Warga Cemas Flu Burung

Wednesday, February 3, 2010

BeritaKarawang.com - Beberapa warga di Karawang mulai cemas flu burung, setelah banyak diantara ayam-ayam ternak yang mati mendadak, meski belum ada ciri-ciri terserang flu burung, warga minta Dinas Peternakan Karawang untuk turun meninjau daerah yang ayamnya banyak yang mati.


Awal Februari 2010 ini, sudah di wilayah Utara Karawang sudah ada dua kasus puluhan hingga ratusan ayam ternak yang mati medadak, seperti di Desa Dewisari, Kecamatan Rengasdengklok, warga sudah melakukan antisipasi flu burung, yaitu membakar dan mengubur ayam mereka yang mati mendadak.


Begitu pun di Desa Kendaljaya, Kecamatan Pedes, puluhan ayam mati mendadak hampir setiap hari, selama seminggu saja tercatat ratusan ayam yang mati. Namun begitu, sehubung tidak ditemukan ciri-ciri penyakit flu burung pada ayam yang mati, warga tetap waspada. "Ini disebut penyakir tetelo," kata Warman (32) saat ditemui hari Minggu kemarin.


Ternyata, kasus ini tidak hanya di Karawang, setidaknya sudah ada 70 kasus flu burung ditemukan di 10 kabupaten se-Jawa Barat. Dinas Peternakan Jawa Barat menemukan 2.695 ekor ayam buras mati. Kasus itu tersebar di 52 kecamatan pada 10 kabupaten yakni Cirebon, Majalengka, Kuningan, Indramayu, Bandung, Bandung Barat, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis.


Sepanjang 2009 hanya terdapat 170 kasus flu burung yang menyebabkan 5.528 ekor ayam buras mati dan tersebar di 21 kabupaten/kota. Hanya kota Cirebon, Bekasi, Sukabumi dan Banjar yang tidak melaporkan adanya kasus Avian Influenza atau AI pada unggas.


Tahun 2010 ini Dinas Peternakan Jawa Barat menyiapkan 3,245 juta dosis vaksin flu burung dan 3.450 liter desinfektan. Sebagian kecil vaksin itu, yakni 245 ribu dosis sisa vaksin tahun kemarin. Tahun lalu dilaporkan 6,858 juta unggas sudah divaksin. Mayoritas yakni 71,5 persennya ayam buras, itik 11,72 persennya, ayam ras petelur 5,21 persen, ayam ras pedaging 4,42 persen, serta sisanya berupa angsa, entok, dan burung. (BeritaKarawang.com dan Tempointeraktif.com)

130 Bayi Karawang Menderita Gizi Buruk

3 diantaranya menderita kelainan klinis


BeritaKarawang.com -  Hingga akhir Januari 2010 Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang mencatat ada 130 bayi penderita gizi buruk yang tersebar di semua kecamatan se-kabupaten, 3 bayi diantaranya menderita kelainan klinis atau kurus kering dan buncit.


Dijelaskan Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dan Promosi Kesehatan Dinkes Karawang, Dr. H. Nurdin H, Rabu (3/2/2010) siang, gizi buruk ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu salah asuh dan faktor ekonomi yang lemah, sehinga kebutuhan gizinya tidak tercukupi. "Faktor lemahnya ekonomi merupakan penyebab kasus gizi buruk,"  ucapnya.


Dijelaskannya, sebanyak 130 bayi yang dikategorikan menderita gizi buruk, tidak semuanya mengalami kondisi perut buncit serta kurus kering, tapi bayi yang memiliki berat dan tinggi badannya dibawah standar pun diketagorikan sebagai balita gizi buruk. Tentu ini harus mendapatkan perhatian yang khusus dalam pemberian gizinya.


Tiga bayi diantaranya mengalami kelainan klinis, yaitu dari Kecamatan Telagasari, Balongsari dan Kecamatan Rawamerta. Kata Nurdin, angka penderita gizi buruk setiap bulannya berubah-ubah dengan penambahan dan pengurangan tidak lebih dari 10 bayi. (aep, pasundan ekspres)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan