Pekerja Bangunan Duel, Satu Kritis Akibat Dicrurit

Sunday, December 13, 2009

Lokasi duel dua pekerja bangunan, tampak darah di tanah.
 
BeritaKarawang.com - Enjong (50) warga Dusun Warudoyong Selatan, RT 43/10, Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok dilarikan ke RSUD Karawang, Minggu (13/12/2009) 20.30 WIB akibat isi perutnya keluar akibat ditusuk tetangganya sendiri Tarmidi.
 
Atas perbuatannya itu, Tarmidi diamankan Mapolsek Rengasdengklok, sedangkan Enjong kondisinya kritis di rumah sakit. Keterangan warga setempat, kejadian itu berawal ketika pelaku dan korban adu mulut. Persoalannya sepele, mereka memperdebatkan tata letak rumah warga lain yang sedang mereka bangun, karena pelaku dan korban adalah kuli bangunan yang dipekerjakan oleh warga lain.
 
Keterangan saksi mata, korban dan pelaku saling berhadapan untuk duel, tapi tidak seimbang, karena pelaku menggunakan senjata tajam berupa celurit besar. Korban disabet pada bagian perut, tidak hanya itu pelaku merobek perut korban dengan menarik silang perut korban.
 
Warga mengaku, peringai pelaku dikenal buruk, warga sering melihat pelaku kadang tega memukul dan menganiayai adik kandungnya sendiri. Dengan kejadian ini, warga meminta pada pihak berwajib untuk menghukum pelaku dengan hukuman seberat-beratnya. (*)

Ribut Keluarga, Suami Nenggak Racun


BeritaKarawang.com - Kusnadi (40) warga Blokraton, ditemukan tergeletak tak bernyawa di kamar mandi rumah kontrakannya di RT 10/02, Dusun Cikangkung Barat II, Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok, Minggu (13/12/2009) pukul 20.00 WIB.


Korban diduga bunuh diri, karena di tempat ditemukannya dia tewas terdapat shampo, sabun colek dan minuman keras. Dua hari sebelumnya, korban sempat mengeluhkan pada tetangganya, dia stress ditinggal istri dan anaknya. Sementara para tetangga pun sering melihat keluarga korban memang selalu cek cok ribut dengan istrinya.


Keseharian, korban dikenal sebagai tukang parkir di Jalan Bojong, dekat kantor Kecamatan Rengasdengklok. Ternyata, tidak semua orang tahu bahwa rumah tangganya tidak harmonis, sehingga dia nekad mengakhiri hidupnya dengan maracun dirinya sendiri.


Dijelaskan Ketua RT 10, Otang (30) di lokasi kejadian, korban tidak keluar kamar kontrakannya selama dua hari, melihat ada yang tidak beres, pemilik kontrakan melapor pada dia untuk bersama-sama mendobrak pintu kamar korban. Ternyata benar, setelah didobrak, ketua RT bersama pemilik kontrakan menemukan korban tak bernyawa di dalam kamar mandinya. (*)

Islam Adalah Kehormatan

 
BeritaKarawang.com - Sekarang banyak sekali orang-orang yang melecehkan Islam. Islam itu kehormatan, tidak semata sebagai aturan yang menata tingkah, tapi juga tempat bergantung untuk soal-soal yang semua orang tak berkuasa dalam kapasitas sebagai makhluk ciptaan. Di dalam Islam ada cara hidup benar yang dititahkan Allah SWT.
 
 
Begitu kata Kholid Al Kausar, seorang guru SMAN 1 Batujaya. Dia menegaskan, logika-logika akal yang kelewat lepas seringkali membuat banyak manusia tak lagi tahu bagaimana memahami agama Islam sebagai kehormatan. Ada saja orang yang secara ilmu nampak pintar, tetapi tak kunjung mengerti arti Islam sebagai kehormatan.
 
 
Maka orang-orang itu dengan lantang menjadi pembela para penista kehormatan Islam. Ketika ada yang mencederai kemuliaan Islam, dengan membuat adonan campur aduk secara keyakinan maupun ajaran, orang-orang itu dengan gigih membela mereka. Alasannya selalu klise, bahwa negara tidak boleh mengintervensi kebebasan berkeyakinan.
 
 
Padahal, bukan itu pokok soalnya. Masalahnya, bila mau membuat agama baru jangan mengatas namakan Islam. Lucunya, dalam urusan lain yang seharusnya agama menjadi pengaturnya, orang-orang itu dengan gigih mengajukan draft undang-undang.
 
 
Mereka gigih agar negara mengintervensi. Poligami yang sah secara Islam, akan mereka buat sebagai tindakan pidana. Perkawinan sejenis seperti homosex dan lesbiam yang dikutuk Islam mereka perjuangkan agar bisa legal melalui undang-undang. Padahal urusan perkawinan, di manapun, harus merujuk kepada keyakinan agama.
 
 
Ketika Majelis Ulama mengeluarkan fatwa haram tentang rokok, orang-orang itu pula yang mencibir, bicara kesana kemari membenturkan semua itu dengan realitas di masyarakat. Seakan menjadi orang yang paling simpati dengan nasib petani tembakau. Padahal menurut par pengamat, perolehan negara dari cukai tembakau pun kian hari kian merosot.
 
 
Tetapi, ketika ada fenomena aneh di masyarakat yang memburu Mbah Cilik Ponari dengan batu saktinya yang jelas syirik dan melecehkan ilmu kedokteran, orang-orang itu dengan mudah melemparkan kesalahan kepada tokoh agama, menuding Ulama sebagai penyebab karena dianggap gagal mendidik masyarakat.
 
 
"Akan kita temukan banyak sekali intelektual, ketika sudah berurusan dengan agama, mereka berubah menjadi Komedian Intelektual. Mereka memandang agama tanpa rasa hormat. Agama Islam dianggap hanya tata tertib yang bebas tafsir dan bisa leluasa dicocok-cocokan dengan selera yang mana saja," jelasnya.
 
 
Sejatinya, lanjut Kholid, orang-orang itu tak benar-benar merasa perlu pada agama. Agama bagi mereka hanya seremoni. Bila pun di sebagian hari ada lapaz-lapaz yang mereka rafalkan, itu tak pernah mampu melampaui kerongkongan. Keyakinan bagi mereka hanya lintasan sekelebatan.
 
 
"Islam itu kehormatan, tidak saja karena sumbernya dari Dzat Yang Maha Terhormat, tapi juga tempat kita melabuhkan keyakinan. Sebab secara bawaan dasar kita membutuhkan nilai-nilai yang kita agungkan, kita puji dan kita sakralkan," tegasnya. (*)

Hasil Pleno Musancab PAC PDI-P Dapil IV



BeritaKarawang.com -
Pleno Musancab PAC PDI-P Dapil IV di aula Kecamatan Pedes, Minggu (13/12/2009) pukul 11.00 WIB, memutuskan Karda Wiranata tetap menjabat sebagai Ketua DPC PDI-PKarawang, juga Rudi Harsatanaya sebagai Ketua DPD PDI-P Jawa Barat dan Hj. Megawati Soekarnoputri masih dipercaya sebagai Ketua DPP PDI-P.

PAC Dapil IV Gelar Musancab




BeritaKarawang.com -
PAC PDI Perjuangan Karawang gelar pleno Musancab (Musyawarah anak cabang) untuk menjaring calon ketua DPP dan DPD Jawa Barat termasuk DPC Karawang, Minggu (13/12/2009) pukul 10.30 WIB di aula Kecamatan Pedes.


Musancab ini sesuai SK (Surat Keputusan) DPP PDI-P Nomor 435 Tahun 2009 untuk melakukan penjaringan pimpinan DPP, DPD dan DPC.


Dijelaskan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) H. Tono Bahtiar, PAC di enam kecamatan Dapil IV ini bermusyawarah untuk menentukan tiga agenda tersbut yaitu menentukan secara demokratis ketua DPP, DPD dan PAC. (*)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan