SMK Ristek Ajukan Akreditasi A Semua Jurusan

Thursday, August 27, 2009

Kepala SMK Ristek di ruang arsip kejuruan.
 
 
KUTAWALUYA, RAKA - SMK Ristek yang telah mengantongi akreditasi A pada jurusan mesin dan akan mempertahankan predikat tersebut dalam penilaian 31 Agustus 2009 mendatang. Sekolah ini pun mengajukan akreditasi A pada otomotif dan audio video yang sebelumnya terakreditasi B tahun 2005 lalu.
 
Kepala SMK Ristek, Drs. Darsono Sumedi didampingi Wakasek Kurikulum Jajang menjelaskan kepada RAKA, Rabu (26/8) siang, penilaian akreditasi ini merupakan kebijakan pemerintah untuk mengetahui dan melihat potensi yang dimiliki sekolah. Dengan adanya predikat ini, sekolah kejuruan tersebut bisa meningkatkan kualitas sekolah mulai dari sarana prasarana, kualitas pendidikan dan lainnya.
 
Untuk mempertahankan predikat yang sudah diraih, kata Darsono, sekolah sudah mempersiapkan berbagai pembenahan manajemen dan fasilitas yang dimiliki. Penilaian yang akan dilakukan Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Provinsi Jawa Barat itu diharap jadi tolak ukur keberhasilan Ristek selama ini. Sejak berdiri SMK Ristek memiliki tiga jurusan, diantaranya mesin, otomotif dan audio video. Penilaian akreditasi akan dilaksanakan 31 Agustus hingga 2 September 2009.
 
Ada 8 komponen yang akan dinilai sesuai standar nasional untuk akreditasi, diantaranya komponen standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidikan dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian. Saat penilaian SMK akan dihadapkan sebanyak 185 soal yang harus dijawab setiap jurusan, pertanyaan itu diantaranya tentang administrasi dan manajemen kepala sekolah.
 
Kata Darsono, SMK Ristek berusaha memenuhi kriteria sesuai soal-soal yang akan disodorkan, kalau semuanya terpenuhi berarti nilainya sudah ditangan, kecuali soal-soal yang tidak bisa terjawab, karena jawaban soal harus kongkrit dan ada bukti, misal tentang juara yang pernah diraih sekolah harus dibuktikan piala atau setifikatnya. Selain itu, guru bidang studi harus bisa memperlihatkan ijazah kejuruan masing-masing yang disesuaikan dengan jurusan di sekolah dan banyak lagi, itu semua ditanyakan secara detil.
 
Pada pelaksanaan nanti, soal dari Badan Akreditasi Nasional akan dijawab oleh kepala program jurusan masing-masing, untuk jurusan mesin Agus Ibrahim S.Pd, pada jurusan otomotif soal akan dijawab Harun Samsudin S.Pd, dan jurusan teknik audio video oleh Ade Roskaryo ST. "Masih ada waktu, kita berusaha memenuhi kriteria yang kurang dan kita konsekuen mempertahankan akreditasi A," ucap Darsono.
 
Perkembangan SMK tergantung pengelolaanya, lanjut Darsono, selama ini Ristek selalu mengedepankan kualitas didik, karena yang menilai adalah masyarakat, kebanyakan orang tua menginginkan sekolah yang mampu mendidik anaknya bisa bekerja dan mandiri. "Memang tidak mudah menangani siswa, jika sekolah menangani siswanya setengah-setengah, sekolah diangap tidak berhasil, memang kedisiplinan sekolah harus dipaksa, kalau tidak dipaksanakan tidak akan berjalan baik," ujarnya. (spn)

Sawah Mengering, Petani Pakisjaya Menjerit

 
PAKISJAYA, RAKA - Menormalkan saluran air ke daerah Pakisjaya adalah tugas besar, mengingat daerah itu selalu mengalami masalah klasik kekeringan. Ini harus dibereskan secara sinergis antara pemerintah dan masyarakat. Secepatnya, pada tahun 2010, rencana perbaikan saluran air ke Pakisjaya harus masuk draf APBD Kabupaten Karawang dan Provinsi Jawa Barat.
 
Demikian kata anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan, H. Tono Bahtiar, kepada RAKA, kemarin. Untuk mengatasi hal itu, maka harus dibuat solusi yang terbaik, misalnya harus ada bendungan atau situ yang mampu menampung air ketika hujan sekaligus mengatasi banjir dan dimanfaatkan ketika musim kemarau untuk mengatasi kekeringan pertanian. Bapeda harus mampu mengimpelemantasikan pada anggaran 2010, kalau ini tidak dipecahkan oleh Pemda Karawang, bencana klasik ini akan terus terjadi.
 
Hal ini diungkapkannya menyusul aksi perwakilan masyarakat Pakisjaya ke DPRD Karawang beberapa hari lalu yang mempertanyakan soal kekeringan yang melanda daerahnya. Mereka datang ke gedung DPRD untuk mengadukan nasibnya ke wakil rakyat. Usai kedatangan 15 orang perwakilan petani Pakisjaya ini, lintas fraksi yang mewakili Dapil (Daerah pemilihan) IV sebanyak 8 anggota yang meliputi Kecamatan Cilebar, Pedes, Cibuaya, Tirtajaya, Pakisjaya dan Batujaya melakukan rapat khusus yaitu menanggapi permasalahan kekeringan sawah di Pakisjaya yang memang sangat urgen.
 
"Berbagai macam solusi akan kami tempuh, 8 orang wakil rakyat ini akan mengundang Bina Marga Pengairan, PJT II, Dinas Pertanian dan pihak kecamatan setempat. Kita akan melakukan langkah-langkah kongkrit, jangan sampai pembagian air untuk daerah hilir tidak merata, di satu daerah melimpah sedangkan yang lainnya kekeringan, ini akan kita atasi bersama," ucapnya.
 
Diakuinya, daerah utara Karawang rawan bencana, misalnya air rob yang datang tiba-tiba dan menghanyutkan ikan-ikan tambak, air asin laut pun jadi masalah bagi petani, termasuk kekeringan air untuk perssawahan. Kata Tono, dalam perjalanan masa bakti DPRD lima tahun lalu masih belum sampai menangani infrastruktur pertanian secara total, tapi seiring waktu hal ini akan terus menjadi sorotan wakil rakyat untuk mendorong Pemda Karawang dan Provinsi Jawa Barat supaya menangani kegelisahan petani Pakisjaya selama ini. (spn)
 

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan