Warga Dongkal dan Kendaljaya Serang Polsek Pedes

Wednesday, September 30, 2009



PEDES, RAKA - Dar der dor, polisi terpaksa buang tembakan puluhan kali ke udara untuk membubarkan ratusan warga Desa Dongkal dan Kendaljaya yang hendak merusak kantor Polsek Pedes, Senin (28/9) pukul 23.01 WIB. Masa yang anarkis ini pun merusak barang milik warga Pedes sebagai pelampiasan kemarahan mereka. Warga Dongkal ini meminta polisi untuk mengeluarkan orang yang diduga sebagai perampok motor yang mereka cari.


Pengejaran pun tak terelakan, beberapa anggota polisi berlari mengejar puluhan motor dua warga itu yang memadati jalan raya. Selain polisi, warga Pedes yang geram melihat perbuatan anarkis tersebut jadi ikut turun tangan untuk mengusir warga Dongkal yang marah akibat tuntutannya tidak dikabulkan polisi. Akibat desakan polisi dengan letusan tembakan berulang-ulang dan dibantu warga Pedes, akhirnya ratusan masa itu bisa dibubarkan setelah berjam-jam mengganggu kenyamanan warga Pedes.


Semua warga Pedes yang terusik istrirahat malamnya akibat bising raungan motor itu menyesalkan perbuatan perusuh yang merusak aset milik warga Pedes, seperti menghancurkan mobil yang parkir, warung-warung dan mengambil beberapa ban motor dari salah satu bengkel dengan membakarnya di tengah jalan. Kegeraman mulai memuncak ketika ratusan masa ini hendak merusak milik warga Pedes yang jadi sasaran kemarahan para perusuh ini.


Padahal, selama berjam-jam aksi warga yang membakar ban dan memblokir jalan raya itu hanya jadi tontonan warga Pedes. Caci makian perusuh ini hanya dianggap cemoohan yang ditujukan pada polisi. Ratusan masa ini memaksa polisi mengeluarkan orang yang mereka anggap pelaku curanmor, mereka menduga orang itu adalah yang mengambil dan menganiaya tiga warganya hingga babak belur. Namun, tindakan warga dua desa ini malah menyulut kemarahan warga Pedes yang awalnya hanya sebagai penonton setelah warga Dongkal dan Kendaljaya melakukan pengrusakan.


Aksi ini berawal kecurigaan masyarakat dua desa itu yang menduga pelaku curanmor tertangkap dan sedang diintrograsi polisi, padahal orang tersebut adalah pemilik kendaraan yang digunakan pelaku yang sampai saat ini pelakunya masih DPO (Daftar Pencarian Orang). Meski sudah dijelaskan berulang kali oleh polisi, ratusan masa itu tetap tidak mau mengerti, mereka tetap menganggap orang yang sedang diproses polisi itu adalah pelaku utama curanmor.


Ratusan masa itu mulai berunjuk rasa di depan kantor Polsek Pedes sekitar pukul 19.00 WIB, aksi itu mampu dihalau setelah polisi menjelaskan tuntutan mereka. Namun, sekitar pukul 22.00 WIB masa tersebut kembali datang dengan jumlah yang lebih banyak dengan tuntutan sama.


Dengan sabar polisi menghadapi ratusan orang yang diperkirakan mayoritas remaja. Puluhan motor itu diraungkan di tengah jalan sebagai aksi protes pada polisi. Terlihat, aksi mereka di depan kantor polisi dan Koramil Pedes itu seolah tidak menghargai hukum, mereka mencaci polisi dengan menantang. Setelah itu, kesabaran polisi pun habis ketika pelaku anarkis ini dianggap mengganggu keamanan dan kenyamanan warga setempat.


Dijelaskan dua warga Dongkal, beberapa waktu lalu tiga remaja Dongkal yang sedang melintasi jalan Raya Pedes yang sepi dibegal motornya oleh sembilan kawanan perampok. Ketiganya luka parah meski salah satunya berusaha melawan. Peristiwa mengenaskan itu lah yang jadi alasan warga Dongkal dan Kendaljaya mendatangi Polsek Pedes untuk menghajar habis orang yang diduga pelaku curanmor tersebut.


Hingga Selasa (29/9), satu SSK (Satuan Setingkat Kompi) Polres Karawang berjaga di Polsek Pedes untuk mengantisipasi kerusuhan susulan. Sejumlah polisi langsung diturukan ke Desa Dongkal untuk menyisir pelaku-pelaku kerusuhan semalam. Sampai jam 14.00 WIB baru sembilan pelaku yang diduga sebagai provokator, mereka diamankan Polres Karawang, kesembilan orang itu diciduk hanya beberapa jam setelah kejadian untuk dimintai keterangan. Tidak hanya sembilan saja, polisi tetap terus memburu para provokator tersebut. (spn)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan