video: Broadcast Base Education and Life Skill SMAN 1 Rengasdengklok

Monday, July 27, 2009

Kegiatan lab skill di SMAN 1 Rengasdengklok.

KUTAWALUYA, RAKA - Menghadapi persaingan yang kompetitif bagi lulusan sekolah, terutama minimnya lapangan kerja, SMAN 1 Rengasdengklok membekali siswanya dengan keterampilan sablon, elektronik, menjahit, tata boga, Bahasa Jepang dan otomotif. Pada tahun ajaran ini, life skill tersebut mulai dilaksanakan Senin (27/7) yang diikuti semua kelas secara terjadwal.


Hasil life skill ini, tak sedikit lulusan SMAN 1 Rengasdengklok yang diterima kerja di dunia industri, bahkan menyaingi lulusan SMK Otomotif. Ini membuktikan, lapangan pekerjaan tidak hanya didominasi siswa lulusan SMK, melainkan bisa dimasuki lulusan SMA yang telah memiliki keterampilan. Apalagi, bagi lulusan yang kesulitan melanjutkan ke perguruan tinggi atau yang tidak bekerja pada perusahaan, keterampilan tersebut bisa digunakan sebagai bekal wirausaha mandiri.


Kepala SMAN 1 Rengasdengklok, H. Tarya Sukmana didampingi Waksek Urusan Kurikulum Yunanto S.Pd, menjelaskan, life skill ini diikuti semua siswanya, mereka diajarkan keterampilan dasar untuk kemudian dikembangkan menjadi lahan usaha sendiri. "Kita telah mempersiapkan perangkat pembelajaran life skill ini yang enteng dan tidak berbelit, tujuannya kita membuka life skill ini untuk bekal siswa, jadi tidak hanya SMK saja yang memiliki keterampilan, kita pun bisa menciptakannya," kata Tarya.


Dilihat, pada hari yang sama beberapa siswa antusias mengikuti keterampilan tambahan di ruang masing-masing, mereka menganggap pelajaran tambahan ini sebagai pengalaman yang sangat bermanfaat. Kata Yunanto, semua siswa dijadwal untuk mengikuti life skill ini dan secara bergilir. Namun begitu, masih banyak perlengkapan life skill yang dianggap kurang, tapi tidak menyurutkan kegiatan ini terus dilaksanakan setiap hari. "Anggaran life skill ini dari RAKS (Rancangan Anggaran Kegiatan Sekolah), kita mengajarkan dasar-dasar keterampilan," ucapnya. (spn)

Warga Mengawasi Langsung Pendistribusian Raskin

Masyarakat kini langsung mengawasi raskin (beras miskin) yang turun ke
desa. Banyak diantara warga yang menolak membeli raskin jika
kualitasnya buruk. Tahun lalu, masyarakat sering menerima raskin yang
kondisinya kotor dan busuk. Foto pendistribusian raskin di Desa
Kertajaya, Kecamatan Jayakerta.

Penertiban PKL dan Warem Dengklok Batal

RENGASDENGKLOK, RAKA - Rencana penertiban PKL (Pedagang Kaki Lima) dan warem (warung remang-remang) di Rengasdengklok Minggu (26/07) kemarin gagal dilaksanakan Satpol PP Karawang. Diundurnya penertiban ini membuat para PKL lega, karena sebelumnya sebagain besar PKL merasa was-was lokasi usahanya akan digusur.
 
Target warem yang akan dibongkar yaitu di lokasi pos banjir Desa Kertasari, tempat ini sudah bertahun-tahun dijadikan lokalisasi yang dianggap warga sebagai tempat maksiat. Meski sudah beberapa kali dibongkar paksa Satpol PP Karawang tahun lalu, tetap saja lokalisasi itu buka dan dianggap menggangu warga setempat.
 
Beberapa waktu lalu, Satpol PP Karawang telah memberi surat edaran kepada para PKL dan warga Rengasdengklok mengenai rencana penertiban pada lapak-lapak pedagang yang ada di sepanjang jalan. Menanggapi hal ini, beberapa waktu lalu, Ketua PPKL (Paguyuban Pedagang Kaki Lima) Rengasdengklok, Jejen Sopiyan meminta kepada pemerintah supaya penertiban di beberapa titik Pasar Rengasdengklok diundur sampai bulan Ramadhan dan lebaran Idul fitri mendatang, mengingat pada bulan puasa adalah saat yang ditunggu PKL untuk mencari penghasilan lebih.
Menurutnya, jika Satpol PP Karawang serius akan melakukan penertiban PKL dalam waktu dekat, maka banyak masyarakat yang kehilangan mata pencaharian. Imbasnya, sudah pasti bakalan memicu berbagai macam masalah sosial dimasyarakat. "Lebih banyak tindak kriminal dan menambah lagi jumlah pengangguran," katanya.
 
Sementara, mencari kerja saat ini terbilang sangat sulit, sebab pendidikan para PKL hanya sebatas SD dan SMP. Untuk itu, Jejen meminta pada para pemerintah supaya mengambil langkah bijak. "Saya harap para petugas memikirkannya terlebih dahulu, jangan sampai penertiban dilakukan cepat dan imbasnya merugikan masyarakat kecil yang memiliki usaha kecil," harapnya.
 
Dijelaskannya, permintaannya itu beralasan, mengingat kebutuhan ekonomi para PKL akan semakin tinggi saat bulan puasa. Kata Jejen, penertiban PKL oleh Satpol PP Karawang yang gencar dilakukan dibeberapa daerah Kabupaten Karawang membuat sejumlah PKL di Rengasdengklok cemas. Bahkan, diantara PKL di Rengasdengklok sudah menerima surat himbauan untuk segera mengosongkan lokasi lapak mereka sebelum hari penertiban.
 
Diketahui, PKL di Pasar Rengasdengklok ini terus berkembang sedikitnya 100 PKL pertahun, semua ruas jalan dan sudut kota sudah ditempati mereka dan tak ada trotoar kosong lagi untuk pejalan kaki, terutama di jalan pertokoan Shelby Plaza, sepanjang trotoar itu dipadati pedagang pakaian dan buahan. Sementara pedagang sayuran tumplek di lahan parkir pertokoan, tepatnya di seberang Kantor Kecamatan Rengasdengklok.
Tahun lalu, sejumlah PKL di pasar ini sempat ditertibkan, tapi mendapat perlawanan dari warga setempat yang nota bene adalah PKL itu sendiri. Akhirnya disepakati, luas lapak yang dipakai PKL tidak lebih 2x2 meter persegi. Namun, seiring waktu juga tidak adanya pengawasan pemerintah, akhirnya lapak PKL tetap saja melebar hingga ke trotoar dan jalan raya. (spn)

Petani Dihimbau Mencopot Perangkap Tikus Listik

KUTAWALUYA, RAKA - Banyaknya kejadian warga tewas akibat tersengat listrik di sawah, beberapa kepala desa menghimbau supaya petani mencopot ranjau tikus tersebut dan menggantinya dengan ranjau yang dianggap aman bagi manusia. Dan memang, setelah mendengar beberapa kali kejadian orang tewas tersengat listrik di sawah, membuat beberapa petani jadi enggan menggunakan sengatan listrik untuk melindungi sawahnya dari hama tikus. Kini, petani kembali memagari area sawahnya dengan plastik.
 
Di beberapa titik pada lingkaran plastik itu dibuatkan lubang-lubang sebagai perangkap tikus. Untuk sementara waktu, cara seperti itu dianggap aman dan bisa melindungi sawah dari hama tikus. Diketahui, petani di daerah sering menggunakan kawat-kawat yang dipasang di pinggiran pematang dan melingkari petak-petak sawah. Kawat itu dialiri listrik pada malam hari. Sebagai tanda sawah itu dilingkari kawat listrik, petani memasang lampu-lampu kecil warna merah di atas sawahnya.
 
Meski begitu, tetap saja kawat yang melingkari petak sawah itu tak terlihat, karena posisinya hanya beberapa centimeter diatas tanah pematang sawah. Tak jarang beberapa warga tersengat listrik itu, bahkan ada korban jiwa. Seperti yang terjadi di Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar beberapa waktu lalu, seorang warga tewas tersengat listrik di sawah, begitu pun dengan dua bocah di Kecamatan Kutawaluya baru-baru ini yang tewas akibat hal serupa.
 
Namun begitu, masih ada beberapa petani yang menggunakan jebakan berbahaya ini terpasang di sawah mereka. Dan hal ini mendapat perhatian langsung dari Kepala Desa Sindangmukti, Kecamatan Kutawaluya, M. Artalim, dia menghimbau kepada para petani yang belum mencabut ranjau listrik di sawahnya agar menggantikan dengan yang lebih aman bagi manusia.
 
Dijelaskan M. Artalim, solusi yang tepat dan aman adalah menggunakan perangkap tikus seperti yang dilakukan petani di Kecamatan Wadas, meski harus mengeluarkan biaya tambahan, yaitu melindungi petak sawah dengan plastik yang diberi lubang-lubang kecil sebagai perangkapnya. Cara pemagaran ini tujuannya untuk menekan tingginya serangan hama tikus.
 
Dengan cara seperti ini, petani banyak mendapatkan tikus-tikus yang terperangkap setelah pengontrolan rutin setiap tiga jam. Disebutkan, satu hektar untuk pemagaran dan alat perangkap menghabiskan biaya Rp 1,2 juta, biaya ini untuk membeli plastik bibit, bambu, tali plastik dan alat perangkap sentreg ditambah oli bekas. Cara pemagaran seperti memagari bibit padi yang masih kecil, cuma yang ini sedikit berbeda. Pemagaran ini, seluruh petak sawah dipasang bambu sebagai penjepit plastik. Kemudian pada beberapa titik plastiknya dilubangi kecil-kecil sebagai perangkap ketika tikus berusaha masuk ke area padi yang ditanam. (spn)

PNPM Jayakerta Jangan Seperti PNPM Rengasdengklok

JAYAKERTA, RAKA - Penggunaan dana dari PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) harus ada persetujuan kelompok masyarakat, maksudnya pembangunan 70 persen dana PNPM ini harus disesuaikan dengan program pemerintah pusat. Jangan sampai PNPM di Jayakerta mandeg, mengingat PNPM baru turun ke Jayakerta tahun ini. Dana sekitar Rp 1 Miliar itu harus dimanfaatkan untuk membangun desa-desa.
 
Demikian kata Camat Jayakerta, Drs. H. Hamdani kepada RAKA, kemarin. Baginya, PNPM Jayakerta jangan seperti Kecamatan Rengasdengklok, Jayakerta harus mampu menggunakan dana ini 100 persen untuk pembangunan masyarakat termasuk ekonomi pedesaan. "Saya selalu menegaskan, supaya PNPM di Kecamatan Jayakerta jangan mengecewakan, PNPM di kecamatan ini harus mengacu pada kecamatan yang telah berhasil," ujarnya.
 
Kata dia, pengurus PNPM Jayakerta sebagain besar adalah sarjana ekonomi. Dengan begitu, besar harapan PNPM di kecamatan ini bisa sukses dan tidak mandeg, terutama dana perguliran ekonomi rakyat yang harus terus berjalan. "Saya sudah sampaikan pada semua desa harus berhati-hati menggunakan dana PNPM ini, karena dana PNPM ini bukan uang pemberian, tapi harus dimanfaatkan," jelasnya.
 
Bicara soal pembangunan sarana fisik, sebelumnya harus dimusyawarahkan tiap dusun, mana yang harus jadi prioritas pembangunan dan yang tidak penting. Dia berharap, semua petugas PNPM di desa dan kecamatan harus bertanggungjawab menggunakan dana PNPM.
 
Diketahui, PNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Pengertian yang terkandung mengenai PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat.
 
PNPM Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan.
 
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai.
 
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Program PNPM Mandiri ini adalah. Tujuan umum PNPM yaitu meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri. Dan tujuan khusus yaitu meningkatnya partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat miskin, kelompok perempuan, komunitas adat terpencil dan kelompok masyarakat lainnya yang rentan dan sering terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan.
Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat yang mengakar, representatif dan akuntabel. Meningkatnya kapasitas pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama masyarakat miskin melalui kebijakan, program dan penganggaran yang berpihak pada masyarakat miskin (pro-poor). Selain itu meningkatnya sinergi masyarakat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat dan kelompok perduli lainnya untuk mengefektifkan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan.
Juga, meningkatnya keberadaan dan kemandirian masyarakat serta kapasitas pemerintah daerah dan kelompok perduli setempat dalam menanggulangi kemiskinan di wilayahnya. Meningkatnya modal sosial masyarakat yang berkembang sesuai dengan potensi sosial dan budaya serta untuk melestarikan kearifan lokal. Meningkatnya inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna, informasi dan komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat. (spn)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan