Video: Jalan Pasar Rengasdengklok

Thursday, July 16, 2009



Di jalan ini kerap terjadi kemacetan lalu lintas sejak pagi hingga sore. Trotoar yang berubah fungsi jadi lokasi lapak PKL (Pedagang Kaki Lima) dan angkutan umum yang berhenti seenaknya membuat pengguna jalan terhambat dan tersita waktu jika melewati jalan ini. Video, Kamis (16/7) sore.

Menegpora RI Dukung Napak Tilas Kebulatan Tekad Proklamasi Jakarta -Rengasdengklok


KARAWANG NEWS - Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Kemenegpora) mendukung kegiatan Napak Tilas Kebulatan Tekad Proklamasi 2009 di Tugu Proklamasi Rengasdengklok, Kabupaten Karawang yang dilaksanakan dan diprakarsai oleh Yayasan Sangga Buana Karawang. Bahkan direncanakan Menegpora Dr. Adhyaksa Dault MSi akan melepas konvoi tapak tilas dari Jakarta ke Rengasdengklok yang jadwalnya diawali di halaman Kemenegpora pada 16 Agustus nanti.

Dukungan Kemenegpora terhadap kegiatan yang penuh dengan makna sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia ini diungkapkan oleh Deputi I Bidang Kepemudaan Kemenegpora, Syakhyan Asmara saat menerima Ketua Yayasan Sangga Buana, Suherman Ismail Al Mansur dan Panpel Napak Tilas Kebulatan Tekad Proklamasi 16 Agustus 1945. "Kegiatan besar dan bermakna sejarah ini jelas kita dukung. Diharapkan kegiatan ini bisa berkesinambungan setiap tahun sehingga bisa terus menggelorakan semangat Proklamasi 1945 kepada pemuda dan generasi muda kita," ujar Syakhyan, di ruang kerjanya di Wisma Karsa Pemuda Senayan, Jakarta, Rabu (15/7).

Syakhan yang tampak antusias berbicara masalah semangat juang pemuda ini menambahkan, Kemenegpora selalu mendukung kegiatan yang berkaitan dengan acara tahunan Proklamasi ini. Dia menceritakan, tahun lalu, Menegpora Adhyaksa Dault berperan melepas napak tilas Proklamasi yang diselenggarakan oleh tokoh pejuang Herman Saren Sudiro. "Tahun ini kita berharap Bapak Menteri juga bisa melepas peserta napak tilas. Namun kami akan melihat dulu jadwal beliau. Jika ada waktunya tentunya kegiatan ini akan diutamakan," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Sangga Buana, Suherman Ismail Al Mansur yang duduk sebagai Penanggungjawab Kegiatan Napak Tilas itu menjelaskan, napak tilas akan menempuh rute Jakarta menuju Rengasdengklok, Karawang pada 16 Agustus 2009 nanti. Acara napak tilas akan dimeriahkan oleh grup Otomotif Monil Willis Jakarta, Motor Besar Club Jakarta, Group Marching Band, Drama kolosal berjudul 'Detik-detik Kemerdekaan', Panggung Dangdut, seni Sunda Jaipong dan bazaar. Selain itu juga diselenggarakan bakti sosial berupa sunatan massal.

"Diperkirakan acara akan melibatkan 1.000 – 2.000 massa yang terdiri dari segenap elemen masyarakat. Acara berlangsung dari 15 – 16 Agustus di Lapangan Bojong Tugu Rengasdengklok," kata Suherman.

Lebih lanjut tokoh masyarakat Karawang yang akrab dipanggil Kang Maman ini mengemukakan, serangkaian kegiatan pilihan itu sebagai upaya mengenal kembali sejarah kebulatan tekad Proklamasi 16 Agustus 1945 di Rengasdengklok. Penyelenggaraan acara melibatkan pelaku sejarah, instansi, generasi muda, masyarakat dan LSM yang memiliki kepedulian pada nilai-nilai sejarah bangsa umumnya, Napak Tilas Kebulatan Tekad Proklamasi di Rengasdengklok khususunya.

Kegiatan napak tilas itu, ungkap Kang Maman, merupakan yang keempat kalinya dikelola oleh Yayasan Sangga Buana. Kali ini kegiatan itu mengambil tema 'Melalui Peringatan Kebulatan Tekad Proklamasi di Rengasdengklok, kita teladani jasa pahlawan dan sejarah bangsa sebagai komitmen dasar pembangunan negara'.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran generasi muda, masyarakat serta pemerintah akan makna Proklamasi Kemerdekaan dalam menumbuhkan rasa bangga dan cinta bangsa. Juga diharapkan dapat mendorong pemerintah Pusat, Provinsi dan Daerah untuk menyelesaikan pembangunan dan pengembangan Tugu Proklamasi Rengasdengklok.

"Melihat pentingnya makna dari acara ini maka tahun ini untuk pertama kalinya pelaksanaan di tingkatkan ke panitia tingkat nasional. Diharapkan ini akan bisa terus bergelora sehingga bangsa Indonesia tidak akan lupa pada sejarah jati diri kemerdekaan," tegas Kang Maman. (*)

Sekolah Gratis Harus Diimbangi Sarana Pendidikan Lengkap

KARAWANG NEWS - Sekolah gratis harus disikapi dengan proporsional, ini merupakan itikad sangat bagus dari pemerintah yang ingin memberikan kesempatan kepada keluarga tidak mampu untuk bisa mendapatkan kesempatan belajar. Demikian dijelaskan Kepala SMK Perbankan Indonesia, Bambang Pranowo didampingi Kepala SMK Ristek, Drs. Darsono Sumedi, Rabu (15/7) siang.
 
"Isu pendidikan ini sangat srategis, karena segala persoalan budaya dan teknologi tidak terlepas dari keberhasilan suatu negara dalam menjalankan pendidikan. Ini program yang ideal dan bagus," kata Bambang.
 
Lebih lanjut Bambang menambahkan, untuk menjalankan program pendidikan yang layak, lembaga sekolah selalu dihadapkan pada tantangan-tantangan yang cukup kompleks terutama dari sarana dan fasilitas sekolah, fasilitas ini akan memberikan dukungan yang signifikan terhadap pencapaian tujuan pendidikan. Target pendidikan pun tak lepas dilihat dari SDM (Sumber Daya Manusia) pengajar lembaga juga SDM siswa.
 
Bicara soal SDM yang kompetitif dan profesional, lanjutnya, tentu saja ini harus menyelaraskan kemajuan di berbagai bidang, maka guru harus tetap bisa menyelaraskan kemampuannya di semua bidang, ini membutuhkan biaya besar untuk tetap menjaga kompetensi guru yang 'up to date'.
 
"Pada program pendidikan gratis ini, DSP gratis pun harus disesuaikan dengan keaadaan sarana dan prasarana juga SDM yang baik. Sekolah gratis memang mempermudahkan masyarakat menyekolahkan putra-putrinya, tapi jangan sampai dengan digratiskan sekolah nantinya akan mengganggu pencapaian tujuan pendidikan akibat sarana pendidikan yang kurang," ucapnya.
 
Kita harus sikapi baik pendidikan gratis ini di Kabupaten Karawang untuk memberikan kesempatan belajar pada siswa. Selama ini tantangan yang dihadapi sekolah adalah fasilitas dan SDM sekolah yang masih membutuhkan biaya besar dan ini perlu ada dukungan dari pemerintah. Sedangkan untuk sekolah swasta belum memungkinkan untuk bisa menjalankan sekolah gratis, karena kemampuan pengelola yayasan yang satu dengan yang lain tidak sama, ada yayasan yang memiliki basis usaha yang mendukung sekolah. "Bagi sekolah swasta, masih mengandalkan dari orang tua. Dan saya pikir ini perlu perhatian dari semua pihak termasuk pemeritah," ujarnya.
 
Kata dia, Indonesia tidak mungkin bisa gratis, karena penyebaran pendidikan tiap daerah dan sekolah tidak merata. Gratis bisa berjalan jika keadaan yang ideal sudah terpenuhi, diantaranya sarana dan kerjasama dengan lembaga pendonor ditambah sekolah itu sudah memiliki semacam unit usaha sendiri. Sementara itu, Bambang menyatakan, PSB gratis untuk SMA/SMK di Kabupaten Karawang ini tidak mempengaruhi SMK Ristek dan SMK Perbankan Indonesia.
 
Kata dia, bahkan PSB di sekolah swasta ini sesuai dengan target. Meski diakuinya, pengembangan sekolah swasta jauh lebih sulit dibanding sekolah negeri, karena sekolah swasta bekerja dan berusaha keras sendiri untuk mencukupi fasilitas sekolah. "Kami siap melangkah ke depan, kita selama ini telah menunjukan tanggungjawab besar dan sudah diperlihatkan pada masyarakat, diantaranya pembangunan sekolah dan melengkapi fasilitas pendidikan," ucapnya.
 
Jika ada lembaga yang giat dan berusaha keras membangun, lanjutnya, harusnya dari lembaga sekolah negeri lain ikut, apalagi lembaga pendidikan negeri ini sudah disuport oleh pemerintah, setidaknya lembaga pendidikan negeri mampu memperlihatkan prestasi juga sarana dan sekolahnya tidak terlihat biasa-biasa saja. Dan jika ada sekolah swasta lebih menonjol dan bagus, itu sudah pasti dilaluinya dengan proses yang sangat berat, bahkan dua kali lebih berat dibanding sekolah negeri. "Saya harap ini harus ada apresiasi dari pemerintah," tukasnya.
 
Dijelaskan Bambang, SMK Perbankan Indonesia akan lounching kelas Internasional pada awal Agustus 2009 nanti, yaitu kelas yang dipersiapkan memiliki kompetitive advantage atau siswa yang memiliki suatu keunggulan, kehebatan untuk bersaing dengan orang lain secara global. Rencananya kelas Internasional ini akan dilaksanakan bertahap, pada enam bulan awal siswa akan diberikan materi dan praktek Bahasa Inggris secara aktif.
 
Pada kelas tiga nanti, siswa diharapkan mampu bersaing dengan sekolah unggulan lainnya. Dan SMK ini sengaja meluncurkan kelas Internasional dengan konsep sederhana, yaitu siswa belajar seperti biasa. Tahapannya, setelah siswa belajar reguler, mereka harus belajar Bahasa Inggris setiap hari. Kemudian enam bulan berikutnya dimulai untuk menerapkan pengantar dengan menggunakan Bahasa Inggris, "Kita mengawali dari apa yang kita bisa sekarang," jelasnya. (*)

Warga Tirtajaya Menunggu Ganti Rugi Proyek Seismik 

KARAWANG NEWS - Di Kecamatan Tirtajaya, sejumlah pemilik lahan sawah belum mendapat ganti rugi dari Pertamina mengenai proyek seismik. Pada proyek ini, beberapa hektar sawah diinjak-injak dan dibor sedalam 30 meter oleh petugas dari Pertamina untuk keperluan perekaman supaya mengetahui kandungan minyak dan gas dalam perut bumi.
 
Padahal, pihak Pertamina telah menjanjikan akan melakukan ganti rugi terhadap sawah-sawah milik warga yang dibor dan dijadikan lokasi operasional. Namun begitu, hingga kemarin belum ada realisasi dari Pertamina tentang ganti rugi tersebut. Hal ini dikeluhkan oleh sejumlah petani di Kecamatan Tirtajaya termasuk beberapa kecamatan lainnya yang dilintasi proyek seismik tersebut.
 
Hingga Selasa (14/7) kemarin, pihak Pertamina baru melakukan pembayaran ganti rugi untuk sawah-sawah yang diinjak-injak dan dibor di Desa Dewisari dan Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok. Sesuai ketentuan, harga indek tiap meter persegi dibayar Rp 2.750, tercatat jumlah lahan sawah yang mendapat ganti rugi di Desa Dewisari sekitar 106 orang dan di Desa Kertasari sebanyak 45 orang.
Keterangan petugas seimik yang sulit menyebutkan namanya, dua desa itu mendapat ganti rugi karena dianggap pekerjaan sesismik di desa itu sudah selesai, sedangkan daerah yang masih dalam tahap operasional, pembayaran ganti ruginya akan dilakukan setelah selesai, tanggal dan waktu pembayarannya akan di beritahu langsung oleh Pertamina melalui desa masing-masing. (*)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan