Pengungsi Banjir Dengklok Bertambah

Friday, February 6, 2009

Kades Dengklok Utara di tengah pengungsi banjir.
 
 
RENGASDENGKLOK, RAKA - Banjir di Kampung Kalijaya antara Desa Kertasari dan Rengasdengklok Utara semakin naik. Beberapa warga yang sebelumnya bertahan di rumah-rumah, mulai pagi kemarin sudah mulai mengungsi ke jalan raya. Diperkirakan, banjir akan terus merendam pemukiman setempat hingga sebulan mendatang.
 
Seperti banjir tahun lalu, banjir di dua desa tersebut bisa hanya bisa dikeringkan dengan mesin pompa, karena tanah perkampungan ini cekung seperti asbak, sangat sulit surut jika tidak disedot, karena tidak ada saluran air pembuang. Seperti dijelaskan warga setempat, Dusun Krajan A, RT 05/02, Rohayah (36), rumah-rumah di dalam kampungnya ini terendam hingga sedada orang dewasa. Semakin mendekati jalan raya, banjirnya semakin dangkal.
 
Kepala Desa Kertasari, Apud Mahpudin menjelaskan, dua hari lalu sudah ada bantuan dari Dinas Sosial Kabupaten Karawang melalui kecamatan sebanyak 3 kwintal beras dan mie instant juga air mineral. Bantuan sementara itu sudah dibagikan ke 45 kepala keluarga di Dusun Krajan A melalui RT setempat. Meski demikian, bantuan banjir ini masih dibutuhkan, mengingat curah hujan masih turun dan membanjiri pemukiman setempat.
 
"Untuk sementara ini, kami minta bantuan makanan. Dan jika curah hujan mulai reda, diharap pemerintah menurunkan bantuan mesin pompa air untuk menyedot genangan air yang membanjiri rumah warga," ujarnya kepada RAKA, Kamis (5/2) siang di kantor desanya.
 
Di lokasi banjir, Kepala Desa Rengasdengklok Utara, A. Enin Saputra meninjau langsung warganya yang kebanjiran. Untuk desanya ini, Pemda Karawang telah menurunkan 6,5 kwintal beras, dari Alfamart telah dibantu 150 dus mie intant. Dan asosiasi pabrik kerupuk setempat akan menurunkan bantuan beras bagi korban banjir. "Saya mohon pada caleg untuk membantu warga yang kini kena musibah banjir, jangan terlalu sibuk memasang baliho, sementara banyak warga yang sangat membutuhkan bantuan," katanya. (spn)
 

Bedah SKL Persiapan UN SMA

KUTAWALUYA, RAKA - Program bedah standar kompetensi lulusan (SKL) ini bisa mematangkan siswa untuk mampu menghadapi Ujian Nasional (UN). Semua sekolah berharap siswanya lulusan 100%. SKL ini merupakan analisis sekaligus bimbingan bagi siswa yang akan mengikuti UN tahun ini.
 
Demikian dijelaskan Kepala SMAN 1 Rengasdengklok Tarya Sukmana, kepada RAKA, Kamis (5/1) siang di ruang kerjanya. Dijelaskannya, di SMAN 1 Rengasdengklok sebanyak 285 yang akan ikut UN kelas XII ditambah 2 siswa yang mengulang UN, karena tidak lulus UN tahun kemarin. Jadi, jumlah siswa yang akan mengikuti UN di sekolah ini sebanyak 287 siswa.
 
Dia memaparkan, pada 29 Januari 2009 lalu, tujuh SMA se-wilayah Rengasdengklok melakukan bedah SKL, tujuh sekolah itu diantaranya SMAN 1 Rengasdengklok, SMAN 1 Pedes, SMAN 1 Batujaya, SMA Nurussallam, SMA Mathlaul Anwar Batujaya, SMA Anwarul Hidayah Pakisjaya dan SMA PGRI Rengasdengklok. "Program ini sangat positif, karena baru saat ini ada bedah SKL," ucapnya.
 
Dan sesuai instruksi Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Karawang tentang pembinaan persiapan ujian nasional SMA tahun pelajaran 2008/2009, maka pada peretemua itu dibahas tentang membuat soal sesuai dengan kisi-kisi UN SMA. Ini pun termaktub dalam peraturan Menteri Pendidikan Nomor 77 Tahun 2008 tentang UN SMA/MA tahun pelajaran 200/2009.
 
Jadi, setiap SMA membuat soal UN sesuai kisi-kisi yang telah diberikan pemerintah. Soal yang telah dibuat oleh masing-masing SMA akan diuji cobakan kepada siswa pada 9-14 Februari 2009 di masing-masing sekolah dengan materi soal yang sama. Dan hasil dari bedah SKL se-Kabupaten Karawang juga hasil-hasilnya akan dilaporkan ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga pada 16 Februari 2009 mendatang.
 
Dan pada 23-25 Februari 2009 mendatang, pembuatan soal-soal yang akan dijadikan soal 'try out' se-Kabuapetan Karawang itu akan digabungkan dengan soal-soal 'try out' se-Provinsi Jawa Barat. Setelah itu siswa akan dianalisis dan akan memisahkan siswa yang dianggap tidak lulus untuk dibimbing kembali. Bimbingan 'try out' terakhir akan diadakan oleh Universitas Gunadarma Jakarta pada 10-12 Maret 2009. Hasil semua itu akan dilaporkan pada orang tua siswa, bahwa putra-putri mereka telah mengikuti try out sebelum mengikuti UN.
 
"Mudah-mudahan dengan adanya SKL kabupaten dan provinsi bisa diketahui kemampuan Siswa. Selain itu, ada juga 'try out' lokal dari guru mata pelajaran yang bersangkutan. Sekarang UN semakin ketat, UN mendatang akan ada tim pemantau dari Universitas Negeri. Makanya siswa harus benar-benar digembleng dari sekarang," ujarnya.
 
Pada acara bedah SKL Januari 2009 lalu, hadir Sekertaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Karawang, Kabid Pendidikan Menengah (Dikmen), Kasi Kurikulum, Kasi sarana dan para pengawas kabupaten, termasuk 66 guru-guru dan kepala sekolah dari SMA tersebut, terutama guru mata pelajaran yang akan di-UN-kan, yaitu guru IPA dan IPS.
 
UN IPA diantaranya Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi. Sedangkan UN IPS yaitu Bahasa Inggris, Bahasa Ingonesia, Matematika, Ekonomi, Sosioligi dan Geografi. (spn)
 
 

Ratusan Hektar Sawah Di Tiap Kecamatan Terendam Banjir

JAYAKERTA, RAKA - Hujan lebat yang turun dalam sepekan ini menjadikan ratusan hektar areal pesawahan di Kecamatan Pedes dan Cibuaya terendam banjir. Seperti di Desa Dongkal, Kecamatan Pedes, banjir ini disebabkan karena meluapnya Sungai Cisoga yang melimpah ka areal sawah.
 
Diperkirakan banjir tersebut tidak segera surut, karena Sungai Cisoga sudah dangkal, sehingga tidak mampu menampung debit air hujan yang terus turun hampir setiap hari. Kondisi tersebut mengakibatkan sekitar ratusan hektar areal sawah yang sebelumnya telah ditanami padi terancam gagal. Hampir setiap musim hujan, areal pesawahan di dua kecamatan tersebut selalu terendam banjir.
 
"Selama musim tanam ini setidaknya sudah dua kali tanam, namun semuanya gagal karena terendam banjir. Sedangkan sebagian lainnya masih dalam tahap pengolahan lahan. Kalau banjir tidak segera surut, tanaman yang kedua ini juga akan gagal," ungkap salah satu petani Pedes, Ujang (30), kepada RAKA, Rabu (4/2) siang.
 
Di Kecamatan Pedes, persawahan yang terendam banjir meliputi semua desa, tapi beruntung banjir tidak menggenangi pemukiman setempat, kecuali beberapa rumah di Desa Dongkal yang lokasinya tidak jauh dengan Sungai Cisoga. Selain itu hampir semua lahan sawah di kecamatan lain pun terendam banjir, seperti Kecamatan Cilebar, Kecamatan Rengasdengklok, Kecamatan Kutawaluya, Kecamatan Jayakerta, Kecamatan Tirtajaya dan kecamatan lainnya.
 
Sementara itu, di Kecamatan Jayakerta, pada masa tanam ini sekitar 100 hektar sawah terendam banjir hujan. Terutama di desa-desa yang berdekatan dengan saluran Bembang yang meluap, diantaranya Desa Jayakerta, Medang Asem, Ciptamarga dan Desa Kampung Sawah. "Saat ini bibit sudah berumur 15-20 hari, kuat meski direndam air 1-2 hari, tapi jika dibawah umur itu diperkirakan petani akan tanam bibit dua kali," kata Camat Jayakerta, Drs. H. Hamdani. "Selain sawah, puluhan rumah di Kampung Kepuh di Desa Medang Asem terendam dengan ketinggian air dibawah lutut orang dewasa," katanya. (spn)
 

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan