36 Sarana Ibadah di Tirtajaya Dapat Bantuan Rehab

Saturday, March 14, 2009



Pembagian surat berita acara verifikasi calon penerima bantuan hibah sarana ibadah.
TIRTAJAYA, RAKA - Jumat (13/3) sore, Kantor Urusan Agama (KUA), Camat Tirtajaya Drs. Wawan Setiawan bersama Kepala UPTD Cipta Karya Rengasdengklok, Mulyana mensosialisasikan petunjuk pelaksanaan pemberian bantuan sosial dan sarana keagamaan. Tercatat, 36 tempat ibadah yang terdiri dari ponpes, mushola, majlis ta'lim akan mendapat bantuan dana rehab bulan ini.
 
Dijelaskan Wawan, pemberian bantuan pemerintah yang diturunkan per triwulan ini sengaja diberikan bersamaan, maksudnya untuk menertibkan tingkat kebocoran bantuan yang banyak disalahgunakan. Bantuan ini berkisar Rp 1,5 sampai 5 juta, ada yang Rp 25 bahkan Rp 70 juta. Hari ini, Sabtu (14/3), Kesos Kecamatan dan KUA akan keliling desa se-kecamatan mendatangi lokasi ponpes, mushola dan majlis ta'lim untuk memverifikasi fisik bangunan yang akan mendapat dana bantuan.
 
Kata Wawan, dengan pemberian bantuan per triwulan ini akan lebih efektif, sekaligus tertib administrasi. Dia menceritakan, kadang bantuan seperti ini ada kebocoran, baik fisik maupun kepengurusan yang fiktif. Dengan dibentuknya tim verifikasi kecamatan, maka hal itu bisa dihindari. "Memang terkesan ribet, tapi ini kan uang rakyat dan harus dipertanggungjawabkan sesuai usulan dalam proposal. Dan dana bantuan ini akan ditransfer ke rekening Bank Jabar Banten," paparnya.
 
Pada sosialisasi yang dilaksanakan di aula kecamatan itu, tiap pengurus ponpes, mushola dan majlis ta'lim masing-masing desa menerima surat berita acara verifikasi calon penerima belanja bantuan hibah, bantuan sosial, bantuan keuangan keagamaan kepada badan, lembaga, organisasi atau kelompok di Kecamatan Tirtajaya. (spn)
 

Gemar Makan Ikan Untuk Hidup Sehat

BATUJAYA, RAKA - Salah satu sumber daya kelautan yang paling populer adalah ikan. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi ikan untuk perbaikan gizi ini secara otomatis akan meningkatkan permintaan ikan. Kata pemerhati lingkungan Karawang, Kholid Al Kautsar, kepada RAKA, Jumat (13/3) siang.
 
Lebih lanjut Kholid menjelaskan, supaya masyarakat gemar makan ikan, maka diperlukan peningkatan pengetahuan tentang manfaat makan ikan bagi kesehatan. Kendati begitu, menurut hasil beberapa penelitian dapat dikatakan penduduk di Pulau Jawa sangat rendah mengkonsumsi ikan. Padahal ikan memiliki kandungan gizi yang tinggi, baik makro atau pun mikro. Untuk itu, kata Kholid, ikan memiliki arti penting dalam menanggulangi masalah gizi. "Semua jenis ikan, ikan laut atau pun ikan air tawar, merupakan sumber protein dan lemak, serta zat gizi mikro seperti Vitamin A, Seng, Selenium, kalsium dan Yodium yang cukup baik," imbuhnya.
 
Namun jika dilihat dari segi gizi, lanjut Kholid, ikan laut memang memiliki keunggulan komparatif dibandingkan ikan air tawar. Sebagai contoh yodium ikan laut 28 kali lebih banyak dari kandungan yodium ikan air tawar, demikian pula dengan kandungan Asam lemak Omega 3. Seperti diketahui, yodium bermanfaat untuk mencegah penyakit gondok, sedangkan asam lemak Omega 3 berperan dalam pencegahan penyakit jantung, stroke dan Atherosklerosis ( penyumbatan pembuluh darah).
 
Dengan demikian, ikan memiliki arti penting dalam menanggulangi berbagai masalah gizi, seperti kekurangan energi protein, gangguan akibat kekurangan yodium dan Anemia gizi akibat kekurangan zat besi. Kata Kholid, sebagai salah satu sumber daya gizi hasil laut, ikan memiliki kandungan protein yang sangat tinggi antara 17 sampai 40%. Susunan asam amino di dalam protein ikan cukup baik, sehingga mutu gizinya setingkat dengan pangan hewani asal ternak, seperti daging dan telur. Kandungan lemak ikan umumnya lebih rendah dibandingkan komoditi hewani lainnya. Namun, asam lemak pada ikan berupa asam lemak Omega-3 bersifat non kolesterol dan sangat penting untuk proses tumbuh kembang sel-sel syaraf termasuk sel otak.
 
Sangat penting sekali memberikan pengarahan pada masyarakat yang namanya lauk pauk tidak hanya terbatas pada daging dan telur, tetapi ikan pun merupakan komoditi yang tidak kalah gizinya. "Ikan tidak terbatas pada ikan asin, tetapi ada ikan segar, ikan pindang, ikan kaleng, presto, crispy, abon ikan, baso ikan, nugget dan olahan-olahan lainnya yang kesemuanya itu bergizi tinggi. Dengan adanya diversifikasi bentuk olahan akan membuat kita tidak cepat merasa bosan mengkonsumsi ikan. Ayo makan ikan," ujarnya. (spn)
 

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan