LTUB Menumbuhkan Patriotisme dan Disiplin Siswa

Friday, June 26, 2009

KARAWANG NEWS - Jika siswa memahami tata upacara bendera, maka kedisiplinan dan kehidupan keseharian bermasyarakat akan mengikuti, karena pada upacara bendera ada aba-aba dan komando juga ada sub sistem dan sistem, subnya adalah peserta, sistemnya adalah petugas.
 
Demikian kata Ketua Tim Juri LTUB (Lomba Tata Upacara Bendera) tingkat kesatuan SD/SMP/SMA se-Kabupaten Karawang, Ajat Darojat usai menilai LTUB SMPN 1 Tirtajaya, Kamis (25/6) siang. Kata dia, LTUB ini untuk menumbuhkan nasionalisme siswa. Lebih lanjut Ajat memaparkan, pada LTUB ini dinilai dari komando, aba-aba antara peserta dan petugas upacara.
 
Selain itu, teks pancasila dan UUD 45 yang dibaca dengan penggalan dan penandasan setiap kalimatnya mampu menggugah jiwa pembaca itu sendiri dan pendengarnya, sehingga tertatam jika patriotisme dan nasionalisme, mengingat saat ini degradasi bangsa ini hampir melupakan pancasila. Jadi pada proses upacara, semuanya dilaksanakan penuh makna.
 
Lebih lanjut Ajat menjelaskan, tata upacara bagian kehidupan sebagai WNI (Warga Negara Indonesia) mengenai nasionalisme dan patriotisme untuk disiplin dalam keseharian dan pembelajaran, disiplin dalam tata upacara bendera ini nantinya akan tertanam pada diri anak-anak untuk menjadi warga negara yang baik. "Lomba ini untuk motivasi dengan pelaksanaan yang sesuai dengan protap TUM (Tata Upacara Militer) dan TUS (Tata Upacara Sekolah), kita disini memotret TUS-nya seperti apa," ujarnya.
 
Kepala SMPN 1 Tirtajaya, Selih mengatakan, upacara bendera yang selalu dilaksanakan setiap Senin pagi di sekolah memang terasa manfaatnya, ditambah LTUB yang lebih memotivasi siswa untuk mendisiplinkan siswa saat upacara dan kedepannya akan mempunyai rasa bersaing untuk jadi yang terbaik dengan sekolah lain. Apalagi tata upacara bendera ini dimiliki semua siswa setiap kelas. Dia berharap, LTUB tidak hanya dilakukan tiap tahun, tapi bisa dilakukan tiap semester.
 
LTUB ini dinilai oleh tim LTUB dari Disdikpora (Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga) Kabupaten Karawang sebanyak empat orang, yaitu Ajat Darojat, Drs.H. Lili Muchlisin, Ayi Trimaya dan Risman Mulyana. Pada pelaksanaan LTUB di SMPN 1 Tirtajaya ini tampak siswa-siswi antusias mengikutinya dan berusaha memperlihatkan kedisiplinan mereka saat upacara berlangsung. (spn)

Tamin Alex: Harusnya Semua Jalan Dibeton

"Memang seharusnya semua jalan poros desa harus dibeton tidak lagi dihotmix, karena kualitas beton lebih tanah lama dibanding hotmix yang hanya seumur jagung. Dan yang paling diutamakan oleh masyarakat adalah semua jalan bisa rata untuk mempermudah akses ekonomi mereka," kata Kepala Desa Sumur Laban, Kecamatan Tirtajaya, Tamin Alex (33) kepada RAKA, kemarin siang.
 
Saat ini, lanjutnya, perbaikan jalan beton sedang dilaksanakan di Dusun Sumurjaya I dengan panjang 1 km dan lebar 2,5 meter. Kata dia, tanah jalan di desanya labil dan memang harus dibeton. Selain perbaikan jalan, di desa ini pun selalu kekurangan air untuk 50 hektar sawah dari jumlah total sawah seluas 300 hektar. "Memang banyak fasilitas umum dan sarana masyarakat yang perlu dibenahi," ucapnya.
 
Selain perbaikan sarana masyarakat, kata Tamin, tak kalah penting perbaikan rohani pegawai desa melalui pengajian rutin tiap bulan di Kecamatan Tirtajaya, kepala desa mengungkapkan, pengajian rutin yang dilakukan tiap desa sebulan sekali di kecamatan ini mampu menambah dewasa wawasan kerohanian aparat desa. Pengajian ini sangat menujang kebutuhan spiritual para pegawai desa. "Saya merasa banyak manfaatnya dari pengajian ini sebagai pembangun rohani tiap pegawai," ujarnya. (spn)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan