Citarum Meluap, Ratusan Rumah Kebanjiran

Thursday, March 18, 2010

 
BeritaKarawang.com - Banjir Sungai Citarum menggenangi ratusan pemukiman di Perumahan Karawang Barat, Kamis (18/3/2010). Ketinggian air banjir akibat luapan Sungai Citarum ini sepaha orang dewasa.
 
Beberapa warga mengungkapkan, banjir ini kiriman dari Purwakarta dan mulai menggenangi pemukiman mereka sekitar pukul 03.00 WIB, hingga siang hari air terus meluap dan ketinggian banjir bertambah. Warga juga mengaku, awalnya mereka kaget, karena banjir ini datang tiba-tiba meski di Karawang tidak turun hujan.
 
 
Data bencana alam dari Dinas Sosial Karawang mencatat, banjir yang terjadi akibat luapan sungai ini menggenagi lima desa/kelurahan di dua kecamatan, diantaranya ada dua desa di Kecamatan Telukjambe Timur dan tiga kelurahan di Kecamatan Karawang Barat.
 
Dua desa di Kecamatan Telukjambe Timur yang digenangi banjir yaitu Perumahan Bintang Alam, Desa Telukjambe dan Perumahan Karawang Barat, Desa Wadas.
 
 
Sedangkan tiga kelurahan di Kecamatan Karawang Barat yang tak luput dari banjir yaitu Kelurahan Tanjungpura, Kelurahan Adiarsa dan Kelurahan Karawang Kulon.
 
Waduk Jatiluhur Purwakarta Meluap
 
Sementara itu, tinggi muka air di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta diketahui sudah melebihi angka ambang batas. Muatan air saat ini sudah melimpas
di atas tanggul bendungan.
 
Tinggi muka air waduk ini sudah mencapai 107,84 meter, padahal kapasitas maksimal waduk itu hanya 107 meter. Artinya, air yang limpas di atas tanggul waduk mencapai 188 meter kubik per detik. Dan luapan air di waduk Jatiluhur ini dalam kondisi luar biasa.
 
 
Sedangkan, gelontoran air buangan dari Waduk Jatiluhur tersebut masuk ke hilir
Sungai Citarum. Agar di bagian hilir wilayah Karawang tidak terjadi banjir besar, Perum Jasa Tirta II Jatiluhur telah memfungsikan bendung Walahar dan tanggul Kedung Gedeh secara maksimal.
 
 
Namun begitu, jika daya tampung tanggul Kedung Gedeh sudah berada di atas 11 meter, air akan limpas dan kemungkinan banjir tidak terhindarkan. Sedangkan Perum Jasa Tirta II Jatiluhur tak bisa memprediksikan sampai kapan luapan air di Waduk Jatiluhur akan berakhir.
 
 
Namun demikian, sepanjang curah hujan di wilayah Jawa Barat selatan masih tinggi, maka kondisi waduk akan tetap seperti yan terjadi saat ini. (BeritaKarawang.com/AntaraNews/TempoInteraktif)

Gas Elpiji 3 Kg Langka Dua Pekan

 
BeritaKarawang.com - Pasokan gas LPG (elpiji) 3 KG di beberapa kecamatan Kabupaten Karawang sudah dua minggu ini langka. Imbasnya, warga mengaku kesulitan mencari gas elpiji.
 
 
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, meski gas elpiji itu ada, warga harus membelinya dengan harga yang sangat tinggi sekitar Rp 18 ribu. Sementara, Warga yang enggan bersusah payah untuk mencari gas elpiji, terpaksa kembali mengunakan minyak tanah. Padahal, saat ini, harga minyak tanah sangat mahal dan hanya ada di beberapa pangkalan saja.
 
"Sampai sekarang saya belum mendapatkan Gas elpiji, saya bingung harus mencari kemana lagi, karena semua pangkalan stoknya sudah habis sejak 2 minggu
lalu," kata Dadang, warga Dusun Tegal Asem, Desa Kertasari, Rengasdenglok saat mencari gas di salah satu pangkalan gas, Kamis (18/3/2010) siang.
 
Sementara itu, seorang pemilik pangkalan gas dan minyak tanah non subsidi, Giyarto (43) menjelaskan, sejak dua pekan ini pangkalan gas miliknya hanya menerima stok gas 3 kg dalam jumlah yang sangat sangat sedikit, sehingga warga hampir tidak pernah mendapatkan kebutuhan gas elpiji.
 
Dengan demikian, kurangnya pasokan gas ini membuat warga beralih mengunakan minyak tanah meski harga di pasaran terbilang mahal sebesar Rp 7.500/liter. "Kita biasanya mendapatkan kiriman dalam perhari sebanyak 100 tabung. Sejak dua minggu ini, kita cuma dapat 100 tabung seminggu," ungkapnya.
 
Kelangkaan gas elpiji 3 kg yang merata hampir di semua pangkalan di wilayah Karawang membuat warga kesal. Terlebih, mereka ada yang harus berkeliling dengan sepeda motor, jalan kaki hingga naik becak mencari dari satu pangkalan ke pangkalan lainnya, atau dari satu warung ke warung lain, tetapi tetap saja gas konversi ini menjadi barang langka.
 
Sementara itu, kekurangan gas pasokan elpiji ini mempengaruhi pedagang, bahkan diantara para pedagang ada yang tidak bisa berjualan akibat gas yang dibutuhkan sulit diperoleh. (*)

Puskesmas Medang Asem Resmikan Ruang Inap Baru

BeritaKarawang.com - UPTD Puskesmas Medang Asem, Kecamatan Jayakerta meresmikan ruang rawat inap baru, Kamis (18/3/2010) siang. Ruang ini untuk pelayanan maksimal masyarakat di Kecamatan Jayakerta, Tirtajaya dan Rengasdengklok.
 
 
Selain meresmikan ruang rawat inap, UPTD Puskesmas Medang Asem pun melakukan sunatan masal untuk 12 anak dari warga di tiga desa Kecamatan Jayakerta, diantaranya Desa Kampung Sawah, Cipta Marga dan Desa Medang Asem.
 
 
Diketahui, ruang rawat ini dari anggaran DAK (Dana Alokasi Khusus) yang dibangun di samping kiri gedung Puskesmas. Gedung itu selesai dibangun pada Desember 2009 lalu dan baru diresmikan hari ini. Ruang ini memiliki 10 tempat tidur bagi pasien rawat inap. Sedangkan UGD di Puskesmas ini melayani pasien selama 24 jam.
 
 
"Ruang rawat inap ini untuk melayani pasien yang masih bisa ditangani tim dokter Puskesmas sebelum dibawa ke RSUD Karawang," kata Kepala UPTD Puskesmas Medang Asem, Eko Susanto, S.KM.
 
 
Persesmian ini dihadiri Kepala Bidang Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Dr. Hj. Sri Sugihartati, MM, Camat Jayakerta H. Hamdani dan Ketua Komisi C DPRD Karawang H. Tono Bahtiar. (*)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan