Purdi Mengungkapkan 'Cara Gila Jadi Pengusaha'

Thursday, March 5, 2009

 
KARAWANG, RAKA - Rabu (4/3) malam, 'owner' Primagama, Purdi E. Candra gelar seminar spektakuler yang mengungkap rahasia pribadinya yaitu 'cara gila jadi pengusaha'. Seminar ini merupakan yang kedua kalinya digelar Enterpreneur University Karawang, setelah sukses pada seminar serupa Januari 2009 lalu di tempat sama, yaitu RM Simpang Raya, depan Pemda Karawang.
 
Ratusan peserta yang mengikuti seminar ini terpukau mendengar ulasan Purdi yang mengungkap kata 'gila' dengan singkatannya sendiri yaitu 'gigih langsung action'. 'Cara 'gila' yang disuguhkan Purdi ini bukan bukan berarti tidak waras, tapi merupakan program kewirausahaan yang bisa dilakukan tanpa seseorang harus memiliki nilai, tanpa akreditasi, tanpa harus punya status dan tanpa ijazah, melainkan bisa dilakukan oleh semua golongan dan hasil yang gemilang.
 
Pada seminar ini, dijelaskan mengapa setiap orang sulit memulai usaha, bahkan kesulitan itu malah dijadikan alasan bahwa memulai usaha itu memang sulit. Padahal, jika setiap orang memiliki jiwa wirausaha, maka persoalan itu bisa diatasi. Selama ini kebanyakan orang selalu beranggapan, untuk mulai usaha harus punya modal besar, lokasi usaha dan lainnya, sebenarnya hal itulah yang menyebabkan seseorang akan benar- benar kesulitan berwirausaha.
 
Purdi E. Chandra memberi arahan pada peserta seminar untuk berani mencoba memulai usaha dan meyakinkan memulai suatu usaha itu tidak sesulit yang dibayangkan melainkan mudah. Menurut Purdi E. Chandra, memulai usaha itu memang beresiko, tapi akan lebih beresoko jika tidak mencoba memulai usaha.
Materi pada program kewirausahaan yang akan disampaikan Presiden Direktur Group Primagama ini bukan teori manajemen, seperti yang diajarkan di sekolah bisnis, tapi teori yang lebih mengarah pada pembentukan 'jiwa enterpreneur' peserta didik yang meliputi, kecerdasan emosional, kecerdasan adversity, kecerdasan finansial, penggunaan otak kanan, kecerdasan spiritual, mempertajam kreativitas dan intuisi. (spn)
 
 
 
 
 

Kades Baru Menanggung Hutang Raskin Kades Lama

RENGASDENGKLOK, RAKA - Sebanyak 4.755 kepala keluarga (KK) di sembilan dusun, Desa Rengasdengklok Selatan resah, pasalnya beras mikisn (raskin) hampir tiga bulan ini belum diturunkan. Menurut informasi, keterlambatan ini akibat tunggakan oleh mantan kepala desa sebelumnya, Ahmad Wikana sebesar Rp 41,8 juta-an.
 
Seperti dijelaskan Kesra Desa Rengasdengklok Selatan, Trusto Suwarji kepada RAKA, Rabu (4/3) siang. Dia tidak menghendaki jika tunggakan yang dilakukan mantan kepala desa jadi tanggungjawab kepala desa sekarang. Apalagi nominalnya terbilang besar. "Itu bukan hutang desa, tapi pribadi, kecuali hutang lembaga desa maka akan dipertanggungjawabkan kepala desa baru," jelasnya.
 
Menurutnya, selama ini masyarakat tidak pernah memiliki hutang raskin, mereka selalu membayar kontan pada desa pada saat mantan kades menjabat. Tapi tanpa sepengetahuan aparat desa sekarang, Desa Rengasdengklok Selatan memiliki tunggakan, terang saja hal ini membuat kaget lembaga desa sekarang. Diketahui, kepala desa baru Rengasdengklok Selatan, Wawan Hermawan terpilih pada pemilihan kepala desa Agustus 2008 lalu. Sementara, Ahmad Wikana yang kembali mencalonkan tidak lagi terpilih.
 
Kaur Trantib Desa Rengasdengklok Selatan Sumarno menjelaskan, tunggakan raskin ini diketahui pada September 2008 lalu, saat itu Kasi Kesos Ida Herawati SH, memberikan surat pernyataan perjanjian pembayaran pelunasan hutang Desa Rengasdengklok Selatan dengan Bulog terhitung Desember 2008. Dan hingga kini, tunggakan itu belum ada upaya pelunasan oleh Wikana, imbasnya Kades Wawan bingung setelah mendapat tekanan dari warganya mengenai turunnya raskin.
 
 
Di tempat terpisah, Kasi Kesos Hidayat mengatakan, hingga kemarin, tunggakan raskin di Kecamatan Rengasdengklok tinggal Rp 91 juta-an, diantaranya Desa Dewisari, Rengasdengklok Selatan, Karyasari dan Desa Kalangsuria. "Sekarang kita sedang mengurus hal ini, sudah ada upaya pemanggilan dan lainnya untuk menyelesaikannya," ucapnya. (spn)
 

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan