Tim Kampanye Mega-Prabowo Karawang Terbentuk

Monday, June 1, 2009

KARAWANG, RAKA - Partai yang berkoalisi mengusung Mega-Prabowo membentuk Tim Kampanye Mega-Prabowo tingkat Kabupaten Karawang, Sabtu (30/5) siang di DPC PDI Perjuangan Karawang. Sembilan partai politik yang berkoalisi ini akan bekerjasama memenangkan pilpres (pemilihan presiden) Mega-Prabowo di Kabupaten Karawang.
 
Partai-partai politik itu diantaranya PDI Perjuangan, Partai Gerindra, PNI Marhaenisme, Partai Buruh, Partai Karya Perjuangan, Partai Indonesia Sejahtera, PPNU, Partai Barnas dan PSI. Gabungan partai pengusung dan partai pendukung itu mensepakati pembentukan tim pemenangan Mega-Prabowo. Stuktur pemenangan itu dirumuskan sesuai dengan juklak dan juknis dari tim pemenangan Mega-Prabowo tingkat pusat yang diketahui oleh Jendral Purnawirawan Theo Safei dan Sekertarisnya Padli Jhon.
 
Koordinator Bidang Penggalangan Struktur Partai Pemenangan Mega-Prabowo Kabupaten Karawang, H. Tono Bahtiar menjelaskan di sela rapat tersebut, pembentukan tim pemenangan di Kabupaten Karawang ini telah melewati rapat panjang. Kendati demikian, rapat ini sudah menunjuk Ketua Tim Kampanye Mega-Prabowo tingkat Kabupaten Karawang yaitu H. Deden Darmasyah dan sekertaris Budi Rusmayanto. Kemudian, dibentuklah pokja-pokja untuk membentuk pemenangan calon presiden dan calon wakil presiden Republik Indonesia tersebut yang terdiri dari unsur partai-partai politik pendukung. "Diharapkan mesin-mesin politk pendukung ini akan bekerja dengan baik dan bisa memenangkan Pilpres di Kabupaten Karawang," kata Tono.
 
Di kabupaten ini, lanjutnya, sudah terbentuk tim relawan yang berdiri sendiri dan mengacu pada tim pemenangan pusat untuk pemenangan Mega-Prabowo. Diharapkan tim pemenangan internal partai-partai dan relawan yang terbentuk ini akan menjadi solid dan menjadi kekuatan luar biasa untuk memenangkan pilpres di Kabupaten Karawang.
 
Usai pembentukan tim ini kemarin, rencananya Senin (1/6) hari ini, tim kampanye itu akan melakukan deklarasi dan pelantikan tim kampanye tingkat provinsi. Selain itu, partai yang berkoalisi memenangkan Mega-Prabowo ini akan melakukan langkah-langkah strategis. Gabungan partai pengusung dan pendukung akan dilibatkan, termasuk tokoh masyarakat, agama, pemuda, mahasiswa, buruh, tani dan nelayan untuk menjadi tim pemenangan sampai tingkat desa dan kelurahan. "Kita berharap semuanya bisa sesuai dengan yang digariskan oleh partai di tingkat pusat," papar Tono.
 
Di tempat sama, Ketua DPC Partai Gerindra, Ir. Ade Suhara menjelaskan, untuk meraih simpatik masyarakat, maka di masing-masing dapil (daerah pemilihan) akan membuat posko untuk merangkul semua masyarakat. Diakuinya, posko-posko tiap dapil itu merupakan kantong suara. Dengan begitu, dia mengajak PDI Perjuangan supaya bisa melihat kantong suara masing-masing dapil dan bisa saling menginventarisir.
 
"Kalau sudah diketahui kantong itu dan kemudian digabung dalam posko, maka dari situ kita akan tahu dan bisa menang. Kami optimis, kalau berhitung angka, kantong PDI Perjuangan dan Gerindra sudah jelas dan sisanya bagaimana kita menganjak partai lain (untuk ikut mendukung, red)," kata Ade, dia yakin simpatisan partai-partai lain yang tidak berkoalisi pun akan ikut mendukung Mega-Prabowo pada pilpres 2009 ini.
 
Dijelaskannya, partainya mengusung basis ekonomi kerakyatan, bahkan tidak ada pilihan lain jika ekonomi kerakyatan itu yang dikedepankan. Masa sekarang, kata Ade, Kabupaten Karawang sedang melakukan transisi agrasis jadi indusri, ini yang sekarang telah membuat masyarakat terlena. "Jujur, Karawang ini lumbung padi Jawa Barat, tapi kenapa masyarakat di kabupaten ini penerima raskin terbanyak di Jawa Barat. Kedepan kita melakukan perubahan teknologi," ujarnya.
 
Ketua Tim Kampanye Mega-Prabowo Kabupaten Karawang, H. Deden Darmansyah optimis capres dan cawapres itu akan menang di Kabupaten Karawang. Bahkan dia berharap, koalisi ini tidak hanya sampai saat kampanye pilpres saja, tapi hingga ke pilkada (pemilihan kepala daerah) mendatang. Kata Deden, untuk meraih suara pada pilpres tahun ini, titik beratnya pada tim sukses tingkat kecamatan. Jadi, sosilaisasi akan dititik beratkan oleh struktur partai di tingkat desa dan kecamatan, karena memang struktur partai sudah berjalan di sektor bawah dan dibantu oleh simpatisan para caleg yang juga akan diberdayakan.
 
"Tapi, memang saya akui koalisi Partai Demokrat memiliki kekuatan besar di Kabupaten Karawang, karena perolehan partai itu mendapat 25 kursi di DPRD Kabupaten Karawang atau 50 persen. Namun begitu, kita target suara 50 persen plus 1 pada pilpres nanti untuk Mega-prabowo," ungkapnya. (spn)

Kades Kutakarya Terus Digoyang Warganya

*Warga Layangkan Somasi Tak Percaya
KUTAWALUYA, RAKA - Sebanyak 95 warga perwakilan masing-masing RT Desa Kutakarya, Kecamatan Kutawaluya mendatangi kantor desa mereka dan mendesak BPD (Badan Permusyawaratan Desa) setempat untuk segera melengserkan kepala desa yang dianggap telah menyalahi wewenang jabatan, Minggu (31/5) pukul 9.00 WIB.
 
Puluhan perwakilan warga itu menyatakan somasi tak percaya pada kepala desa. Hal itu mereka tegaskan setelah tidak puas mendengar jawaban pada rapat pleno yang digelar BPD beberapa waktu lalu. Dan kemarin BPD menerima aspirasi warga dengan menggelar langsung rapat pleno lanjutan, yaitu menanggapi jawaban dari kades tentang surat aspirasi mereka yang sering dilontarkan kepada kades.
 
Menanggapi hal itu, Kepala BPD Kutakarya, Leklih Jajuli mengatakan, aspirasi masyarakat ini dianggapnya wajar, karena warga telah menilai kepala desa tidak seperti yang diharapkan, malah sering terdengar isu-isu negatif tentang kadesnya. Kemarin, dalam rapat pleno yang kembali digelar ini dalam rangka menyampaikan penjelasan jawaban kades mengenai surat aspirasi masyarakat, perihal pengajuan pemberhentian kades.
 
Dalam rapat pleno BPD itu, masyarakat yang diwakili tiga orang di masing-masing RT menyampaikan somasi tak percaya terhadap kades. Semua jawaban kades pada pleno beberapa waktu lalu ditolak warga, begitu pun dengan janjinya sama sekali tidak bersimpatik lagi. Warga meminta supaya BPD menindak lanjuti persoalan ini ke intansi yang berwenang, karena kades dianggap telah menyalahgunakan wewenang terkait program pemerintah dan hukum. Dan selama lima bulan menjabat, kades ini hanya masuk kerja selama 15 hari.
 
"Hal ini sudah beberapa kali disampaikan pada Camat Kutawaluya, tapi sampai saat ini belum ada kejelasan dari camat dan bupati. Intinya warga sudah tidak percaya dan meminta kadesnya mengundurkan diri, bahkan BPD pun didesak untuk memberhentikan kades," jelas Leklih mengutip pernyataan warga.
 
Menanggapi persoalan ini, Deputi Investigasi LSM Pelopor Putra Bangsa, Dayat Sasmita mengatakan, kinerja kades tidak lagi terpuji bahkan menyalah gunakan wewennag pemerintah, diantaranya BLT (Bantuan Langsung Tunai), ADD (Anggaran Dana Desa) dan lainnya. Ditanya kenapa kades ini dipilih pada pilkades lalu, Dayat menyatakan, awalnya warga simpatik dan mendukung, mengingat kades ini adalah seorang pengusaha dan tentunya akan bekerja dengan baik untuk rakyat. Namun kenyataannya terbalik, kades terpilih ini malah mangkir dari tugasnya.
 
"Sebelum dilantik, kades ini sudah berani menyewakan sawah bengkok milik desa dan tidak melibatkan BPD untuk musyawarah. Memang persoalan ini dianggap sudah selesai, tapi yang dipertanyakan hasil peruntukan uang sewa tersebut," ujarnya.
 
Kata Dayat, lengser atau tidak itu terkait peraturan perda, yang berwenangnya adalah Bawasda sesuai perda No. 6 Tahun 2006 yang menyatakan kapasitas wewenang dan kewajiban kepala desa. Hal lain yang tidak disukai warga, lanjutnya, kades ini tidak perduli pada sarana pertanian, seperti saluran air yang rusak di RT 05, Dusun Dukuh, padahal saluran air itu sangat dibutuhkan petani.
 
Di tempat terpisah, ketika ditanya tuntutan warga Kutakarya, Camat Kutawaluya Drs. Heri Paryono menjelaskan, yang berwenang memberhentikan kades adalah BPD, sedangkan camat hanya mengantarkan surat itu ke bupati. (spn)
 

Umat Buddha Jawa Barat Rayakan Waisak di Candi Jiwa

BATUJAYA, RAKA - Perayaan Hari Raya Waisak ke 2553 Jawa Barat dipusatkan di Candi Jiwa, Kecamatan Batujaya, Minggu (31/5) siang. Acara ini merayakan detik-detik kelahiran Sidhartha Gautama.
 
Seperti diungkapkan Ketua Sangga Sarawada Indonesia Bikkhu Jotidhamo Mahathera pada kesempatan bicara kepada umat Buddha yang hadir di pelataran Candi Jiwa, puja bakti ini memperingati tiga peristiwa, yaitu pencapaian, penerangan sempurna sekaligus wafat Sang Budhha yang terjadi di hari waisak.
 
Menurutnya, umat Budhha ini menghargai kemajemukan sesuai Bhineka Tunggal Ika yang menjadi moto bangsa ini. Tiap tahun, lanjutnya, umat Buddha memperingati Hari Waisak dengan kondisi kehidupan yang terus berubah, berbeda dengan tahun sebelumnya. Dengan demikian, dia mengajak umat Buddha untuk perlu mengetahui kondisi nasional sekarang.
 
Terlebih, lanjutnya, secara nasional bangsa ini sedang menghadapi pesta demokrasi yang tentunya juga secara keseluruhan bangsa ini menghadapi kehidupan lain yang baru. Bhikku pun membahas mengenai krisis global yang terjadi di tengah kehidupan umat saat ini.
 
Pada kesempatan bicara, Bupati Karawang Drs. Dadang S. Muchtar menyatakan, Hari Waisak tahun depan harus lebih meriah dibanding tahun ini. Pada acara ini pun bupati meresmikan Kunjungan Wisata Karawang tahun 2009 untuk situs sejarah Candi Jiwa di Kecamatan Batujaya. Selain itu, bupati menjelaskan Kabupaten Karawang ini memiliki nilai-nilai sejarah yang luar biasa, diantaranya Tugu Proklamasi yang menjadi sejarah detik-detik kemerdekaan bangsa ini dari penjajah. "Tahun ini kita akan bangun monumen Rengasdengklok, juga wisata budaya dan religius," paparnya. (spn)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan