LSM Gasak Gelar Penyuluhan Narkoba Bagi Siswa

Tuesday, June 23, 2009

KARAWANG NEWS - Untuk keempat kalinya LSM Gasak (Galang Solidaritas Anak Karawang) menggelar penyuluhan narkoba bekerjasama dengan BNK (Badan Narkotika Kabupaten) Karawang dan Indosat Region Karawang, Senin (22/6) siang di aula SMK Perbankan Indonesia, Kecamatan Kutawaluya.
 
Acara ini dihadiri siswa-siswi dari 10 sekolah SMP/SMA di lima kecamatan daerah Utara Karawang, diantaranya Kecamatan Rengasdengklok, Kutawaluya, Batujaya, Pedes dan Jayakerta termasuk SMP Terbuka dari Kecamatan Kutawaluya. Terakhir, kegiatan serupa dilaksanakan di aula Kecamatan Rengasdengklok akhir tahun 2008 lalu. Acara ini merupakan rangkaian program LSM Gasak untuk menatisipasi sedini mungkin pencegahan narkoba di kalangan ramaja, pelajar dan masyarakat.
 
Di sela kegiatan, Ketua LSM Gasak, Mahmudin Kosasih didampingi Ketua Pelaksana, Kurniwa Hendra menjelaskan, dalam pandangan lembaganya, upaya pencegahan narkoba harus dilakukan sejak dini, yaitu pada anak usia SD, SMP dan SMA sebagai langkah-langkah berkesinambungan. Pencegahan ini bukan sekedar informasi mengenai bahaya narkoba, tapi lebih menekankan pemberian keterampilan psikososial kepada anak untuk bersikap dan berprilaku positif mengel situasi penawaran dan mampu menolak ajakan tersebut.
 
Hadir sebagai nara sumber, Reserse Narkotik Polres Karawang, Irvan Setiawan, SH, BNK Karawang Bonan Sanggabuana SH dan Kabid Pemsos Dinsos Kabupaten, Drs. Darsono Gandasasmita, M.Si. Acara diakhiri 'door price' dari Indosat yang langsung diberikan oleh Staf Indosat Karawang, Manaf. Rencananya, acara ini akan dihadiri Wakil Bupati Karawang, Hj. Eli Amalia Priatna, namun karena kepentingan lain, beliau tidak bisa hadir.
 
Diketahui, penyalahgunaan narkoba sangat memprihatinkan, karena selama ini narkoba marak menimpa generasi muda. Sehingga merugikan pembangunan bangsa. Menurut laporan rumah sakit, ketergantungan narkoba di daerah Jakarta mengancam masyarakat antara usia 15-24 tahun. Diantara penggunanya banyak yang masih aktif di SMP, SMA dan perguruan tinggi.
 
Merebaknya narkoba ini umumnya diawali anak usia SD dan SMP. Hal itu terjadi karena penawaran dan bujuk rayu dari orang yang sudah menggunakan narkoba. Alasan yang selalu dilontarkan pengguna narkoba, mereka mengaku hanya coba-coba memakan barang haram tersebut. (spn)

Cicih Butuh Uluran Tangan, Sakit Kembung Menahun

KARAWANG NEWS - Malang derita yang dialami Cicih (6), bocah yang tinggal di Dusun Bojong Karya I, RT 06/01, Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok ini sudah tiga tahun menderita sakit. Badannya terlihat bengkak dan kulitnya berbintik merah.
 
Akibat kondisinya itu, anak pasangan Rodiah dan Hasim ini tampak lemas terkulai, kesehariannya hanya tiduran dan tak bisa berbuat apapun. Sejak usia Cicih masih 1,5 tahun, dia sudah ditinggalkan ibunya sebagai TKW (Tenaga Kerja Wanita) ke Arab Saudi. Tak disitu derita Cicih, dia pun harus menerima keadaan ayah dan ibunya yang cerai sejak lama.
 
Kini, Cicih tinggal dengan ayahnya di Rengasdengklok. Hasim selalu berharap anaknya ini sembuh supaya bisa bermain dengan teman seusianya. Derita yang dialami Cicih pun mendapat perhatian Kepala Desa Rengasdengklok Selatan, Wawan Hermawan, dia meminta pada keluarga Cicih supaya derita Cicih bisa diakhiri dengan merujuknya ke RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Karawang. Dengan memerintah langsung Kaur Kesra, Trusto Suwarji, akhirnya Cicih dibawa ke RSUD, Senin (22/6) pagi setelah Cicih diperiksa tim medis Puskesmas setempat.
 
Pengakuan Hasim, dia hanya pasrah dengan penderitaan yang dialami putri kesayangannya, dia berharap RSUD dapat menyembuhkan. Diketahui, keluarga Hasim termasuk RTM (Rumah Tangga Miskin), dengan penghasilan yang pas-pasan, Cicih pun tak mampu berobat. Kata Hasim, perawatan kesehatan memang gratis dan dijamin pemerintah, tetapi untuk biaya keseharian mereka selama menunggu pasien di rumah sakit tentunya butuh uang untuk makan dan minum.
 
"Memang biaya pengobatan dijamin pemerintah, tapi kami akan kesulitan untuk mencukupi kebutuhan makan sehari-hari, selama menunggu Cicih di rumah sakit. Apalagi di rumah sakit bukan sehari dua hari, tentunya akan butuh lama dan nginap," ujarnya.
 
Menanggapi hal ini, tim medis Puskesmas Rengasdengklok menuturkan seharusnya Cicih berobat rutin. Untuk itu Puskesmas menyarankan jika Cicih harus dirawat jalan, harusnya setiap minggu Cicih dibawa ke Puskesmas, maksimal tiap sebulan sekali, mengingat proses penyebuhan Cicih akan butuh waktu lama dan pengobatan yang intensif. (spn)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan