100 Rumah Tergerus Abrasi, Warga Tidak Bisa Ngungsi

Monday, October 13, 2008

TIRTAJAYA, RAKA - Sekitar 100 kepala keluarga di Dusun Sarakan, Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya terancam tidak punya tempat tinggal, karena rumah mereka habis digerus abrasi. Sementara, pihak Perhutani tidak mengijinkan warga ini membangun pemukiman di tanah yang dianggap dilindungi. Demikian kata tokoh masyarakat Tirtajaya yang juga sebagai anggota DPRD Karawang, H. Tono Bahtiar, kepada RAKA, Minggu (12/10) siang.
 
"Saya akan berjuang supaya 100 kepala keluarga itu bisa mendapatkan tempat tinggal yang layak, secepatnya saya akan datangi Perhutani Purwakarta untuk membicarakan persoalan ini. Perum Perhutani agak keras dan tidak bisa memberikan lahannya. Padahal, akunya, di dalam UUD '45 tercatat, bumi ini dikuasai oleh negara dan diberikan sebesar-besarnya untuk rakyat. Selain itu, saya pun akan berusaha supaya pemerintah menganggarkan dana untuk menangani abrasi, karena jika dibiarkan, pesisir pantai di wilayah utara Karawang akan habis terkikis," ucapnya.
 
Selain itu, Tono menyinggung bahwa pelaku untuk membenahi abrasi ini harus dilakukan Bapeda Karawang termasuk Pertamina yang berada di wilayah Utara Karawang. Dia menyatakan kecewa pada Bapeda yang selama ini kurang tanggap terhadap persoalan abrasi. Menurutnya, Bapeda harus bisa mempetakan titik-titik abrasi dan setelah itu segera membenahinya. Masih kata Tono, Perum Perhutani pun tidak efektif, dia mencurigai selama ini Perhutani hanya menghabiskan dana pemerintah melalui programnya, tapi tetap saja tidak bisa mencegah abrasi yang semakin meluas. "Padahal semua masyarakat pantai semangat untuk memelihara pantainya. Harunya semuanya bisa duduk bareng dan membicarakan solusi pemeliharaan pantai, nanti dibuat kelompok-kelompok di lingkungan pantai untuk mengatasi abrasi," katanya.
 
Diakuinya, memang abrasi ini tidak hanya terjadi di pesisir pantai Karawang sja melainkan terjadi hampir di semua daerah. Namun, bukan berarti hal itu harus dibiarkan, pembenahannya bisa dilakukan di daerah sendiri. Dia meminta, supaya Pertamina dan Pemda Karawang harus berupaya membuat program supaya abrasi tidak meluas. "Saya melihat, semua pantai di Kabupaten Karawang sangat potensial untuk dijadikan obyek wisata, dari Kecamatan Pakisjaya hingga Cilamaya, termasuk Desa Sedari di Kecamatan Cibauay memiliki pantai yang beda dengan Kabupaten Bekasi, (makanya tidak heran banyak warga Bekasi berkunjung ke pantai Pakis, red), karena di Karawang hamparan pasir pantainya masih bangus," ucapnya.
 
Saat ini Tono Bahtiar sedang mengajukan perbaikan badan jalan di Desa Tambaksari hingga menuju pantai Sarakan sepanjang 2,5 km, ini bertujuan supaya pantai lebih banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun dari luar kabupaten. Dan pada anggaran dana tahun 2009, dirinya akan mengajukan perbaikan tersebut ke provinsi. Juga, dalam waktu dekat ini semua tokoh masyarakat di pesisir pantai Utara Karawang sebanyak 6 kecamatan akan dikumpulkan, untuk memecahkan solusi dan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menangani abrasi. Enam kecamatan itu diantaranya Kecamatan Pakisjaya, Batujaya, Tirtajaya, Cibuaya, Pedes dan Cilebar. (spn)
 

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan