50 Ekor Anjing Basmi Tikus

Thursday, June 11, 2009

*Dikerahkan Untuk Membantu Petani Kuta Gandok
 
KUTAWALUYA, RAKA - Petani di Desa Kuta Gandok, Kecamatan Kutawaluya mengerahkan lima puluh ekor anjing untuk membasmi hama tikus (kalagumarang) yang dianggap biang kerusakan sawah dan merugikan produksi padi musim ini, Rabu (10/6) siang.
 
Kelima puluh ekor anjing itu gesit menangkap tikus satu persatu di hampir semua pematang sawah desa itu. Kepala Desa Kuta Gandok, Adang (42) menjelaskan, petani setempat sengaja mengerahkan 50 ekor anjing untuk turun kesawah tikus ke sarangnya langsung. Alhasil ratusan ekor tikus ditangkap dan dibunuh. Tekniknya sederhana, lubang tikus disiram air hingga banjir dan membuat tikus berhamburan keluar sarangnya, melihat tikus berlarian anjing-anjing itu pun langsung menyergap satu persatu.
 
Kata Adang, keberhasilan ini atas kerja sama yang baik antara pihak desa dan para petani, terutama pengusaha penggilingan padi di Desa Kuta Gandok yang telah mendatangkan anjing pemburu hama tikus dari Kabupaten Subang. Program kalagumarang ini akan dilaksanakan di tujuh susun lainnya yang belum tercover kemarin.
 
Diketahui, Desa Kuta Gandok ini memiliki area persawahan seluas 460 hektar, dimusim panen yang lalu penghasilan petani menurun akibat terserang hama tikus, biasanya pendapatan sekitar 6-7 ton/hektar, tapi kemarin hanya menghasilkan 3-4 ton saja. Diakui Kades, kegiatan kalagumarang ini sangat membantu petani untuk memberantas hama tikus, juga membantu program bupati yang memerintahkan setiap daerah untuk meningkatkan produsi hasil pertanian. (spn)

BSMSS Harapan Bagi Medan Karya

"Desa Medang Karya memang termasuk desa tertinggal, tertinggal segalanya. Dengan bantuan BSMSS (Bakti Siliwangi Manunggal Satata Sariksa) ini benar-benar sangat membantu masyarakat kami. Dari bantuan ini, kami harap Desa Medan Karya bisa lebih maju dan berkembang. Salah satu yang sangat kami butuhkan adalah sarana jalan yang kini rusak," kata Kepala Desa Medan Karya, Nosim Umbara, kepada RAKA, Rabu (10/6) siang di tempat kerjanya.
 
Lebih lanjut Umbara menjelaskan, perbaikan jalan raya oleh TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan program BSMSS ini memang merupakan aspirasi masyarakat yang telah lama menunggu perbaikan jalan. Jadi program ini sesuai kebutuhan Medan Karya, karena desa ini merupakan desa tertinggal. "Tugas saya sudah bekerja keras melakukan pendekatan dari unsur pemerinah, karena ingin pengerasan jalan yang memadai dan beberapa bulan kemudian mendapat respon, bahkan yang diturunkan adalah BSMSS," jelasnya.
 
Kata Kades, BSMSS ini adalah hasil verifikasi Pemda Karawang yang melihat Desa Medan Karya di Kecamatan Tirtajaya adalah desa tertinggal, makanya tidak heran jika realisasi perbaikan yang dilakukan di desa ini banyak. "Sebenarnya, selain perbaikan jalan itu, masih banyak bidang lainnya yang perlu pembenahan, diantaranya saluran air persawahan yang kadang membuat banjir jika hujan turun dan kekringan jika kemarau tiba," ucapnya.
 
Perbaikan jalan yang dilaksanakan sekarang di desa ini yaitu untuk Dusun Karangmulya sepanjang 600 m yang masuk dalam pekerjaan Bina Marga. Selain itu Dusun Karangsetia menuju arah barat yang masuk dalam perbaikan BPMPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa). "Mudah-mudahan pelaksanaannya BSMSS ini bagus sesuai keinginan masyarakat, kita bangga sekali bantuan yang dilakukan oleh Dandim Karawang," paparnya. (spn)

Warga Masih Awam Suara Ambulan?

JAYAKERTA, RAKA - Tak sedikit masyarakat yang belum paham arti sirene ambulan yang meraung, banyak diantara pengguna jalan tidak 'minggir' ketika mendengar sirene, padahal ambulan ini butuh waktu cepat membawa pasien menuju rumah sakit.
 
Demikian kata sopir Ambulan Puskesmas Medang Asem, Ade Warsid (45) kepada RAKA, Rabu (10/6) siang. Dia menjelaskan, paling kesal pada kendaraan angkot dan becak-becak di sepanjang jalan Rengasdengklok yang tidak dihiraukan suara sirene ambulan. Dia sangat berharap masyarakat mengerti tugas ambulan yang sedang membawa pasien dan butuh waktu cepat menuju rumah sakit. "Kalau macet itu biasa, tapi jika macetnya disengaja seolah angutan umum ini yang paling menjengkelkan, karena saya sedang bawa pasien yang harus ditolong," ungkapnya.
 
Sementara itu, Kepala UPTD Puskesmas Medangasem, Eko Susanto menghimbau supaya pengguna jalan raya mau mengalah ketika mendengar raungan sirene ambulan yang sedang membawa pasien. "Saya juga berharap pada jam kerja atau pagi hari, aparat terkait mau membantu supaya jalan di depan Kantor Kecamatan Rengasdengklok bisa bebas macet," ujarnya. (spn)

Bisnis Onderdil Seken Masih Bergairah

RENGASDENGKLOK, RAKA - Pedagang onderdil motor bekas Rengasdengklok tidak hanya menjual barang-barang motor bekas dengan harga yang murah. Namun mereka juga mau untuk membeli barang-barang motor bekas yang dijual siapapun dengan harga yang terbilang tinggi. Asal onderdil tersebut bukan barang hasil curian.
Ramainya kegiatan di sejumlah kios-kios penjual barang-barang motor bekas di sekitar wilayah Rengasdengklok cukup membuktikan bahwa bisnis tersebut hingga kini masih sangat bergairah, hal itu karena barang-barang yang di sediakan tidak hanya terbilang murah terkadang barang- barang tersebut masih dalam kondisi masih bagus.
Onderdil dikios-kios tersebut bukan hanya didapatkan pedagangnya dari hasil berbelanja dari luar daerah, tapi stok barang kebanyakan didapatkan dari para pelanggan yang biasa datang untuk membeli, tidak jarang mereka juga kerap datang untuk menjual. Harga yang ditawarkan para pedagang pun, untuk membeli barang-barang yang sengaja dijual pelanggannya cukup memuaskan.
Seperti dikatakan seorang pedagang suku cadang seken kepada RAKA, Rabu (10/6) siang dikios yang terletak dipinggir Jalan Karang Anyar Timur, Desa Kutakarya, Endang Kembung (30). Kata dia, usahanya ini bisa menampung barang yang dijual oleh siapa saja, ia juga terkadang sanggup untuk membeli barang tersebut dengan harga yang cukup tinggi, apalagi jika barang tersebut sudah ada yang memesannya atau barangnya memang langka. "Asal jangan barang yang bermasalah," katanya.
Dijelaskannya, onderdil yang sanggup ia beli dengan harga tinggi jika kondisi barang tersebut masih terbilang gres atau barang yang sekarang ini memang sedang kosong dikiosnya. "Sekarang ini barang sedang kosong adalah jenis barang untuk motor-motor matik, kalo barangnya masih mulus dan stok lagi tidak ada pasti saya beli," ujarnya.
Meski begitu, lanjutnya, harga tertingi yang dipatok mengacu pada daya jual barang itu sendiri, minimal tidak berbeda jauh dengan harga jualnya, sekitar 5 persen. Namun kalau memang jenis barang tersebut sedang banyak dipesan oleh pelanggan tentu bisa dinegosiasikan kembali. "Namanya juga usaha yang penting sama-sama tidak dirugikan," katanya.
Sementara, sampai hari ini barang-barang yang tersedia dikios miliknya didatangkan dari Johar Karawang dan Kota Cikarang. Memang kadang ia tidak menampik jika ada diantara barang-barang tersebut yang bermasalah. (sigit)

Medan Karya Sasaran BSMSS

TIRTAJAYA, RAKA - Kodim 0604 Karawang membuka kegiatan BSMSS (Bakti Siliwangi Manunggal Satata Sariksa) di Desa Medan Karya, Kecamatan Tirtajaya, Rabu (10/6) pagi. Desa ini dipilih untuk dibangun bersama TNI dan masyarakat mengingat kondisinya masih tertinggal jauh dibanding desa lainnya di Kecamatan Tirtajaya.
 
Acara ini dihadiri semua unsur dinas Kabupaten Karawang, termasuk bupati dan personil militer. Dan memang dalam kegiatan ini masyarakat akan mendapat pembinaan langsung oleh masing-masing dinas dengan pelaksanaan yang terjadwal selama dua minggu. Pada kesempatan bicara, Dandim 0604 Karawang, Letkol Ronta Agus meminta supaya masyarakat setempat menjaga fasilitas yang telah dibangun Pemda Karawang.
 
Usai acara, Camat Tirtajaya, Drs. Wawan Setiawan menjelaskan, tujuan BSMSS ini dalam rangka percepatan pembangunan melalui liding sektor TNI untuk desa tertinggal. Pembangunan ini suatu perubahan ke arah yang lebih baik secara terus menerus. Dan pembangunan ini tanggungjawab bersama BSMSS dimana yang paling berperan aktif adalah TNI dan masyarakat setempat.
 
"Selama dua minggu, anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan fisik dan non fisik Desa Medan Karya sebesar Rp 1,2 miliar, pembangunan fisiknya saja dianggarkan Rp 1,075 miliar untuk pengerasan jalan dan pembinaan lainnya bagi masyarakat setempat," ujarnya.
 
Kata camat, ini merupakan bentuk perhatian pemerintah, selanjutnya masyarakat yang harus terus menjaga dan melestarikan infrastruktur maupun pembinaan yang telah mereka terima. Dan masyarakat diminta untuk proaktif membangun desanya.
 
"Kita sambut gembira, karena desa ini mendapat kepercayaan BSMSS. Selama dua minggu ini masyarakat akan semaksimal mungkin memanfaatkan bantuan ini untuk melengkapi kekurangan di desanya. Hampir sebagian besar infrastruktur di desa ini tertinggal, terutama sarana transportasi," jelasnya. (spn)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan