Pilkades 3 Kecamatan Kondusif

Monday, December 15, 2008

Camat Jayakerta bersama tiga calon Kades Kampung Sawah disela pemungutan suara.
 
 
JAYAKERTA, RAKA - Abdul Gofur tanda gambar jagung terpilih sebagai Kepala Desa Kampung Sawah, Kecamatan Jayakerta dengan suara pendukung 3.785. Perelehan kedua diraih rivalnya, Dede Sunarya tanda gambar durian dengan perolehan suara 1.619 dan ketiga Suhendra tanda gambar jambu dengan 1.359 suara. Jumlah total hak pilih sebanyak 8.361 orang.
 
Di Desa Kutamakmur, Kecamatan Tirtajaya, terpilih sebagai kepala desa adalah Bahrudin dengan perolehan suara sebanyak 1.789 mengalahkan Enja yang hanya memeperoleh suara 859 dari jumlah hak pilih sebanyak 3.127. Pada Pilkades Kutamakmur hanya dihadiri 2.693 orang dan yang tidak hadir 434 orang yang tercatat memiliki hak pilih. Suara sah sebanyak 2.648 dan suara tidak sah 45.
 
Pilkades Kuta Gandok, Kecamatan Kutawaluya, Adang dengan tanda gambar jagung berhasil jadi nomor wahid dengan perolehan suara 2.886 mengalahkan lawannya H. Mamat Karmat tanda gambar durian memperoleh 2.187 suara dan suara tidak sah sebanyak 61 kartu suara.
 
Hasil pantauan RAKA, Pilkades Kampung Sawah berjalan lancar, bahkan sebagian besar warga telah menyalurkan hak pilihnya pukul 10.00 WIB sejak pembukaan pukul 07.30 WIB. Antusias ini merupakan wujud kepedulian warga terhadap Pilkades di desanya. Sebelumnya, Abdul Gofur (26) pernah mengatakan, dia sengaja masuk dalam kancah Pilkades karena ingin membangun dan mengembangkan desa, diantaranya strutur pertanian. (spn)
 
 

Saluran Sipon Mampet Penyebab Dengklok Banjir

Deni Nuryadi (kanan) di tengah warga yang sedang perbaiki jalan di Dusun Jati, Rengasdengklok Utara.
 
 
 
RENGASDENGKLOK, RAKA - Meski semua saluran air di Rengasdengklok dibenahi, tetap saja tidak menjamin Rengasdengklok bebas banjir jika saluran sipon di Desa Dewisari tidak diperbaiki. Dan tidak menutup kemungkinan Rengasdengklok akan kembali banjir seperti peristiwa Februari 2008 lalu. Demikian kata anggota DPRD fraksi Partai Golkar Karawang, H. Deni Nuryadi, SH kepada RAKA, Minggu (14/12) siang.
 
Menurutnya, perbaikan saluran sipon yang lokasinya antara perbatasan Desa Dewisari dan Desa Kertasari harus segera diperbaiki, jika tidak maka banjir akan menjadi ancaman bagi ribuan warga Rengasdengklok. Pada Februari 2008 lalu, banjir besar menggenangi Desa Rengasdengklok Utara dan Desa Kertasari. Ini disebabkan air yang mengalir ke arah saluran sipon itu malah tersendat, karena saluran air berbentuk gorong-gorong itu letaknya terlalu tinggi, sehingga air sulit naik dan membanjiri dua desa.
 
"Kemarin, bersama UPTD Bina Marga Rengasdengklok, kita sudah pantau saluran sipon itu, solusinya harus membuat sodetan saluran baru supaya air bisa mengalir lancar. Dan Rancangan Anggaran Belanja (RAB) untuk pembuatan saluran itu menghabisakan sekitar Rp 1 miliar. Saya harap, pada APBD 2009 nanti, ada anggaran untuk itu," katanya disela kegiatan masyarakat Dusun Jati, Desa Rengasdengklok Utara yang sedang memperbaiki jalan lingkungan dari dana Anggaran Dana Desa (ADD).
 
Sementara itu, perbaikan jalan lingkungan di Dusun Jati ini sepanjang 185 meter, lebar 1,8 meter dan tebal sekitar 7 cm. Peninggian jalan lingkungan dengan batuan semen ini dimaksudkan supaya air selokan tidak meluap hingga ke jalanan. Sebelumnya, jika air selokan banjir, maka jalanan pun banjir, terlebih jika hujan besar atau mendapat air kiriman dari pemukiman yang lebih tinggi, nyaris pemukiman di RT 8, 9 dan 10 dusun ini kebanjiran.
 
Kata Deni, memang yang harus diutamakan saat ini adalah kepentingan rakya, sesuai surat DPRD tahun 2005, aspirasi dan usulan rakyat harus ditampung dan ditindaklanjuti ke dinas terkait atau bupati, karena masyarakat sangat berharap lingkungannya aman. Banjir di Rengasdengklok, bukan hal baru atau hanya dialami setahun-dua tahun, melainkan terjadi sejak 10 tahun silam dan hingga kini belum ada penyelesaiannya. "Akar permasalahn banjir di Rengasdengklok adalah saluran air sipon di Pacing, Desa Dewisari, saluran itu tidak mengalir karena terlalu tinggi dan kecil," jelasnya. (spn)
 
 

Lagi, Warga Dengklok Tewas Tenggelam

RENGASDENGKLOK, RAKA - Lagi-lagi, sosok mayat ditemukan hanyut di saluran induk Rengasdengklok, Sabtu (13/12) siang, tepatnya di belakang kantor Polsek Rengasdengklok. Mayat yang diperkirakan hanyut tiga hari ini jasadnya kaku dan kulitnya mengelupas. Diketahui, mayat itu bernama Nana Rosmana Bin Uwot (24) warga Dusun Warudoyong, RT 47/10, Desa Rengasdengklok Selatan.
 
Mayat itu pertama kali dilihat Endang (45) warga Dusun Rengasjaya RT 61/05, saat itu dia sedang melintasi tanggul saluran induk. Dia kaget, saat melihat jasad manusia yang telungkup dan kaku, kemudian dia langsung melaporkannya ke Polsek setempat. "Saya kira bukan mayat, tapi setelah saya lihat dekat ternyata sosok mayat," ucapnya.
 
Tidak lama kemudian, aparat polisi langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan mendapati sosok mayat yang diceritakan Endang. Sebelum diangkat ke darat, mayat yang masih mengambang di atas air itu dilentangkan untuk melihat wajahnya. Kontan, warga yang menyaksikan merasa getir, karena sosok mayat yang mereka lihat adalah Nana Rosmana yang sudah dikenal masyarakat. Pada tubuh korban, tidak terdapat bekas luka akibat penganiayaan.
 
Di rumah duka, sanak familinya menceritakan Nana tampak terganggu pikirannya setelah ayahnya meninggal 1 tahun lalu. Dia terganggu jiwanya dua bulan lalu, sejak saat itu Nana selalu terlihat murung. Padahal, sebelumnya dia adalah pedagang asongan mainan anak-anak yang sering mangkal di sekolah-sekolah SD. Meski begitu, isak tangis keluarga Nana tetap tidak terbendung.
 
Diceritakan Endang, keluarganya telah mencari Nana sejak 4 hari lalu, sebelum jasadnya diketahui hanyut. Padahal, Nana tidak pernah keluar rumah selama itu. Namun, pihak keluarganya menganggap Nana bepergian seperti biasanya, bahkan tidak curiga jika kepergian Nana dari rumahnya itu merupakan akhir dari hidupnya. (spn)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan