Bio Gas Eceng Gondok Lebih Hemat Dibanding Elpiji

Thursday, February 18, 2010

BeritaKarawang.com - Tanaman eceng gondok yang oleh sebagian masyarakat dianggap tanaman tak berguna, ternyata bisa dimanfaatkan optimal. Di Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok eceng gondok dijadikan bio gas untuk memasak.
 
Dalam uji coba yang dilakukan Kampus UNSIKA dan PLN APJ Karawang untuk mengolah eceng gondok jadi bio gas ternyata efektif. Saat ini, sekitar enam kepala keluarga di desa ini memanfaatkan bio gas hasil olahan dari eceng gondok.
 
Dikatakan seorang warga, Nani (58), Kamis (18/2/2010) siang, penggunaan bio gas ini lebih hemat dibanding gas elpiji, karena saat pembuatan tidak memerlukan biaya sepeser pun, kecuali hanya mencari tumbuhan eceng gondok yang banyak di saluran sungai.
 
Api yang dihasilkan bio gas eceng gondok ini sama besarnya dengan elpiji dan bisa digunakan untuk keperluan memasak. Sehari, untuk menghasilkan gas hanya diperlukan 30 kg eceng gondok dari daya tampung drum permentasi sebanyak 80 kg.
 
Dijelaskan warga lainnya pengguna bio gas, Edeng Sumirat, pengolahan eceng gondok untuk dijadikan bio gas tidaklah sulit, hanya perlu mengambil eceng gondok di sungai tergantung kebutuhan.
 
 
Langkah pertama dalam proses pembuatan gas ini adalah memotong-motong batang dan daun eceng gondok sepanjang 1 cm. Kemudian dimasukan ke dalam tabung reaktor, yaitu tabung yang terbuat dari dua drum yang disatukan.
 
Proses ini memakan waktu selama 7 hari untuk menghasilkan gas, karena memerlukan waktu pembusukan eceng gondok. Selama 7 hari berlangsung, gas dari pembusukan eceng gondok akan mengalir ke tabung reaktor kedua, untuk kemudian ditampung dalam tabung gas khusus.
 
 
Agar gas tidak habis, maka tabung permentasi tidak dibiarkan kosong dan harus terus diisi secara berkala. Kendati demikian,
 
Kendati demikian, pengguna bio gas masih relatif minim, karena warga terbiasa untuk instant, apalagi sekarang tabung gas elpiji sudah tersedia dimana-mana, juga cara pembuatan tabung permentasi eceng gondok belum bisa dilakukan semua masyarakat.
 
Namun begitu, menggunakan bio gas sebenarnya bisa mengurangi penggunaan gas bumi secara berlebihan. (*)

TKW Kutawaluya Meninggal, Sakitnya Diabaikan Majikan

Sempat cek-cok, antara pihak keluarga dan perusahaan jasa pemberangkatan TKW, soal gaji korban yang belum terbayar.
 
 
BeritaKarawang.com - Jasad Seorang TKW (Tenaga Kerja Wanita) asal RT 10/05, Dusun Ciligur II, Desa Sindang Mukti, Kecamatan Kutawaluya, Nunung Binti Misar (21) akhirnya berhasil dipulangkan ke rumahnya setelah tertahan selama sebulan di Arab Saudi.
 
 
Diduga, korban meninggal dunia karena tidak tahan sakit, sedangkan majikannya malah tetap mempekerjakannya meski dalam kondisi kepayahan. Ini diungkapkan kakak kandungnya, Usup (30), Rabu (17/2/2010) pukul 18.30 WIB usai menguburkan jenazah adiknya ini.
 
 
Dia menerima kabar buruk itu langsung dari korban via telepon sebelum meninggal, sedangkan pihak keluarga di tanah air tidak bisa berbuat banyak, kecuali hanya bisa meratapi derita sakit yang dialami korban.
 
 
"Saya selalu berhubungan via telepon, dia selalu mengatakan tidak kuat lagi menahan sakit, tapi dia tetap dipekerjakan majikan, sementara majikannya tidak memperhatikan kondisinya, dia tidak diobati, malah dibiarkan sakit," ujarnya mengenang.
 
 
Pengakuan korban via telepon kepada kakak-kakaknya, korban sempet dirawat di rumah sakit, tapi hingga akhir hayatnya, majikan dianggap tidak bertanggung jawab. Kabar duka ini lebih dahulu disampaikan teman sepekerja korban dari Lombok, sebelum pihak PJTKI memberi surat yang menyatakan Nunung meninggal karena sakit.
 
 
Hingga Rabu malam, pihak keluarga dan perusahaan jasa pemberangkatan TKW masih menyelesaikan gaji korban yang belum diterima selama 7 bulan bekerja. Diketahui, korban pernah sebagai TKW setahun lalu dan berhasil. Namun naas, saat ini dia pulang tak bernyawa. (*)

Pertamina Berikan Kompensasi Seismik

BeritaKarawang.com - PT. Pertamina EP berikan uang kompensasi atau ganti rugi pada masyarakat Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok di aula desa setempat, Kamis (18/2/2010).
 
 
Ganti rugi ini diberikan pada warga atas kerusakan tanam tumbuh yang dirusak akibat aktivitas survei seismik 3D Rengasdengklok bagian timur.
 
Di desa ini, seismik telah dilaksanakan sekitar Nopember 2009 lalu dengan mengebor kebun, pekarangan rumah dan warga setempat. (*)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan