Kios Tani Mulia di Pedes Dibobol Maling

Friday, March 6, 2009

PEDES, RAKA - Kios pupuk Tani Mulia di Desa Payungsari, Kecamatan Pedes dibobol maling, Kamis (5/3) sekitar pukul 02.00 WIB. Perampok ini berhasil menggondol obat-obatan untuk pertanian senilai Rp 40 juta-an dan uang tunai Rp 20 juta-an. Kerugian aksi kejahatan ini ditaksir Rp 70 juta-an.
 
Penjaga kios, Karnadi (29) menjelaskan, para pencuri berhasil masuk ke dalam toko pupuk melalui jendela ruang istirahat. Pencuri ini mencongkel jendela kemudian memotong tralisnya dengan gunting besi. Setelah di dalam ruang istirahat, pencuri itu kembali mencongkel pintunya untuk bisa masuk ke ruang toko. Dan alhasil, pencurian yang diduga tidak dilakukan seorang ini berhasil membawa hasil curiannya tanpa seorang warga pun memergokinya.
 
Kios ini diketahui telah disantrongi maling ketika Karnadi masuk ke ruang istirahat itu, dia melihat botol obat rumput berserakan di bawah lantai. Diduga, kardul botol itu jebol ketika pencuri akan membawanya keluar, untuk mempersingkat waktu aksi mereka, botol-botol yang berserakan itu dibiarkan tertinggal. Sedangkan, botol obat-obat padi lainnya yang disimpan dalam etalase, raib.
 
Melihat hal ini, pemilik toko lemas terkulai, apalagi dia diketahui sakit-sakitan. Sehari kemarin, kiosnya tutup dan persediaan obat-obatan untuk tanaman padi pun habis digasak pencuri. Sementara, pelaku pencurian ini diduga bukan orang jauh. Dan hingga berita ini diturunkan, maling itu masih dalam pengejaran pihak kepolisian. "Saya rasa, pelakunya bukan orang jauh (dari luar desa, red)," ujar Karnadi. (spn)
 
 

PNPM Dengklok Mandul

"Selain pembagian paket gas elpiji, saya tidak menerima bantuan lainnya dari pemerintah, semisal bantuan modal ekonomi. Padahal bantuan modal ini sangat dibutuhkan untuk mendukung usaha. Apalagi PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) Kecamatan Rengasdengklok hingga kini belum jelas juntrungannya, akibat terlilit tunggakan besar," kata pedagang mie ayam bakso di Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok, Roy (51), kepada RAKA, Kamis (5/3) siang.
 
Di tengah krisis ekonomi rakyat, lanjutnya, bantuan modal usaha merupakan nafas segar bagi semua pengusaha dan pedagang seperti dirinya. Diakuinya, bantuan modal hanya turun beberapa tahun lalu, dia sempat mendapat pinjaman sebesar Rp 1 juta, tapi hingga kini tidak ada lagi bantuan modal serupa seperti tahun sebelumnya. Kata Roy, ini kemungkinan disebabkan manajemen ekonomi pemerintah atau intansi yang mengalami kebocoran. Sehingga, mereka tidak lagi mampu menopang dan membantu para pedagang.
 
Menurutnya, pedagang selalu bisa melunasi semua modal pinjaman dengan hasil usahanya, tapi pinjaman ini terkesan hanya sekali seumur hidup, itu pun jumlahnya tidak besar. Dia menginginkan pinjaman modal usaha ini terus berputar di tengah para pedagang lainnya untuk membantu jika sewaktu-waktu para pedagang kekurangan uang untuk mengembangkan usahanya.
 
Dia menyinggung soal PNPM Rengasdengklok mandeg akibat manajemennya yang bobrok. Seharunya, modal untuk Simpan Pinjam Perempuan (SPP) PNPM bisa dikucurkan untuk membantu, tapi kenyataannya UPK Kecamatan Rengasdengklok malah bermasalah, sehingga dana PNPM tidak lagi dicairkan pemerintah. Imbasnya, para pedagang yang rugi. (spn)
 

Bidan Puskesmas Medang Asem Gandeng Paraji

JAYAKERTA, RAKA - Puskesmas Medang Asem dan Puskesmas Jayakerta, Kecamatan Jayakerta melakukan kemitraan pelayanan kesehatan dengan para paraji, terutama pelayanan untuk menekan kematian pada ibu hamil dan bayi. Sebanyak 25 paraji dari dua wilayah puskesmas itu dilatih tenaga medis puskesmas, Kamis (5/3) siang di Puskesmas Medang Asem.
 
Pada kegiatan itu, pihak puskesmas memberi keterangan cara penanganan saat ibu melahirkan hingga merawat bayi setelah lahir. Sementara, ibu-ibu paraji menyimak keterangan tersebut dengan seksama. Diketahui, selama ini paraji melakukan penanganan kelahiran bayi dengan cara tradisional. Pada kesempatan pertemuan itu, pihak puskesmas menjelaskan penanganan yang sesuai dengan cara medis.
 
Dijelaskan, paraji dalam melakukan persalinan tidak boleh menolong sendiri, tapi paraji hanya membantu bidan untuk menangani persalinan tersebut. Sementera itu, Kepala UPTD Puskesmas Medang Asem, Eko Susanto menjelaskan, kemitraan ini bertujuan untuk mendayagunakan paraji sebagai pendamping mental spiritual dalam memberikan pelayanan kebidanan dengan melakukan komunikasi yang terarah, diantaranya ibu hamil (bumil), ibu bersalin (bulin) dan ibu nifas (bufas) setelah lahir.
 
Kata Eko, paraji membantu bidan dalam pelayanan kebidanan, khususnya pertolongan persalinan. Kemitraan bidan dan paraji ini untuk menjalin kerjasama yang harmonis terarah untuk mewujudkan pandangan yang sama, untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Juga untuk meningkatkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan anak akibat dari resiko kehamilan dan melahirkan. "Ini kegiatan yang selalu kita lakukan setiap tahun," ujarnya.
 
Pihak puskesmas berharap, pada saat bidan melakukan persalinan, paraji hanya bertugas mendukung moril dan spiritual ibu yang akan melahirkan. Sedangkan, bidan yang akan melakukan pertolongan secara medis. Kegiatan ini dihadiri Camat Jayakerta Drs. H. Hamdani dan beberapa kepala desa se-kecamatan, termasuk Dr. Koni dari Dinas Kesehatan Karawang pun turut memberi pejelasan mengenai kesehatan ibu dan bayi pada paraji. "Saya sambut positif kegiatan ini, mudah-mudahan kedepannya paraji mengenal cara medis ketika menangani persalinan," kata camat. (spn)
 
 

SDN Pisangsambo II Sabet Predikat SSN

TIRTAJAYA, RAKA - SDN Pisangsambo II mendapat predikat Sekolah Standar Nasional (SSN) dari delapan SDN yang ada di Kabupaten Karawang. Dengan predikat tersebut pihak sekolah berupaya meningkatkan mutu dan kualitas belajar guru dan siswa.
 
Kepala SDN Pisangsambo II mengatakan kepada RAKA, Selasa (24/3) siang menjelaskan, untuk mewujudkan SSN, maka pihaknya mencangkan program bernama 'cantik' artinya cerdas, aktif, normatif, terampil, inovatif dan kreatif. Program ini bertujuan untuk meningkatkan imptak dan iptek siswa. "Sekolah ini berbeda dengan sekolah lain, saya harap siswa dan guru bisa menanamkan 'cinta' dan bangga terhadap nilai budaya bangsa," ucapnya.
 
Lebih lanjut dia mengatakan, dalam prosesnya SSN ini juga menciptakan suasana nyaman dan menyenangkan dalam kegiatan belajr mengajar. Juga menanamkan akhlak mulia disertai kemampuan berinovasi, kreatif dan produktif. Dan menyelaraskan semua kreativitas tersebut. "Juga menyiapkan budi pekerti yang berlandaskan nilai luhur norma dan adat istiadat," ucapnya.
 
Selain itu, pada program 'cantik' ini juga meningkatkan profesionalisme guru melalu pelatihan 'work shop'. Tercatat, SDN Pisangsambo II ini memiliki 304 siswa dengan sembilan tenaga pengajar dan kepala sekolah, termasuk tiga orang humas. "Saya bangga dengan keberhasilan SDN Pisangsambo II memiliki predikat SSN, saya janji akan meningkatkan mutu belajar dengan lebih baik," ujarnya. (spn)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan