PSBG Rengasdengklok Ikuti Praktek Aplikasi Komputer

Wednesday, September 9, 2009

Suasana praktek komputer PSBG oleh fasilitator BDE 2 Bandung di SDN Rengasdengklok Selatan XII.
 
 
 
RENGASDENGKLOK, RAKA - PSBG (Pusat Sumber Belajar Gugus) Proklamasi Kecamatan Rengasdengklok menerima pelatihan aplikasi internet, exel, data base, penggunaan email, kamera digital dengan perangkat komputer dari ME (Monitor Evaluasi) USAID DBE (Desentralized Basic Education) Bandung, Selasa (8/9) di SDN Rengasdengklok Selatan XII mulai pukul 08.00 - 15.00 WIB.
 
Praktek tersebut diikuti 10 dari 16 sekolah dasar se-gugus IV, keenam sekolah yang tidak mengikuti itu tetap diberi pelatihan mengopersionalkan komputer oleh 10 sekolah yang mengikuti pembinaan dari DBE. Praktek ini merupakan kelanjutan dari kegiatan pelatihan komputer bagi guru-guru Gugus II dan IV di wilayah Kecamatan Rengasdengklok 11- 14 Februari 2009 lalu. Namun, sekarang praktek komputer dilakukan ME dalam sehari kemarin, sedangkan sebelumnya oleh ICT (Information Communication Technology) DBE Bandung.
 
Dijelaskan MTT (Master Teacher Training) Haryati SPd, usai praktek pengoperasionalan komputer tersebut, kegiatan ini beda dengan sebelumnya. Pada Februari lalu dipraktekan menggunakan komputer di depan kelas, sedangkan sekarang dipraktekan penggunaan komputer untuk guru, seperti mengirim email dan mengedit foto. Dengan pelatihan komputer dari DBE ini, kata Haryati, semua guru tidak lagi gaptek. "Sebelumnya, banyak guru tidak tahu mouse komputer, tapi sekarang banyak guru yang sudah punya komputer sendiri," ujarnya.
 
Ketua PSBG Proklamasi Rengasdengklok juga Kepala Sekolah SDN Rengasdengklok Selatan XIII, Falah menjelaskan, bantuan DBE tentang praktek mengoperasionalkan komputer dirasa bagus. Kegiatan dari USAID DBE ini memungkinkan semua guru bisa melakukan data base sekolah dengan komputerisasi. Namun begitu, masa kontrak DBE dengan sekolah yang akan habis tahun 2010 nanti, diharap bisa diadopsi Pemda Karawang dan Provinsi Jawa Barat supaya program komputirisasi ini bisa berlanjut. (spn)
 

Rayakan Lebaran Dengan Paceklik

PEDES, RAKA - Warga Pedes dan Tirtajaya akan melalui lebaran tahun ini dengan masa paceklik, mengingat lebaran tidak bertepatan dengan masa panen padi yang diperkirakan tiba Oktober 2009 mendatang jauh setelah hari raya. Tahun lalu, bulan Ramadhan bertepatan dengan masa penen, sehingga kebutuhan lebaran bisa dipenuhi. Terlebih mayoritas warga di kedua kecamatan itu adalah petani.
 
Camat Pedes, Drs. Ade Sudiana mengatakan kepada RAKA, Selasa (8/9) siang, jika panen sebelum lebaran, masyarakat bisa saling antar makanan ke sanak keluarganya, tapi pada masa paceklik ini hal itu kemungkinan sulit dilakukan. Area sawah di Kecamatan Pedes sekitar 2800 hektar, tiap panen petaninya mampu memproduksi hingga 5 ton/hektar. Masa tanam sekarang, kata Ade, tidak ada tanda hama menyerang, dia berharap hasil panen nanti mampu mengangkat ekonomi masyarakatnya.
 
Di tempat terpisah, Camat Tirtajaya Drs. Wawan Setiawan menjelaskan, ada alternatif yang kemungkinan dilakukan warga untuk lebaran di saat paceklik ini, pertama warga mengambil tabungannya dan kedua mencari pinjaman yang akan dibayar panen. Camat Wawan mengutip pernyataan Bupati Dadang S. Muchtar yang mengatakan, untuk mencukupi kebutuhan lebaran nanti jangan terlalu mengada-ada, karena situasi dan kondisi masih pailit. Lebaran nanti harus disambut dengan kemenangan dengan kebutuhan yang wajar.
 
"Kita syukuri lebaran ini dengan aman dan lancar, kita harus bersyukur bisa melaksanakan lebaran dengan tenang dan aman. Sementara saudara kita di Jawa Barat kini sedang kena bencana alam, ini harus kita syukuri," kata Wawan menceritakan kejadian yang menelan kerugian nyawa dan harta benda di beberapa kabupaten Jawa Barat akibat gempa bumi beberapa hari lalu.
 
Dijelaskannya, produksi padi pada Oktober 2009 diperkirakan tidak jauh dari 5-6 ton/hektar, sama seperti musim sebelumnya. Namun begitu pada lebaran besok, masyarakat tetap akan bisa mencukupi keperluan pokok mereka, mengingat selama puasa banyak warganya mengais rejeki sebagai pedagang musiman, semisal jualan es kelapa, kolak pisang dan makanan berbuka puasa. Padahal, di bulan lain, jualan seperti itu belum tentu selaris bulan puasa ini.
 
Sekcam Tirtajaya, Rahlan menambahkan, pas lagi butuh untuk kebutuhan lebaran, pas kondisi ekonomi lagi paceklik. Jika padi sudah ditanam dan menghijau, petani sulit mencari pekerjaan lagi, karena sudah tidak ada lagi yang dikerjakan selain menunggu masa panen. "Mudah-mudahan produksi padi Oktober besok bisa bagus," ujarnya. (spn)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan