Jalan Kembali Rusak Akibat Hujan

Sunday, January 10, 2010

Jalan yang rusak di Kutawaluya, sebelumnya jalan ini mulus.
 
BeritaKarawang.com - Guyuran hujan sepekan ini telah merusak jalan di beberapa titik sepanjang jalan di beberapa kecamatan se-Kabupaten Karawang.
 
Warga berharap, kerusakan jalan yang terkelupas itu bisa secepatnya diperbaiki. Sebab, jika jalan rusak aktivitas akan terhambat.
 
Pengawas UPTD Bina Marga Rengasdengklok, H. Adang Sutarman menjelaskan, Minggu (10/1/2010) siang, perbaikan jalan di tahun 2009 kemarin telah ada peningkatan, diantaranya jalan yang sebelumnya rusak.
 
"Pemerintah Daerah Karawang tidak bisa menyediakan anggaran untuk semua kerusakan badan jalan se-Kabupaten Karawang. Jadi, kami memprioritaskan perbaikan bagi titik titik rawan saja terlebih dahulu," ujarnya. (*)

Pembongkaran = Pembiasan Peraturan

 
BeritaKarawang.com - Kelayakan hak hidup juga merupakan hak bagi semua pedagang, ini sesuai dengan undang-undang yang ditetapkan pemerintah. Maka, konsistensi pemerintah dalam menertibkan pedagang kecil demi menegakan peraturan justru berbalik dari makna undang-undang itu.
 
 
Demikian ditegaskan Koordinator Sektor Pedagang Informal KW 14-15, Rengasdengklok Forum, Asep Kinoy (27) Minggu (10/1/2010) siang. Kata dia, masih banyak pengusaha besar yang secara nyata masih menyalahi dari aturan yang telah ditetapkan . Jadi, pedagang besar itulah yang harus merasakan penegakan Perda (Peraturan Daerah) itu, jangan pedagang kecil.
 
"Contohnya, masih banyak perusahaan besar menggunakan Sungai Citarum sebagai tempat pembuangan limbah sisa produksi. Itu jelas melanggar peraturan, kami sengaja ungkap hal ini untuk memberi masukan bagi Pemda tentang apa saja yang melanggar dari peraturan. Dalam hal ini, kami hanya menyayangkan kenapa harus terlebih dahulu pedagang kecil yang mesti merasakan penegakan peraturan," ungkapnya.
 
 
Hal ini diungkapkannya menyusul rencana pembongkaran pedagang kecil di Pasar Rengasdengklok yang akan dilaksanakan pertengahan bulan ini.
 
 
"Justru kami mempertanyakan kemana saat ini para legislatif yang dulu berbicara lantang hingga membasahi bibirnya akan pro dan berpihak pada rakyat kecil seperti kami. Mereka gembar-gembrokan diri, legislatif adalah bagian dari rakyat," terangnya.
 
 
Dia meminta, jangan sampai setelah lapak pedagang kecil ini dibongkar, pemerintah meninggalkannya begitu saja. Untuk itu, pemerintah pun harus ikut bertanggung jawab atas hak pedagang untuk memiliki penghidupan yang layak sesuai dengan aturan yang mereka tetapkan selama ini.
 
"Minimal relokasi atau memberi lapangan pekerjaan yang setimpal, apalagi para pedagang ini sedang merasakan semangat usaha mandiri," jelasnya. (*)

Kalangsuri Mulai Bangkit dari Konflik

Aparat desa yang mulai membangun saluran air sipon.
 
BeritaKarawang.com - Sejak diterpa masalah berkepanjangan akibat kades bermasalah dan penetapan Pjs Kades yang menyebabkan kevakuman pemerintahan, Desa Kalangsuria, Kecamatan Rengasdengklok mulai membangun setelah Endang Suhana ditetapkan Pjs Kades di desa ini.
 
Selama sepekan ini, aparat desa setempat mulai membangun saluran air sipon, ini salah satu realisasi pemerintah desa setelah mendapat kucuran dana dari pemerintah, pembangunan saluran ini merupakan ajuan beberapa kali pada Pemda Karawang hasil dari musyawarah masyarakat setempat.
 
Ketua RT 04/01, Dusun Gambarsari, Rohim (45) menjelaskan, pembuatan sipon sepanjang 40 meter dengan anggaran sebesar Rp 20 juta ini untuk merealisasikan pengajuan para tani yang selalu mengeluhkan kekurangan suplai air pertanian.
 
"Lahan sawah seluas 75 Ha di Dusun Gambarsari setiap tahun mengalami kekurangan air sejak tahun 2000 lalu. Akibatnya, dalam satu hektar sawah, petani hanya mampu memperoleh sekitar 5 ton. Padahal, pembuatan saluran ini sering diajukan setiap adanya pergantian kepala desa, tapi belum pernah direalisasikan. Sekarang, sesuai harapan kami, Pjs yang akan menjabat sebagai kepala desa definitif ini mampu untuk merealisasikan," ucapnya, Minggu (10/1/2010) siang.
 
Pjs Kepala Desa, Endang Suhama mengatakan, pembangunan akan tetap berjalan meski desa ini dirundung masalah penetapan soal kepala desa, lambannya penetapan Pjs pun diakuinya sangat mempengaruhi kekompakan jajaran aparat desa.
 
"Ini hanya bukti nyata kepada masyarakat, kemajuan pembangunan akan mulai berjalan untuk periode ke depan.
 
Sementara itu, seorang tokoh warga Dusun Kobak Karim, H.Mansyur menyatakan, ia bersama warga Desa Kalangsuria mendesak Pemda Karawang agar segera memberikan kejelasan mengenai status kades definitif hasil pengajuan tanggal 17 November 2009 lalu.
 
"Penetapan Pjs Kades terkesan lambat. Keterlambatan ini ternyata dimanfaatkan segelintir pihak untuk mempengaruhi masyarakat dengan isu-isu negatif sehingga terjadi konflik," jelasnya. (**)
 

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan