Harga Minuman Alkohol Naik Picu Oplosan Marak

Sunday, April 11, 2010

BeritaKarawang.com - Kenaikan harga minuman beralkohol rupanya belum membuat sejumlah warung penyedianya gulung tikar, namun justru disebut-sebut bakal memicu beredarnya produk minuman beralkohol ilegal (oplosan) yang bebas pajak dan cukai.
 
 
Untuk mensiasati supaya kenaikan harga minuman beralkohol tidak membuat warung (remang-remang, red) gulung tikar, sejumlah penjual mengatakan, mereka menaikan setiap jajanan yang dipajangkan di warungnya.
 
 
Kenaikan harga jajanan yang ditawarkan cukup bervariasi, misalnya untuk 3 buah es kelapa muda Rp 30.000, dari biasanya yang tawarkan sebesar Rp. 7000/buah. Harga tersebut sudah termasuk ongkos jasa pelayan dan menikmati hiburan musik yang tersedia di warungnya.
 
 
Di lokalisasi di Kecamatan Cibuaya, kenaikan harga minuman beralkohol telah membuat tempat hiburan malam sepi pengunjung. Biasanya, di lokalisasi ini pesanan minuman banyak, tapi setelah harga naik, pembeli jadi sepi.
 
 
Namun begitu, kenaikan harga minuman belum sampai membuat sejumlah warung remang-remang gulung tikar.
 
 
Menurut pengelola warung penyedia minuman beralkohol yang tidak mau menyebutkan namanya menyebutkan, kenaikan harga minuman beralkohol mampu merangsang beberapa oknum yang berkentingan untuk melakukan aksi penyelundupan maupun pengopolsan. (**)
 

Dinas Pertanian Optimis Target 2010 Tercapai

BeritaKarawang.com - Target produksi pangan daerah tahun 2010 ini bakal aman dengan hasil produksi pertanian yang memiliki selisih sekitar 5 ton/Ha. Dengan jumlah selisih sebanyak itu, petani akan memiliki hasil dua kali lipat dibanding hasil rata-rata yang hanya 6 ton/Ha.
 
 
Demikian kata Kepala Dinas Pertanian dan Perhutanan Kabupaten Karawang, Ir. Nachrowi M. Nur, saat mengikuti panen raya perdana demplot Petro, Jum'at (9/4/2010) di Kantor BPP Kecamatan Rengasdengklok.
 
 
Dia menjelaskan, akibat bencana banjir yang melanda daerah Karawang, Dinas Pertanian dan Perhutanan Kabupaten Karawang mencatat data kerugian di sektor pertanian hanya 800 Ha dari luas lahan keseluruhan.
 
 
"Jadi, kami pun berani menjanjikan target tahun ini bisa tercapai, bahkan bisa lebih jika produksi petani di Karawang menggunaan pupuk hayati ini (Petro, red),"ungkapnya.
 
 
Dijelaskannya, pupuk Petro ini merupakan angin segar yang dia maksud, pupuk hayati 'Petrobio' sebagai salah satu pupuk hayati yang baru saja eksis dalam industri pertanian sekaligus memperluas jaringannya ke wilayah Karawang, Jawa Barat.
 
 
Di tempat sama, Area Manajer Petrobio, PT Petrokimia Kayaku sektor Jawa Barat-Pantura-DKI dan Banten, Ir. Subarjono memaparkan, fungsi pupuk hayati Petrobio dimunculkan ke pasaran setelah melalui riset dan analisa pembuktian yang teruji.
 
 
Jika hasil rata-rata panen petani Karawang hanya 6-7 ton/Ha, Petrobio bisa mencapai lebih dari itu. Dia memilih Karawang, karena daerah ini lumbung padi terbesar di Jawa Barat. (*)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan