Agus Beton Tidak Mau Jadi Wakil Bupati

Saturday, February 27, 2010

Agus Sofyan (kedua dari kiri) bersama Karang Taruna Kuntum Mekar, Desa Sukaluyu, Kecamatan Telukjambe Timur di Lapangan Karangpawitan siang tadi.
 
 
BeritaKarawang.com - Posisi bupati atau wakil bupati sangat menentukan kebijakan pemerintahan. Jabatan bupati akan memberikan kuasa lebih, juga kebijakan dan wewenang penuh.
 
 
Demikian kata bakal calon Bupati Karawang periode 2010-2015 mendatang, Ir. H. Agus Sofyan, Sabtu (27/2/2010) siang. "Kalau hanya jadi wakil bupati saya akan mundur, lebih baik saya tetap sebagai Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air di Bekasi," ungkapnya.
 
Dia berharap bisa jadi Bupati Karawang periode mendatang. Diakuinya, jabatan wakil bupati tidak bisa berbuat banyak, karena kewenangan ada pada bupati. Katanya, dia semakin paham, pemimpin seperti apa yang diharapkan warga Karawang, makanya dia mencalonkan diri jadi Bupati Karawang.
 
 
Pada prinsipnya, lanjutnya, dia akan meneruskan program Bupati Dadang S. Muchtar untuk membenahi infrastruktur, pendidikan dan kesehatan. Bahkan, akan ditambah menjadi lebih baik baik. Kalau Dadang S. Muchtar dikenal sebagai Dadang Hotmix, maka Agus Sofyan disebut sebagai Agus Beton.
 
 
Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Bekasi ini, dikenal sebagai Agus Beton, karena dia mengurusi jalan di Bekasi yang 80 persen telah dicor. Jadi, orang Bekasi memanggilnya Agus Beton. "Dulu ada Dadang Hotmix sekarang Agus Beton," imbuhnya.
 
 
Ditanya soal rencana betonisasinya, Agus menjelaskan, untuk membeton semua jalan se-Kabupaten Karawang tergantung dana APBD. "Kita lihat perkembangannya, kita akan melihat skala prioritas, kalau perlu dibeton maka kita beton, karena memang anggaran beton lebih mahal dibanding hotmix," kata dia.
 
 
Mengenai partai yang akan mengusungnya pada Pemilikada ini, Agus optimis akan mendapatkan partai terbaik yang akan membawanya duduk sebagai bupati. "Partai masih dalam penbicaraan, Insya Allah berhasil," ucapnya. (*)
 

'Pecel' Nikmat Selera Rakyat

BeritaKarawang.com - Makanan khas yang bisa ditemui di Jawa Barat dan Jawa Tengah 'Pecel' masih banyak peminatnya. Makanan campuran, lontong, toge, daun kangkung, kacang panjang dan ditaburi sambal sayur ini memiliki cita rasa tersendiri bagi penikmatnya.
 
 
Seorang penjual Pecel asal Brebes, Jawa Tengah yang tiap hari keliling jualan di Rengasdengklok, Surtini (40) menjelaskan, harga satu porsinya murah cuma Rp 2.500. "Jika ingin lebih mantap, bisa ditambah kerupuk atau gorengan sesuai selera," ucapnya. (*)

Spanduk Balon Bupati Diturunkan

Thursday, February 25, 2010

 
BeritaKarawang.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Karawang menertibkan ratusan baliho dan spanduk bakal calon (balon) bupati Karawang yang terpasang di sepanjang jalan raya.
 
Penertiban ini dimulai Kamis (25/2/2010) di beberapa kecamatan se-Kabupaten Karawang dan Satpol PP akan terus melakukan penertiban ini, karena Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karawang belum memulai tahapan Pilkada.
 
Selain itu, baliho atau spanduk tersebut juga dinilai telah melanggar Peraturan Daerah (Perda) Karawang Nomor 003 tahun 1988 tentang Keindahan, Kebersihan dan Ketertiban (K3).
 
Baliho atau spanduk para balon bupati Karawang yang ditertibkan Satpol PP itu tidak akan dimusnahkan, tapi disimpan di gudang. Dan bisa diambil lagi oleh para balon bupati atau tim suksesnya. (**)

62 Rumah di Tegalwaru Diterjang Puting Beliung

BeritaKarawang.com - Sebanyak 62 rumah di dua desa di Kecamatan Tegalwaru rusak setelah angin puting beliung menerjang pemukiman tersebut, Rabu (24/2/2010) malam.
 
 
Rumah warga di Desa Cintalanggeng dan Cintawangi itu sebagian besar rusak pada bagian atapnya. Tidak ada rumah yang roboh dalam kejadian itu, namun Pemda Karawang tetap memberikan bantuan logistik kepada para korban.
 
Kamis pagi, korban angin puting beliung mulai memperbaiki rumahnya masing-masing. Diketahui, sejak beberapa pekan ini desa di sekitar Kecamatan Tegalwaru, itu merupakan daerah rawan bencana, dari mulai angin puting beliung, banjir, hingga bencana longsor. (**)

Pelayan Ikan Bakar Gantung Diri

 
BeritaKarawang.com - Diduga prustasi, seorang remaja pelayan warung ikan bakar di Pantai Samudra Baru, Desa Sungai Buntu, Kecamatan Pedes nekad gantung diri di dalam warungnya, Kamis (25/2/2010). Diduga, korban gantung diri malam hari setelah warung tutup.
 
 
Tak tahu mengapa, pria ini nekad gantung diri di tempat dia bekerja. Korban bernama Iwan asal Kecamatan Suka Tani, Kabupaten Bekasi ini baru dua minggu bekerja sebagai pelayan di Warung Ikan Bakar Cibitung di Pantai Samudra Baru, Kecamatan Pedes, Karawang.
 
 
Pria ini menjerat lehernya dengan seutas tambang yang digantung pada tiang atap warung. Sebelum menjerat dengan cara meloncatkan diri, pria ini naik pada dua kursi yang disusun.
 
 
Korban diketahui oleh warga setempat yang sedang melintas pada Kamis pagi sekitar pukul 7.00 WIB, curiga pintu warung terbuka warga ini langsung mengintip ke dalam melalui celah warung. Semula saksi melihat korban sedang berdiri diatas kursi, tapi setelah dilihat lebih teliti, pada lehernya terikat tali tambang. "Saya langsung lapor ke desa," kata Cecep, saksi mata.
 
 
Sementara, pemilik warung, Tito menjelaskan, dia tidak menduga karyawannya yang baru bekerja nekad gantung diri. Namun begitu, sebelumnya Tito sempat melihat korban selalu murung. "Tapi dia tidak pernah mengeluh apa pun," ucapnya. (*)

Camat Ade: Minimal Desa Dapat Dua Proyek

 
BeritaKarawang.com - Minimal tiap desa mendapatkan dua proyek pembangunan dari hasil ajuan pada Pemda Karawang melalui Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan) kemarin. Pembangunan yang banyak diajukan diantaranya perbaikan jalan lingkungan dan saluran pembuang.
 
 
Demikian kata Camat Pedes, Drs. Ade Sudiana, Kamis (25/2/2010) siang. Selain dua penjuan itu, masih banyak yang perlu dibenahi dari semua sektor. "Minimal desa dapat dua proyek," ucapnya.
 
 
Musrenbang yang telah dilakukan dua minggu lalu bersama Muspika Pedes dan anggota Komis C DPRD Karawang menitik beratkan pada fasilitas desa yang belum ada, juga perbaikan infrastruktur yang telah rusak, diantaranya jalan dan saluran air. (*)

Oknum TNI Nyaris Dikeroyok Masa

Wednesday, February 24, 2010


BeritaKarawang.com - Oknum TNI nyaris dikeroyok massa di  Desa Kemiri, Kecamatan Jayakerta, Rabu (24/2/2010) sekitar pukul 14.00 WIB. Kejadian ini berawal ketika seorang tokoh agama, Ustad Rais dianiaya oknum TNI saat sedang mengendarai mobil Xenia di jalan raya Kemiri, melihat hal itu warga nyaris mengeroyoknya.


Mendengar laporan kejadian ini, polisi langsung turun tangan dan melerai pertikaian. Sedangkan oknum TNI ini langsung diamankan ke Polres Karawang.


Keterangan saksi mata, Darmin (45), anggota TNI ini mengendarai motor trail dan langsung menyalip mobil yang ditumpangi ustad. Tanpa basa-basi, anggota TNI ini langsung memukulnya hingga mukanya memar. Sebelum oknum ini dikeroyok masa, polisi sudah datang dan mengamankan kedua pihak.


Saat korban akan dimintai keterangan, polisi langsung membawanya ke Polres Karawang, alasannya untuk menjaga keamanan dan menghindari kejadian yang tidak diinginkan, karena saat itu masa semangkin banyak. Terlebih warga sudah teriak-teriak tidak terima melihat perlakuan seorang oknum TNI terhadap ustad. (**)

Hari Jadi Karawang Ke-388

BeritaKarawang.com - Tak terasa, tepat pada tanggal 10 Rabiulawal 1431 Hijriah, atau bertepatan dengan tanggal 24 Februari 2010, Kabupaten Karawang genap berusia 388 tahun. Guna memperingati hari bersejarah tersebut, Pemerintah Kabupaten Karawang menggelar kegiatan ziarah dan doa bersama di Kompleks Makam Bupati-Bupati Karawang Desa Manggungjaya Kecamatan Cilamaya Kulon, Rabu (24/2).


Ziarah dan doa bersama memperingati Hari Jadi Kabupaten Karawang Tahun Hijriah tersebut selalu diselenggarakan dengan nuansa yang religius dan sosial. Hal ini karena peringatan hari jadi tersebut selalu berdekatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang jatuh setiap tanggal 12 Rabiulawal. Bahkan kedua peringatan tersebut seringkali dipadukan pelaksanaannya.


Nuansa religius dalam peringatan tersebut juga terlihat dengan disisipkannya tausyiah dari ulama-ulama besar dalam agenda acara. Seyogyanya peringatan hari jadi kali ini akan diisi oleh tausyiah dari KH. Sadi Agil Siradj. Namun demikian, karena yang bersangkutan berhalangan, maka Kepala Kementerian Agama Kabupaten Karawang, Drs. Suhendra didaulat untuk mengisi agenda tersebut.


Nuansa religius dan sosial lainnya juga terlihat saat Bupati Dadang S. Muchtar dan Kepala Badan Amil Zakat Kabupaten Karawang, H. Santa Wijaya secara simbolis mendistribusikan zakat dari Badan Amil Zakat Kabupaten Karawang. Zakat senilai Rp. 71 juta tersebut disalurkan kepada sejumlah pihak, diantaranya adalah lembaga pendidikan dan sejumlah yayasan.


Selain dipadukan dengan peringatan Maulid Nabi, momen Hari Jadi Kabupaten Karawang ke-388 juga dipadukan dengan kegiatan peresmian 11 gedung dan 1 jembatan yang telah dibangun sejak tahun 2009 lalu. Gedung-gedung tersebut diantaranya adalah Kantor Asisten I dan II, Cipta Karya, Disdikpora, Masjid Al-Jihad, KONI, Gudang Dinas Sosial, Padepokan Pencak Silat, GOPTKI, Fakultas Teknik Unsika, Kecamatan Karawang Timur, dan Jembatan Gantung Mekar Buana.


Bupati Dadang S. Muchtar dalam kesempatan tersebut mengatakan, masyarakat Kabupaten Karawang sudah sepatutnya bangga dengan selalu diselenggarakannya peringatan Hari Jadi Kabupaten Karawang Tahun Hijriah secara rutin. Hal ini karena mungkin hanya Karawang, baik di Jawa Barat maupun di Indonesia, yang hari jadi nya dilaksanakan dua kali setiap tahun, yaitu tahun Masehi dan Hijriah.


Bupati melanjutkan, hal ini berarti bahwa masyarakat Karawang selain modern pun memiliki nuansa religious dan agamis yang sangat kuat. Peringatan hari jadi yang dilaksanakan di suatu makam pun menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Karawang sangat menghargai para leluhur dan pemimpin-pemimpin mereka. "Kita hadir disini, ditengah-tengah makam para Bupati Karawang untuk mengingat keteladanan mereka," imbuhnya.


Hal yang lebih besar lainnya, lanjut Bupati adalah peringatan hari jadi yang dipadukan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Hal ini sebagai sarana untuk meneladani sikap seorang pemimpin yang sangat besar, yaitu Nabi Muhammad SAW. "Dengan demikian, peringatan ini merupakan sarana untuk memotivasi seluruh masyarakat Kabupaten Karawang agar bersatu padu dalam membangun Karawang," tambahnya.


Ketua Panitia Kegiatan yang juga Asisten Administrasi Setda, Aa Nugraha menjelaskan, tema peringatan Hari Jadi Kabupaten Karawang pada tahun 2010 ini adalah 'Dengan Semangat Hari Jadi Kabupaten Karawang Ke-388 Hijriah dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1431 Hijriah Kita Ciptakan Suasana Sejuk dan Damai Menyongsong Pemilukada Tahun 2010.


Untuk itu, lanjut Aa, pada kegiatan hari ini juga diundang secara khusus para Bakal Calon (Balon) Bupati dan Wakil Bupati Karawang yang akan mengikuti Pemilukada tahun 2010 ini. "Kegiatan ini juga dipadukan dengan peresmian gedung baik yang menyangkut infrastruktur pemerintahan, sosial, olahraga, dan keagamaan," tambahnya. (Humas Pemda Karawang)

Sunatan Masal PDI-P Mencapai 540 Anak se-Kabupaten Karawang

BeritaKarawang.com - Hingga Rabu  (24/2/2010), sunatan masal yang digelar DPC PDI Perjuangan sudah merambah 16 kecamatan dari target 30 kecamatan se-Kabupaten Karawang. Hari ini, sunatan masal dilaksanakan di Desa Kuta Gandok, Kecamatan Kutawaluya.

Tidak beda dengan sebelumnya, selain sunatan masal juga dipentaskan hiburan masyarakat dan pengobatan gratis bagi warga setempat. Dijelaskan Ketua DPC PDI Perjuangan, Karda Wiranata, dari 15 kecamatan yang sudah dilaksanakan sunatan masal, sudah ada 540 anak yang disunat dan 7.500 orang lainnya telah menerima pengobatan gratis. 

"PDI Perjuangan tidak bisa bagi-bagi duit saat pemilu, tapi inilah yang bisa kita berikan untuk masyarakat," katanya.

Di hadapan masyarakat setempat, Karda meminta dukungan untuk jadi Bupati Karawang periode 2010-2015. "Saya juga mengharapkan, warga tidak asal memilih calon bupati, tapi orang yang dekat dengan rakyat dan tahu kondisi rakyatnya," jelasnya. (*)

Desa Sedari Terisolir Akibat Jalan Rusak

BeritaKarawang.com - Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya terisolir akibat satu-satunya akses jalan dari arah Desa Srikamulyan, Kecamatan Tirtajaya rusak parah. Kerusakan sepanjang 12 km ini kondisinya berlumpur, kendaraan roda dua apalagi roda empat sangat sulit melewatinya.

Jika diguyur hujan, nyaris pejalan kaki tidak bisa memijakan kakinya di jalan ini. Selain itu, jalan rusak ini pun menyebabkan penjualan hasil tambak ikan menurun. Ikan bandeng yang sebelumnya seharga Rp 11-12 ribu/kg, kini untuk bertahan di kisaran Rp 10 ribu/kg saja sulit.

Saat ini, harga ikan bandeng jatuh jadi Rp 8 ribu/kg. Diketahui, sebelumnya kerusakan jalan menuju Desa Sedari ini tidak begitu parah, beda jauh dengan sekarang yang rusak total.

Ironis, di desa yang telah berdiri migas Pertamina ini tidak memiliki jalan yang layak, padahal hasil migas di desa ini mencapai Rp 30 miliar/tahun. 

"Kenapa jalan itu tidak pernah diperbaiki, padahal hasil migas di desa ini Rp 30 miliar pertahun, lebih besar dibanding daerah Indramayu," kata Tokoh setempat, Mahmud Matopani (44), Rabu  (24/2/2010) siang. (*)

SMK Ristek Buka Pendaftaran Siswa Baru

 
BeritaKarawang.com - SMK Ristek di Kecamatan Kutawaluya sudah menerima pendaftaran bagi calon siswa baru sebanyak 15 kelas untuk tiga jurusan, diantaranya jurusan Audio Video, Teknik Pemesinan dan Teknik Otomotif atau Teknik Kendaraan Ringan.
 
 
Dijelaskan Kepala SMK Ristek, Drs. Darsono Sumedi, Rabu (24/2/2010) siang, penerimaan calon siswa baru ini sudah diinformasikan melalui siswanya juga melalui karyawan. Selain itu pemberitahuan melalui MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) Komisariat Rengasdengklok tingkat SMP.
 
 
"Kita ingin jadi sekolah yang dipercaya oleh masyarakat dan dicari oleh masyarakat. Dan orang tua mempercayakan anaknya sekolah disini, apalagi sekolah kejuruan saat ini lagi naik daun, ini jadi tantangan bagi sekolah-sekolah kejuruan, ini dilakukan semua sekolah, tidak hanya Ristek," jelasnya.
 
 
Kata dia, dengan adanya program pemerintah mengenai perbandingan SMK 70 dan SMA 30, SMK Ristek menyatakan pasti bisa dan siap. "Semua guru dan ruangan untuk calon siswa baru pun sudah siap," ucapnya. (*)
 

Bapak dan Anak Dikucilkan Keluarganya

Tuesday, February 23, 2010

BeritaKarawang.com - Seorang bapak dan dua anaknya dikucilkan keluarganya sendiri, karena mereka dianggap memiliki penyakit yang berbahaya. Seorang anaknya menderita sakit lepra hingga sekujur tubuhnya borok dan kulitnya mengelupas, sedangkan bapaknya mengidap sakit TBC.
 
 
Sejak lima bulan, mereka tinggal di kantor BPD Kertajaya, Kecamatan Jayakerta. Kondisi mengenaskan ini dialami Rudi (9) tahun dan bapaknya Miscom (30). Sedangkan anak keduanya, Mumun (6) tahun normal dan tidak sakit. Bahkan Mumun lah yang setiap hari mencari belas kasihan warga setempat meminta makanan untuk kakak dan bapaknya ini.
 
 
Dari luka borok Rudi ini keluar bau yang menyengat, sehingga warga setempat enggan mendekati, kecuali mereka yang sengaja ingin memberikan makanan.
 
 
Sudah lima bulan mereka tinggal di kantor desa ini, tepatnya di kantor BPD yang tidak digunakan. Di dalam ruangan ini mereka tidur beralaskan kasus bekas dan koran. Sebelum tinggal di kantor desa, mereka terlantar dan tidur di jalanan.
 
 
"Sebelumnya mereka tidur dimana saja, di emperen rumah dan warung, lalu kami suruh mereka tinggal di kantor BPD yang kosong. Tiap hari, ada saja warga yang ngasih makan untuk mereka," kata Ibu Saefi, istri Kepala Desa Kertajaya, Selasa (23/2/2010) siang. (*)

Mayat Perempuan Tanpa Identitas Terdampar di Pantai Tirtajaya

BeritaKarawang.com - Sesosok mayat perempuan telanjang ditemukan di lepas pantai Tanjung Bali, Desa Tambaksumur, Kecamatan Tirtajaya, Selasa (23/2/2010) sore. Mayat tanpa identitas ini ditemukan warga setempat yang sedang mencari ikan.


Saat ditemukan wartga, jasadnya telah membusuk dalam keadaan terkelungkup. Dugaan sementara, korban tewas akibat dibunuh."Saya juga kaget ketika melihat gundukan seperti tubuh manusia. Ketika didekati ternyata itu adalah mayat yang terdampar," jelas Darsiah.


Kata dia, mayat ini ditemukan saat dirinya sedang mencari ikan menyusuri pantai, ketika akan memungut botol plastik, dirinya menemukan sosok mayat perempuan. Sontak ibu dua anak ini lari dan melapor pada warga lainnya. "Tiga hari lalu, air sempat naik, kemungkinan mayat itu terbawa ombak besar," ujarnya.


Pantauan, Mayat ditemukan membujur kaku dalam posisi tengkurap dan kulit mengelupas, diperkirakan mayat ini hanyut beberapa hari di laut lepas sebelum terdampar di pantai terbawa ombak.


Ciri-ciri korban, mengenakan BH warna pink dan kalung mute, kulit warna putih, umur diperkirakan 30 tahun dengan tinggi badan 150 cm. Hingga berita ini diturnkan tim kepolisian masih kesulitan melakukan evakuasi akibat medan yang sulit untuk dilalui. (*)

Geger Telinga Bayi Seperti Lafad Allah

Monday, February 22, 2010


BeritaKarawang.com - Warga Desa Rengasdengklok Selatan digemparkan lahirnya seorang bayi laki-laki yang memiliki daun telinga di sebelah kirinya menyerupai lafad Allah. Bayi ini diberi nama Yahya Alfaruq Rahman yang lahir pada Sabtu (20/2/2010) bertepatan dengan peringatan hari maulid Nabi Muhammad SAW.


Bayi pertama pasangan Asep Dede Rahman dan Wake Kemala ini membuat warga setempat penasaran, hampir setiap hari warga berdatangan ke rumah ini untuk melihat langsung bayi tersebut.


Bagi Asep Dede, kelahiran anak pertamanya ini merupakan anugrah, terlebih pada fisiknya memiliki keunikan dibanding bayi lainnya. (*)

Program Bermutu 2010 UPTD TK,SD Pedes

 
BeritaKarawang.com - Pencanangan program bermutu tahun 2010 di lingkup UPTD TK,SD Pedes dengan pembelajaran Metoda Pendekatan Pembelajaran Tematik, kemudian Meningkatkan Pembaharuan Termasuk Inovasi dalam Proses PBM (Proses Belajar Mengajar), termasuk Peningkatan Kemampuan Guru.
 
 
Pengawas TK,SD Pedes, Wahyo Sutisna didampingi Slamet Riyadi dan Kepala UPTD TK,SD Sugiyadi, Senin (22/2/2010) menjelaskan, program dilaksanakan sejak Nopember 2009, hingga gugus bermutu sudah melakukan pertemuan ke delapan, hingga April 2010 haru selesai pada pertemuan ke enam belas. Tahun ini, program yang sudah dibuat diantaranya pembuatan PTK (Penelitian Tindakan Kelas), pemahaman ICT (Informatika Computer dan Telematika), pemahaman kurikulum, membuat silabus dan RPP (Rencana Program Pembelajaran).

"Yang pertama harus digodok dalam program ini adalah pengawas TK,SD, tapi selama ini hanya ikut dalam pengawas bermutu tidak diikut sertakan dalam gugus bermutu," jelasnya.
 
 
Diharapkan, program ini bisa memacu guru untuk bisa melaksanakan program tersebut. Dan dari hasil program ini guru diharapkan bisa menyelesaikan masalah yang ada di kelas. (*)
 

Yulia Anak Yatim Penderita Gizi Buruk

Sunday, February 21, 2010



BeritaKarawang.com - Seorang anak usia 6 tahun bernama Yulia warga Desa Sindangsari, Kecamatan Kutawaluya menderita gizi buruk. Dia diasuh kakek dan neneknya di sebuah rumah gubug.


Anak ini hanya memiliki berat badan 6 kg dengan tinggi badan 80 cm. Padahal, idealnya berat badan yang berusia 6 tahun mencapai 16-20 kg.


Kedua orang tua Yulia meninggal dunia, sehingga keseharian Yulia dirawat oleh kakek dan neneknya di rumah gubuk ini. Selain Yulia, keseharian kakek dan neneknya ini pun sebenarnya hidup dari belas kasihan tetangga. Keberadaan Yulia tentunya membuat kondisi keluarga ini semakin memprihatinkan.


Untuk makan
, tak jarang tetangga memberikan makanan seadanya, bahkan rumah kakek Yulia pun dibenahi tetangga setempat. (*)

Sensasi Bakso Dicampur Kurma

1800 Sepeda Tua Napak Tilas Karawang-Bekasi 

Saturday, February 20, 2010

BeritaKarawang.com - Sebanyak 1800 sepeda tua se-Indonesia melakukan napak tilas Karawang-Bekasi sebagai ungkapan cinta terhadap bangsa dan negara.



Napak tilas dengan jarak tempuh 40 km ini 'start' di lapangan Karang Pawitan, Karawang, Sabtu (20/2/2010) pukul 15.00 WIB dan finish di kantor Wali Kota Bekasi.

Untuk mengenang kembali sejarah bangsa ini, sebanyak 1800 sepeda onthel itu menyemarakan Napak Tilas Pangkal Perjuangan Karawang-Bekasi. 


Pecinta sepeda tua dari berbagai daerah se-tanah air mengayuh sepeda bersama dari Karawang menuju Bekasi. Jarak ini mengenai masa perjuangan bangsa yang ditulis dalam puisi oleh Chairil Anwar dengan judul Karawang-Bekasi.

Napak tilas ini pun merupakan perayaan hari ulang tahun KOSTI (Komunitas Sepeda Tua Indonesia, juga sebagai ajang silaturahmi sesama pecinta sepeda tua. Asal peserta ini diantaranya dari Kalimantan Barat, Bali dan terjauh dari Banda Aceh. Sebelum hari pelaksanaan, peserta dari luar daerah menginap satu hingga tiga malam di Karawang.

Rangkaian kegiatan ini dimulai sejak Sabtu pagi hingga 'start' pukul 15.00 WIB. bertempat di Lapangan Karang Pawitan, Karawang dengan pameran sepeda. 


Ribuan penggemar sepeda tua yang datang dari Jabodetabek, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi dan berbagai daerah di Indonesia, berkumpul mengikuti acara ini.

Hadir juga sosok replika Soekarno dan Hatta yang semakin menciptakan suasana terasa 'tempoe doeloe'. Sementara itu, KOSTI ini bekerjasama dengan Pemda Karawang, Kabupaten Bekasi dan Kodya Bekasi yang mencoba merealisasikan ungkapan cinta tanah air dengan parade bersepeda onthel dalam napak tilas ini.


 Parade ini diberangkatkan dari Lapangan Karang Pawitan, selanjutnya berparade melewati Kota Karawang, Kertabumi, Gempol, Tanjung Pura, Cikarang (beristirahat etape I), Tambun, Gedung Joang 45, RE.Martadinata, Jl. Fatahillah, Jl. Imam Bonjol, Kabupaten Bekasi, Jl. Diponegoro, Jl. Cut Mutia, Jl. Ahmad Yani dan finish di Kantor Walikota Bekasi untuk kemudian disambut oleh Bapak Walikota
Bekasi Muchtar Muhammad.




Malam ini di Kota Bekasi, ribuan onthelis menyambut parade Napak Tilas Pangkal Perjuangan Karawang dan dilanjutkan pesta kembang api pada malam harinya. Pada Minggu pagi besok, seluruh peserta akan memperingati 'Care free day' Kota Bekasi.

Acara ini merupakan peringatan ke 2 tahun dari KOSTI sebagai wadah nasional penggemar sepeda tua di Indonesia, juga sebagai ajakan kampanye langsung kepada masyarakat di sepanjang jalan Karawang-Bekasi Untuk kembali menggunakan sepeda. (*)

Napak Tilas Karawang-Bekasi Mengayuh Ontel

BeritaKarawang.com - Komunitas sepeda ontel se-Indonesia menggelar napak tilas Karawang-Bekasi, Sabtu (20/2/2010). Perjalanan mengayuh sepanjang 40 kilo meter sepeda tua ini 'start' dari Lapangan Karangpawitan, Karawang yang akan mulai pukul 15.00 WIB dan 'finish' di halaman Kantor Walikota Bekasi. (*)

Cibeet Meluap, Puluhan Rumah Terancam Banjir

Friday, February 19, 2010


BeritaKarawang.com - Air Cibeet meluap sejak sepekan ini sehingga membanjiri pemukiman di Kampung Mujia, RT 01/02, Desa Mekarmulia, Kecamatan Telukjambe Barat, Jumat (19/2/2010).

Dijelaskan warga setempat, Maad (19), pada hari Minggu kemarin rumahnya terendam hingga seperut orang dewasa, dia dan keluarganya mengungsi ke kantor desa yang tanahnya lebih tinggi, begitu pun puluhan rumah lainnya. 

Hingga pukul 15.00 WIB hari ini, banjir baru merendam dua rumah di dusun ini, sedangkan air sungai terus naik. Antisipasi banjir, dua keluarga ini menaruh semua perabotan mereka di atap. "Kami akan tetap bertahan disini, kalau air meninggi, terpaksa kami mengungsi," kata dia. 

Sementara itu, juru pengairan Calung Baregbeg, M. Sadeli menjelaskan, ketinggian air hingga pukul 15.54 WIB sudah 11,30 m di pos pemantauan air Bojong. Debit air 850 meter kubik/detik. "Kalau ketinggian air 13,00 m, sudah dinyatakan banjir," jelasnya. (*)

Belum Ada Aturan Pemasangan Baliho Pemilukada

 
BeritaKarawang.com - Saat ini belum ada larangan pemasangan baliho bakal calon bupati dan yang terpasang di beberapa ruas jalan di Kabupaten Karawang. Demikian kata anggota DPRD Karawang, Ace Sopian Mustari, Jumat (19/2/2010) pukul 13.00 WIB.
 
 
"Karena tahapan Pemilukada (Pemilihan umum kepala daerah) Karawang belum dimulai dan belum disahkan oleh KPUD. Pemasangan baliho oleh calon bupati ini hanya pengenalan, minimal mereka ingin dikenal, kalau tidak pasang baliho, mereka tidak akan dikenal," capnya. (*)

Bio Gas Eceng Gondok Lebih Hemat Dibanding Elpiji

Thursday, February 18, 2010

BeritaKarawang.com - Tanaman eceng gondok yang oleh sebagian masyarakat dianggap tanaman tak berguna, ternyata bisa dimanfaatkan optimal. Di Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok eceng gondok dijadikan bio gas untuk memasak.
 
Dalam uji coba yang dilakukan Kampus UNSIKA dan PLN APJ Karawang untuk mengolah eceng gondok jadi bio gas ternyata efektif. Saat ini, sekitar enam kepala keluarga di desa ini memanfaatkan bio gas hasil olahan dari eceng gondok.
 
Dikatakan seorang warga, Nani (58), Kamis (18/2/2010) siang, penggunaan bio gas ini lebih hemat dibanding gas elpiji, karena saat pembuatan tidak memerlukan biaya sepeser pun, kecuali hanya mencari tumbuhan eceng gondok yang banyak di saluran sungai.
 
Api yang dihasilkan bio gas eceng gondok ini sama besarnya dengan elpiji dan bisa digunakan untuk keperluan memasak. Sehari, untuk menghasilkan gas hanya diperlukan 30 kg eceng gondok dari daya tampung drum permentasi sebanyak 80 kg.
 
Dijelaskan warga lainnya pengguna bio gas, Edeng Sumirat, pengolahan eceng gondok untuk dijadikan bio gas tidaklah sulit, hanya perlu mengambil eceng gondok di sungai tergantung kebutuhan.
 
 
Langkah pertama dalam proses pembuatan gas ini adalah memotong-motong batang dan daun eceng gondok sepanjang 1 cm. Kemudian dimasukan ke dalam tabung reaktor, yaitu tabung yang terbuat dari dua drum yang disatukan.
 
Proses ini memakan waktu selama 7 hari untuk menghasilkan gas, karena memerlukan waktu pembusukan eceng gondok. Selama 7 hari berlangsung, gas dari pembusukan eceng gondok akan mengalir ke tabung reaktor kedua, untuk kemudian ditampung dalam tabung gas khusus.
 
 
Agar gas tidak habis, maka tabung permentasi tidak dibiarkan kosong dan harus terus diisi secara berkala. Kendati demikian,
 
Kendati demikian, pengguna bio gas masih relatif minim, karena warga terbiasa untuk instant, apalagi sekarang tabung gas elpiji sudah tersedia dimana-mana, juga cara pembuatan tabung permentasi eceng gondok belum bisa dilakukan semua masyarakat.
 
Namun begitu, menggunakan bio gas sebenarnya bisa mengurangi penggunaan gas bumi secara berlebihan. (*)

TKW Kutawaluya Meninggal, Sakitnya Diabaikan Majikan

Sempat cek-cok, antara pihak keluarga dan perusahaan jasa pemberangkatan TKW, soal gaji korban yang belum terbayar.
 
 
BeritaKarawang.com - Jasad Seorang TKW (Tenaga Kerja Wanita) asal RT 10/05, Dusun Ciligur II, Desa Sindang Mukti, Kecamatan Kutawaluya, Nunung Binti Misar (21) akhirnya berhasil dipulangkan ke rumahnya setelah tertahan selama sebulan di Arab Saudi.
 
 
Diduga, korban meninggal dunia karena tidak tahan sakit, sedangkan majikannya malah tetap mempekerjakannya meski dalam kondisi kepayahan. Ini diungkapkan kakak kandungnya, Usup (30), Rabu (17/2/2010) pukul 18.30 WIB usai menguburkan jenazah adiknya ini.
 
 
Dia menerima kabar buruk itu langsung dari korban via telepon sebelum meninggal, sedangkan pihak keluarga di tanah air tidak bisa berbuat banyak, kecuali hanya bisa meratapi derita sakit yang dialami korban.
 
 
"Saya selalu berhubungan via telepon, dia selalu mengatakan tidak kuat lagi menahan sakit, tapi dia tetap dipekerjakan majikan, sementara majikannya tidak memperhatikan kondisinya, dia tidak diobati, malah dibiarkan sakit," ujarnya mengenang.
 
 
Pengakuan korban via telepon kepada kakak-kakaknya, korban sempet dirawat di rumah sakit, tapi hingga akhir hayatnya, majikan dianggap tidak bertanggung jawab. Kabar duka ini lebih dahulu disampaikan teman sepekerja korban dari Lombok, sebelum pihak PJTKI memberi surat yang menyatakan Nunung meninggal karena sakit.
 
 
Hingga Rabu malam, pihak keluarga dan perusahaan jasa pemberangkatan TKW masih menyelesaikan gaji korban yang belum diterima selama 7 bulan bekerja. Diketahui, korban pernah sebagai TKW setahun lalu dan berhasil. Namun naas, saat ini dia pulang tak bernyawa. (*)

Pertamina Berikan Kompensasi Seismik

BeritaKarawang.com - PT. Pertamina EP berikan uang kompensasi atau ganti rugi pada masyarakat Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok di aula desa setempat, Kamis (18/2/2010).
 
 
Ganti rugi ini diberikan pada warga atas kerusakan tanam tumbuh yang dirusak akibat aktivitas survei seismik 3D Rengasdengklok bagian timur.
 
Di desa ini, seismik telah dilaksanakan sekitar Nopember 2009 lalu dengan mengebor kebun, pekarangan rumah dan warga setempat. (*)

Karawang Siaga Banjir Citarum

Wednesday, February 17, 2010



BeritaKarawang.com - Rabu (17/2/2010), beberapa kecamatan di wilayah utara Karawang yang dilintasi Sungai Citarum siaga banjir, setelah melihat kondisi air Sungai Citarum meluap sejak sepekan ini.

Dilihat dari tanggul Sungai Citarum Rengasdengklok genangan air sudah sangat mengkhawatirkan. Kendati air besar, tidak menyurutkan pekerja perahu eretan penyeberangan Karawang-Bekasi untuk tetap beroperasi. (*)

Budaya dan Seni Karawang Rohnya Kabur

BeritaKarawang.com - Saat ini budaya dan seni di Kabupaten Karawang belum ada wadah dan masih tercecer, rohnya kabur dan tata ramahnya tidak terarah. Jika potensi ini dikembangkan, budaya dan seni Karawang bisa ditempatkan di setiap obyek wisata.
 
 
Demikian kata Ketua DPRD Karawang, Karda Wiranata, Rabu (17/2/2010) pukul 12.50 WIB. Untuk itu, peran serta masyarakat dalam mengangkat budaya dan seni daerah penting. "Melestarikan budaya dan seni daerah ini tugas semua masyarakat," ujarnya. (*)

56 Rumah Diterjang Banjir Bah Sungai Cicangor

Tuesday, February 16, 2010



BeritaKarawang.com - Sebanyak 56 rumah di Desa Kutamaneuh, Kecamatan Tegalwaru porak-poranda diterjang air bah dari Sungai Cicangor, Senin (15/2/2010) pukul 15.30 WIB. Banjir ini merendam Dusun II dan III setinggi 2 meter. Hingga Selasa siang, warga berusaha mengeruk lumpur tebal di dalam rumah yang dibawa air bah tersebut.

Air disertai lumpur ini menerjang pemukiman hingga terdapat beberapa rumah yang ambruk. Semua perabot rumah tangga rusak akibat peristiwa ini. Meski tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir ratusan juta rupiah. Banjir ini terjadi sesaat setelah hujan deras. 

Tanpa mendapat peringatan, warga yang sedang berteduh dari hujan tiba-tiba diterjang banjir besar. Tidak hanya air lumpur, banjir ini membawa material bongkahan kayu pepohonan yang terbawa arus. Banjir pun merusak 150 hektar area sawah yang dipastikan gagal panen.

Ketika kejadian, hampir semua warga setempat tak bisa menyelamatkan harta benda mereka, warga hanya berusaha menyelamatkan diri dengan lari ke tanah yang lebih tinggi, diantaranya ada yang nangkring di atas atap rumah. Semua barang elektronik rusak termasuk kendaraan pribadi. (*)

Satu Rumah Ambruk Dihantam Longsor



BeritaKarawang.com - Dua rumah tertimpa longsor di Desa Cintawargi, Kecamatan Tegalwaru, satu diantaranya rusak ambruk, Senin (15/2/2010) pukul 16.00 WIB. Hingga siang tadi, warga setempat berusaha mengangkat batu dan tanah yang menggenangi jalan akibat tertutup longsor.


Tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini, namun kerugian ditaksir puluhan juta rupiah. Longsor terjadi sesaat setelah hujan lebat. Sementara, pihak desa setempat meminta agar warga yang berada di area longsor untuk mengungsi ke tempat yang disediakan pemerintah desa atau sanak famili mereka.


Longsor yang terjadi di RT 04/02, Desa Cintawargi ini terjadi sesaat setelah hujan deras. Sebelum terjadi longsor warga dikagetkan air deras yang turun dari bukit disertai lumpur. Tak lama kemudian terdengar suara ambruk dan pepohonan yang patah. Beruntungpenghuni rumah yang diterjang longsor bisa menyelamatkan diri, tapi rumahnya ambruk. (*)

HUT PDI-P Tebar Ikan Mas 7 Ton

Monday, February 15, 2010


BeritaKarawang.com - Ratusan pemancing se-Kecamatan Karawang Barat berusaha mengail peruntungan mereka di danau belakang kantor DPC PDI Perjuangan Karawang pada acara HUT PDI Perjuangan ke-37, Minggu (14/2/2010) siang.


Dijelaskan Ketua DPC PDI Perjuangan Karawang, Karda Wiranata di sela acara, sebanyak 7 ton ikan mas ditebar di danau itu untuk dikail bebas oleh warga. "Kami mengundang semua warga untuk mancing bersama," jelasnya.


Selain mancing, dalam waktu bersamaan digelar sunatan masal, sebanyak 33 anak-anak se-kecamatan ini datang ke DPC untuk disunat gratis. Sebagai hiburan, partai ini pun mendatangkan biduan dangdut juga akrobat kesenian daerah.


"Kegiatan bakti sosial ini dalam rangka ultah PDI Perjuangan yang kita lakukan sama setiap tahun, bakti sosial ini sangat direspon baik oleh masyarakat," kata Karda. (*)

Usai Banjir, Petani Jayakerta Kembali Garap Sawah

USAI sibuk menangani banjir yang merendam ratusan sawah di Kecamatan Jayakerta, kini petani setempat mulai kembali menanam dan bgerharap peruntungan panen mendatang bisa menghasilkan tonase padi yang lebih dibanding panen sebelumnya. Tampak seorang petani usai menyemprot bibit padi di Desa Jayakerta, Kecamatan Jayakerta, Senin (15/2/2010) pukul 15.00 WIB.

Kerupuk Jablay Punya Cita Rasa Sendiri


BeritaKarawang.com - Meski persaingan industri kecil ketat, Rofik Hidayat warga Dusun Krajan, Desa Kertajaya, Kecamatan Jayakerta tetap memproduksi kerupuk yang diberi merk 'kerupuk jablay', sehari dia mampu memproduksi 1400 pack kerupuk, 1 pak terdiri dari 10 bungkus. Perbungkusnya dijual Rp 500 di warung.


Kerupuk serupa yang dijual di pasaran umumnya terasa tawar, tapi kerupuk jablay ini memiliki rasa gurih dan ditambah satu sachet saus sambal bagi penggemar kerupuk yang suka pedas. (*)

Kantor Desa Dengklok Utara Bolong-bolong

BeritaKarawang.com - Kantor Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok butuh bangunan layak, terlihat atap kantor desa ini bolong-bolong. Kepala Desa A. Enin Saputra meminta kantor desanya ini punya prioritas pembangunan, mengingat desa ini merupakan pusat kota Rengasdengklok. 

Kata Enin Saputra yang akrab disapa Kapsul, Senin (15/2/2010) pukul 14.00 WIB, dia telah ajukan pada Pemda Karawang untuk membangun desa dua lantai. Namun, Pemda malah melihat kantor desa ini memiliki luas lahan yang sedikit, saat ini luasnya 270 meter persegi. "Saya minta kantor desa ini bisa dua lantai, untuk bisa melayani masyarakat," ujarnya.

Alasan dua lantai, tidak ada lahan di Rengasdengklok Utara yang luas dan harganya pun mahal jika kantor desa dipindahkan, juga untuk mmepercepat pelayanan masyarakat. Dalam hal ini Rengasdengklok Utara banyak penduduknya sekitar 20 ribu jiwa usik, sehingga sulit melibatkan masyarakat banyak jika ada musyawarah bersama. 

Saat ini aula Desa Rengasdengklok Utara hanya berkapasitas 40 orang, sehingga ratusan warga lainnya tidak mengikuti rapat desa secara bersamaan. Kata Kapsul, Desa Rengasdengklok Utara adalah desa barometer Kecamatan Rengasdengklok. 

Saya berharap Pemda Karawang bisa memperhatikan pembangunan desanya, sebelum rencana penyeragaman kantor desa lain dilaksanakan. Saya ingin kantor kecil ini bisa nyentrik," jelasnya. (*)

Kutawaluya Butuh 38 RKB

BeritaKarawang.com - UPTD TK,SD Kutawaluya membutuhkan sebanyak 38 ruang kelas baru (RKB) dari 26 SD yang ada di kecamatan ini. RKB itu sudah diusulkan melalui Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan) tahun 2011.
 
 
Demikian dijelaskan, Kepala UPTD TK,SD Kutawaluya, Idham Kholis, Senin (15/2/2010) 12.00 WIB. Selain RKB, juga diusulkan perbaikan sarana sekolah yang rusak, diantaranya 'papin block' dan pagar. Satu ruang kelas dianggarkan Rp 80 juta. "Ini kan usulan, saya harap bisa direalisasikan," jelasnya. (*)

Gembrang-gembrung Musik Valentine

Sunday, February 14, 2010

 
BeritaKarawang.com - Galeri Quantum Centre 114 Kecamatan Kutawaluya gelar hari kasih sayang antar sesama (valentine), Minggu (14/2/2010) siang di outlet Bakso Arab. Sejumlah 13 grup band dari SMP dan SMA memeriahkan acara ini.
 
 
Di sela acara, pengelola Quantum Centre 114, Titut Hartadi menjelaskan, acara ini untuk sekaligus untuk pembinaan grup band di kalangan remaja pelajar, juga untuk mengikat silaturahmi antar grup band. "Acara ini untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan bermusik," ucapnya.
 
 
Tidak hanya ini saja, Quantum Centre sering menggelar acara musik, terlebih acara di valentine ini akan dipilih grup musik terbaik untuk mengisi acara ulang tahun Quantum Centre 114 pada 11 April 2010 mendatang, sekaligus mengundi pemenang HP bagi konsumen Bakso Arab. (*)

Motor Wartawan Diembat Maling

Saturday, February 13, 2010

BeritaKarawang.com - Aksi copet kendaraan roda dua di Karawang semakin marak. Pada Sabtu (13/2/2010) siang, motor Honda Tiger warna biru keluaran tahun 2009 milik seorang wartawan harian di Purwakarta media Radar Karawang raib saat diparkir di depan rumah temannya di sekitar perempatan Johar, Karawang.

Menurut pengakuan korban, aksi ini hanya berlangsung singkat, diperkirakan 10 menit setelah kendaraan ditinggalkan. "Saya baru masuk ke rumah teman, begitu keluar motor sudah tidak ada," ucapnya.

Setelah peristiwa itu, korban langsung lapor ke Polres Karawang. (*)

Warga Kertasari Tewas Tenggelam

BeritaKarawang.com - Hamdani Bin Ratim (17) warga RT 01/01, Dusun Krajan A, Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok tewas tenggelam di saluran induk Rengasdengklok, Jumat (12/2/2010) siang.


Tewasnya Hamdani dikabarkan adiknya sendiri, Ahmad (5) yang menyaksikan kakaknya meregang nyawa saat berusaha berenang. "Anak saya yang paling kecil mengatakan kakaknya tercebur, lalu saya mendengar anak saya (Hamdani, red) tewas tenggelam," kata ibu korban, Endah dengan cucuran air mata.

Diketahui, korban memang sering mencari ikan belut di sungai. Hasilnya dimakan untuk sekeluarga, mengingat keluarga korban termasuk RTSM (Rumah Tangga Sangat Miskin).

Namun naas, bagi korban, siang tadi merupakan pencarian terakhirnya mencari ikan belut. Kematian korban pun membuat geger warga setempat, karena diketahui, lokasi terceburnya korban merupakan sungai yang tidak terlalu dalam. Diduga kuat, korban tewas karena tidak bisa berenang. (*)



Ibunda dari Ketua Komisi C DPRD Karawang Wafat

BeritaKarawang.com - Inalillahi wainailaihi rojiun, telah meninggal dunia dengan tenang Hj. Urniasih Binti H. Ecin (56) ibunda Ketua DPRD Karawang, H. Tono Bahtiar, pada Jumat (12/2/2010) pukul 02.00 WIB.
 
 
Setelah di sholatkan, jenazah dikebumikan di pemakaman keluarga Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya pukul 10.00 WIB. Pada prosesi pemakaman, hadir Ketua DPRD Karawang, Karda Wiranata dan anggota dari beberapa fraksi juga kerabat, kolega dan tetangga setempat. (*)

Pemda Berikan Uang 'Kadeudeuh' Pada Kontingen Sepatu Roda Karawang

Friday, February 12, 2010


BeritaKarawang.com - Pemerintah Kabupaten Karawang memberikan uang kadeudeuh bagi Kontingen Sepatu Roda Kabupaten Karawang yang berhasil meraih prestasi dalam Kejuaraan Nasional Sepatu Roda Antar Klub Piala Bupati Sidoarjo VIII yang berlangsung di Sidoarjo, Jawa Timur.
 
 
Uang kadeudeuh tersebut secara simbolis diserahkan oleh Ketua KONI Kabupaten Karawang, Aries Suparno disaksikan oleh Bupati Karawang Dadang S. Muchtar di Lapang Karang Pawitan, Jumat (12/2/2010).
 
 
Pada Kejurnas yang diikuti oleh berbagai kontingen sepatu roda dari seluruh Indonesia tersebut, kontingen Kabupaten Karawang berhasil mencetak prestasi gemilang dengan meraih 10 medali emas dan 5 medali perak.
 
 
Perolehan tersebut meningkat pesat dari keikutsertaan pada tahun sebelumnya, dimana saat itu kontingen Kabupaten Karawang hanya mampu meraih tujuh emas, tujuh perak, dan tiga perunggu.
 
 
Pada kesempatan bicara, Dadang S. Muchtar dalam kesempatan tersebut mengatakan, keberhasilan para atlit sepatu roda Kabupaten Karawang di kejuaraan nasional di Sidoarjo tersebut telah turut mengharumkan nama Kabupaten Karawang.
 
 
"Oleh karena itu, seluruh masyarakat Kabupaten Karawang tentunya sangat bangga atas prestasi tersebut sehingga dapat membuat nama Kabupaten Karawang semakin terkenal di seluruh Indonesia," ujarnya.
 
 
Ditegaskan bupati, ada kebanggan tersendiri lainnya atas prestasi para atlit sepatu roda tersebut, karena mereka masih anak-anak dan berusia muda. Selain itu mereka pun berangkat ke Sidoarjo dengan menggunakan biaya pribadi masing-masing orangtua atlit, dimana Pemerintah Kabupaten Karawang hanya membantu biaya alakadarnya sebesar Rp. 5 juta.
 
 
Para atlet itu, lanjut bupati, telah mampu berpestasi maksimal, ini merupakan salah satu andalan Kabupaten Karawang dalam menghadapi event Pekan Olahraga Daerah (PORDA) Jawa Barat Tahun 2010 mendatang. Keberangkatan mereka ke Sidoarjo merupakan salah satu simulasi dan uji coba atas hasil latihan dan kesiapan mereka untuk mengikuti event tersebut. "
 
 
Mereka diharapkan dapat berprestasi maksimal pada event tersebut. Dan uang kadeudeuh yang diberikan secara simbolis oleh KONI tersebut adalah sebesar Rp. 10 juta untuk kontingen, dan Rp. 5 juta untuk pelatih.
 
 
Meskipun hanya alakadarnya, bupati berharap uang kadeudeuh tersebut dapat dinikmati oleh seluruh kontingen. "Minimal dapat digunakan untuk pesta makan para atlit, dan pelatih pun minimal mempunyai bekal untuk malam mingguan," jelasnya.
 
 
Sementara itu, terkait pelaksanaan PORDA Jawa Barat, Bupati mengharapkan kontingen Kabupaten Karawang dapat benar-benar meraih prestasi maksimal, dan tidak main sabun atau menggunakan atlit-atlit dari luar Karawang. Menurut bupati, alokasi dana yang dianggarkan untuk kontingen Porda tahun ini hanya sebesar Rp. 7,5 milyar.
 
 
"Untuk itu, agar selektif memilih cabor yang akan diberangkatkan, seperti cabor andalan Karawang selama ini, yaitu Anggar, Atletik, Angkat Besi, dan Sepatu Roda," pesannya. (**)

Warga Purwadana Rayakan Babarit

Thursday, February 11, 2010

 
BeritaKarawang.com - Ratusan warga di Kampung Jenebin RT 07/04, Desa Purwadana, Kecamatan Karawang Timur rayakan Sidekah Babarit di Masjid Nurul Hikmah, Rabu (10/2/2010) pukul 17.00 WIB.
 
 
Perayaan Sedekah Babarit ini sudah menjadi rutinitas tahunan yang dilakukan warga setempat, pelaksanaannya selalu hari Rabu. Acara doa bersama ini untuk menjalin persaudaraan sesama warga. "Ini budaya yang harus dilestarikan," kata Dalang Anong juga sesepuh setempat.
 
 
Ketua pelaksana Sidekah Babarit, Jenal Abidin menjelaskan, budaya ini harus dipertahankan agar tetap lestari dan bisa menjadi budaya yang bernilai di tataran tanah Sunda. (*)

Karda Gelar Sunatan Masal se-Kabupaten

Wednesday, February 10, 2010



BeritaKarawang.com - DPC PDI Perjuangan Karawang gelar sunatan masal untuk 53 anak di Desa Karang Sinom, Kecamatan Tirtamulya, Rabu (10/2/2010) siang. Sunatan masal ini merupakan kegiatan sosial partai yang akan dilaksanakan di 30 kecamatan se-Kabupaten Karawang.

Ketua DPC PDI Perjuangan juga calon Bupati Karawang 2010-2015, Karda Wiranata mengatakan, kampanye bukan melulu harus menebar uang, bagi dia, sosialisasi seperti kegiatan ini akan langsung dirasakan oleh masyarakat. 

Menjelang Pilkada 2010 ini, PDI Perjuangan telah membuka komunikasi dengan beberapa partai, kendati begitu dia belum bisa memastikan siapa yang akan mendapinginya pada Pilkada 2010 mendatang. (*)

TKW Asal Cilebar Tewas Dianiaya di Singapura?

BeritaKarawang.com - Seorang TKW (Tenaga Kerja Wanita) asal Kampung Cipucuk, RT 01/04, Dusun Sukajadi, Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar, Meisi Arsita Bin Warsito (17) tewas di Negara Singapura. Diduga, dia tewas akibat dianiaya majikan di tempatnya bekerja.
 
 
Kedatangan jenazah, Rabu (10/2/2010) pukul 02.30 WIB ke rumah keluarga disambut tangis keluarga, mereka tak menduga kepergian anak ketiga dari lima bersudara 10 bulan lalu ini akan berujung petaka hingga menghilangkan nyawa.
 
 
Jenazah korban diantar langsung oleh ambulan BNP2TKI dari Bandara Soekarno Hatta. Pihak keluarga mengetahui korban telah meninggal dunia pada Jumat (5/2/2010) lalu. Untuk memastikan penyebeb kematian, pihak keluarga membawa jenazah korban ke RSUD Karawang untuk diotopsi.
 
 
Surat Keterangan KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) Singapura yang ditandatangani oleh Sekretaris Ketiga, Emil Dewantara dengan Nomor 316/Ext/ PWNI-BHI/II/2010 menerangkan, Meise Arsita dengan nomor Paspor AM 600075 telah meninggal dunia dalam keadaan tergantung pada tanggal 5 Februari 2010 di rumah majikan di Jalan Taman Warna 78, Singapura.
 
 
Kasus kematiannya sedang dalam Investigasi Kepolisian Singapura dan akan disidangkan di dalam pengadilan Koroner (Coroners Court) untuk memastikan yang sesungguhnya. Begitu pun pihak keluarga akan menuntut kematian korban secara hukum. (*)

TKW Pusakajaya Utara Tewas di Singapura?

Monday, February 8, 2010

 
BeritaKarawang.com - TKW (Tenaga Kerja Wanita) asal Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar dinyatakan keluarganya tewas di Negara Singapura tempatnya bekerja. Hingga Senin (8/2/2010) pukul 20.05 WIB, pihak keluarga menunggu kedatangan jenazahnya.
 
 
Korban bernama Meisi Arsita (17), anak ketiga dari lima bersaudara. Korban mengadu nasib ke Singapura 10 bulan lalu. Disana dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
 
 
Keterangan pihak keluarga, korban sempat pindah tempat kerja di bulan ketiga. Selama tiga bulan itu korban dan pihak keluarga masih saling kontak via telepon, tetapi pada bulan keempat hingga bulan kesempuluh, korban tidak tidak pernah menghungi keluarganya, begitu pun sebaliknya, pihak keluarga kehilangan kontak.
 
 
Penasaran ingin mengetahui keberadaan korban, pihak keluarga mempertanyakan pada PT. PJTKI di Jakarta, pihak jasa tenaga kerja ini malah memberikan surat yang menyatakan nama tersebut tewas di tempatnya bekerja.
 
"Kami minta supaya jenazah bisa segera dipulangkan dan kami minta pertanggung jawabatan dari PT. PJTKI dan pemerintah," kata ayah korban, Ito (45).
 
 
Keterangan keluarga, jenazah kemungkinan akan tiba di rumah keluarga Selasa (9/2/2010) sore. Namun, pihak keluarga akan membawanya terlebih dahulu ke RSCM Jakarta Pusat untuk diotopsi. (*)

Dinkes Fogging Karyasari Setelah 1 Korban DBD Meninggal

 
BeritaKarawang.com - Setelah DBD (Demam Berdarah Dengue) merenggut seorang warga Dusun Bakanjati, Desa Karyasari, Kecamatan Rengasdengklok, Gusti (12) sebulan lalu, Senin (8/2/2010) pagi, Dinkes Kabupaten Karawang melakukan pengasapan (fogging) di sekitar lingkungan korban DBD.
 
 
Pengasapan dilakukan di 4 lingkungan RT, ini hanya 1 dari 4 dusun di Desa Karyasari. Pengasapan ini untuk mencegah korban DBD berikutnya yang dilakukan Dinkes Karawang dan UPTD Puskesmas Kalangsari dibantu aparat desa setempat.
 
 
Diketahui, sebulan lalu Gusti meninggal setelah sampai di IGD RSUD Karawang. Hasil pemeriksaan anak sekolah kelas 5 SD ini meninggal akibat DBD. "Kami kesulitan untuk mengetahui ada warga yang terserang DBD, kami mengetahui korban setelah dia meninggal di RSUD Karawang," kata Kepala UPTD Kalangsari, Teti Nurhikmawati. (**)

Petani Karawang Belum Sejahtera

 
BeritaKarawang.com - Hingga saat ini petani di Kabupaten Karawang belum sejahtera, karena selama ini mereka hanya mengandalkan pendapatan dari hasil tani, harusnya selain bertani mereka membuka wirausaha.
 
 
Begitu kata calon Bupati Karawang 2010-2015, H. Endang Warsa, Senin (8/2/2010) siang. Menurutnya, jika petani berwirausaha maka ekonominya akan bertambah, sehingga kehidupan mereka bisa lebih layak dan sejahtera.
 
 
"Saat ini petani tinggal daki (cuma capek doang tanpa hasil, red), bagaimana hidup mereka bisa sejahtera jika tidak produktif membuka usaha lain selain bertani," katanya. (*)

Sakit Menahun, Warga Jayakerta Nekad Gandir

BeritaKarawang.com - Lagi, akibat depresi seorang warga Dusun Pawanda, RT 12/04, Desa Medangasem, Kecamatan Jayakerta, Enin Bin udin (68) nekad gandir (gantung diri) di teras rumahnya. Korban menjerat lehernya dengan kain sarung yang digantung pada balok atap rumahnya.
 
 
Peristiwa ini terjadi Minggu (7/2//2010) pukul 08.00 WIB, sontak kejadian ini membuat geger warga setempat. Diduga, korban mengakhiri hidupnya akibat tak kuasa menahan sakit menahun yang dideritanya. "Bapak memang sering terlihat putus asa, karena sakit yang gak kunjung sembuh," kata anak korban, Enung (44).
 
Tetangga setempat mengungkapkan, sebelum gantung diri, korban sempat jatuh di pinggir jalan, beberapa warga diantaranya membawa pulang korban. Kemudian, setelah dia ditinggalkan sendiri di dalam rumah, anaknya kaget melihat korban nekad gandir.
 
Keterangan keluarga, korban mengidap penyaki struk, amnesia dan penyakit komplikasi. Penderitaannya ini membuat dirinya putus asa, karena sakit yang menahun ini tidak kunjung sembuh. Sebelumnya, korban diketahui pernah mencoba bunuh diri dengan cara menabrakkan diri pada kendaraan yang lewat di jalan. Namun usaha nekad itu sering dipergoki warga. (**)

Harga Beras di Pesisir Utara Karawang Melonjak

Sunday, February 7, 2010

 
BeritaKarawang.com - Di Kecamatan Pakisjaya, musim paceklik sekarang harga beras melambung tinggi dari Rp 5.300/liter menjadi Rp 6.500/liter. Ini terjadi akibat padi di petani setempat sudah langka.
 
 
Kenaikan itu akibat pabrik penggilingan padi tidak bisa mencari padi di daerahnya sendiri, melainkan harus membeli dari luar daerah, tentunya dengan harga tinggi. Tengkulak di Karawang ini kadang harus beli padi hingga ke daerah Jawa Tengah.
 
 
Diungkapkan warga Desa Tanah Baru, Kecamatan Pakis, H. Mustopa (50), harga padi kering giling di Karawang masih tinggi. Dengan demikian, harga beli tidak sebanding penjualan.
 
 
Akibatnya, banyak pabrik penggilingan padi berhenti akibat selalu menuai rugi. Diketahui, harga padi setelah panen Rp 3.400/kg hingga Rp 3.600/kg, sedangkan gabah kering giling Rp 4.100 hingga Rp 4.200/kg, itu pun rendemennya hanya 56% hingga 58%. Dan harga beras di Pasar Induk Cipinang dibeli Rp 6.200/kg.
 
 
Menurut hitung-hitungan, pedagang beras yang membeli gabah langsung ke petani dan menjualnya kembali ke pasaran selalu mendapat rugi. "Kecuali harga gabah kering giling Rp 3.600/kg rendemennya 60%, harga beras Rp 6.200/kg ini baru bisa untung," kata Mustopa.
 
 
Harga padi kering giling di daerah Demak Jawa Tengan, lanjut Mustopa, berkisar antara Rp 2.850/kg hingga Rp 2.900/kg, rendemen mencapai 56% setelah jadi beras laku yang dijual dengan harga Rp 5.900/kg hingga Rp 6.100/kg.
 
 
Perbedaan ini berpengaruh terhadap harga beras di pasaran dengan kwalitas yang berbeda, namun para pedagang dapat untung. Sedangkan kalau belanja padi di daerah sendiri justru banyak tengkulak yang gulung tikar.
 
 
Menurut beberapa pemilik penggilingan padi, kacaunya harga padi di petani akibat ulah para tengkulak yang tidak seragam mematok harga. (*)

Ibu Hamil 8 Bulan Sakit Tumor Mulut

Friday, February 5, 2010



BeritaKarawang.com -
Seorang ibu hamil 8 bulan di Rawagabus, Kelurahan Adiarsa Timur, Kecamatan Karawang Timur, Yati Yudayati (40) mengidap penyakit tumor di mulutnya. Penyakit yang diderita guru honorer sekolah dasar ini semakin meradang sejak 6 bulan lalu.

Keluarga Yati awalnya tidak pernah sedikit pun curiga bahwa sakit yang dirasakannya pada gigi graham kanan adalah sumber segalanya. Keluarga menyangka sakit gusi yang dirasakan Yati enam bulan lalu ini hingga untuk sementara waktu.

Dijelaskan suaminya, Abdul Jamil, Kamis (4/2/2010), setelah gigi grahamnya dicabut, sakit itu tak kunjung sembuh malah muncul benjolan di bawah rahang sebelah kiri dan kanannya. Tumor ini juga merenggut kedua matanya, berlahan penglihatannya pudar hingga akhirnya ibu 8 anak ini menjalani hidupnya tanpa bisa melihat.    

Menyadari penyakit yang dideritanya ini semakin liar dan memangsa organ tubuhnya, Abdul langsung membawa istrinya ini berobat ke RSUD Karawang dengan menyertakan SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu). Hasil pemeriksaan itu, penyakit Yati ini diketahui tumor stadium 4. Hingga kini Yati tidak mendapat perawatan yang semestinya, karena pihak rumah sakit tidak memberikan intruksi untuk dirawat inap.

Kian hari, tumor ini terus meradang sehingga dia kesulitan mengunyah makanan apalagi menelannya, untuk menelan air putih saja Yati kesulitan. Tiap malam, ibu ini terus merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya.

Tidak hanya itu, benjolan di rahang membuat Yati sulit bernafas, selama ini dia bernafas melalui mulutnya, karena dia merasakan hidungnya tersumbat. Abdul yang kesehariannya sebagai penjual bubur ayam kini nyaris tidak mendapat uang, karena sibuk menjaga istrinya ini.

Penghasilan keluarga ini memang terbilang pas-pasang, mereka menjalani hidup di gubuk dan kesulitan untuk mempertahankan anak-anak agar tetap bisa sekolah. Kondisi yang dialami Yati ini pun membuat sedih anak-anaknya yang masih kecil-kecil. (*)

Bocah Jayakerta Gizi Buruk Sejak Lahir



BeritaKarawang.com - Lagi-lagi ekonomi lemah jadi alasan bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi, seperti yang dialami seorang anak usia 7 tahun di Desa Kertajaya, Kecamatan Jayakerta yang mengalami gizi buruk sejak bayi.

Kondisi bocah malang, Ade Sofian yang kini berusia 7 tahun yang kekurangan gizi sejak lahir. Anak pertama pasangan Karsiti dan Tinggal ini mengalami gizi buruk, lagi-lagi alasan ekonomi lemah yang menyebabkan kedua orang tuanya tidak mampu membawa Ade ke rumah sakit.

"Sejak melihat kondisi Ade saat masih bayi, kami tidak bisa berbuat banyak, karena kami tidak punya biaya berobat," kata ayah Ade, Tinggal, Jumat (5/2/2010) siang. 

Bocah ini hampir tidak bisa melakukan aktivitas apapun, bahkan tak bisa bicara kecuali bergumam saja. Ayahnya yang hanya sebagai buruh kasar tak sanggup memenuhi asupan gizi anaknya ini, hingga istrinya nekad pergi ke Arab Saudi sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) sejak dua tahun lalu dengan harapan ingin mengubah kondisi keluarganya sepulang dari tempat bekerja. (*)

Candi Jiwa Batujaya Jadi Prioritas Wisata Jabar

BeritaKarawang.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat yakin sektor pariwisata di wilayahnya tidak akan terpengaruh adanya perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China (ACFTA).

"Justru sektor budaya dan pariwisata akan terus tumbuh, walaupun ada pasar bebas, yang sekarang terkena dampak mungkin industri manufaktur," ujar Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf, Kamis (4/2/2010) di Bandung.

Dikutip dari Kompas.com, Dede Yusuf menyatakan, Jawa Barat khususnya Kota Bandung menjadi tempat tujuan wisatawan nomor tiga setelah Bali dan Yogyakarta. "Untuk pendapatan pariwisata Jawa Barat tidak turun," ujarnya.

Pemerintah provinsi, menurut Dede, juga akan terus mendorong lewat pendanaan pada kabupaten/kota untuk memperbaiki fasilitas dan infrastuktur tempat wisata.

Di Jawa Barat sedikitnya ada 30 tempat tujuan wisata yang harus diperbaiki infastuktur jalan akses dan fasilitasnya. Misalnya, Pemprov Jawa Barat dalam tahun ini menganggarkan Rp 1 miliar untuk perbaikan infrastuktur tujuan wisata Curug Malela Bandung Barat.

"Nanti akan terus ditambah dalam APBD perubahan untuk tujuan wisata lainnya," katanya.

Dede menegaskan, Pemprov Jawa Barat mendorong adanya paket paket wisata yang ditawarkan di tiap kabupaten kota pada para wisatawan.

"Kita juga mendorong untuk menghidupkan kebudayaan daerah, dengan Rp 20 jutaan satu seni tradisi sudah bisa dihidupkan dan dikembangkan kembali," ungkap Dede.

Lukman Ismail, Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Barat jumlah wisatawan lokal dan mancanegara terus naik dibandingkan tahun lalu. Bahkan kenaikannya mencapai 15 persen tiap bulannya.

Dimana, bulan Desember kenaikan wisatawan mencapai 18,78 persen. Dengan total wisatawan yang masuk melalui pelabuhan laut Muarajati Cirebon mencapai 191 orang dan Bandara Husein Sastranegara mencapai 7.515 orang.

Selain meningkatnya jumlah wisatawan yang dipantau dari dua pintu masuk Bandara dan Pelabuhan, tingkat hunian hotel di Jawa Barat terus naik 1,89 poin atau sekitar 47 persen dibandingkan sebelumnya mencapai 45,2 persen.

"Kedatangan wisatawan mancanegara masih didominasi Singapura dan Malaysia yang tumbuh 15 ,05 persen," katanya.

Sementara itu, Candi Batujaya pun merupakan satu obyek wisata yang akan dikembangkan Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat. Diketahui, situs Batujaya secara administratif terletak di dua wilayah desa, yaitu Desa Segaran, Kecamatan Batujaya dan Desa Telagajaya, Kecamatan Pakisjaya di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

 

Luas situs Batujaya ini diperkirakan sekitar lima km2. Situs ini terletak di tengah-tengah daerah persawahan dan sebagian di dekat permukiman penduduk dan tidak berada jauh dari garis pantai utara Jawa Barat (pantai Ujung Karawang).

 

Batujaya kurang lebih terletak enam kilometer dari pesisir utara dan sekitar 500 meter di utara Ci Tarum. Keberadaan sungai ini memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap keadaan situs sekarang karen tanah di daerah ini tidak pernah kering sepanjang tahun, baik pada musim kemarau atau pun pada musim hujan.

 

Lokasi percandian ini jika ditempuh menggunakan kendaraan sendiri dan datang dari Jakarta, dapat dicapai dengan mengambil jalan tol Cikampek. Keluar di gerbang tol Karawang Barat dan mengambil jurusan Rengasdengklok.

 

Selanjutnya mengambil jalan ke arah Batujaya di suatu persimpangan. Walaupun jika ditarik garis lurus hanya berjarak sekitar 50km dari Jakarta, waktu tempuh dapat mencapai tiga jam[1] karena kondisi jalan yang ada.

 

Situs Batujaya terletak di lokasi yang relatif berdekatan dengan Situs Cibuaya (sekitar 15km di arah timur laut), yang merupakan peninggalan bangunan Hindu, dan situs temuan pra-Hindu "kebudayaan Buni" yang diperkirakan berasal dari masa abad pertama Masehi.

 

Kenyataan ini seakan-akan mendukung tulisan Fa Hsien yang menyatakan: "Di Ye-po-ti (Taruma, maksudnya Kerajaan Taruma) jarang ditemukan penganut Buddhisme, tetapi banyak dijumpai brahmana dan orang-orang beragama kotor". (* berbagai sumber)

Selama UN Kondisi Siswa Harus Sehat

 
BeritaKarawang.com - Selama menghadapi UN (Ujian Nasiona) siswa harus dalam kondisi sehat dan siap mental. Demikian kata Kepala SMPN 1 Jayakerta, Suheri, Jumat (5/2/2010) pukul 13.30 WIB.
 
 
Menjelang UN, lanjutnya, sekolah sudah melakukan bimbel (bimbingan belajar). Selama ini sekolah terus melakukan persiapan dan sosialisasi kepada orang tua untuk mempersiapkan putra-putri mereka siap menghadapi UN.
 
 
Jika ada kerjsama dengan orang tua, akan mempermudah persiapan bagi siswa menghadapi UN. "Orang tua harus mengetahui jadwal ujian dan cara belajar mereka di rumah, ini kita sampaikan pada orang tua," jelasnya.
 
Seminggu mendekati UN, kata Suheri, akan ada penekanan pada siswa untuk bersungguh-sunggu mempersiapakn diri menghadapi UN. Diketahui, UN akan dilaksanakan pada 29 Maret sampai 2 April 2010.
 
 
Diakuinya, persiapan UN di sekolah ini sudah berjalan sejak kepala sekolah lama Drs. Agus Imam Mulyana, ia baru duduk di kursi kepemimpinan sekolah ini setelah dimutasi dari SMPN 1 Cilamaya Wetan 12 Januari 2010 lalu. (*)

Jimi: Saya Siap Bersanding dengan Ade Swara

Thursday, February 4, 2010

 
BeritaKarawang.com - Anggota Komisi C DPRD Karawang, Ahmad 'Jimi' Jamah Syari siap bersanding dengan Ade Swara sebagai Wakil Bupati Karawang 2010-2015. Ini ditegaskan Jimi, Kamis (4/2/2010) pukul 15.20 WIB di ruang kerjanya.
 
 
Ketua DPC PKB Karawang ini menyatakan, ada kesamaan dan kesepahaman antara dirinya dan Ade Swara untuk melanjutkan program pembagunan yang telah dilaksanakan Bupati Karawang Dadang S. Muhtar.
 
 
"Koalisasi PKB ada hubungan emosional dengan Dadang S. Muchtar, bukan berarti dia sebagai bupati," tandasnya.
 
 
Dan dengan visi misinya yang ditawakannya pada Ade Swara, akhirnya terbentuk komitmen antara partai PBB yang diusung Ade Swara dan PKB untuk membangun Ponpes (Pondok pesantren) sebagai ranah yang tepat untuk pendidikan bagi generasi yang terarah.
 
 
Dijelaskan Jimi, Ade Swara harus membuka komunikasi dengan siapa pun saat terpilih nanti, termasuk dengan calon bupati yang belum beruntung. Hubungan dengan Ade Swara ini dinamakannya Aswaja (Ahli Sunah Waljamaah Ala Ade Swara).
 
 
Diakuinya, dia sudah komunikasikan niatnya ini dengan para elit NU (Nahdatul Ulama) se-Kabupaten Karawang. Memang, akunya, ketika bicara bersama Ade Swara, ada rasa nyaman. "Sudah tidak ada lagi yang tabu. Nanti ketika Ade jadi bupati, harus ada hubungan sinergis eksekutif dan legislatif," jelasnya. (*)

Warga Cemas Flu Burung

Wednesday, February 3, 2010

BeritaKarawang.com - Beberapa warga di Karawang mulai cemas flu burung, setelah banyak diantara ayam-ayam ternak yang mati mendadak, meski belum ada ciri-ciri terserang flu burung, warga minta Dinas Peternakan Karawang untuk turun meninjau daerah yang ayamnya banyak yang mati.


Awal Februari 2010 ini, sudah di wilayah Utara Karawang sudah ada dua kasus puluhan hingga ratusan ayam ternak yang mati medadak, seperti di Desa Dewisari, Kecamatan Rengasdengklok, warga sudah melakukan antisipasi flu burung, yaitu membakar dan mengubur ayam mereka yang mati mendadak.


Begitu pun di Desa Kendaljaya, Kecamatan Pedes, puluhan ayam mati mendadak hampir setiap hari, selama seminggu saja tercatat ratusan ayam yang mati. Namun begitu, sehubung tidak ditemukan ciri-ciri penyakit flu burung pada ayam yang mati, warga tetap waspada. "Ini disebut penyakir tetelo," kata Warman (32) saat ditemui hari Minggu kemarin.


Ternyata, kasus ini tidak hanya di Karawang, setidaknya sudah ada 70 kasus flu burung ditemukan di 10 kabupaten se-Jawa Barat. Dinas Peternakan Jawa Barat menemukan 2.695 ekor ayam buras mati. Kasus itu tersebar di 52 kecamatan pada 10 kabupaten yakni Cirebon, Majalengka, Kuningan, Indramayu, Bandung, Bandung Barat, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis.


Sepanjang 2009 hanya terdapat 170 kasus flu burung yang menyebabkan 5.528 ekor ayam buras mati dan tersebar di 21 kabupaten/kota. Hanya kota Cirebon, Bekasi, Sukabumi dan Banjar yang tidak melaporkan adanya kasus Avian Influenza atau AI pada unggas.


Tahun 2010 ini Dinas Peternakan Jawa Barat menyiapkan 3,245 juta dosis vaksin flu burung dan 3.450 liter desinfektan. Sebagian kecil vaksin itu, yakni 245 ribu dosis sisa vaksin tahun kemarin. Tahun lalu dilaporkan 6,858 juta unggas sudah divaksin. Mayoritas yakni 71,5 persennya ayam buras, itik 11,72 persennya, ayam ras petelur 5,21 persen, ayam ras pedaging 4,42 persen, serta sisanya berupa angsa, entok, dan burung. (BeritaKarawang.com dan Tempointeraktif.com)

130 Bayi Karawang Menderita Gizi Buruk

3 diantaranya menderita kelainan klinis


BeritaKarawang.com -  Hingga akhir Januari 2010 Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang mencatat ada 130 bayi penderita gizi buruk yang tersebar di semua kecamatan se-kabupaten, 3 bayi diantaranya menderita kelainan klinis atau kurus kering dan buncit.


Dijelaskan Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dan Promosi Kesehatan Dinkes Karawang, Dr. H. Nurdin H, Rabu (3/2/2010) siang, gizi buruk ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu salah asuh dan faktor ekonomi yang lemah, sehinga kebutuhan gizinya tidak tercukupi. "Faktor lemahnya ekonomi merupakan penyebab kasus gizi buruk,"  ucapnya.


Dijelaskannya, sebanyak 130 bayi yang dikategorikan menderita gizi buruk, tidak semuanya mengalami kondisi perut buncit serta kurus kering, tapi bayi yang memiliki berat dan tinggi badannya dibawah standar pun diketagorikan sebagai balita gizi buruk. Tentu ini harus mendapatkan perhatian yang khusus dalam pemberian gizinya.


Tiga bayi diantaranya mengalami kelainan klinis, yaitu dari Kecamatan Telagasari, Balongsari dan Kecamatan Rawamerta. Kata Nurdin, angka penderita gizi buruk setiap bulannya berubah-ubah dengan penambahan dan pengurangan tidak lebih dari 10 bayi. (aep, pasundan ekspres)

Rumah dan Konter HP Disambar Petir

Tuesday, February 2, 2010

BeritaKarawang.com - Sebanyak dua rumah dan sebuah konter handphone di Dusun Kedung Mundu, Desa Kutakarya, Kecamatan Kutawaluya tersambar petir, Senin (1/2/2010) sekitar pukul 19.00 WIB. Satu warga diantaranya kirtis akibat tertimpa reruntuhan dan dilarikan ke rumah sakit.

Korban bernama Dicki Chandra (15), ia sedang tidur lelap di dalam konternya dan tidak menyadari jika kios ponselnya ini telah disambar petir, saat ia terbangun tubuhnya sudah tertipa reruntuhan, seketika ia tidak sadarkan karena kesakitan dan dilarikan ke RS Proklamasi Rengasdengklok.

"Saya kaget karena merasakan ada benda menghantam badan setelah itu tidak ingat apa-apa lagi," kata Dicki setelah siuman di RS Proklamasi.

Seorang warga setempat, Tatang Bin Ahmad (48) mengatakan, saat itu hujan sangat lebat tiba-tiba petir menyambar rumah-rumah dengan letakan keras yang menggemparkan warga. 

Kilat itu menyambar masuk ke dalam konter handphone dan menembus ke rumah di sekitarnya. Pintu-pintu dan jendela kaca rumah pun hancur berantakan. Dan kondisi yang paling parah adalah konter handpone. Satu korban tersebut mengalami bakar. (**)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan