Pengawas Pemilu Lapangan Kutawaluya Dilantik  

Friday, December 12, 2008

KUTAWALUYA, RAKA - PPL (Pengawas Pemilu Lapangan) tingkat desa di Kecamatan Kutawaluya dilantik, Kamis (11/12). Sebanyak 12 PPL dilantik untuk mewakili 12 desa di kecamatan ini. Sebelumnya 12 PPL itu telah melewati tahap penyeleksian yang dilakukan oleh Panwas Kecamatan Kutawaluya.
 
Pelantikan itu dilaksanakan di aula kantor Kecamatan Kutawaluya dan dihadiri oleh seluruh anggota Panwas kecamatan daerah pemiliah III, juga Ketua Panwaslu Kabupaten Karawang, Muspika Kecamatan Kutawaluya dan Ketua KPUD Karawang, anggota PPK dan PPS di lingkungan Kecamatan Kutawaluya.
 
Sekcam Kutawaluya, Rohmana Setiansyah menyatakan, dalam pelaksanaannya PPL yang bekerja ditingkat desa harus bekerjasama dan berkoordinasi dengan PPS. Dengan demikian, dalam pelaksanaanya struktural harus ditempuh, jangan sampai petugas penyelenggaran pemilu sendiri yang memperkeruh situasi. "PPL harus menjaga Netralitas," katanya.
 
Ketua Panwaslu Kabupaten Karawang, Masmuhyi menjelaskan kepada para anggota PPL agar bekerja sesuai dengan aturan. Dia menegaskan, yang harus dijaga oleh setiap anggota Panwaslu kecamatan dan PPL adalah neteralitas, integritas dan kredibilitas sebagai Panwaslu. Lebih lanjut dia menjelaskan, tugas Panwaslu kabupaten, kecamatan dan PPL adalah sama, hanya saja ruang lingkup otoritas saja berbeda dan disesuaikan dengan wilayahnya.
 
Keberadaan PPL, ucapnya, berstruktur di Panwaslu kecamatan, artinya PPL harus terus berkoordinasi dengan Panwaslu kecamatan. "Panwas lapangan harus bisa bekerjasama dengan kecamatan, karena prosedurnya berjenjang dan segala sesuatunya di bawah pembinaan dari Panwaslu kecamatan," ucapnya menjelaskan tugas pokok PPL.
 
Dia juga menjelaskan rekapitulasi penghitungan hak pilih maupun suara harus benar-benar diperhatikan karena hal ini yang sangat penting. Sedangkan Ketua KPUD Karawang, Emay Ahmad Maehi, Sag yang menyempatkan diri menghadiri acara pelantikan tersebut menegaskan, jika ada anggota PPK atau PPS yang merubah angka-angka pemilihan, KPUD tidak akan melakukan pembelaan apapun, karena hal tersebut sudah jelas menyalahi aturan. "Saya tegaskan kepada seluruh anggota PPK dan PPS agar tidak merubah angka-angka hasil dari pemilihan dan jika hal itu, maka KPUD tidak akan melakukan pembelaan terhadap mereka," tandasnya.
 
Ketua Panwas Kecamatan Kutawaluya, Endang Supriyatna menjelaskan, PPL harus bisa menjalankan tugas pengawasan yang dilakukan sesuai dengan Undang-Undang tentang Pemilu. PPL bekerja di bawah koordinasi dari Panwaslu kecamatan dan diharapkan PPL yang dilantik sekarang bisa melaksanakan pengawasan dengan maksimal.
 
Nama PPL yang dilantik diantaranya, Ade Muksin Desa Kutajaya,Wawan Gunawan Desa Kutagandok, Ending Jainudin Desa Kutaraja, Mulyadi Desa Sampalan, Ana Setiana Desa Kutakarya, Sanudin Desa Waluya, Obay Baehaki Desa Sindangmukti, Datim Desa Mulyajaya, Legi Pratikno Desa Kutamukti, Didi Suhendi Desa Sindangkarya, Padma Gandaatmaja Desa Sindangsari dan Walim Desa Sindangmulya. (spn)

5 Tahun Buntung, Akhirnya Karno Mendapat Kaki Pa lsu Gratis

RENGASDENGKLOK, RAKA - Usai sudah penantian Sukarno (36) warga RT 05/01 Dusun Krajan, Desa Kalangsari, Kecamatan Rengasdengklok, setelah 5 tahun kaki kanannya buntung akibat kecelakaan, Selasa (9/12) kemarin dia mendapat bantuan kaki palsu dari Yayasan Peduli Tuna Daksa (Yay. Sadhu Vaswani) Jakarta.
 
Kepada RAKA, Kamis (11/12), Karno tak lagi bisa membendung tangisnya, dia terharu karena sesuatu yang dia tunggu akhirnya datang juga. Lima tahun bukan waktu sedikit bagi ayah yang kini hanya mengasuh satu anak, hampir setiap hari dia memikirkan biaya untuk membeli kaki palsu, tapi apalah daya ekonominya tak cukup membeli keinginannya itu. Beberapa tahun lalu, istrinya pergi meninggalkan dia, karena kondisi kakinya yang buntung.
 
Keseharian Karno cuma ngurus anak keduanya dan tinggal dengan ibunya yang sudah tua di rumah gubuk. Sedangkan anak laki-laki pertamanya, tewas mengenaskan di tol Cibitung, Kabupaten Bekasi lima tahun silam, bersamaan dengan hilangnya kaki kanan Karno. Waktu itu, truk pasir yang dibawa Karno bertabrakan dengan kontener, kakinya putus akibat terjepit, sedangkan putra kesayangannya yang sedang terlelap tidur di atas pangkuannya tewas bersimbah darah.
 
Bantuan kaki palsu ini berdasarkan informasi berantai dari Waskat (32) warga RT 11/04, Desa Medang Asem, Kecamatan Jayakerta, Waskat pun mendapat kaki palsu setelah dikasih tahu saudaranya yang mendapat informasi ada seseorang yang mendapatkan kaki palsu gartis dari Jakarta. Kemarin, Karno pergi ke Jakarta tidak sendiri, tapi ditemani Eman (45) warga Karyasari yang juga tidak punya kaki sebelah. Keduanya pergi ke Jakarta dengan tongkat penyanggah dan sepulangnya mereka sudah bisa melenggang berjalan dengan dua kaki.
 
Karno dan Eman hanya bermodalkan surat keterangan tidak mampu yang dibantu Sekdes Sumber Urif, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi dan Ketua RT Epeng, Desa Karyasari, Kecamatan Rengasdengklok. Dalam waktu singkat, Karno dan Eman mendapat kaki plastik yang sebelumnya telah diukur-ukur dengan kaki mereka. Kata Karno, yayasan ini menyediakan sekitar 1000 kaki palsu bagi penyandang cacat kaki. (spn)
 

Aan Terpilih Ketua Forum Kades Rengasdengklok  

Aan Heryanto (kanan) dan Moch Aning
 
 
RENGASDENGKLOK, RAKA - Kepala Desa Kalangsari, Aan Heryanto terpilih sebagai Ketua Forum Kepala Desa Kecamatan Rengasdengklok. Sedangkan Kepala Desa Dewisari, Moch Aning Anwar Arifin terpilih sebagai Wakil Ketua Forum. Pemilihan ini berdasarkan voting usai rapat minggon kecamatan, Selasa (9/12) lalu.
 
Kepada RAKA, Kamis (11/12) siang, Aan Heryanto mengatakan, Forum Kepala Desa ini merupakan koordinasi kepala desa se-Kecamatan Rengasdengklok, forum ini dibentuk untuk menangani permaslahan yang menyangkut pemerintahan desa di Kecamatan Rengasdengklok. Dan forum ini pun dibentuk untuk kemaujuan desa-desa se-kecamatan. "Forum Kepala Desa ini dibentuk untuk mengatasi segala permasalahan yang dihadapi para kepala desa, kita akan terus salaing berkoordinasi untuk kemajuan pembangunan desa," ucapnya.
 
Dia menjelaskan, masing desa ada wadah tersendiri, forum ini hanya mengurus padat karya. "Kita harus satu komitmen dalam rangka pembangunan, lingkup desanya masing-masing. Forum ini pun untuk memacahkan masalah seperti bencana alam yang kadang terjadi tiap tahun. Jika kesulitan di suatu desa tidak terpecahkan kita coba bantu cara pemecahannya," ujarnya.
 
 
Wakil Ketua Forum, Aning menjelaskan, Rengasdengklok ini memang perlu membentuk forum untuk bantu rekan kades, meski bentuknya hanya sekedar memfalitasi. Dengan adanya forum ini, maka kades bisa mengkoordinaskan dengan forum dan forum akan langsung mengatasinya. Selain itu, dengan adanya forum ini bisa menciptakan sinergi baik di Kecamatan Rengasdengklok dan luar Rengasdengklok, agar Rengasdengklok ini bebas dari permasalahan.
 
 
Masa jabatan Forum Kepala Desa berakhir bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan kepala desa. Beberapa bulan kemarin, aku Aan, sempat terjadi kekosongan pengurus Forum Kepala Desa dan baru kali ini forum tersebut kembali dibentuk. Sedangkan, pemilihan ketua Forum Kepala Desa Rengasdengklok ini dilakukan cara voting dengan melibatkan sembilan kepala desa yang ada di Kecamatan Rengasdengklok.
 
Dan semua menunjuk Aan Heriyanto, Sip sebagai Ketua Forum Kepala Desa dan Wakil Ketua Forum dan Moch Aning Anwar Arifin sebagai wakilnya. Pembentukan Forum Kepala Desa ini memang sangat dibutuhkan dalam membuat satu jaringan antar kepala desa di lingkungan Kecamatan Rengasdengklok, juga untuk mengoptimalkan kinerja masing-masing pimpinan desa. (spn)
 

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan