Cilebar Diterjang Rob

Wednesday, January 14, 2009

CILEBAR, RAKA - Ombak banjir rob kembali menerjang pemukiman di Dusun Sukamulya, Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar, Selasa (13/1) pukul 8.00 dan 11.00 WIB. Akibatnya, sebanyak 10 rumah rusak diterjang ombak setinggi dua meter, satu diataranya ambruk total dan satunya lagi ambruk sepotong.
 
Warga setempat, Rohi (32) mengungkapkan, selama diterjang ombak, sebanyak 10 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari terjangan ombak. Namun, warga tetap bertahan karena tidak memiliki tempat tinggal lain. Sedangkan, jalan sepanjang 1 km rusak berat terkikis terjangan ombak.
 
Menurut keterangan warga, banjir rob mulai naik menggenangi daratan sekitar pukul 08.00 WIB dan mengalami puncaknya pada pukul 11.00 WIB. Naiknya air sangat cepat sehingga memasuki rumah-rumah penduduk. Kekuatan terjangan ombak sangat keras, dinding rumah saja sampai jebol, terlebih dipemukiman ini kebanyakan rumah semi permanen yang terbuat dari kayu, bambu dan bata sepotong.
 
Di jalan raya, ketinggian air sekitar 50 cm, bahkan beberapa kendaraan motor banyak yang mogok. Banjir disertai ombak besar ini mulai surut sekitar jam 13.30 WIB. Beberapa warga mengungkapkan, sudah seminggu cuaca di daerah ini buruk. Akibatnya, banyak kegiatan warga yang tertunda, terutama bagi nelayan.
 
Di tempat terpisah, Dakim (52) warga RT 02/02 mengungkapkan, rumahnya terbelah dua, dapur dan ruang belakang roboh diterjang ombak, menurutnya ketinggian rob tidak seberapa, hanya setengah selutut orang dewasa, tapi ombaknya sangat besar. "Baru kali ini ombak besar menerjang rumah sampai habis, sebelumnya tidak pernah ada ombak sebesar ini," ujarnya.
 
Kepala Desa Pusakajaya Utara, Warman Abdurahman menegaskan, awalnya dia memprediksikan bajir darat dari hujan, tapi nyatanya malah terjadi banjir rob diikuti ombak besar yang. Dia menjelaskan, di sepanjang pantai ini Cilebar tercatat sekitar 100 rumah yang diterjang gulungan ombak besar. "Untuk sementara, kami menampung warga yang kena banjir di pos tertentu dan ada juga yang mengungsi ke sanak keluarganya, yang penting kita tetap melakukan pengawasan terhadap ombak susulan," jelasnya. (spn)
 
 

Maling TV Dibekuk Polisi

RENGASDENGKLOK, RAKA - Mantan sopir, AS (37) dibekuk anggota reskrim Polsek Rengasdengklok dikediamannya RT 42/19, Desa Karyasari, Kecamatan Rengasdengklok, Jumat (9/1) malam. Ayah tiga anak ini terbukti melakukan pencurian TV, DVD dan sejumlah emas termasuk uang di rumah korbannya Rudi Hidayat, warga Babakan Tengah, Desa Karyasari.
 
Untuk melancarkan niatnya, pelaku membobol pintu belakang dengan menggunakan perkakas linggis. Menurut ketarangan pelaku, itu dia lakukan seorang diri, tanpa kawanan. Diakui AS, sejak dia di PHK sebulan lalu, karena didesak kebutuhan keluarga, akhirnya dia nekad mencuri. "Saya menyesal dan saya baru melakukan pencurian ini sekali untuk memenuhi kebutuhan keluarga," akunya mengeluh.
 
Akibat perbuatannya itu, AS diganjar dengan pasal 363 dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. Kata AS, setelah di PHK dan tidak punya pekerjaan,istrinya minta cerai. Bingung menghadapi itu, AS terpaksa mencari jalan pintas untuk menghasilkan uang. "Tadinya saya ingin membuktikan pada istri saya, bahwa saya mampu memberi nafkah, tapi malah tertangkap," tukasnya.
 
Sementara itu, pada Senin (12/1) pukul 16.30 WIB, jajaran Polsek Rengasdengklok berhasil merajia minuman keras (miras) di sebuah toko milik Aliong sebanyak 49 dus berbagai jenis merk dalam rangka operasi pekat yang dipimpin langsung Kaplsek Mujiharja.
 
Kata Mujiharja, operasi ini rutin dilakukan setiap informasi dari masyarakat setempat yang mengendaki peredaran miras dirajia. Tujuannya untuk menciptakan kamtibmas di Rengasdengklok. Selain miras, Polsek Rengasdengklok juga melakukan operasi penyakit masyarakat (pekat) lainnya, seperti perjudian, prostitusi dan premanisme. (spn)
 

Polsek Pedes Sosialisasikan Sadar Hukum

PEDES, RAKA - Untuk memberikan kesadaran hukum, Polsek Pedes memasang sepanduk himbaun di dua desa yang diduga sering beredar barang ilegal, diantaranya Desa Kendaljaya dan Dongkal, Kecamatan Pedes.
 
Diketahui, selama ini di dua desa itu diduga banyak beredar hasil pencurian motor dari wilayah lain yang masuk ke wilayah tersebut, yaitu kendaraan bermotor roda dua dan empat. Polsek Pedes, AKP Agus Suwarsono menegaskan kepada RAKA, Selasa (13/1) sore, spanduk itu untuk memberi himbauan pada masyarakat agar mereka sadar hukum. Kapolsek bersama kepala desa setempat, memasang spanduk itu pada Senin (12/1) siang.
 
Isi tulisan spanduk itu, 'Barang siapa yang membeli, menyewa, menerima tukar, menerima gadai, menerima hadiah dengan tujuan mendapat keuntungan, menjual, menukarkan, menggadaikan, membawa, menyewa atau menyembunyikan suatu barang yang diperoleh dari hasil kejahatan dikenakan pasal 480 KUH Pidana, diancam dengan hukuman penjara 4 tahun'.
 
Selama ini, diketahui banyak kendaraan ilegal yang diperjual belikan di wilayah pesisir, diantaranya Desa Kendaljaya dan Dongkal. Dengan kejadian tersebut, Polsek Pedes bekerjasama dengan kepala desa tersebut memperingatkan warga agar mereka tidak mudah diiming-imingi barang murah tapi secara hukum dianggap bermasalah, bahkan bisa dianggap penadah dan bisa dijerat hukum pidana. (spn)
 

UPTD Dengklok Mulai Membina Guru Bahasa Inggris

RENGASDENGKLOK, RAKA - UPTD Dinas Pendidikan Dasar (Dikdas) Rengasdengklok gelar pembinaan dan pelatihan bagi 48 guru Bahasa Inggris SD dan MI se-kecamatan, Selasa (13/1) pukul 07.30-16.30 WIB. Kegiatan ini dilaksanakan tiga hari hingga Kamis (15/1), tapi dua hari pelaksanaanya di tiap gugus sekolah.
 
Pembina teknis pelaksana pelatihan guru Bahasa Inggris, Syarief Hidayatullah disela kegiatan mengatakan, pelaksanaan ini sebagai implementasi Permen Diknas No. 22 Tahun 2006, tentang standar isi muatan lokal. Bahasa Inggris ini pun termasuk muatan. Pelatihan tiga hari ini, pada hari pertama dilaksanakan di kantor UPTD Dikdas Rengasdengklok, sedangkan dua hari berikutnya di gugus sekolah masing-masing.
 
Sekertarsis UPTD Rengasdengklok, Endang S.Pd, pelaksanaan pembinaan dan pelatihan bagi guru Bahasa Inggris se-Kecamatan Rengasdengklok ini untuk mendalami materi, agar pada pelaksanaannya bisa efekif juga bisa menyamakan persepsi semua guru se-kecamatan. Pembinaan ini dilakukan pengawas termasuk tutor khusus, yaitu guru lulusan Sarjana Bahasa Inggris.
 
Hasil pembinaan ini akan membuat silambus RPP (Rencana Rogram Pengajaran) juga LKS (Lembar Kerja Siswa) dari kelas 1 sampai kelas 6. Dan pada tahun ajaran 2009-2010 Kecamatan Rengasdengklok akan memulai Bahasa Inggris sejak kelas satu SD. "Karena kami memiliki program pembiasaan, jadi siswa akan dibiasakan bercakap-cakap berbahasa Inggris, kalau tidak bisa lebih baik diam. Pelaksanaan Bahasa Inggris ini selama 5 menit di sekolah. Kami juga menciptakan suasana belajar bahasa yang menyenangkan," ujarnya.
 
Kepala UPTD Dikdas Rengasdengklok, Drs. H. Muhrodi Suruzi optimis jika programnya ini akan 100 persen berhasil, bahkan lebih dari persentase itu. Menurutnya, jika program ini bisa dikembangkan sesuai potensi masing-masing, maka semua siswa bisa lancar bercakap-cakap Bahasa Inggris dengan mudah. "Saat ini kita (semua guru, red) menyatukan pesepsi, guru diberi penjelasan tentang trik dan teknis agar program itu bisa diserap dengan mudah dan efektif. Ala bisa karena biasa, jadi kita akan bisa karena terbiasa berbicara Bahasa Inggris," katanya. (spn)
 

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan