Mayat Tanpa Identitas Mengambang di Sungai Rawamerta

Tuesday, January 19, 2010

 
BeritaKarawang.com - Sosok mayat tanpa identitas ditemukan mengambang di saluran air Desa Sukapura, Kecamatan Rawamerta dengan kondisi mengenaskan, Selasa (19/1/2010) siang.
 
 
Saat ditemuka, kepala mayat laki-laki ini tersangkut pada tanaman eceng gondok di saluran tersebut. Ciri-ciri mayat, tinggi sekitar 160 cm, baju kaos pendek dan celana panjang jean.
 
 
Beberapa warga yang melihat kejadian ini mengungkapkan, pada tubuh korban terdapat luka-luka. "Luka itu bisa disebabkan terbentur benda-benda di atas air, juga kemungkinan korban penganiayaan," ucap seorang warga. (**)

Korban Banjir di Tirtajaya Mulai Terserang Penyakit

Wartawan Antara saat meliput korban banjir di Tirtajaya.
 
 
BeritaKarawang.com - Korban banjir di Tirtajaya mulai merasakan gatal-gatal dan diare. Banjir yang terjadi seminggu ini telah merendam 1.803 rumah di delapan desa yang terparah, kecuali Desa Sabajaya, Pisangsambo dan Bolang.
 
 
Mengatasi hal itu, Puskesmas Tirtajaya siagakan armada kesehatan keliling untuk mengobati korban banjir bagi yang tercatat sebanyak 6.408 jiwa di kecamatan ini, Senin (19/1/2010) siang.
 
 
Meski demikian, korban banjir di Dusun Serani enggan mengungsi, mereka lebih memilih bertahan di tempat tinggal mereka meski genangan air masuk selutut ke dalam rumah.
 
 
Mengetahui hal itu, pihak kecamatan memberi waktu bagi warga untuk tidak mengungsi. Namun, jika kondisi semakin buruk, kecamatan dan aparat desa akan mengavakuasi paksa warga di Dusun Serani untuk mengungsi.
 
 
Ini demi kesehatan dan keselamatan jiwa warga, mengingat seminggu ini korban banjir sudah merasakan sakit gatal pada kaki dan tangan, juga diare. Jika mereka ada di tempat pengungsian, pemerintah akan lebih mudah mengontrol kesehatan mereka dan menjamin makanan. (*)

Desa Srijaya dan Srikamulyan Rutin Banjir Tahunan

Kades Srikamulyan dan Srijaya
 
 
BeritaKarawang.com - Lagi-lagi, tiap musim hujan 400 rumah yang tersebar di empat dusun di Desa Srijaya, Kecamatan Tirtajaya kebanjiran. Banjir ini disebabkan saluran air pembuang tidak lancar.
 
 
Demikian kata Kades Srijaya, Durahman Hamied didampingi Kades Srikamulyan, Rudi KA, Selasa (19/1/2010) pukul 12.33 WIB, dia minta proyek-proyek pembangunan saluran air yang tertunda, diantaranya pengerukan saluran air pembuang antara Desa Tambaksumur hingga Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya sepanjang 12,6 km.

"Hingga saat ini, kondisi warga terus dipantau oleh aparat desa dan kecamatan, mereka pun menunggu bantuan besar dari Pemda Karawang," jelasnya.
 
 
Banjir di Srijaya, terjadi di Dusun Gulampok Tegal, ketinggian 50 cm, sekitar 50 rumah terendam. Dari sektor petanian ada 200 hektar yang terendam, termasuk sebagian kecil yang baru tanam bibit. Petani sengaja tidak menanam bibit bulan ini, karena mereka sudah memprediksi banjir yang akan terjadi ini.
 
 
Sementara itu, Camat Tirtajaya, H. Darul Amin S.Sos menjelaskan, banjir ini disebabkan pendangkalan saluran air pembuang yang menuju ke muara laut. Kata dia, Tirtajaya ini merupakan daerah bawah, semua air dari hulu mengatung di kecamatan ini. (*)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan