Kades Buang Tembakan, Dua Aparatnya Kocar-kacir

Monday, May 4, 2009

KUTAWALUYA, RAKA - 'Dar der dor', Kepala Desa Kutakarya, Desa Kutawaluya diduga menakut-nakuti aparatnya dengan membuang tembakan dua kali ke udara. Melihat hal itu, aparat desa tersebut keesokan harinya lapor ke Polsek Rengasdengklok dan mengatakan kadesnya memiliki sejata genggam, Kamis (30/4) malam.
 
 
Dari laporan yang dihimpun, kejadian berawal saat kedua aparat desa hendak mempertanyakan pemotongan duit honor aparat desa yang diduga dipotong. Namun, kedua aparat yang sengaja mendatangi rumah kades itu sontak kabur setelah melihat kondisi kades seperti mabuk sambil mengancung-acungkan senjata dan melepaskan dua kali tembakan ke udara.
Akibat kejadian itu masyarakat setempat mengaku prihatin dan menyesali tingkah laku kadesnya itu. Terlebih, masyarakat kadang merasa sulit bertemu kadesnya, karena sering tidak ada di kantor dan di kediaman, alasannya sibuk mengurusi bisnis. Sehingga, semua tanggungjawab pemerintah desa dibebankan kepada stafnya.
 
Sementara, Polsek Rengasdengklok langsung menindak lanjuti laporan tersebut, tapi kadesnya sedang di luar kota ketika pihak polisi menghubungi telepon genggam kades. Kades ini janji akan datang ke Polsek Rengasdengklok hari ini, Senin (4/5).
 
Untuk mengklarifikasi laporan itu, Kapolsek Rengasdengklok, AKP Muji Harja meminta kades ini untuk menjelaskan kronologis kejadian sekaligus mempertanyakan surat ijin kepemilikan senjata api tersebut. Sementara, Kapolsek menyatakan, dia belum bisa menjelaskan senjata api yang digunakan itu apakah hanya mainan atau senjata sungguhan. "Karena dari keterangan saksi saja tidak jelas," kata Kapolsek.
 
 
Jika senjata itu memang sungguhan dan tanpa surat resmi, maka bisa dijerat undang-undang darurat, karena pada saat kejadian, dua aparat itu tidak bisa menjelaskan senjata yang digenggam kades itu. Sementara itu, saat dikonfirmasi RAKA via handphone, kades mengatakan dengan singkat, tidak ada senjata api pada kejadian tersebut. Dengan begitu, untuk lebih jelasnya, hari ini pihak kepolisian akan memeriksanya. Namun, kejadian ini telah membuat geger warga Kutakarya. (spn)

Tukang Ojek Dengklok Dibius, Motornya Raib

RENGASDENGKLOK, RAKA - Motor ojek raib dibawa kabur pelaku pembiusan, Jumat (1/5) pukul 19.00 WIB. Korban ditemukan tergeletak di pinggir jalan raya Desa Amansari, Kecamatan Rengasdengklok, Sabtu pagi hari. Sampai saat ini pelaku masih dalam pengejaran pihak kepolisian.
 
Saat kejadian, korban bernama Warno, warga Desa Kedal Jaya, Kecamatan Pedes ini ditemukan rekan se-profesi sekampung, Acep (39) juga warga Pedes. Warno terlihat lemah lunglai tak berdaya, kemudian Acep membawanya ke RS Proklamasi untuk mendapatkan perawatan medis.
 
Diceritakan Acep, Jumat malam itu, Warno dilihat membawa penumpang ke arah Tanjungpura, tapi berjam-jam dia tidak kembali ke pangkalan ojek, sementara tukang ojek lainnya sudah pulang. Sebelumnya, Acep sempat mencari rekannya itu, tapi tidak ketemu, akhirnya Acep menduga Warno sudah pulang terlebih dahulu ke rumahnya.
 
Namun Acep kaget, saat menemukan rekannya itu tergeletak di Jalan Raya Amansari. Tak menunggu lama-lama, dia membawanya ke RS Proklamasi. Tapi, motor yang keseharian digunakan untuk mencari nafkah, raib. Melihat kondisi Warno, Acep yakin motor rekannya itu sengaja dirampas dengan cara membius Warno. Akibat peristiwa itu, para 'ojekers' atau tukang ojek merasa geram pada pelaku, mereka mengancam akan menghakimi jika mereka menemukan pelakunya.
 
 
"Kejadian ini bukan yang pertama, banyak ojek yang dibacok, dibegal termasuk dibius, kami menduga pelaku masih orang itu-itu juga. Kalau pelaku belum ditangkap, kami khawatir kejadian serupa akan terulang lagi," celetuk seorang tukang ojek.
 
Hingga Minggu (3/5) siang, Warno telah dibawa pulang keluarganya. Namun sebelumnya, Warno tidak sadarkan diri di ruang perawatan RS Proklamasi hampir seharian. Diketahui, ojek memang ada hampir di tiap sudut Jalan Raya Rengasdengklok, mereka kadang terlihat berebut penumpang yang turun dari angkutan umum arah Tanjungpura, Pedes dan Batujaya. Teror pada tukang ojek ini terbilang sering dengan motif yang bermacam-macam bahkan mengancam jiwa tukang ojek.
 
Terkait hal itu, saat dijumpai di tempat kerjanya, Kanit Reskrim Rengasdengklok, Aiptu Bambang P. menegaskan, sampai saat ini, pihaknya masih mengumpulkan saksi-saksi berikut bukti untuk menindak lanjuti kasus tersebut. Ia juga mengatakan, pelaku belum bisa disimpulkan merupakan orang yang sama. (spn)
 

Jalan Santai Hardiknas UPTD TK,SD Pedes

Penyerahan thropy untuk SDN Payungsari I dari Kepala UPTD TK,SD Pedes.
 
 
PEDES, RAKA - Mengisi Hardiknas (Hari Pendidikan Nasional) UPTD TK,SD Kecamatan Pedes gelar gerak jalan 2,5 km juga memberikan thropy dan piagam bagi sekolah dan guru berprestasi, Sabtu (2/5) siang di halaman kecamatan setempat. Pada kesempatan itu pun, disebutkan utusan-utusan sekolah yang akan jadi tim official O2SN (Olimpiade Olahraga dan Seni Nasional) tingkat Kabupaten Karawang 6 Mei 2009 besok.
 
Kepala UPTD TK,SD Pedes, Sugiyadi S.Pd, menjelaskan, tujuan acara gerak jalan 2,5 km itu, selain supaya guru sehat juga untuk menjaga kekompakan dan kebersamaan termasuk eksistensi guru, mengingat keberadaan merupakan tonggak dunia pendidikan nasional. SD berprestasi dan mendapat piala bergilir dari UPTD TK,SD Pedes yaitu SDN Payungsari I, disusul SD berprestasi tingkat kedua yaitu SD Kertaraharja II dan ketiga SDN Sungaibuntu I.
 
Acara gerak jalan ini diikuti 385 guru dan kepala sekolah, termasuk aparat desa dan kecamatan, total peserta sekitar 400-an orang. Untuk memeriahkan acara, tiap peserta gerak jalan mendapat kesempatan hadiah hiburan yang diundi panitia Hardiknas dan acara gerak jalan ini lebih meriah dibanding tahun lalu. Tahun lalu, Hardiknas hanya diikuti perwakilan guru masing-masing sekolah dan tidak ada pemberian thropy dan piagam bagi sekolah dan guru berprestasi.
 
Dijelaskan Sugiyadi, untuk menentukan sekolah berprestasi, diantaranya sekolah itu memiliki siswa-siswa berprestasi di tingkat kecamatan dan kabupaten, juga dilihat dari manajemen K3 (Kebersihan, Keamanan dan Keindahan) sekolah itu sendiri. Dalam penilaian sekolah berprestasi ini, dicatat dan dinilia peringat pertama hingga peringat terakhir dalam penilaian itu disusun dari peringat satu hingga peringakt ke 42 dari total SD se-kecamatan. "Kami umumkan siswa berprestasi itu secara transparan dan diketahui semua sekolah, sehingga tiap sekolah mengetahui peringat prestasinya," ujarnya.
 
Kepala SDN Payungsari I, Asep Supriatna mengatakan, prestasi yang dia raih merupakan upaya sekolah untuk terus memiliki siswa yang berprestasi. Selama kegiatan di tingkat kecamatan Maret-April 2009, sekolahnya telah memboyong 9 piala dari sembilan kegiatan lomba. Ini tak lepas dari bimbingan pihak guru dan pengawas sekolah. Kendati begitu, kendala tetap ada, tapi pihaknya terus mendorong sekolahnya untuk terus meningkatkan prestasi. Diakuinya, fasilitas olah raga sekolah masih belum lengkap.
 
Menurutnya, eksistensi guru saat ini telah melakukan tugas dengan baik, meski kesejahteraan belum diperoleh maksimal. Para guru telah melakukan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) dengan kesungguhan dan semangat tinngi, meski kesejahteraan masih terbilang minim. Dia berharap, guru bisa memberikan pembelajaran pada anak, prestasi dan kebersamaan sesama para guru, karena guru ideal, yaitu yang dapat melaksanakan tugas sesuai dengan fungsinya, kemudian mendorong siswa untuk belajar di luar jam pelajaran dan kegiatan lainnya.
 
 
"Yang jelas, harapan kami, kebersamaan untuk mendorong pendidikan dan yang paling penting adalah kesejahteraan yang harusnya diberikan pemerintah daerah dan pemerintah pusat, termasuk mengarahkan juga memberikan motivasi para guru dengan cara pembinaan," jelasnya. (spn)
 
 

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan