Siswa SMAN 1 Rengasdengklok Siap Hadapi UN

Tuesday, April 14, 2009

KUTAWALUYA, RAKA - Bulan ini adalah bulan yang paling ditunggu dan juga bisa dianggap bulan penentuan bagi siswa-siswa sekolah menengah atas, karena tanggal 20 April nanti para siswa ini akan menempuh UN (Ujian Nasional). Berbagai persiapan sudah dilakukan oleh pihak sekolah. Misalnya dengan mengadakan beberapa kali tryout dan juga bimbingan belajar, malah sampai ada yang mengadakan tryout sampai lima kali.

Seperti di SMAN 1 Rengasdengklok, selain periapan dari sekolah tersebut, siswa sendiri juga melakukan persiapan yang sematang-matangnya untuk menghadapi ujian nasional nanti. Misalkan mengurangi aktifitas bermain dan mereka juga banyak yang mengikuti bimbingan belajar secara privat. Kendati begitu, mungkin masih banyak dari siswa ini yang bingung persiapan apa saja yang diperlukan untuk menghadapi ujian nasional nanti.

Dijelaskan Kepala Sekolah H. Tarya Sukaman dan Waksesk Urusan Kurikulum SMAN 1 Rengasdengklok, Yunanto S.Pd, siswanya telah mempersiapkan UN sejak Agustus 2008 lalu dengan melaksanakan belajar tambahan. Bahkan, belajar tambahan ini wajib diikuti siswa, jika diantara siswa kelas 3 ada yang tidak ikut, maka akan dicoret alpa dikelasnya. Dia menyebutkan, jumlah siswanya yang akan mengikuti UN sebanyak 287 siswa, terdiri dari 157 siswa kelas IPA dan 130 siswa kelas IPS. "Dengan banyaknya bimbingan belajar, kita merasa yakin bisa mendapat nilai baik, tapi samping itu pun kita punya rasa cemas juga," kata Yunanto.

Pada Jum'at besok, siswa kelas 3 SMAN 1 Rengasdengklok akan melakukan uji coba terakhir 'try out' untuk terakhir kalinya. Dengan pembekalan pelajaran tambahan yang sudah banyak dilakukan, sudah bisa membuat siswa mampu memprediksi soal UN. "Guru tutornya sendiri sudah punya bekal SKL (Standar Kompetensi Lulusan). Jadi, bisa memprediksi soal UN," ujarnya. (spn)

Anggota KPPS TPS 8 Rengasdengklok Gantung Diri

RENGASDENGKLOK, RAKA - Mengenaskan! Anggota KPPS TPS 8 Rengasdengklok, Idas Rosadi (57), tewas gantung diri di pohon jambu depan rumahnya sendiri di Kampung Cikangkung Barat I, RT 02/01, Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok, Senin (13/4) pukul 01.30 WIB.
 
Diduga, Idas mengakhiri hidupnya karena tekanan ekonomi ditambah persoalan lainnya yang dia anggap ruwet. Dijelaskan Kaur Pemerintahan Desa Rengasdengklok Utara, A. Saepudin kepada RAKA, kemarin siang. Idas memang sering terdengar tidak harmonis dengan keluarganya. Selain itu, dia punya persoalan hidup dari pekerjaannya sendiri.
 
"Saya tidak bisa menyebutkan Idas gantung diri karena stres pada pekerjaannya di KPPS. Dia memiliki kondisi labil dan punya masalah, jika dia berpikir panjang sebelum melakukan, maka tidak akan bunuh diri. Ya, memang saya dengar dia selalu punya masalah keluarga sejak lama, diantaranya ekonomi," ujarnya.
 
Kata A. Saepudin, Idas pertama kali ditemukan tergantung oleh istrinya sendiri dan warga setempat. Sejam sebelum gantung diri, RT setempat bernama Kana sempat menyapa Idas, tapi Idas malah terkesan diam. Sejam kemudian, warga setempat yang melewati rumah Idas curiga dan merasa tidak wajar melihat rumah anggota KPPS ini gelap gulita di dalam dan luarnya, sedangkan rumah tetangganya terang. Lalu, tetangga ini mencoba membangunkan keluarga Idas untuk memastikan rumah mereka baik-baik saja.
 
Istri anggota KPPS ini bangun, dan menyatakan keluarganya sedang tertidur pulas. Kendati begitu, dia pun heran melihat lampu di luar rumahnya gelap, lalu dia menyuruh tetangganya itu mengecek lampu bohlam. Ternyata, lampu itu tidak putus dan bisa kembali nyala hanya dengan sekali putar. Setelah halaman depan rumah tampak terang, istri Idas kaget melihat sosok tubuh yang menggantung di pohon jambu yang jaraknya tidak jauh dari pintu rumah. Setelah dipastikan itu tubuh suaminya, dia pun menjerit histeris.
 
Diduga, Idas sengaja mematikan lampu di depan rumahnya sebelum dia mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, supaya tidak ada seorang pun yang tahu. Namun begitu, istri Idas menceritakan, sekitar pukul satu malam, dia mendengar burung merpati tetangganya ribut dan suasana di luar sangat gaduh, tapi dia tidak curiga kejadian yang akan menimpa suaminya, dia hanya menganggap suara gaduh itu dari burung yang memang setiap malam sering gaduh. (spn)

Dana Haji Gratis Kutawaluya Sudah Terkumpul Rp 24 Juta

KUTAWALUYA, RAKA - Hingga sekarang, infak dan sodaqoh Haji gratis Kecamatan Kutawaluya sudah terkumpul sebanyak Rp 24 juta. Dana itu terkumpul dari masyarakat di semua desa. Bahkan warga di kecamatan ini mengharap supaya infak dan sodaqoh Haji gratis terealisasi.
 
Demikian kata Camat Kutawaluya, Drs. Heri Paryono kepada RAKA, kemarin siang. Saat ini, dana tersebut masih terkumpul pada koordinator intansi dan lembaga di desa masing-masing. "Rp 24 juta itu terkumpul selama 3 bulan dari masyarakat. Dan sekarang uangnya masih dipegang masing-masing lembaga yang ada di desa dan dinas. Kita punya agenda, akan melakukan pemilihan Haji gratis pada Agustus 2009 nanti dan menggelar acara gebyar lagi, seperti yang pernah saya lakukan di Kecamatan Pakisjaya tahun kemarin," ujarnya.
 
Sementara ini, camat akan mengundang para haji untuk membentuk IPHI (Ikatan Pemberangkatan Haji Indonesia) Kecamatan Kutawaluya di bulan ini. Setelah itu akan MoU dengan BRI (Bank Rakyat Indonesia) atas nama rekening lembaga IPHI. "Sekarang di Kecamatan Kutawaluya belum ada IPHI, tapi saya melihat warga Kutawaluya antusias menyambuh rencana ini," jelasnya.
 
Diketahui, tahun 2008 lalu, yang terpilih berangkat haji sebanyak 1 kuota dari dana infak dan shodaqoh Rp 12 ribu/tahun dari masyarakat Kecamatan Pakisjaya yaitu Rohani warga Kampung Baru II, RT 12/04 Desa Telukjaya. Tidak hanya itu saja, tokoh masyarakat Cibuaya, H. Anawi nyumbang 1 kuota dan undiannya jatuh pada Kapolsek Pakisjaya Hermawan yang juga akan berangkat ke tanah suci.
 
Sedangkan Camat Pakisjaya Drs. Heri Paryono mendapat kemuliaan pergi haji gratis pemberian dari seorang pengusaha Jakarta bernama Muhammad Faidzin, tapi dia menghibakan kuota itu pada guru ngaji setepat Ust. Mustopa. Pengumpulan dana infak dan shodaqoh berlangsung sejak Maret hingga Agustus 2008. Infak ini dikumpulkan dari 3.500 peserta infak dan shodaqoh pemberangkatan haji warga Pakisjaya.
 
Hanya Rp 12 ribu/ tahun, tiap peserta memperoleh kesempatan pergi haji.
Gagasan Camat Drs. Heri Paryono ini dianggap sukses dan merupakan cikal bakal pemberangkatan haji melalui infak dan shodaqoh pada tahun-tahun mendatang. "Program ini tidak begitu saja mudah dilakukan, karena selama proses pelaksanaanya banyak yang pesimis dan tidak memahami tujuan saya yang sebenarnya, tapi dengan 'lounching' pertama kemarin di Pakisjaya, mudah-mudahan bermanfaat dan akan terus dilakukan pada tahun ini," katanya.
 
"Setelah berhasil di Kecamatan Pakisjaya, saya akan bangun keagamaan di Kecamatan Kutawaluya, yaitu memberangkatkan haji dari infak dan sodakoh semua warga se-kecamatan. Saya harap, Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kecamatan Kutawaluya bisa berkiprah dalam kegiatan keagamaan di masyarakat, diantaranya pergi haji gratis," paparnya.
 
Menurutnya, prosesnya pembentukan infak dan sodaqoh pergi haji gratis ini sangat banyak, diantaranya pembenahan tahapan kegiatan, yaitu sosialisasi, membangun komitmen bersama, sturktur IPHI harus dibenahi, setelah itu bintek (bimbingan teknis) tentang program yang telah dilaksanakan di Pakisjaya untuk bisa diterapkan di Kutawaluya, kemudian MoU dengan Bank BRI dan perekrutan dana sodaqoh, kemudian pemilihan peserta sodaqoh yang akan berangkat haji gratis.
 
Kata Heri, programnya ini akan mudah dilaksanakan di Kecamatan Kutawaluya, karena masyarakatnya sudah agamis. Selain itu, program ini sudah dilaksanakan di Kecamatan Pakisjaya dan sudah ada bukti 1 kuota pergi haji gratis hasil dari infak dan sodaqoh Rp 12 ribu/tahun per orang. "Dengan infak dan sodaqoh ini, saya bisa mengimplementasikan visi Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Karawang, yaitu meningkatkan iman dan taqwa masyarakat," ujarnya. (spn)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan