Jasad TKW Kutawaluya Tertahan di Saudi

Wednesday, January 27, 2010

BeritaKarawang.com - Lagi, TKW (Tenaga Kerja Wanita) asal Dusun Ciligur II, RT 10/05, Desa sindang Mukti, Kecamatan Kutawaluya, Nunung Komalasari Binti Nisar meninggal dunia di Arab Saudi. Kesedihan keluarga korban semakin menjadi, ketika jenazah Nunung tertahan di negara tersebut.


Keluiarga korban tampak frustasi menanti kehadiran jenazah Nunung yang diduga meninggal akibat sakit di tempatnya bekerja.Diketahui, Nunung baru saja bekerja sebagai TKW 7 bulan lalu.


Hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian kapan jenazah akan dipulangkan ke rumah duka. Bahkan, perusahaan yang merekrut Nunung belum bisa menjanjikan pada pihak keluarga kapan jasad TKW itu akan tiba di Karawang.


"Kami frustasi karena belum ada kabar yang jelas kapan jenazah itu akan diantarkan pulang," kata keluarga korban, Rabu (27/1/2010) siang.


Keterangan keluarga korban, Nunung Komalasari berangkat ke saudi sebagai sebagai TKW 7 bulan lalu. Terakhir berkomunikasi dengan pihak keluarga, Nunung mengatakan dirinya sakit dan sedang menjalani perawatan medis di rumah sakit.


"Naas nasib anak itu meninggal di negeri orang ketika sedang bekerja. Kemungkinan ia tewas karena kurangnya perhatian dari majikannya saat kondisinya sedang sakit ," kata Kepala Desa Sindang, Mukti M. Artalim saat mengetahui warganya meninggal dunia di Arab. (**)

3 Hari Hujan, Kalijaya Terendam 30 cm



BeritaKarawang.com - Diguyur hujan tiga hari, 87 rumah termasuk gang jalan dan area perkebunan di Dusun Kalijaya I, Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok banjir sekitar 30 cm. Akibat banjir ini, tanaman singkong dipanen 2 bulan lebih awal.


Demikian kata Kadus Kalijaya I, Yana Herdiana, Rabu (27/1/2010) pukul 15.23 WIB. Banjir itu terjadi seminggu lalu, meski kini sudah surut warga setempat mencemaskan banjir yang lebih besar jika hujan lebat kembali turun. "Banjir ini akibat di pemukiman ini tidak ada saluran air pembuang, terlebih dusun ini berada di dataran rendah," ujarnya.


Saat ini, kadus dan warga setempat mengantisipasi datang banjir dengan menggali saluran air got. Menurutnya, setiap lima tahun sekali curah hujan akan besar, sehingga tidak menutup kemungkinan kampungnya banjir, termasuk di beberapa kecamatan wilayah Karawang.


"Kami ajukan perbaikan saluran air dari gang depan Puskesmas Rengasdengklok hingga Rumah Sejarah, yaitu membuat saluran air sepanjang 500 meter agar air hujan bisa terbuang lancar ke hilir," ucapnya. (*)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan