pedagang ada yang tidak bisa berjualan akibat gas yang dibutuhkan sulit diperoleh. (*)

Puskesmas Medang Asem Resmikan Ruang Inap Baru

BeritaKarawang.com - UPTD Puskesmas Medang Asem, Kecamatan Jayakerta meresmikan ruang rawat inap baru, Kamis (18/3/2010) siang. Ruang ini untuk pelayanan maksimal masyarakat di Kecamatan Jayakerta, Tirtajaya dan Rengasdengklok.
 
 
Selain meresmikan ruang rawat inap, UPTD Puskesmas Medang Asem pun melakukan sunatan masal untuk 12 anak dari warga di tiga desa Kecamatan Jayakerta, diantaranya Desa Kampung Sawah, Cipta Marga dan Desa Medang Asem.
 
 
Diketahui, ruang rawat ini dari anggaran DAK (Dana Alokasi Khusus) yang dibangun di samping kiri gedung Puskesmas. Gedung itu selesai dibangun pada Desember 2009 lalu dan baru diresmikan hari ini. Ruang ini memiliki 10 tempat tidur bagi pasien rawat inap. Sedangkan UGD di Puskesmas ini melayani pasien selama 24 jam.
 
 
"Ruang rawat inap ini untuk melayani pasien yang masih bisa ditangani tim dokter Puskesmas sebelum dibawa ke RSUD Karawang," kata Kepala UPTD Puskesmas Medang Asem, Eko Susanto, S.KM.
 
 
Persesmian ini dihadiri Kepala Bidang Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Dr. Hj. Sri Sugihartati, MM, Camat Jayakerta H. Hamdani dan Ketua Komisi C DPRD Karawang H. Tono Bahtiar. (*)

TKW Tirtajaya Disiksa Hingga Stres

Wednesday, March 17, 2010


BeritaKarawang.com - Lagi, nasib tragis menimpa TKW (Tenaga Kerja Wanita) asal Desa Bolang, Kecamatan Tirtajaya. Korban bernama Ici Binti Asmar (25), dia disiksa majikannya di Negara Syria. Penyiksaan yang didapatkan korban bukan kepalang, hingga membuat dia depresi.


Putra ketiga dari lima bersaudara pasangan Asmar dan Nurni ini pulang ke Kampung Bolang Selasa 15 Maret 2010 kemarin. Dia pulang diantar oleh angkutan PJTKI tanpa membawa uang sepeserpun. Korban tampak seperti orang stres dan sering bicara melantur. Dia mengalami tekanan jiwa akibat sering disiksa majikannya di Negara Syria.


Berdasarkan pengakuan korban pada keluarganya, korban kerap disiksa hampir setiap hari, seperti dipukul, telinga dijewer hingga membekas seperti sobek dan kepalanya sering dibenturkan pada dinding. Korban menceritakan, majikannya berbuat tega seperti itu karena pekerjaan yang dilakukan korban tidak pernah beres dan rapih.

Selama 4 tahun 7 bulan bekerja, keluarga korban sempat menerima uang jagi sebulan sebesar Rp 3 juta, tapi hingga korban pulang ke kampung halamannya kemarin, sisa uang gajinya tidak pernah dia terima. Penyalur tenaga kerja yang memberangkatkan Ici ke Negara Syria adalah PJTKI PT. Adi Santa dan diterima agency 'Omar Killargi'.


Setelah kasus ini terjadi dan akan ditelusuri keluarga korban, ternyata PT. Adi Santa telah lama tutup, bahkan dinyatakan ilegal. Masih pengakuan keluarga korban, Ici dikelabuhi sekretaris Agency Omar Killargi, pegawai agency itu dinyatakan telah membawa kabur uang gaji TKW yang bekerja di negara ini. Sekretaris yang memakan uang TKW ini disebut-sebut bernama Imas asal Jawa Barat.


Sementara itu, sesuai kontrak kerja dua tahun, harusnya Ici sudah pulang ke kampung halaman dua tahun lalu, tapi nyatanya Ici pulang hampir lima tahun tanpa gaji. Korban diberangkatkan PJTKI PT. Adi Santa pada 7 Juli 2005 lalu. Korban pulang Selasa (16/3/2010) kemarin atas permintaan keluarga setelah mendengar korban mengalami tekanan penyiksaan dan gajinya tidak dibayar dari kerabat kerja di negara tersebut. (*)

Karda Wiranata Menunggu Koalisi Partai

BeritaKarawang.com - Ketua DPRD Karawang, Karda Wiranata yang mencalonkan dirinya untuk jadi Bupati Karawang 2010-2015 masih menunggu calon wakil bupati dari partai lain. Diakuinya, pada Pemilukada 2010 mendatang, partainya akan berkoalisi dengan partai lain.
 
 
Diakuinya, belum ada kepastian partai mana yang akan digandeng partainya PDI Perjuangan. "Partai lain belum final (menentukan bakal calon bupati dan wakil bupati, red), sedangkan kita mau koalisi partai," jelasnya, Rabu (17/3/2010) siang, di ruang kerjanya.
 
 
Ditanya tentang orang yang sebelumnya disebut-sebut akan jadi pasangannya yaitu Agus Sofyan, Karda belum menentukan sikap apakah akan berdampingan dengan Agus atau tidak di Pemilukada.
 
 
"Kalau agus beton mau jadi Karawang 1 (bupati, red) itu hak dia," jelasnya, menyatakan dirinya tetap akan maju ke Pemilukada sebagai calon bupati bukan sebagai wakil bupati. (*)

SMPN 1 Rengasdengklok Simulasi UN

Tuesday, March 16, 2010

BeritaKarawang.com - SMPN 1 Rengasdengklok melaksanakan simulasi UN, Senin (15/3/2010) pagi. Simulasi ini tak beda seperti UN sungguhan, bahkan siswa dikasih kartu ujian termasuk persiapan ruang kelas layaknya hari-hari ujian.
 
 
Kepala SMPN 1 Rengasdengklok, Selih mengatakan, simulasi UN ini dapat membantu siswa mengenal dan membiasakan diri menghadapi ujian akhir yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
 
 
"Kita juga memandu siswa cara pengisian lembar jawaban dan cara memanfaatkan waktu ujian sebaik-baiknya," ucapnya.
 
 
Dia menargetkan angka kelulusan siswa SMPN 1 Rengasdengklok mencapai 99 persen. "Simulasi ini pun upaya untuk menganalisa persiapan ujian dari pelajaran tambahan yang telah dilakukan sebelumnya," kata Selih. (*)

Warga Karawang Terlibat Teroris

Monday, March 15, 2010

 
BeritaKarawang.com - Salah satu anggota jaringan teroris yang ditangkap Densus 88 di Nanggroe Aceh Darussalam adalah Deni Suhendar, warga Karawang.
 
 
Keluarga Deni yang tinggal di Dusun Duren, Desa Duren, Kecamatan Klari, Karawang, saat dihubungi wartawan Sabtu (13/3), mengaku kaget mendengar kabar penangkapan tersebut.
 
 
Deni yang lahir 28 tahun lalu memiliki seorang istri dan kini tinggal bersama orangtuanya di Karawang.
 
 
Menurut keluarga, Deni berperilaku baik dan agak pendiam sehingga jarang bergaul dengan warga sekitar. Sehari-hari Deni aktif mengikuti pengajian.
 
 
Diketahui, Deni adalah mantan santri di salah satu pesantren di Jawa Barat. Keluarga berpisah dengan Deni empat bulan lalu setelah ia pamitan hendak bekerja di daerah Nusa Tenggara Barat.
 
Polisi kini kerap menyambangi Desa Duren guna mencari informasi tentang sepak terjang Deni. Kebanyakan warga tak menyangka kalau Deni yang dikenal pendiam ternyata bergabung dengan jaringan teroris.
 
Sebelumnya, tim Datasemen Khusus 88 Anti Teror di Provinsi Aceh berhasil melakukan penangkapan 13 orang yang diduga teroris, diantaranya adalah Deni warga Karawang.
 
 
Para anggota teroris yang ditangkap itu sedang melakukan pelatihan lapangan di Aceh dengan instruktur yang pernah melakukan pelatihan di luar negeri. (sumber: Liputan6.com & Kompas.com)
 

Endang Abdullah Cuti Dinas Untuk Silaturrahmi

Sunday, March 14, 2010

 
BeritaKarawang.com - Bakal Calon Bupati Karawang, Endang Abdullah cuti dinas untuk bisa bersilaturrahmi dengan warga. Direktur Sekolah Tingga Bidang Kesehatan juga Perwira Personil AL Tanjung Pinang ini mengaku ingin dekat dengan masyarakat Karawang.
 
 
Hal itu diungkapkan Endang Abdullah, Sabtu (13/2/2010) siang di kediamannya di Desa Kampung Sawah, Kecamatan Jayakerta. Dalam proses melenggang ke Pemilukada 2010 ini, sesuai kedinasan dia menunggu ijin dari Mabes TNI AU. "Saya akan memanfaatkan masa cuti ini dengan optimal," jelasnya.
 
 
Dia ingin memperkenalkan diri pada semua warga tiap desa se-kabupaten, dia juga merencanakan 'road show'. "Saya tidak berjanji, tapi akan melakukan yang terbaik untuk kemajuan Karawang," jelasnya.
 
 
Ditanya soal pembangunan Karawang kedepan, Endang menjelaskan, ada tiga komponen yang harus harmonis, diantaranya birokrasi yang bisa membangun good governance, legislatif yang harus mampu merancang pembangunan dan masyarakat yang menikmatinya. (*)

Ketua Gerindra Karawang Serius Tangani Abrasi

Friday, March 12, 2010

BeritaKarawang.com - Ketua DPC Partai Gerindra Karawang, Roycke Betha  Sahetapy serius menangani abrasi yang tiap tahun menggerus pesisir pantai Karawang.


"Memang seharusnya pemasangan batu batu penahan abrasi lebih menjorok ke tengah laut. Sekitar 800 meter dari lepas pantai," kata Roy, saat meninjau pesisir pantai di Desa Sungai Buntu, Kecamatan Pedes, Jumat (12/3/2010).


Selain abrasi, Roy mencermati muara sungai yang dangkal akibat tertutup pasir. Pasir ini dari terjangan ombak rob, sehingga perahu nelayan sulit masuk ke pemukiman akibat pasir-pasir pantai menyumbat muara.


Dijelaskan Roy, ia akan mendorong agar kebutuhan nelayan Karawang bisa menjadi prioritas anggaran pemerintah provinsi maupun pusat.


"Kebutuhan nelayan juga kebutuhan kami juga, kita sudah meminta kepada pemerintah pusat supaya anggaran BBWS bisa dikelola oleh Pemda Karawang, ini sebagai satu langkan awal menangulangi abrasi," jelasnya.


Secepatnya, Roy bersama anggota DPRD karawang lainnya akan mendatangi mendatangi BBWS Curug Purwakarta agar penanganan abrasi dan pendangkalan muara sungai untuk kebutuhan nelayan dan masyarakat pesisir bisa direalisasikan. (**)

Cuaca Buruk, Produksi Nelayan Menukik Tajam

 
BeritaKarawang.com - Akibat cuaca buruk selama bulan Januari, Februari hingga Maret 2010 ini, tangkapan ikan nelayan di Desa Sungai Buntu, Kecamatan Pedes. Akibatnya pendapatan mereka pun mengalami menukik tajam.


Puluhan perahu nelayan di desa ini tidak beroperasi. Para nelayan yang biasanya melaut kini hanya menghabiskan waktunya di rumah dan di atas perahu mereka untuk memperbaiki jala atau memeriksa bagian perahu mereka yang rusak.


Pendapatan nelayan dalam cuaca buruk saat ini turun drastis. Biasanya setiap perahu mempu mendapatkan ikan hingga puluhan kwintal bahkan berton-ton, tapi kini untuk 1 kwintal saja sulit. Sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk melaut mencapai Rp 150-200 ribu, baya itu tak sebanding penghasilan yang hanya mendapat puluhan ribu rupiah saja.


Banyaknya nelayan yanng tidak melaut berdampak pada pelelangan ikan kian sepi, akibatnya aktivitas pelelangan ikan berkurang karena nelayan tidak mendapatkan hasil yang maksimal usai mereka melaut. Tidak banyak ikan yang diperoleh nelayan, sehingga para penjual ikan di tempat pelelangan ikan ini kekurangan stok, bahkan ada yang membeli ikan dari Muara Angke, Jakarta untuk dijual kembali. (*)

Lelah Nganter Raskin, Warman Tewas

BeritaKarawang.com - Seorang tukang becak tewas saat mengantarkan beras miskin (raskin) seberat 4,5 kwintal, Jumat (12/3/2010) siang.  Korban bernama Warman (50) warga Desa Kertaraharja, Kecamatan Pedes, dia terjatuh saat memikul karung raskin yang akan diangkut pada becaknya.


Diduga, korban tewas akibat kelelahan ketika mengantarkan raskin ke salah satu dusun sejauh 150 meter dari kantor desa. Ayah tiga anak ini tewas tersungkur di depan halaman kantor desa. Selain kelelahan, diduga kuat Warman jatuh dengan kepala terbentur, karena terdapat memar di begian kepala belakang. (*)

Upah Dibawah Minimum Adalah Kejahatan

Thursday, March 11, 2010

BeritaKarawang.com - Memberikan honor dibawah upah minimum adalah tindak kejahatan. Selain itu, tindakan itu pun menyalahi aturan dan bisa dipidanakan. Demikian disampaikan Dewan Penasehat LSM Amarta Purwakarta, Tarman Sonjaya, Kamis (11/3/2010).
 
 
Hal ini diungkapkannya menanggapi masalah kabar pemberian honor terhadap pekerja yang tak jarang diberikan dibawah upah minimum daerah. Menurutnya, sesuai peraturan yang sudah ditetapkan seperti dalam undang-undang ketenaga kerjaan dan perburuhan, tidak lagi ada alasan bagi perusahaan manapun yang sifatnya mempekerjakan karyawan sampai atau lebih dari 25 orang untuk mengupahnya dibawah minimum yang ditetapkan.
 

Dan bila hal itu diterapkan, lanjutnya, jelas sikap perusahaan seperti demikian belum memanusiakan dan mensejahterakan karyawan yang kemudian juga bisa diperkarakan keranah pidana sebagai bentuk pelanggaran terhadap amanat undang-undang. "Jika tak mematuhi aturan, maka harus mau ditindak sesuai mekanisme yang ada," tegasnya.
 
Untuk itu Tarman menegaskan kepada pihak-pihak terkait khususnya Dinas Ketenagakerjaan dan unsur pemerintah juga masyarakat untuk melakukan monitoring dan pengawasan takut-takut ada perusahaan yang masih bersikap sewenang-wenang terhadap karyawan/pekerja baik dari segi pengupahan maupun sistem kerjanya.
 
"Untuk pihak terkait jangan mau tunggu bola, bahkan bila perlu lakukan uji materi minimal 3 bulan sekali kesetiap perusahaan kecil dan besar untuk mengevaluasi laporan masuk, demikian halnya unsur lainnya yang harus turut andil bersama mengatasi hal seperti ini," tandasnya.
 
 
Meski demikian, tambah dia, pihaknya meyakini jika diera serba terbuka seperti sekarang ini tidak ada satu perusahaan pun yang mau main-main dengan aturan.
Meski begitu, curiga saja boleh kita lakukan. "Tapi kami yakin setiap pwrusahaan bakal patuh terhadap aturan yang ada," katanya. (**)

Karawang Tuan Rumah PON XIX

BeritaKarawang.com - Kabupaten Karawang akan jadi lokasi beberapa cabang PON (Pekan Olahraga Nasional) XIX tahun 2011, setelah Karawang jadi tuan rumah pada Porprov (Pekan Olahraga Provinsi) X Jawa Barat tahun 2006 lalu.
 
 
Sekretaris Daerah Kabupaten Karawang, Arifin Kertasaputra di Gedung
Singaperbangsa Pemda Karawang, Kamis (11/3/2010) menjelaskan, Karawang memiliki sarana olahraga banyak, beberapa lokasi pernah dijadikan kejuaraan tingkat nasional dan Asean.
 
 
Sementara itu, KONI Provinsi Jawa Barat meminta Kabupaten Karawang untuk mempersiapkan 3 venue olahraga, diantaranya adalah Stadion Singaperbangsa, Trek Sepatu Roda Lapang Karang Pawitan, serta Arena Dayung Cipule. (**)

Mulai Tanam Setelah Dilanda Banjir

PETANI di Desa Kendaljaya, Dongkal dan Desa Sungaibuntu, Kecamatan Pedes kembali tanam padi setelah kebanjiran pada Januari-Februari 2010 lalu. Pada foto, tampak petani sedang mengambil benih untuk ditanam kembali, Kamis (11/3/2010) siang.

Kampanye Hidup Sehat, 170 Siswa SD Cuci Tangan Ramai-ramai

BeritaKarawang.com - Sedikitnya 170 siswa SDN Kutagandok IV, Kecamatan Kutawaluya mencuci tangan dan gosok gigi ramai-ramai, Kamis (11/3/2010) pagi. Kegiatan bagian UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) agar siswa bebas dari ancaman berbagai penyakit.

"Ini efektif mencegah diare serta penyakit terkait perilaku hidup sehat. Minimal 5 kali yakni saat mandi, sebelum dan sesudah makan, juga setelah ke toilet," kata H. Aep Saepudin S.KM, Kepala UPTD Puskesmas Kutamuti, Kecamatan Kutawaluya. 

Menurut catatan UPTD Puskesmas Kutamukti, diare dan Inveksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang membahayakan Untuk itu perlu ditanamkan budaya cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun yang dapat membantu mengurangi penyakit pada anak. 

Sementara itu, Drg. Intan Kusuma Devi, menjelaskan, dia mengajarkan teknik sikat gigi yang baik. Selain itu menayangkan video visual kerusakan pada gigi, hal ini untuk merangsang siswa agar menjaga giginya tetap sehat. (*)

Pelita Jaya Kalah 2-0 Lawan Persija

Wednesday, March 10, 2010

BeritaKarawang.com - Persija Jakarta unggul 0-2 melawan tuan rumah Pelita Jaya dalam pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia di Stadion Singaperbangsa, Rabu (10/3/2010)


Gawang pelita Jaya yang dijaga I Made Kadek Wardana dibobol melalui kaki pemain tengah Persija. Gol kedua terjadi pada menit ke-65 melalui kaki Serge Emaleu. Namun pada menit ke-81, pemain depan Pelita Jaya, Redouane Barkoui berhasil melumpuhkan Persija, tapi wasit yang memimpin pertandingan, Najamudin, menganulir gol itu dengan alasan 'offside.


Hingga wasit meniup peluit panjang pertanda berakhirnya pertandingan, skor tidak berubah dan Persija tetap unggul 2-0 atas Pelita Jaya.


Kekalahan ini membuat Asisten Pelatih Pelita Jaya, Jajang Nurjaman kecewa terhadap wasit, karena terkesan berat sebelah. (**)

Dewan Fraksi PKS Kunjungi Lokasi Bencana Puting Beliung

BeritaKarawang.com - Kerugian korban bencana angin puting beliung yang menimpa warga Dusun PP TIR, Desa Pusaka Jaya Utara, Kecamatan Cilebar direspon DPRD Karawang.


DPRD Karawang telah meminta kepada Dinas Sosial agar lebih cepat menangani kerugian materi yang dialami warga korban bencana. "Kita minta pada Pemda Karawang dalam hal ini Dinsos supaya bisa melaksanakan langkah-langkah ini secara terpadu sehingga hasilnya efektif, " kata Dedi Sudrajat, anggota DPRD Karawang Fraksi PKS, Rabu (10/3/2010) siang. (*)

Wabub Buka Gebyar PAUD 2010

BeritaKarawang.com - Himpunan PAUD Indonesia (HIMPAUDI) Kecamatan Karawang Barat menggelar kegiatan Gebyar PAUD ke-1 Tingkat Kecamatan Karawang Barat Tahun 2010. Acara ini dalam rangka meningkatkan kreatifitas intelektual dan seni anak-anak Pendidikan Usia Dini (PAUD). Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Karawang, Hj. Eli Amalia Priatna di Gedung Sport Hall Adiarsa, Rabu (10/3/2010).


Kata Eli Amalia Priatna, dirinya merasa bahagia dapat menyertai anak-anak PAUD dalam mengikuti kegiatan yang kental bernuansa seni dan kreatifitas tersebut. "Hal ini karena saya yakin bahwa anak-anak yang telah dipersiapkan dan dibekali berbagai keterampilan akan mampu berkompetisi untuk menunjukkan kemampuan, bakat, dan kerativitasnya," ujarnya.


Lebih dia mengatakan, event yang digelar oleh HIMPAUDI Kecamatan Karawang Barat ini sangat penting dan memiliki manfaat yang besar dalam membangun kreatifitas anak-anak PAUD sejak dini. "Hal ini dapat memperkokoh dasar-dasar pendidikan sebagai prasyarat untuk meningkatkan kualitas SDM, karena PAUD sangat sarat dengan muatan akhlak, moral, dan intelektual anak," imbuhnya.


Ketua Panitia Gebyar PAUD, Hj. Nining mengatakan, tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk mensosialisasikan akan pentingnya keberadaan PAUD kepada masyarakat sekaligus evaluasi akses penyelenggaraan PAUD non formal di Kecamatan Karawang Barat. "Serta meningkatkan daya kreatifitas anak, mengembangkan daya pikir dan psikologis sosial anak, melatih keterampilan, dan juga menambah wawasan bagi anak," jelasnya.


Di Kecamatan Karawang Barat telah berdiri 43 kelompok PAUD Non Formal dengan jumlah pendidik sebanyak 157 orang dan jumlah warga belajar sebanyak 1.800 anak. "Namun pada kegiatan kali ini hanya diikuti oleh 1.350 anak, dan juga diikuti oleh 42 anak yang akan diberikan jalinan tali kasih," kata Nining. (**)

Tiap Desa Rp 1 Miliar Dari APBD

BeritaKarawang.com - Untuk mempercepat pembangunan, maka di Kabupaten Karawang ini diperlukan anggaran Rp 1 Miliar tiap desa. Ini yang menjadi semangat anggota DPRD Karawang supaya anggaran itu bisa tembus di APBD tahun 2011. Hal ini perlu, mengingat pembangunan harus bisa cepat dan merata hingga ke pedesaan.


Demikian ditegaskan Ketua Komisi C DPRD Karawang, H. Tono Bahtiar, Rabu (10/3/2010) siang didampingi anggota Komisi C lainnya seperti Roycke, Dedi Sudrajat dan Ayatullah pada reses dewan di Desa Sungai Buntu, Kecamatan Pedes. "
Ini bukan wacana, inisiatif ini sudah mendapat respon positif dari pemerintah desa, karena mereka yang berhubungan langsung dengan program pemerintah pusat di daerahnya," ucap Tono.


Lebih lanjut Tono menegaskan, kemajuan kabupaten ini tidak lepas dari bagaimana desa bisa diberdayakan. Dengan asumsi anggaran APBD tahun 2011 yang tembus pada angka Rp 1,5 Triliun, maka peluang untuk memberikan kucuran dana pada tiap desa Rp 1 Miliar sangat besar.


Secara sistematika, rincian Rp 1,5 Triliun itu diantaranya Rp 700 Miliar untuk membayar gaji pegawai. Juga Rp 300 Miliar untuk pembangunan pemerataan di tingkat desa, yaitu Rp 1 Miliar tiap desa di 30 kecamatan se-Kabupaten Karawang. Sedangkan sisanya Rp 500 Miliar untuk OPD (Organisasi Perangkat Daerah) lainnya.


Berarti, kata Tono, APBD Karawang tahun 2011 tetap sehat dan seimbang pada semua sektor. Asumsi Rp 1 Miliar ini akan dikemas dengan baik melalui kebijakan-kebijakan prioritas pembangunan tingkat desa. Kegiatan yang selama ini dikerjakan oleh OPD di tingkat kabupaten perlahan diberikan kepada desa melalui program pemerintah.


Prioritas pembangunan itu diantaranya peningkatan jalan lingkungan, peningkatan jalan poros desa, sarana keagamaan, UKM (Usaha Kecil dan Menengah), rehab ringan sarana pendidikan, honor perangkat desa, BPD desa, LPM desa, guru ngaji, Majelis Ulama Indonesia, perbaikan saluran air tersier untuk sarana pertanian, pengerukan saluran pembuang, karang taruna, PKK, juga termasuk budaya dan sebagainya.


Semua program itu, lanjutnya, akan diakomodir oleh danaIni akan diakomodir oleh dana Rp 1 Miliar itu. Juga, dengan dana sebesar itu, kegiatan desa akan dikerjakan oleh peran serta masyarakat dan tidak harus dilimpahkan pada tender. Dan Pemda Karawang hanya melaksanakan kegiatan yang bersifat besar, seperti peningkatan jalan antar desa dan kecamatan, pembangunan gedug pemerintahan dan lainnya.


"Dengan Rp
1 Miliar tiap desa diharapkan kedepan desa akan lebih cepat membangun dan pembangunan akan lebih merata di kabupaten ini," jelasnya. (*)

Polisi Rajia Suporter Persija vs Pelita Jaya


BeritaKarawang.com - Jajaran Polres Karawang merajia suporter bola, Rabu (10/3/2010). Pada rajia ini polisi mendapatkan sekawanan remaja yang kedapatan membawa parang, mereka langsung digelandang ke kantor Polres untuk diperiksa.


Rajia ini sehubungan dengan Pertandingan Pelita Jaya melawan Persija dalam lanjutan kompetisi Liga Super Indonesia 2009/2010 di Stadion Singaperbangsa. Pada pertandingan tertutup ini polisi melarang adanya penonton, karena pertimbangan keamanan.


Kepada wartawan, Kapolres Karawang, AKBP Rudi Antariksawan menjelaskan, kebijakan pihak keamanan mengenai pertandingan Pelita Jaya lawan Persija tanpa penonton ini sudah dikoordinasikan kepada penitia pelaksana.


Kata Kapolres, itu dilakukan pihaknya untuk mengantisipasi kericuhan antar suporter. Diakuinya, di Karawang ini terdapat suporter Persija, Pelita Jaya, dan Persib Bandung. Ditegaskannya, ketiga suporter itu dihalau polisi supaya jangan bertemu. Hal ini untuk mengantisipasi kericuhan. "Jadi lebih baik pertandingan nanti tanpa penonton," jelasnya. (*)

BAZ Sumbang Rp 1 Juta Untuk Yulia

Tuesday, March 9, 2010


BeritaKarawang.com - Penderita gizi buruk Yulia (6) warga Dusun Cukanggaleh, Desa Sindangsari, Kecamatan Kutawaluya masih menyita perhatian publik. Setelah di kunjungi Wakil Bupati Karawang, Hj. Eli Amalia Priatna beberapa waktu lalu, hingga kini bantuan Peduli Yulia datang silih berganti. Selasa (9/3/2010) siang, BAZ (Badan Amil Zakat) menyumbang Rp 1 juta untuk Yulia.


Di gubuk kediaman Yulia bersama kakek dan neneknya, Ketua BAZ Karawang, H. Santa Setia Wijaya didampingi Sekretarisnya, H. Slamet beserta staf Kecamatan Kutwaluya mengungkapkan, bantuan ini tidak hanya sekali diberikan untuk Yulia, tapi akan terus diucurkan hingga Yulia sembuh. "Kita bersama para donatur Insya Allah akan membantu memperbaiki rumahnya ini," kata H. Santa, sambil memperhatikan kondisi gubuk Yulia yang tampak kumuh.


Diketahui, Yulia ditinggal mati kedua orang tuanya sejak bayi, dalam kondisi sakit akibat kekurangan gizi, bayi perempuan itu diasuh oleh nenek dan kakeknya hingga sekarang. Sedangkan, kedua kakek dan neneknya yang sudah renta itu tak lagi bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya termasuk memberi makan Yulia. "Alhamdulillah, sejak diberikan perhatian yang cukup  berat badan Yulia bertambah 5 Ons dari 6 kilo gram," kata nenek Yulia, Enen (60).


Kehadiran Yulia di rumah kakek neneknya ini mengundang iba para tetangga, hampir setiap hari bantuan makanan beras, roti dan susu diberikan untuk Yulia. Bahkan, gubuk tua yang dihuni Yulia bersama kedua kakek dan neneknya ini sempat direhab dari swadaya warga setempat. (*)




Bupati Terima Pamen Polri Peserta Susjab Kapolres



BeritaKarawang.com -
Bupati Dadang S. Muchtar dan Kapolres Rudi Antariksawan serta unsur Muspida Kabupaten Karawang lainnya menerima kunjungan kerja rombongan Perwira Menengah (Pamen) Polri Peserta Kursus Jabatan Kepala Kepolisian Resort (Susjab Kapolres) di Gedung Singaperbangsa Lt. II Pemda karawang, Selasa (9/3/2010).


Kedatangan sepuluh orang pamen Polri berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) tersebut adalah dalam rangka magang dan meninjau pelaksanaan kegiataan kemuspidaan. Mereka sebelumnya telah mengikuti pendidikan selama satu bulan di Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Polri. Mereka selanjutnya akan meninjau dan melihat secara langsung kondisi keamanan dan ketertiban uum di Kabupaten Karawang.


Bupati Dadang S. Muchtar dalam kesempatan tersebut mengatakan, pemilihan Kabupaten Karawang sebagai lokasi magang para Pamen Polri merupakan keputusan yang sangat tepat. "Hal ini karena Kabupaten Karawang merupakan daerah penyangga ibukota yang memiliki masyarakat maupun permasalahan yang sangat dinamis dan kompleks, khususnya terkait kamtibmas," ujarnya.


Bupati melanjutkan, Kabupaten Karawang saat ini memiliki 2 juta penduduk dari berbagai etnis dan suku bangsa serta mempunyai dua fungsi ganda, yaitu sebagai daerah pertanian dan daerah industri. Hal inilah yang menyebabkan Karawang memiliki permasalahan yang sangat kompleks dan dinamis. "Menjadi Kapolres di Karawang sangat melelahkan, karena hampir tidak ada hari tanpa demo," jelasnya.


Di sisi lain, terkait hubungan Muspida di Kabupaten Karawang, Bupati Dadang S. Muchtar mengatakan bahwa hubungan dan koordinasi antar unsur muspida selalu berjalan dengan baik. koordinasi dan komunikasi tidak hanya dilakukan melalui rapat-rapat resmi, melainkan juga secara personal melalui telepon atau mendatangi langsung ke kantor masing-masing. "Komunikasi tidak hanya dilakukan ditingkat atas, melainkan staf setingkat kasie pun dapat langsung berkoordinasi," imbuhnya.


Bupati menambahkan, Republik Indonesia menganut sistem trias politika, yang dibangun oleh tiga unsur yaitu eksekutif (Pemerintah), Legislatif (DPR/DPRD), serta Yudikatif (Kepolisian/ Kejaksaan). Hal tersebut dijabarkan secara penuh di Kabupaten Karawang, dan Pemerintah Kabupaten Karawang atau Bupati tidak menghalang-halangi tupoksi masing-masing.


Kapolres Rudi Antariksawan menjelaskan, kegiatan susjab Kapolres merupakan kegiatan yang sebelumnya telah pernah ada, namun sempat berhenti selama beberapa waktu, dan aat ini, Susjab Kapolres diselenggarakan kembali oleh Mabes Polri. "Kegiatan magang ini merupakan tahap terakhir, yaitu untuk melihat sejauhmana pelaksanaan kegiataan kemuspidaan di Kabupaten Karawang," tambahnya.


Salah satu peserta Susjab Kapolres, Sony Sonjaya menjelaskan bahwa para peserta Susjab ini merupakan para perwira menengah Polri yang dicalonkan untuk menjadi Kapolres. Sebelumnya para peserta telah dibekali ilmu di lembaga pendidikan untuk kemudian melihat pelaksanaannya di lapangan. "Termasuk diantaranya melihat hal-hal positif dan inovatif, serta permasalahan-permasalahan yang riil dan tidak sesuai dengan teori yang telah diberikan," imbuhnya. (Humas Pemda Karawang)

Bupati Lepas Tim Intensifkasi Pajak


BeritaKarawang.com - Sebagai salah satu upaya meningkatkan Pendapatan Daerah Kabupaten Karawang Tahun 2010, Pemerintah Kabupaten Karawang membentuk Tim Intensifikasi Pajak untuk melakukan pendataan. Pelepasan penugasan tim tersebut dilakukan secara langsung oleh Bupati Dadang S. Muchtar saat pelaksanaan Apel Pagi PNS di Plaza Pemda Karawang, Selasa (9/3/2010).


Tim tersebut dibentuk dari sejumlah unsur terkait, yaitu Dinas Pendapatan Propinsi Jawa Barat UPPD X, Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Kekayaan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karawang, Satpol PP, Polres Karawang, dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika. Tim tersebut akan melaksanaan pendataan ke perusahaan terkait dengan penggunaan air permukaan, air bawah tanah, dan penggunaan kendaraan operasional, maupun kendaraan antar jemput karyawan.


Bupati Dadang S. Muchtar dalam kesempatan tersebut mengatakan, kegiatan pelepasan Tim Intensifikasi Pajak Kabupaten Karawang diupacarakan secara simbolis adalah dalam rangka meningkatkan motivasi para anggota tim untuk bekerja dengan baik dalam meningkatkan pendapatan daerah. "Hal ini sangat penting karena kita baru bisa membangun dengan adanya pajak," ujarnya.


Bupati berharap tim intensifikasi pajak tersebut dalam pelaksanaannya dapat melaksanakan tugas secara persuasif, edukatif, serta melakukan pendekatan personil yang baik, sehingga para wajib pajak dapat benar-benar membayar pajak sesuai aturan. "Karena pajak mereka sangat bermanfaat bagi pembangunan di Kabupaten Karawang," imbuhnya.


Kepala DPPKAD Kabupaten Karawang, Setya Dharma, mengatakan, tujuan dibentuknya tim intensifikasi pajak ini adalah untuk melakukan optimalisasi penerimaan daerah dan bagi hasil bukan pajak propinsi pada sektor Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), penggunaan Air Permukaan (APER), dan penggunaan Air Bawah Tanah (ABT).


Menurut Setya Dharma, realisasi penerimaan dana bagi hasil pajak dari Proinsi Jawa Barat Tahun 2009 mencapai Rp. 97.365.500.000,- yang terdiri dari bagi hasil pajak PKB Rp. 18.097.500.000,- ; bagi hasil BBNKB Rp. 19.950.000.000,- ; bagi hasil PBBKB Rp. 55.860.000.000,- ; bagi hasil ABT Rp. 738.000.000, dan bagi hasil Pajak APER Rp. 2.660.000.000,-. "Untuk tahun 2010 bagi hasil pajak propinsi ditargetkan sebesar Rp/ 102.895.209.800,- atau meningkat sebesar Rp.5.529.709.08 atau sebesar (5,68 %).


Setya Dharma melanjutkan, dari hasi evaluasi tahun 2009, pajak BBNKB hasil pendataan terdapat 746 unit, terdiri dari kendaraan berplat nomor Karawang sebanyak 379 unit, dan luar Karawang 367 unit. Pajak air permukaan hasil pendataan terdapat 72 wajib pajak, terdiri dari wajib pajak yang sudah memiliki ijin sebanyak 25 wajib pajak, dan yang belum memiliki ijin sebanyak 47 wajib pajak.


Sedangkan pajak Air Bawah Tanah hasil pendataan terdapat 56 wajib pajak, terdiri dari yang sudah memiliki ijin sebanyak 11 wajib pajak, dan belum memiliki ijin sebanyak 45 wajib pajak. "Dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah, titik berat pendataan akan dilakukan untuk pajak BBNKB yang berplat nomor luar Karawang, serta pajak APER  dan ABT yang belum memiliki ijin, dan juga tambahan kendaraan baru atau titik APER dan ABT baru," tambahnya. (Humas Pemda Karawang)


Radio Komunitas The City 102 FM



BeritaKarawang.com - Radio The City 102 FM sudah mengudara sejak 3 minggu lalu. Meski tahap percobaan, frekwensi radio ini terdengar hampir di Karawang dan sekitarnya.


"Kita sudah mengcover Karawang, juga daerah Cikarang, Purwakarta, sebagian Cianjur, Lembang, Subang dan jalur pantura Sukamandi, Indramayu," kata Direktur The City 102 FM, Bambang Pranowo, juga Kepsek SMK Perbankan Indonesia, Selasa (9/3/2010) siang.


Radio komunitas yang nantinya akan berdiri di lantai tiga Ristek Land Building (SMK Ristek) akan menjadi salah satu upaya pengembangan sekolah untuk masuk dalam dinamika industri, juga ada unsur pendidikannya. Saat ini, The City 102 FM masih siaran di lantai bawah SMK Perbankan Indonesia.


Dengan komitmen yang kuat dan visi yang baik akan menjadikan SMK sebagai tempat untuk mengaplikasikan keahlian dan pengetahuan yang ada. "Ini korelasi The City FM di sekolah, secara bisnis dapat, juga secara hiburan dan pendidikan pun bisa berjalan," ucapnya. (*)

Bayi Baru Lahir Menderita Hidrosephalus dan Bibir Sumbing



BeritaKarawang.com - Cobaan hidup nampaknya masih harus dihadapi pasangan keluarga Anita dan Sugianto warga Desa Tambaksumur, Kecamatan Tirtajaya. Anak pertamanya yang baru lahir 3 hari menderita penyakit hidrosephalus dan bibir sumbing.


Saat ditemui, Selasa (9/3/2010) pagi, bayi ini minum susu dengan sendok karena ibunya tidak bisa menyusui. Kondisi bayi baru lahir yang belum diberi nama ini membuat keluarganya sedih, karena orang tua mana yang tidak sedih menyaksikan anaknya dalam keadaan sakit, menderita dan lemah. Terlebih kondisi ekonomi keluarga yang morat-marit melengkapi kesedihan ini.


Anak perempuan yang lahir pada tanggal 28 Juli 2009 itu mengalami pembengkakan pada kepala akibat kelebihan cairan. Meski jenis penyakitnya ini belum dipastikan, tapi Kepala UPTD Puskesmas Tirtajaya,Dr.Dwi Susilo menyatakan bayi ini mengidap hidrosephalus.


"Bayi ini sudah mengalami kelainan saat melahirkan, ubun-ubunnya tidak normal, kepala lebih besar dibanding kondisi bayi normal. Juga kondisi bagi ini memiliki berat badan rendah, hanya 1,5 kg," jelasnya. (*)


Cap Go Meh Karawang

Sunday, March 7, 2010

 
BeritaKarawang.com - Perayaan barongsai Cap Go Meh mewarnai sepanjang jalan raya Karawang, Minggu (7/3/2010), juga pertunjukan pawai hasil pertanian termasuk seni budaya.
 
 
Dijelaskan Ketua Yayasan Wihara Dharma Prasada Maheta Kabupaten Karawang, Nyana Wangsa, pertunjukan antara barongsari dengan seni dan budaya Sunda ini dilakukan untuk menjalinan kerja sama dan silaturahmi masyarakat. Aksi iring-iringan barongsai ini sempat mengakibatkan lalu lintas macet selama 4 jam.
 
 
Ternyata, tidak hanya warga keturunan Tionghoa Karawang yang hadir pada perayaan ini, hadir juga warga Bekasi, Purwakarta dan Jakarta. (**)

Coba Aborsi Demi Pergi TKW?

 
BeritaKarawang.com - Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Dusun Mekarsari, RT 05/03, Desa Sukasari, Kecamatan Cibuaya, Jubaedah (29) mengalami gagal kandungan di Arab Saudi. Diduga, Jubaedah berusaha aborsi sebelum pergi ke Arab disaat dirinya hamil.
 
Ini diungkapkan orang tua Jubaedah, Inah binti Amid, anaknya yang baru berangkat tiga bulan lalu menghubunginya via telepon dan meminta bantuan untuk segera dipulangkan. "Anak saya sakit, dia mengalami pendarahan dan butuh bantuan," kata Inah kepada wartawan, Minggu (6/3/2010) siang.
 
Orang tua Jubaedah menduga pendarahan yang dialalmi anaknya akibat gagal kandungan. Dugaan sementara, anaknya berusaha aborsi sebelum berangkat sebagai pembantu di Arab Saudi.
 
Namun demikian, belum diketahui penyebab pasti yang menimpa Jubaedah. Kata Inah, sebelum berangkat ke luar negeri anaknya sedang hamil. "Saya berharap anak saya bisa di bantu oleh KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) disana untuk kembali ke Indonesia," jelasnya.
 
 
Dijelaskannya, Jubaedah tidak diijinkan pulang ke Indonesia oleh majikannya, alasan itu masih belum diketahui keluarga. Namun demikian, pihak keluarga berusaha meminta pada perusahaan yang memberangkatkan Jubaedah untuk segera menarik pulang TKW ini sebelum sesuatu terjadi menimpanya.
 
Berkaitan dengan kejadian ini, belakangan sering terdengar kabar praktek aborsi di lingkungan perusahaan tempat penampungan TKW sebelum mereka diberangkatkan ke luar negeri. Bahkan tempat ini sering digerebek polisi.
 
Seperti penampungan TKW yang berlokasi di Depok, Jawa Barat, pada Senin (18/1/2010) lalu digerebek polisi. Pengrebegan itu terkait adanya laporan di dalam asrama putri tempat penampungan TKW telah terjadi aborsi. Saat itu, wanita menggugurkan bayinya dan dikubur di halaman asrama. (**)

Puting Beliung Terjang Cilebar

Friday, March 5, 2010

  


BeritaKarawang.com - Sebanyak 32 rumah pemukiman di Dusun PP TIR, RT 01/01, Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar diterjang angin kencang puting beliung, Jumat (5/3/2010) pukul 10.00 WIB. Dari jumlah tersebut, 10 rumah diantaranya rusak berat. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian yang berlangsung hanya dua menit itu dan kerugian akibat bencana ini sendiri belum bisa diperkirakan.


Keterangan beberapa warga, angin puting beliung disertai gemuruh ini datang arah laut. Sebelum menerjang rumah, angin itu menguras air sawah. Melihat hal itu, seluruh warga langsung menyelamatka diri mereka dengan bersembunyi di dalam rumah. Namun, angin kencang itu menyedot semua benda yang ada di bawah, termasuk ribuan genteng warga bahkan beberapa ekor bebek hilang terbawa angin. (*)

PD Kutawaluya Desak Ade Sulaiman Ketua PK Golkar

Thursday, March 4, 2010

 
BeritaKarawang.com - Sebanyak 12 Pengurus Desa (PD) Partai Golkar di wilayah Kecamatan Kutawaluya mendesak Ketua Pengurus Kecamatan (PK) Ade Sulaiman untuk menjabat kembali.
 
 
Hal ini diaspirasikan melalui Musyawarah Kecamatan (muscam) Partai Golkar di Desa Sampalan, Kecamatan Kutawaluya, Rabu (4/3/2010) siang.
 
 
Muscam yang berlangsung selama 3 jam itu dihadiri ketua tim Monitoring Partai Golkar, Hj. Eli Amalia Priatna dan tim pemantau Hj.Abas juga H. Deni Nuryadi.
 
 
Pada kesempatan itu, sebanyak 12 anggota pengurus desa menyampaikan supaya ketua PK periode sebelumnya untuk kembali menjabat sebagai Ketua PK periode 2010-2015.
 

Terlebih, untuk menghadapi masa pilkada yang akan berlangsung dalam waktu beberapa bulan lagi. "Kita belum menemukan sosok yang sama bahkan melebihi ketua Pk terpilih, Ade Sulaeman,"ungkap seorang PD disela musyawarah.
 
Dijelaskan Ade, dirinya menyatakan siap untuk menjadikan Kecamatan Kutawaluya sebagai basis Partai Golkar. Pada masa jabatannya tahun 2005 lalu, Partai Golkar bisa menjadi pemenang dalam perhelatan politik di wilayah Kecamatan Kutawaluya.
 
 
"Sebelumnya, Partai Golkar belum bisa menjadi pemenang di Kutawaluya. Namun pada tahun 2005 Partai Golkar adalah pemenang di wilayah ini. Ke depan, saya berharap bisa membuat partai ini lebih solid," ucapnya. (**)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan