Pansus Sat Pol PP Ditunda, karena Masih Dipimpin Plt?

Monday, March 29, 2010


BeritaKarawang.com - Pembahasan Panitia Khusus Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) dihentikan untuk semantara waktu, mengingat Sat Pol PP sekarang dikomandoi seorang Plt bukan kepala definitif.


"Bagaimana kita akan meneruskan pembahasan Pansus Pol PP, jika kepalanya sendiri tidak ada, sehingga pembahasan tersebut akan dilanjutkan jika sudah ada kepalanya yang benar-benar mampu," kata Roycke Benta Sahetapy, Ketua DPC Partai Gerindra Karawang, juga Ketua Pansus Pol PP Karawang.

Kata Roycke, dengan akan ditingkatkannya Sat Pol PP menjadi lembaga kedinasan, diharapkan akan ada perubahan tatanan kinerja Pol PP di kabupaten ini. 

"Sekarang ini ada beberapa nama yang sudah direkomendasikan pansus terkait mengisi kepemimpinan Sat Pol PP Karawang, tinggal menunggu waktunya saja," jelas Roycke.

Dia berharap, Sat Pol PP kedepan, bisa menjalankan tugas dengan kinerja yang terus meningkat. "Sat Pol PP jangan hanya alat mengusir pedagang kaki lima (PKL) saja, karena banyak hal lain yang menjadi kewajiban Sat Pol PP," kata Roycke.

Dia juga menginginkan Sat Pol PP benar-benar bisa menjalankan tupoksinya, tidak hanya bisa bertengkar dengan PKL saja. Dan keberadaan Sat Pol PP benar-benar jadi andalan pemerintah dan masyarakat. 

"Setelah semuanya siap dan Sat Pol PP memiliki kepala definitif, maka pansus akan dilanjutkan," ucap Roycke. (**)



DPRD Karawang Akan Gugat PJT?

 
BeritaKarawang.com - Selama PJT (Perum Jasa Tirta) tidak memberikan penjelasan yang jelas pada DPRD Karawang, pihaknya akan tetap melakukan 'class action' atau gugatan masyarakat pada pemerintah, soal banjir akibat luapan Sungai Citarum yang merendam daerah Karawang.
 
 
Demikian kata Ketua DPRD Karawang, Karda Wiranata, kemarin siang di ruang kerjanya. Menurut dia, 'class action' ini merupakan kekecewaan masyarakat Karawang terhadap musibah banjir yang dialami sepekan ini.
 
 
Dia mempertanyakan kenapa air di saluran Tarum Barat, Tarum Timur dan Kali Malang tidak sebesar yang mengalir ke Sungai Citarum. "Ini pertanyaan besar, kenapa di 3 tempat itu kosong, kalau masyarakat yang berada di bantaran Citarum tidak dikorbankan, maka ini tidak akan terjadi," kata dia.
 
 
Dengan tidak percaya masyarakat Karawang terhadap PJT dan selama tidak ada kejelasan, maka masyarakat tetap akan bersikeras untuk melakukan 'class action'. (*)

Akibat Banjir, Petani Pakisjaya Merugi Puluhan Ribu Ton

 
BeritaKarawang.com - Musibah banjir di Karawang akibat meluapnya Sungai Citarum yang terjadi hampir dua pekan di daerah Karawang telah merugikan ribuan hektar sawah. Di Kecamatan Pakisjaya diperkirakan puluhan ribu ton padi gagal panen.
 
 
Kepala UPTD Pertanian Pakisjaya, Margonin memperkirakan, kerugian yang bakal di alami petani di Kecamatan Pakisjaya saja mencapai 10.000 ton, bahkan lebih. Diantaranya, tanaman berusia 50 hari diatas lahan sawah seluas 55 Ha di Desa Telukjaya dan seluas 121 Ha sawah di Desa Telukbuyung pun dipastikan gagal dipanen, setelah terendam selama dua minggu.
 
 
"Belum lagi, tanaman padi yang juga terendam di beberapa desa lainnya sejak Sungai Citarum meluap," ungkapnya.
 
Kata dia, jumlah kerugian yang dialami petani Pakisjaya yaitu 20 pesen tanaman padi berusia sekitar 30 hari. Selain itu, 25 persen usia 40 hari dan 60 persen usia 50 hari. Untuk usia tanam yang lebih muda, kerugian akibat biaya tanam tidak terlalu besar.
 
 
"Kerugian besar justru di alami para petani yang memiliki tanaman siap panen satu bulan mendatang," jelasnya.
 
Ditempat pengungsian, seorang petani Dusun Tenjojaya, Sumirta (43), mengatakan, tanaman padi yang terendam selama dua minggu ini sudah dipastikan hancur dan tidak bisa lagi dipanen. (**)

TPI Tidak Manusiawi, Siswa Sakit Wajib UN

 
BeritaKarawang.com - Siswi SMK Perbankan Indonesia (PI) terpaksa harus mengikuti UN (Ujian Nasional) ulangan. Pasalnya, siswi bernama Romlah, Jurusan Administrasi, alamat Desa Kemiri, Jayakerta ini tidak ikut UN sehari karena sakit parah.
 
 
Di hari pertama, Romlah mengikuti UN di klinik Kecamatan Cibuaya, dia mengikuti UN di klinik atas desakan pihak sekolah kepada TPI (Tim Pengawas Independen) UN.
 
 
Namun, pada hari kedua UN, TPI tidak menghendaki Romlah mengikuti UN di ruang perawatan, dengan alasan tenaga TPI kurang dan semua terkonsentrasi UN di sekolah, sehingga Romlah yang sakit parah tidak bisa mengikuti UN.
 
 
Padahal, secara fisik memang siswi ini sakit, tapi dia sanggup mengikuti UN di tempat tidurnya dalam klinik. Akhirnya, Romlah memaksakan diri pergi sekolah dalam kondisi sakit.
 
 
Pada hari berikutnya, dia pingsan usai mengerjakan soal UN di dalam kelasnya. Dan pada hari terakhir UN, dia memaksakan ke sekolah dan sakitnya semakin parah.
 
 
Kepala SMK Perbankan Indonesia, Bambang Pranowo prihatin melihat kondisi siswanya ini. Kata dia, TPI tidak antisipasi melakukan hal seperti ini, sehingga Romlah harus ketinggalan UN sehari.
 
 
Memang ada UN ulangan, kata Bambang, tapi tidak bisa secara otomatis melegitimasi kurang persiapan panitia, harusnya kondisi Romlah bisa dipertimbangkan.
 
 
"Romlah harus mengikuti UN susulan karena TPI tidak sanggup mengikuti kondisi siswa sakit. UN susulan ini bukan karena siswa yang tidak siap, tapi karena TPI yang tidak siap," jelasnya.
 
 
Diungkapkan Bambang, TPI tidak bisa memberikan soal UN pada siswa sakit. Untuk melakukan hal seperti ini sakja, harus menempuh prosedur yang berbelit-belit. "UN harunya terlihat manusiawi, tidak mempersulit seseorang, meskinya panitia memperhitungkan banyak aspek, terutama bagi siswa sakit seperti Romlah," ucapnya.
 
 
Kata Bambang, alasannya keterbatasan pengawas tidak beralasan, harusnya UN bagi siswa sakit melihat sisi kemanusiaannya, tidak perlu pengawasan seperti di kelas.
 
 
UN ulangan hanya bagi siswa yang tidak siap mengikuti UN, sedangkan Romlah sakit tapi dia masih mampu mengikuti UN, tapi tempatnya harus di dalam ruangan tempat dia dirawat.
 
 
Jika harus memaksa ke sekolah, sama saja Romlah seperti siswa lainnya yang sehat, sedangkan Romlah dalam kondisi sakit. (*)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan