Pemda Karawang Harusnya Melirik Perbaikan Tanggul Citarum Bekasi

Tuesday, February 24, 2009

Anak-anak Dusun Tangkil bermain di bantaran Sungai Citarum yang sedang dalam perbaikan.
 
 
RENGASDENGKLOK, RAKA - Warga Dusun Tangkil, Desa Kuta Ampel, Kecamatan Batujaya menganggap Pemda Karawang lamban mengerjakan perbaikan tanggul Sungai Citarum yang jebol, mereka cemas jika tiba-tiba sungai kembali meluap dan menghancurkan tanggul yang tengah dalam perbaikan. Tentunya, ribuan rumah akan kembali terendam.
 
Hal ini diungkapkan beberapa warga setempat, seperti dikatakan Sofyan (30) kepada RAKA, Senin (23/2) siang, Pemda Karawang tidak seperti Pemda Bekasi yang telah membangun tanggul Sungai Citarum permanen di Desa Karangsegar, Kecamatan Pebayuran yang lokasinya bersebrangan tepat dengan Dusun Tangkil, Desa Kuta Ampel. "Yang saya tahu, anggaran pembuatan tanggul permanen di Bekasi itu sekitar Rp 2 miliar-an. Dengan tanggul yang kokoh seperti itu, warga Pebayuran merasa terlindung jika sungai meluap, tidak seperti warga kita yang selalu cemas," ucapnya
 
Di menjelaskan, perbaikan tanggul Citarum di Desa Karangsegar itu menggunakan rucuk-rucuk dari semen, bukan dari kayu. Bahkan pembuatan satu rucuk saja menghabiskan semen murni sebanyak 10-40 sak. Tanah tanggulnya menggunakan batuan beton, dibawah tanggulnya tetap menggunakan batuan beronjong. Dan itu sudah terbukti, warga Bekasi tidak dicemaskan jika sungai meluap tinggi. "Kita juga heran, kenapa Bekasi bisa tapi Karawang tidak, harusnya Pemda Karawang menganggarkan untuk perbaikan tanggul permanen," jelasnya.
 
Diketahui, jebolnya tanggul Citarum di Dusun Kaceot, Kelurahan Tunggak Jati, Kecamatan Karawang Barat dan di Dusun Tangkil, Desa Kuta Ampel, Kecamatan Batujaya bebrapa waktu lalu yang menyebabkan banjir di wilayah tersebut, kini sedang dalam perbaikan. Awal pekerjaan ini ditangani oleh Dinas Bina Marga Kabupaten yaitu menutupi kembali bagian tanggul sungai yang jebol dengan tanah. Sedangkan pemerintah provinsi akan mengambil alih melakukan pengokohan dengan batuan beronjong lagi.
 
Sementara itu, semua pihak menilai jika perbaikan tanggul Sungai Citarum ini hanya selesai sebatas batuan beronjong, tentunya ini dinilai tidak layak dan warga akan sangat dirugikan. Alasan minimnya dana yang selalu disebut-sebut pemerintah dalam membangun tanggul Sungai Citarum, sehingga perbaikan tanggul tidak maksimal, ini membuktikan ketidak seriusan pemerintah dalam menangani bencana alam dan derita masyarakat akibat tanggul Citarum jebol.
 
 
Dilihat, satu alat berat yang mengeruk tanah Tanggul Citarum mogok total, sehingga tidak bisa beroperasi lagi. Selain itu, waktu yang dikerjakannya pun tampak molor. Beberapa warga setempat pun menilai pengerjaan tanggul Sungai Citarum ini seolah tidak sungguh-sungguh. Layaknya alat keruk yang selalu mogok, kadang terlihat maju-mundur di tempat itu-itu juga. Hal itu menambah geram warga, mereka menilai pemerintah telah menurunkan alat keruk yang rusak dan berakibat tidak maksimalnya pekerjaan tersebut. (spn)
 
 

Syarief Hidayatullah: DBE Membantu Peningkatan Kualitas Pendidikan

"Ada tiga fokus utama program Decentralisation Basic Education (DBE) yang dibahas dalam kerjasama antara pemerintah Indonesia melalui Kementrian Koordinator Kesejahteraan Rakyat dengan Pemerintah Amerika Serikat melalui USAID, yaitu DBE 1, DBE 2, dan DBE 3," kata Pengawas TK/SD UPTD TK,SD Kecamatan Rengasdengklok, juga sebagai Master Training Teacher (MTT) DBE 2, Syarief Hidayatullah, kepada RAKA, Senin (23/2) siang.
 
Fokus utama DBE 1, lanjutnya, ialah meningkatkan kapasitas manajemen dan tata pelayanan pendidikan. Program itu menyangkut upaya peningkatan kemampuan sekolah dalam memenej pendidikan dasar agar lebih efektif. Kedua, memperkuat pelayanan pendidikan di setiap level (dari orang tua ke komite sekolah, dewan pendidikan dan DPRD). Ketiga, meningkatkan penggunaan sumber-sumber informasi sebagai sumber belajar dalam meningkatkan kualitas pendidikan, melalui pengembangan kemitraan antara pemerintah dengan lembaga-lembaga dunia usaha dan industri.
 
Sedangkan DBE 2 mengadopsi kebijakan Depdiknas yang akan diterapkan pada sekolah dasar. Dijelaskannya, nasional punya program sedangkan kualitas pendidikan terletak pada guru. Program Depdiknas yang akan dikembangkan ke sekolah langsung dikembangkan DBE pada guru dan sekolah, yaitu dengan sistem PAKEM. DBE telah membantu program pemerintah pusat untuk sekolah-sekolah, melalui pelatihan pada guru sekolah dasar.
 
Diantaranya materi pelajaran IPA yang berbasis lingkungan, Matematika, pengelolaan kelas, Lingkungan Sebagai Sumber Belajar, Development Activ Learning With Information Comunnication Technology, dalam bentuk Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS), Kemudian, Inteltech menggunakan alat-alat elektronik yang akan dikembangkan diluar binaan. Dan DBE akan berakhir masa kontrak dengan USAID hingga tahun 2010.
 
Untuk DBE 3-nya ialah berusaha memajukan remaja untuk mengembangkan kecakapan hidupnya. Termasuk didalamnya peningkatan kompetensi guru, diantaranya pelatihan komputer. Dengan kecakapan hidup, para remaja dapat mempersiapkan diri untuk masa depannya dan menjadi anggota masyarakat yang terampil, aktif, serta produktif. (spn)
 
 

SMA se-Kabupaten Karawang Gelar Try Out

Siswa kelas 3 SMAN 1 Rengasdengklok serius menjawab soal try out.
 
 
 
RENGASDENGKLOK, RAKA - Semua SMA se-Kabupaten Karawang melaksanakan try out tiga hari dalam rangka persiapan Ujian Nasional (UN) pada 20 April 2009 mendatang. Seperti di SMAN 1 Rengasdengklok, mulai Senin (23/2) pagi, sebanyak 287 siswa serius menjawab soal-soal yang akan di UN kan.
 
Wakasek Urusan KurikulumYunanto S.pd, menjelaskan, dari try out ini bisa terukur kemampuan siswa dan kesiapan mereka menghadapi UN. Try out ini merupakan evaluasi tentang kekurangan-kekurangan siswa. Dalam waktu yang tersisa selama dua bulan kedepan, ada waktu bagi guru-guru untuk mengejar materi yang akan disampaikan pada siswa.
 
Selain untuk mengukur kemampuan, try out ini membiasakan peserta UN untuk mengisi Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN). Tentunya, selama try out ini, siswa pun diwajibkan membuka materi kelas 1 dan 2 termasuk kisi-kisi UN yang telah dibagikan guru pada siswa.
 
Senin kemarin, try out yang dilakukan siswa IPA diantaranya Bahasa Inggris dan Kimia, sedangkan IPS Bahasa Inggris dan Geografi. Hari ini, IPA try out Bahasa Inggris dan Kimia, sedangkan IPS Bahasa Inggris dan Geografi. Rabu besok, IPA try out Fisika dan Biologi, kemudian IPS try out Ekonomi dan Sosiologi. Masing-masing soal dikerjakan 120 menit. Dan soal try out ini dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Tingkat Provinsi Jawa Barat. "Try out ini untuk melihat kesiapan materi peserta UN, hasilnya untuk mengevaluasi dan menambah kekurangan agar bisa dikejar hingga 20 April 2009," ucap Yunanto.
 
Di tempat sama, Pengawas SMA Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Karawang, Tri Hartono mengatakan, kesiapan siswa tergantung sekolah masing-masing, setelah bimbingan belajar (bimbel) guru-guru pun harus bisa meluangkan waktu mereka memberikan pendalaman materi di luar jam pelajaran sekolah. "Saya tekankan pada guru-guru, dalam kegiatan belajar mengajar siswanya harus dipersiapkan dan diberi pengarahan. Saya ingin peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Karawang," ucapnya.
 
Kepala SMAN 1 Rengasdengklok, Drs. H. Tarya Sukmana mengatakan, pelaksanaan try out ini untuk kedua kalinya sejak awal kegiatan bimbel Agustus 2008 lalu. Try out pertama digelar dinas pendidikan kabupaten pada 9-14 Februari 2009 kemarin. Dan try out kedua ini penyelenggaranya adalah tingkat provinsi. "Kita berusha semaksimal mungkin sesuai harapan supaya siswa bisa lulus 100 persen. Kita sudah berupaya maksimal dan memang perkembangan siswa sudah terlihat bagus. Hasil try out kemarin sudah disampaikan pada orang tua siswa," ujarnya.
 
Usai try out, dua siswi kelas 3 IPS 2, Pipit dan Sarni menjelaskan, mereka berdua kini telah mengurangi waktu main untuk digunakan belajar dan membuka materi pelajaran kelas 1 dan 2, termasuk materi baru di kelas 3. Mereka akui, soal try out itu sebenarnya telah dibahas bersama guru, tapi ketika menghadapi soal itu kadang mereka lupa. "Selama ini tidak ada kendala, malah try out kemarin saya mendapat nilai bagus," kata Pipit. (spn)
 
 

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan