Yapinas Cibuaya Gebyarkan Pendidikan Islami

Tuesday, May 26, 2009

 
CIBUAYA, RAKA - Yapinas (Yayasan Pendidikan Islam Nihayatul Amal Sukasari) Kecamatan Cibuaya melaksanakan Gebyar Kebangkitan Nasional 2009 dalam rangka Milad Yapinas ke-3 Tahun 2009, acara ini dibuka Senin (25/5) pagi di Kampung Leuweung Eunteung, Desa Sukasari, Kecamatan Cibuaya.
 
Pada acara ini diperlombakan olah raga dan keagamaan, diantaranya kalighrafi, adzan, pildacil, voli ball, foutsal. Dibidang kepramukaan dilombakan PBB (Peraturan Baris Berbaris), pionering dan semapore. Pada hari ini, Selasa (26/5), Yapinas akan memberikan santunan untuk anak yatim dan fakir miskin sekitar pukul 16.00 WIB. Dilanjutkan acara puncak yaitu tabligh akbar pada malam harinya, penceramahnya KH. Mamruh Mastari, Pimpimpinan Ponpes Nihayatul Amal Rawamerta.
 
Tabhlig akbar itu sekaligus penutupan acara gebyar Yapinas yang akan dihadiri Bupati Karawang, Drs. Dadang S. Muchtar, juga Ketua DPRD Karawang, Warhendi dan Dewan Pendidikan Kandepag Karawang, Drs. H. Suhendra MM. Pada gebyar ini, diikuti 16 SD/MI dan 8 SMP/MTs se-Kecamatan Cibuaya. Sementara itu, ada delapan MI (Madrasah Ibtidaiyah) yang berada di bawah naungan Yapinas, empat diantaranya MI di Kecamatan Cibuaya dan empat lagi di luar kecamatan.
 
"Pada tahun ajaran 2009-2010, Yapinas mendirikan SMK bernuansa Islami, cita-cita yayasan ini ingin mengangkat Cibuaya menjadi daerah pendidikan," kata Ketua Yapinas, H. Sopian, S.Pd.I, M.Si, di sela kegiatan tersebut kemarin siang.
 
Sejak didirikan tahun 12 Mei 2006 lalu, lanjutnya, ekistensi Yapinas sekarang semakin signifikan, ini tak lepas dari peran masyarakat dan semua lembaga yang telah mendukung yayasan. Dan moto Yapinas yang selalu didengungkan, 'Berdharma Tata Buana, Berbakti Bina Agama', maksudnya Yapinas ingin melakukan perubahan dan mengembangkan keagamaan.
 
Selain itu, SMK yang akan dirintis Yapinas ini diawali dengan membuka satu jurusan Administrasi Perkantoran. Dan bulan depan Yapinas akan melengkapi dibidang sarana pendidikan SMK. Sekolah itu, kata Sopian, akan menggunakan kurikulum pesantren, kedepannya akan ditambah jurusan lain sesuai kebutuhan. (spn)


Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. br> Cepat sebelum diambil orang lain!

Siswa Lulusan SMAN 1 Batujaya Peduli Penghijauan

BATUJAYA, RAKA - Hari kelulusan SMAN 1 Batujaya kemarin sengaja menampilkan tema 'green peace'. Ini untuk menumbuhkan ideologi siswa supaya memahami pentingnya penghijauan bumi. Terlebih pemanasan global sekarang sudah menjadi ancaman.
 
Kepala SMAN 1 Batujaya, Nasar menjelaskan kepada RAKA, Senin (25/5) siang, siswanya telah menanam ratusan pohon di lingkungan sekolah, tapi semuanya rusak oleh banjir luapan Sungai Citarum pada pertengahan Januari 2009 lalu. Dengan begitu, tema perpisahan yang digelar meriah Sabtu (23/5) lalu sengaja mengangkat tema tersebut.
 
"Jika tanggul Sungai Citarum tidak segera diperbaiki, kemungkinan banjir akan kembali terjadi. Untuk itu, kuncinya ada pada perbaikan tanggul itu, karena sekolah ini sudah dua kali terendam banjir dan mengancurkan semua milik sekolah," ungkapnya.
 
Dalam tampilan seni budaya yang selalu digelar setiap perpisahan sekolah, pihak sekolah sangat menekankan pada siswanya supaya mereka mampu melakukan perbaikan lingungan. Disela tema 'green peace' itu, disisipkan musikaliasai puisi yang digabung dengan paduan suara yang menampilkan perilaku siswa di sekolah, diantaranya percintaan remaja dan bakti siswa pada guru. Sebanyak 164 siswa yang kemarin usai mengikuti UN, berpesta ria.
 
Sementara itu, Ketua OSIS SMAN 1 Batujaya, Ardawi Sumarno (17) mengatakan, rangkaian pelepasan siswa kelas tiga di sekolahnya ini merupakan rangakaian acara rutin setiap tahun. Acara yang digelar tak jauh beda dengan sekolah lainnya. Namun, ada satu sisi menarik yang akan selalu diingat semua lulusan SMAN ini, yaitu musibah banjir yang telah menenggelamkan sekolah mereka.
 
Hingga sekarang, pihak sekolah belum melengkapi mebeler kelas sebelum tanggul Sungai Citarum diperbaiki, karena jika sekolah kembali melengkapi fasilitas dan kembali terjadi banjir, semuanya hanya akan merugikan anggaran sekolah. (spn)


Apakah wajar artis ikut Pemilu?
Temukan jawabannya di Yahoo! Answers!

April, Angka Pernikahan di Dengklok Naik 100%

 
RENGASDENGKLOK,RAKA - Selama April 2009 ini, angka pernikahan di Kecamatan Rengasdengklok meningkat. Dari catatan KUA (Kantor Urusan Agama) kenaikan jumlah pernikahan itu hingga mencapai ratusan pasang.Dari tabulasi data KUA Rengasdengklok, hingga kemarin pihak KUA sudah mencatat sebanyak 123 pernikahan. Jumlah itu lebih besar dari bulan sebelumnya yang hanya mencapai 65 pernikahan.
 
"Angka pernikahan bulan ini naik drastis hingga 123, padahal bulan sebelumnya cuma 65 saja," kata Kepala KUA Rengasdengklok, Adang Nazmudin, kepada RAKA kemarin.Menurutnya, kenaikan angka pernikahan itu dikarenakan masuknya musim panen tahun ini. Ia juga mengatakan, pasangan nikah yang melangsungkan pernikahan didominasi kaum pasangan muda.
 
"Kalau musim panen biasanya hal ini terjadi, kami perkirakan angka ini akan terus naik hingga musim panen usai,"katanya.
 
Sementara, dari catatan nikah di Desa Rengasdengklok Selatan sepanjang April kemarin diketahui angka pernikahan sudah tercatat sebanyak 19 pasangan. Dari semua angka yang tercatat itu pihak desa sudah melaporkannya ke pihak KUA. "Kebanyakan pasangan muda, kemungkinan akan bertambah lagi," kata Kaur Kesra Desa Rengasdengklok Selatan, Trusto Suwarji. (sigit)


Berselancar lebih cepat dan lebih cerdas dengan Firefox 3!

Sembako di Pasar Dengklok Merangkak Naik

 
RENGASDENGKLOK, RAKA - Harga minyak goreng curah di Pasar Rengasdengklok seminggu terakhir ini naik 10 persen. Minyak curah dibandrol pada kisaran harga Rp 9500/kg atau lebih mahal dari harga sebelumnya Rp 7500/kg. Seperti diungkapkan seorang pedagang gorengan di Blokraton, Desa Rengasdengklok Selatan, Roy (50) kepada RAKA, Senin (25/5) siang, kenaikan harga itu disusul naiknya sejumlah sembako.

Lebih lanjut dia menyatakan, kebutuhan pokok lainnya pun ikut naik seperti terigu, tahu, tempe dan palawija. "Rata-rata kenaikan harga berkisar antara 10 persen-an, kenaikan ini terus merangkak sejak usai pemilihan legislatif beberapa waktu lalu," katanya sambil melayani pembeli.

Akibat kenaikan harga itu, kata dia, omset harian yang dia peroleh turun, karena harga bahan baktu naik. Dia berharap, pemerintah bisa kembali menstabilkan harga, sehingga keadaan bisa normal kembali. Dan keluhan itu tidak hanya dialami Roy, seorang ibu rumah tangga di Desa Karyasari, Kecamatan Rengasdengklok, Ida (40) mengungkapkan hal senada. Kata Ida, akibat naiknya sejumlah harga kebutuhan pokok itu, saat ini ia mengaku terpaksa harus mengeluarkan kocek lebih untuk keperluan dapurnya. "Ya, sekarang terpaksa jadi nambah ongkosnya, mudah-mudahan ada antisipasi dari pemerintah supaya harga tidak terus naik," ujarnya.
 
Menomentari hal ini, seorang warga mengatakan, jika pemerintah tidak bisa mengambil sikap dan tindakan untuk meredam kekhawatiran warga tersebut, maka bisa meresahkan warga. "Meski harga naik-turun, setidaknya pemerintah bisa respon dan Disperindag memantau langsung melihat harga sembako di pasar," jelasnya. (sigit)

"
Apakah saya bisa menurunkan berat badan?
Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! "

SMPN 1 Tirtajaya Juara Umum Laskar PBB Ristek ke-V

Tiga tim paskibra yang mengikuti lomba Laskar PBB Ristek ke-V.
 
TIRTAJAYA, RAKA - SMPN 1 Tirtajaya kembali memboyong sembilan piala tetap, termasuk piala bergilir hasil lomba Laskar PBB (Peraturan Baris Berbaris) SMK Ristek, Minggu (25/5). Sebelumnya SMPN ini pernah juara umum lomba serupa tahun 2006 dan hanya memperoleh juara dua di tahun 2008 lalu.
 
Aksi paskibra (pasukan pengibar bendera) SMPN 1 Tirtajaya di halaman SMK Ristek itu tak diragukan lagi, pantas jika satu dari tiga tim paskibra yang ikut lomba lolos sebagai juara umum, yaitu tim C atau siswa paskibra yang masih duduk di kelas 8. Pila yang berhasil diboyong diantaranya juara utama I dan juara favorit aksi gerak, formasi terbaik, juara bina III, danton terbaik, madya II, penjuru terbaik, gerak dasar terbaik dan kostum terbaik.
 
Mengomentari kemenangan itu, Kepala SMPN 1 Tirtajaya Selih S.Pd, mengatakan, siswanya memang selalu antusias mengikuti berbagai kegiatan, diantaranya PMR (Palang Merah Remaja), pramuka dan paskibra. Diakuinya, keinginan kuat siswanya itu tinggal dimotivasi terus, mengingat potensi itu mampu mengangkat nama sekolah. "Semua mendukung, orang tua siswa dan sekolah pun mendukung ektrakulikuler non akademis tersebut," ucapnya.
 
Pelatih paskibra yang juga alumni sekolah, Radian Abbas (25) menjelaskan, kemenangan ini tak lepas dari semangat siswa. Pada tahun 2006 lalu, paskibra sekolah ini berhasil memboyong piala dan keluar sebagai juara umum di Laskar PBB SMK Ristek. Kemudian tahun 2007 hanya meraih piala madya, kemunduran ini disebabkan masa transisi kepala sekolah yang diakuinya sangat berpengaruh pada prestasi siswa. Tahun 2008 SMPN ini hanya meraih juara dua dan tahun 2009 ini kembali merebut piala bergilir dari SMPN 4 Karawang yang berhasil meriah piala tersebut dua tahun berturut-turut. (spn)
 
 


Lebih aman saat online.
Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini!

Uforia Perpisahan Sekolah


 
"Beberapa tahun lalu, sering kali sekolah mengadakan perpisahan sebelum kelulusan diumumkan. Nampaknya ini sebuah uforia yang berlebihan, karena yang namanya perpisahan atau wisuda itu jika siswa telah menerima hasil ujian atau sudah dinyatakan lulus," kata pengajar SMAN 1 Tempuran, Ade Ta'lik, kepada RAKA, Senin (25/5) siang.
 
Tentunya, lanjut Ade, yang tidak lulus tidak harus diwisuda, karena secara akademik dia belum selesai sekolah dan tidak punya ijazah. Dengan dasar itu, berarti perpisahan sebelum mendapatkan keterangan kelulusan dianggap sebagai uforia yang berlebihan, siswa tentunya berbahagian mendapatkan medali kelulusan yang diberikan sekolah diacara tersebut, tapi kebahagiaan itu justru ada ditengah-tengah kekhwatiran dan gunjangan jiwanya yang cemas menunggu hasil ujian.
 
Ini ada semacam 'over confidence' dalam sekolah bahwa siswanya akan lulus semu, padahal kelulusan akan diumumkan tanggal 14 Juni mendatang, ini akan memberikan dampak psikologis yang luar biasa, bagi siswa yang tidak lulus akan merasa minder dan sakit hati, karena dia telah diwisuda terlebih dahulu, padahal dirinya tidak lulus.
 
"Jika diwisuda lebih awal, siswa akan cenderung percaya diri, bahkan melakukan aksi yang kurang terpuji, seperti corat-core baju, ugal-ugalan di jalan dan lainnya, karena dirinya merasa sudah lulus dari wisuda tersebut. Hal ini hendaknya direnungkan kembali, apakah perpisahan itu akan diadakan setelah atau sebelum pengumuman kelulusan," jelasnya. (spn)
 


Cepat, Bebas Iklan, Kapasitas Tanpa Batas - Dengan Yahoo! Mail Anda bisa mendapatkan semuanya.

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan