Warga Sarakan Siap Direlokasi

Monday, December 22, 2008

Camat Wawan bersama BPD mengatur pengerukan di relokasi Sarakan.
 
 
TIRTAJAYA, RAKA - Relokasi warga Dusun Sarakan, Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya mulai dikerjakan sejak Senin (15/12) dengan mengarug bantaran saluran Sarakan menggunakan alat beko. Relokasi itu berjarak 1 km dari pemukiman semula di pesisir pantai.
 
Sebanyak 44 kepala keluarga (KK) akan mengungsi ke lahan baru mereka dalam waktu sebulan ini, karena diperkirakan pekerjaan alat berat bisa selesai mengaruk bantaran saluran Sarakan sekitar 2 minggu sejak awal pekerjaan. Selebihnya, ke 44 KK Sarakan ini tinggal melakukan pematangan lahan, diantaranya menggunakan pasir dan pemetaan rumah-rumah.
 
Relokasi yang sekarang masih dalam tahap pengarugan luasnya 4500 meter persegi, bentuk lahan pemukimannya 'L' bersebelahan dengan area tambak ikan bandeng H. Darman. Hingga kemarin, sekitar 8 KK Sarakan sudah bersiap membenahi puing-puing rumah mereka yang mereka bawa dari pesisir pantai, diantaranya memang sudah ambruk akibat di terjang angin dan banjir rob yang melanda Sarakan bulan lalu.
 
Saat meninjau relokasi Sarakan, Jumat (19/12) siang, Camat Tirtajaya Drs. H. Wawan Setiawan mengatakan, ini upaya maksimal dari pihak Pemerintah Kabupaten Karawang dalam menyelesaikan permasalahan warga Sarakan yang selalu dilanda banjir rob dan memang hampir tiap tahun pemukiman di pesisir pantai itu merupakan titik daerah yang paling parah diantar desa lainnya se-Kecamatan Tirtajaya, baik banjir maupun air pasang.
 
"Saya harap, dengan relokasi ini, kedepannya tingkat kehidupan dan keamanan mereka bisa lebih terjamin. Terima kasih pada semua pihak yang turut membantu kelancaran relokasi ini, terutama pada pihak Perhutani, karena kami dihadapkan posisi dilematis, satu pihak harus mengamankan hutan mangrove dalam rangka mengatasi pemanasan global, tapi sisi lain kami harus menyelamatkan masyarakat kami yang parah akibat perubahan cuaca tersebut," ucapnya.
 
Pada saat pengerukan, camat bersama BPD Tambaksari, Sugeng Stepanas memetakan relokasi supaya beberapa pohon mangrove yang sudah besar tidak ditebang hanya untuk kepentingan hunian baru. Pada pemetaan itu, akhirnya camat dan BPD menggeser-geser posisi pengerukan. Hasilnya, disepakati membuat pemukiman baru yang posisinya memudahkan aktivitas keseharian masyarakat Sarakan tanpa mengganggu pepohonan mangrove.
 
Diketahui November 2008 lalu, sebanyak 44 KK di Dusun Sarakan yang bermukim di pesisir pantai Tirtajaya ini diterjang air laut pasang rob disertai angin kencang. Dan sebanyak 220 jiwa usik di dusun ini sudah tidak merasa nyaman lagi tinggal di ujung pantai yang hampir setiap tahun dilanda musibah banjir air laut pasang. Sebelumnya, di perkampungan ujung pantai Karawang ini tercatat 82 KK, mereka hidup sebagai nelayan, tapi pada tahun awal 2007 lalu pemukiman ini diterjang banjir air laut pasang berhari-hari.
 
Melihat kampungnya tidak nyaman dihuni, atas rekomendasi Pemkab Karawang sejumlah 38 KK mengungsi ke area pemukiman yang lokasinya jauh dari pantai, sedangkan sebanyak 44 KK masih bertahan, karena mereka tidak memiliki lahan lain untuk dijadikan hunian baru. Kemudian, air laut pasang pun tak ubahnya bosan menerjang kembali pemukiman tersebut pada November 2008 lalu, hingga akhirnya 44 KK atau 220 jiwa di Dusun Sarakan ini menyerah dan meminta langsung pada Camat Wawan Setiawan untuk menyediakan lahan relokasi.
 
Beberapa waktu lalu, masing masing KK tersebut telah menandatangani perjanjian, jika lahan sudah disiapkan oleh Pemda Karawang, mereka berjanji tidak akan kembali lagi ke lahan semula yang telah mereka tinggalkan. Diantara isi pernyataan yang dibuat warga itu berbunyi, 'Apabila saya akan mendapatkan lahan pengganti, maka saya akan meninggalkan lahan yang lama di pinggir pantai'. (spn)
 

Dua Wakil Rakyat PDIP Dialog Dengan Nelayan Tambaksari

TIRTAJAYA, RAKA - Anggota DPRD Komisi B Jawa Barat, H. Rahadi Zakaria, S.Ip, MH, didampingi anggota DPRD Karawang dari Fraksi PDIP H. Tono Bahtiar berdialog dengan nelayan Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya, Minggu (21/12) sore. Pada kesempatan itu, Rahadi memberi 20 lentera elektrik untuk kebutuhan nelayan setempat selama mereka melaut.
 
H. Rahadi Zakaria, S.Ip, MH, juga sebagai caleg DPR RI, daerah pemilihan VII Jawa Barat, mengingatkan pada para nelayan setempat untuk waspada terhadap gelombang besar selama mengarungi lautan, mengingat cuaca dibulan ini kurang bersahabat. Kata Rahadi, dia merasa sangat merasa prihatin melihat kondisi nelayan di Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya, karena selama ini ini nelayan sulit melaut akibat sulitnya Bahan Bakar Minyak (BBM) minyak tanah untuk lampu penerang dan solar untuk bahan bakar disel perahu.
 
Diakuinya, memang baru-baru ini bahan bakar minyak tanah telah diganti gas elpiji, konversi itu disisi lain menyulitkan nelayan. Akibatnya, kini nelayan harus jarang melaut, imbasnya pendapatan mereka pun berkurang dan sulit memenuhi kebutuhan hidup. Dan sangat tidak mungkin jika mereka beralih fungsi dari profesi nelayan ke profesi lain.
 
"Ini agak susah, karena mereka sudah tradisi dan terlatih sebagai nelayan. Sementara, beberapa nelayan yang mengelola parawisata pun mengalami kesulitan karena pantai yang ingin mereka kembangkan di Tambaksari tidak didukung infrastruktur yang baik," ujarnya.
 
Selain itu, dia melihat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Desa Tambaksari ini mendeg, diperparah lagi saluran sungai yang menuju muara Sarakan kurang baik, akibat pendangkalan, sehingga nelayan dari berbagai daerah sulit masuk ke TPI ini. "Saya kira, pemerintah harus ambil sikap dan antisipasi persoalan itu, saya sebagai komisi B DPRD Jabar akan menyampaikan hal ini ke pemerintah provinsi, karena realitas ini harus segara dituntaskan atau akan berdampak pada sosial ekonomi masyarakat setempat, terutama mengenai lonjakan angka pengangguran termasuk menyangkut pada generasi berikutnya," jelasnya.
 
Kendati begitu, diakuinya hal ini merupakan fenomena umum dan terjadi serupa hampir di setiap daerah. Dia juga menceritakan, merosotnya hasil tangkapan ikan oleh nelayan tradisional ini akibat kapal-kapal besar yang menangkap ikan menggunakan alat 'jaring arat', kapal besar ini beroperasi melampaui batas yaitu mengeruk semua sumber daya alam laut hingga memasuki wilayah perairan nelayan tradisonal. "Kini, banyak 'jaring arat' yang beroperasi di wilayah nelayan tradisional, akhirnya nelayan kehabisan ikan di pesisir pantai," ungkapnya.
 
Sementara, H. Tono Bahtiar mengatakan, kedatangan dan semangat yang telah dijelaskan H. Rahadi Zakaria diharapkan bisa memotivasi. Meski hanya membantu lentera elektrik, setidaknya nelayan merasa dekat dengan wakil rakyat dan merasa dibantu. "Kami berharap, kehidupan nelayan bisa kembali normal, karena hampir sepekan ini nelayan tidak melaut akibat cuaca buruk," ucapnya. (spn)
 

PPP Tetap Target 15% Suara

CILEBAR, RAKA - Dari jumlah hak pilih sebanyak 249 ribu jiwa di daerah pemilihan IV, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mentargetkan meraih suara pada Pemilu 2009 mendatang sebanyak 31 ribu suara. Jumlah itu sesuai yang dibebankan DPP PPP yang harus mencapai jumlah suara sebanyak 15 persen se-Indonesia.
 
Demikian kata Koordinator Pemenangan PPP Kabupaten Karawang, Lajnah Pemenangan Pemilu Legislatif (LP2L), Hj. N. Lina Sugihatri SE, saat temu wicara dengan 63 ranting atau 63 desa dan PAC Kecamatan Pedes, Cilebar, Jayakerta, Batujaya, Tirtajaya, Cibuaya dan Pakisjaya di kediaman Hj. Nani keluarga besar H. Adun di Desa Pusakajaya Selatan, Kecamatan Cilebar, Minggu (21/12) siang. Hadir juga Caleg DPR RI yang juga istri Ketua DPP PPP Dra. Hj. Wardatul Asriah dan Muhtar Somantri.
 
Kata Lina Sugihatri, pengurus partai jangan terlalu memaksa harus memilih diantara caleg dari PPP, yang penting partainya. Dan bagi pengurus partai, wajib mendukung partai, jangan melihat calegnya. Jadi yang lebih diutamakan partai ini adalah seperti berdagang partai ke masyarakat, jangan bicarakan caleg dulu, melainkan harus memenangkan PPP. Pada Pemilu 2009 mendatang, kursi yang diperbutkan di DPRD Karawang di DP IV sebanyak 8 kursi. "Kita mampu tidak menaikan suara ini," tukasnya.
 
Dia juga membebaskan pada semua caleg dari PPP untuk menarik masa sebanyak-banyaknya. Namun begitu, bukan berarti caleg dan kadernya ini mengabaikan ranting dan PAC PPP. "Tidak ada kata terlambat, kalau mau berjuang masih ada waktu 3 bulan lagi. Saya yakin jika kita bisa terus berkomunikasi maka semua masalah akan bisa diselesaikan. Lawan kita bukan caleg yang mencalonkan di PPP tapi lawan kita adalah caleg di luar PPP," jelasnya.
 
Sementara, Dra. Hj. Wardatul Asriah menjelaskan, caleg dari kabupaten maupun provinsi untuk bersinergi memenuhi kebutuhan jelang Pemilu 2009 mendatang. Dia menjelaskan, PPP telah membuat kegiatan dan pencitraan untuk menjadi partai semua kalangan, tua dan muda. "Kita mengindari setelah didukung, lalu menang dan kemudian lupa," ucapnya.
 
Sekarang sudah banyak upaya DPP PPP, secara berkala terus melakukan diskusi dengan tema 'Forum PPP Mendengar' yaitu forum diskusi tentang kondisi dalam dan luar negeri dengan menghadirkan beberapa pakar dan tokoh-tokoh yang memahaminya.
 
DPP PPP juga mendatangkan para Calon Presiden RI, seperti beberapa bulan lalu mengundan Sri Sultan Hemengkubuwono dan Prabowo. "Kegiatan ini banyak didukung semua pihak. DPP PPP juga mengundang calon presiden lainnya seperti Wiranto, Megawati dan lainnya. Juga akan mengundang para rektor untuk membedah pendanaan dibidang dana pendidikan," ujarnya. (spn)
 

Wartawan Gadungan Berhasil Dibekuk Polisi

RENGASDENGKLOK, RAKA - Buronan pelaku penipuan yang selama ini dicari telah ditangkap jajaran Polsek Rengasdengklok. Rian alias Andi alias Gepeng (21) dibekuk saat di bengkel motor di Gang Otong, Desa Amansari. Pria ini sempat berhasil melakukan penipuan terhadap siswa SMPN 1 Jayakerta setahun lalu mengatas namanya wartawan TPI dan terakhir menipu belasan handphone pada siswi SMK Perbankan Indonesia, Kutawaluya seminggu lalu mengatas namakan Bekasi Intertikal Breaker.
 
Sejak kejadian penipuan itu, pihak sekolah beserta siswa melakukan pelacakan ke beberapa daerah sekitar Rengasdengklok hingga Karawang. Sebelumnya, pelaku penipuan yang berhasil menggelabui pihak sekolah dan merampas barang-barang berharga milik siswa-siswi SMK Perbankan Indonesia kini harus berhadapan dengan jeratan sanksi hukum kepolisian. Dan pelaku penipuan ini sangat meresahkan pihak sekolah yang ada di daerah Rengasdengklok, Jayakerta dan Kutawaluya.
 
Penangkapan tersebut dilakukan oleh Siswa SMK Perbangkan dan warga sekitar, pada Sabtu (20/12) pagi, ketika si pelaku penipuan kedapatan sedang ada di bengkel sepeda motor, gelagatnya mencurigakan warga setempat, tersangka langsung disergap dan digelandang ke Polsek Rengasdengklok.
 
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun RAKA, tersangka ini diketahui bernama Ryan warga Malang, Jawa Timur yang sekarang ngontrak di Jalan Proklamasi Tanjung Pura. Berdasarkan pengakuannya kepada polisi, pelaku mengaku melakukan aksi penipuan di SMK Perbankan Indonesia dan di sekolah lainnya. Berdasarkan penuturannya, modus jahat ini memang sudah direncanakan bahkan sebelum pelaku melakukan aksinya di SMK Perbankan Indonesia, dia juga sempat berhasil melakukan aksi serupa di SMPN 1 Jayakerta dengan cara yang sama.
 
Di SMK Perbankan, Ryan mengaku awalnya pada hari Rabu (10/12) mendatangi SMK Perbankan Indonesia dan menemui Guru Pembina Paskibra dengan membawa surat kegiatan BIB (Bekasi Interkal Breker) dengan kegiatan perlombaan Paskibra, bola volly dan Out Bound dan mengajukan diri untuk melatih Paskibra SMK tersebut tanpa meminta bayaran sepeserpun.
 
 
Kemudian, setelah mendapatkan persetujuan dari pembina Paskibra, ia pun mulai melatih anggota Paskibra dengan berkoordinasi dengan Guru Staf sekolahan tersebut untuk memakai ruangan atas rekomendasi dari guru pembina Paskibra tapi pada hari Sabtu (13/12) tanpa sepengetahuan pihak sekolah, pelaku penipuan tersebut menggiring ke 24 anggota paskibra SMK Perbankan Indonesia untuk latihan di halaman Kecamatan Kutawaluya dengan mengiming-imingkan hadiah perlombaan tersebut besar.
 
Siasat jahatnya ini ia lakukan menyuruh anggota Paskibra dari pos per pos. Dan para anggota paskibra tersebut disuruh menitipkan handphonenya termasuk motor kepada pelaku tersebut untuk dijemput dipos berikutnya. Namun, handphone termasuk satu unit motor Yamaha Mio tersebut dilarikan oleh si palaku. Motor Yamaha Mio yang dilarikan pelaku tersebut bernopol B 6211 NYC langsung dibawa pelaku ke salah satu bengkel sepeda motor di Gang Otoy Desa Desa Dukuh Karya untuk diganti warna oleh si pelaku menjadi warna putih serta mengganti karburator motor tersebut dengan karburator milik Yamaha RX King, disinyalir motor tersebut akan digunakan si pelaku untuk balapan liar, sebab dugaan sementara pelaku penipuan tersebut merupakan pembalap liar yang sering adu kencang di jalan tanah merah, Desa Rengasdengklok Selatan.
 
Selain itu, menurut pengakuannya, ke 16 handphone milik anggota Paskibra SMK Perbankan Indonesia yang berhasil diboyongnya itu dijual tersangka ke pasar ular di Jakarta dengan harga 1,5 juta untuk semua handphone, padahal ke 16 handphone tersebut dikategorikan handphone mewah.
 
Sementara, hasil penyelidikan kepolisian Rengasdengklok mengarah pada bukti kuat bahwa pelaku juga merupakan tersangka penipuan di SMPN 1 Jayakerta, saat itu pelaku mengatasnamakan wartawan TPI dan mengelabui pihak sekolah dengan modus melakukan 'casting' kepada murid-murid SMPN tersebut. Di Polsek Rengasdengklok, guru SMPN 1 Jayakerta yang melihat langsung tersangka di langsung yakin memang Ryan lah pelaku penipuan di sekolahnya.
 
Dari hasil pengembangan pemeriksaan, ditemukannya juga 9 bundel proposal berlogo TPI beserta stempelnya di dasboard sepeda motor Yamaha Mio milik anggota Paskibra SMK Perbankan. Tersangka juga mempunyai 'ID card' TPI yang berdasarkan pengakuannya dibuatkan di jalan Niaga Karawang.
 
"Hasil penyelidikan diketahui, selain mengaku sebagai Pelatih Paskibra tersangka juga kerap kali mengaku sebagai Pegawai dari televisi swasta, hal tersebut dikuatkan oleh penemuan bukti-bukti yang kami kumpulkan," ujar Kapolsek Rengasdengklok, AKP Muji Harja kepada wartawan, Sabtu (20/12). (spn)

Infrastruktur Sawah Prioritas ADD Medang Asem

Kades Dulhasan sedang melaksanakan perbaikan gorong-gorong di Dusun Cilogo.
 
JAYAKERTA, RAKA - Anggaran Dana Desa (ADD) Medang Asem, Keamatan Jayakerta dimanfaatkan untuk pembangunan gorong-gorong saluran air sepanjang 3 meter di Dusun Cilogo untuk mengairi sawah seluar 100 hektar di Desa Medang Asem dan Desa Ciptamarga. Selama ini air yang mengalir ke sawah tersebut kurang, karena gorong-gorongnya rusak parah.
 
Selain membuat gorong-gorong, Kades Medang Asem Dulhasan memanfaatkan ADD untuk perbaikan jalan lingkungan di Dusn Cilogo sepanjang 1000 meter yang mencakup 3 RT. Selain di Dusun Cilogo, penyirtuan pun akan dilakukan di Dusun Pawanda dan Bubulak. "Yang diutamakan dari ADD sekarang adalah untuk perbaikan infrastruktur pertanian yang sudah rusak," katanya kepada RAKA, Minggu (21/12) siang.
 
Khusus untuk Dusun Pawanda, kata Kades, pihaknya telah mengajukan pengaspalan sepanjang 2400 meter dari APBD pada tahun 2009 mendatang. Perbaikan jalan ini mencakup Dusun Krajan hingga Dusun Rawasari. Selama ini jalan tersebut berlumpur dan rusak. Banyak warga menyatakan, sulit jika melewati jalan ini di musim hujan, meski kering sekali pun tetap saja tidak nyaman dilalui kendaraan roda dua dan empat, termasuk becak.
 
Kades juga meminta pada UPJ PLN Rengasdengklok untuk membenahi tiang-tiang penyanggah kabel listrik yang doyong, sehingga kabel-kabelnya turun hingga diatas rumah warga. Bahkan jika diukur, tingginya bisa disentuh oleh tangan orang dewasa. Kades juga berharap, pengaspalan jalan di Dusun Pawanda bisa segera direalisasikan dari APBD Karawang, mengingat di dusun berdiri SMPN 2 Jayakerta yang baru dibangun sejak setahun lalu. "Jika jalan sudah bagus, akan sangat membantu siswa yang bersepeda," ucapnya. (spn)
 
 

Paguyuban Tukang Bakso Dengklok Dibentuk

Penyerahan cenderamata dari Ketua Paguyuban Sido Makmur pada Sekdes Rengasdengklok Selatan.
 
 
RENGASDENGKLOK, RAKA - Di Rengasdengklok, paguyuban tukang bakso mulai dibentuk, bernama Sido Makmur, Sabtu (20/12) malam di aula Desa Rengasdengklok Selatan. Paguyuban ini tidak hanya bagi pedagang bakso pendatang, melainkan untuk semua pedagang yang berasal dari Rengasdengklok dan sekitarnya.
 
Paguyuban ini disahkan langsung oleh ketua umumnya Hartono dan Kapolres Rengasdengklok AKP Muji Harja juga Camat Rengasdengklok, R Supandi. Kata Hartono, paguyuban ini dibentuk untuk mengentaskan kemiskinan dan membuka lapamgan kerja bagi masyarakat setempat juga mempererat tali silaturahmi, karena mayoritas pedagang bakso dan jamu di Rengasdengklok berasal dari Jawa Tengah.
 
Selain itu, Hartono berkeinginan untuk meningkatkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Rengasdengklok, terutama tukang bakso, jamu dan pedagang lainnya untuk memiliki wadah komunikasi. Selama ini, pedagang bakso dan jamu terkesan membuka usaha sendiri-sendiri tanpa ikatan kuat antar sesama pedagang serupa. "Dengan adanya kebersamaan ini, paguyuban bisa menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat," ucapnya saat sambutan pada warga yang hadir.
 
Tercatat, anggota Paguyungan Sido Makmur di Rengasdengklok sejumlah 120 pedagang. Sementara itu, Sekdes Rengasdengklok Selatan, Nadi mengatakan, dia menyambut gembira dengan adanya paguyuban ini, dia berharap warganya dapat ikut serta dalam paguyuban pedagang itu. Dan paguyuban ini tidak mengelompokan antara pendatang dan pribumi, semua pedagang khususnya bakso dan jamu sudah bisa bersatu, bahkan ada pedagang bakso dari Karawang yang juga ikut paguyuban ini.
 
Kapolsek Rengasdengklok, AKP Muji Harja menyatakan, paguyuban ini bisa mengkomunikasikan tentang keamanan dan ketertiban pedagang bakso dan jamu di Rengasdengklok. Dia juga menyampaikan pesan Kapolri tentang pemberantasan premanisme, perjudian dan kriminalitas dengan membuka layanan sms 9123 selama 24 jam non stop.
 
Sedangkan, struktur Paguyuban Sido Makmur ini yaitu, Pelindung AKP Muji Harja, Drs. R. Supandi, kemudian Ketua Hartono, Wakil Ketua Sukamto SPd, Sekertaris Nurmanto SE, Bendahara Larmin, Penasehat Imam Wahyudi dan Sugeng, Humas Dianto. (spn)
 

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan