Soal Galian C Pakis, Harus Dimusyawarahkan

Wednesday, December 10, 2008

"Sehubungan banyaknya opini-opini yang bermunculan tentang keberadaan galian C pasir laut di Desa Tanjungpakis, Kecamatan Pakisjaya oleh PT. Purna Tarum Murni baru-baru ini, saya meminta kepada DPRD Kabupaten Karawang untuk segera mengundang perwakilan masyarakat Tanjungpakis, dinas tertentu yang berhubungan dengan hal ini, muspika Pakisjaya dan pihak dari PT. Purna Tarum Murni untuk 'hearing' tentang galian C tersebut," kata Koordinator Rengasdengklok LSM Kompak, Ahmad Mukron, kepada RAKA, Selasa (9/12) siang.
 
Intinya LSM Kompak minta kepada muspika Pakisjaya dan masyarakat untuk duduk bersama dan menyelesaikan masalah ini dengan baik, jangan sampai Pemda Karawang kehilangan Pendapatan Asli Daerah (PAD), karena PT. Purna Tarum Murni itu sudah kantongi ijin dengan jelas. Dan yang sangat keliru, ada sekelompok orang yang ingin memberhentikan jabatan Kepala Desa Tanjungpakis, alasan itu sudah tidak murni, tidak sesuai dengan tuntutan semula (mempertanyakan legalitas galian C di laut Tanjungpakis, red).
 
"Ada yang menyatakan camat harus dimutasikan, ini jelas sudah menyimpang dari konteks tuntutan. Ini diluar subtansi permasalahan, saya menduga ini ada kepentingan dari sekelopok tertentu yang kontra terhadap pemerintahan desa dan kecamatan setempat," ujarnya.
 
Mengenai kerusakan alam, lanjutnya, itu sudah dikaji para ahli, maka keluarlah surat ijin dari Lingkungan Hidup (LH), Dinas Perikanan bahkan menteri. Tidak mungkin terjadi kerusakan, jika semuanya sudah dikaji para ahli. "Maka kami minta tokoh masyarakat agar hearing di DPR supaya proyek ini tidak diboncengi kelompok tertentu yang memperkeruh situasi," jelasnya.
 
Dia menghimbau pada masyarakat, jangan terpropokasi terhadap oknum-oknum yang mengambil kesempatan dari permasalah ini, mengingat pemerintah juga berupaya meningkatkan PAD. "Mari bicara pada skup yang lebih besar dengan mengacu pada konsep untuk meningkatkan potensi daerah, karena pemerintah daerah pun sedang menggali potensi-potensi lokal," ucapnya. (spn)
 
 

Camat Pakis: Saya Tidak Menduga Jika Galian C Laut Diprotes Warga

Koperasi nelayan Pakisjaya juga akan dikembangkan dari dana kompensasi proyek galian C pasir laut.
 
 
PAKISJAYA, RAKA - Galian C di lepas laut Kecamatan Pakisjaya itu legalitasnya ada. Selain mengantongi ijin lengkap, PT. Purna Tarum Murni ini telah diterima masyarakat setempat dengan diadakannya syukuran bersama, tepatnya akhir minggu di Nopember 2008 lalu.
 
Demikian kata Camat Pakisjaya, Drs. Heri Paryono kepada RAKA, Selasa (9/12) siang. Diakuinya, setelah syukuran bersama muspika Pakisjaya dan PT. Purna Tarum Murni beserta masyarakat setempat, dia tidak melihat ada yang kontra terhadap keberadaan PT tersebut. "Namun seminggu kemudian terjadi demo (menolak galian C di laut Pakisjaya, red) kami tidak tahu hal itu akan terjadi," ucapnya.
 
Pada acara syukuran itu dihadiri Kades Tanjungpakis Sopian, Kapolsek Pakisjaya AKP Hermawan, Danramil Pakisjaya serta dari Lingkungan Hidup, juga pihak perusahaan diantaranya Ismail, Domo, Ust. Zikrulloh, Komarudin dan masyarakat pada pukul 13.00-16.00 WIB di muara Bungin. Di atas tikar yang digelar, mereka membicarakan konsep pembangunan Pakisjaya dan Kabupaten Karawang, yaitu dari kompensasi galian C tersebut. Pada saat itu semuanya mendukung. Namun, seminggu kemudian muncul polemik, sekelompok warga menolak PT itu berdiri bahkan menuduh kades dan camat tidak baik.
 
Kata camat, pada peristiwa penolakan itu, dia menduga banyak sekelompok orang yang berkepentingan yang merasa belum terakomodir oleh perusahaan. Sementara masyarakat memang awalnya ingin tahu legalitas PT. Purna Tarum Murni. Setelah acara syukuran bulan lalu, malah terjadi unjuk rasa menolak galian C. "Intinya saya tidak tahu jika ada gejolak seperti ini, sungguh, saya pikir semuanya akan aman, karena memang awalnya masyarakat mendukung," jelasnya. (spn)
 
 

Kecamatan Dengklok Butuh 3 Puskesmas

Ruang perawatan pasien UPTD Puskesmas Rengasdengklok.
 
 
RENGASDENGKLOK, RAKA - Idealnya, satu Puskesmas menangani sekitar 3000 jiwa di tiap wilayah. Namun, UPTD Puskesmas Rengasdengklok kini melayani kesehatan masyarakat se-kecamatan sekitar 100 ribu jiwa. Harusnya, di Kecamatan Rengasdengklok terdapat tiga Puskesmas untuk bisa melayani semua masyarakat di 9 desa.
 
Demikian kata Kepala UPTD Puskesmas Rengasdengklok, Dr. Hj. Hidayati (38), kepada RAKA, Selasa (9/12) siang di ruang kerjanya. Menurutnya, pos kesehatan desa (Poskesdes) yang rencananya akan dibangun di tiap desa akan sangat membantu, jika Poskesdes itu benar-benar bisa direalisasikan.
 
Di Kecamatan Rengasdengklok, lanjut Hidayati, sudah ada tiga desa yang telah menyediakan lahan kantor desanya sebagai lokasi pembangunan Poskesdes, empat desa tersebut diantaranya, Desa Karyasari, Dewisari, Kertasari dan Dukuhkarya. Sedangkan desa lainnya belum, lagi pula rencana Poskesdes ini diakui Hidayati belum diketahui realisasinya. "Kita siapkan dulu tanahnya, kalau ada dananya bisa langsung dibangun. Sedangkan tenaga kesehatannya harus ada pelatihan sejak sekarang," katanya.
 
Dia menjelaskan, Poskesdes ini merupakan koordinator dari posyandu dan pusat kesehatan masyarakat, jika Poskesdes ini benar-benar bisa direalisasikan maka akan sangat membantu, terutama menangani kesehatan masyarakat di lingkungan Poskesdes itu berdiri. Selain sebagai penanganan awal kesehatan masyarakat, juga sebagai sosialisasi dan memberikan informasi terbaru untuk masyarakat setempat tentang waspada wabah penyakit dan kesehatan.
 
Sementara ini, semua desa sudah melaksanakan pelatihan untuk desa siaga. Dan Poskesdes ini pun kepanjangan tangan dari Puskesmas, tentu di Poskesdes pun disediakan obat-obatan yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan lingkungan setempat. Tindakan Poskesdes sangat sederhana, sebelum pasien dibawa ke Puskesmas, sebelumnya ditangani di Poskesdes. "Tenaga kesehatannya kita melatih kader ksehatan termasuk bidan desa. Sebulan sekali, puskesmas akan memantau Poskesdes," ucapnya. (spn)
 
 

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan