Hati-hati Obat Padi Palsu

Friday, April 16, 2010

BeritaKarawang.com - Camat Tempuran, Asip Suhendar mengingatkan supaya petani jeli terhadap obat padi yang palsu, biasanya penjual datang 'door to door' tiap rumah. Dia meminta supaya petani tetap membeli obat padi ke kios yang dia anggap tidak mungkin mengelabuhi petani, apalagi penjualnya adalah warga setempat.
 
 
Hal ini ditegaskannya saat hadir pada penyuluhan PT. Indagro bersama CV. Nur Bontang pada Kelompok Tani Sauyunan, Desa Dayeuh Luhur, Kecamatan Tempuran, Jumat (15/4/2010) siang. "Tapi kalau ada kios yang jual obat palsu, maka akan saya cabut ijin usahanya," kata camat.
 
 
Camat mempercayakan pada ahli-ahli teknis pertanian, dia juga berharap kelompok tani di kecamatannya bisa cepat tanggap jika sesuatu hal terjadi dengan melapor pada UPTD Pertanian. "Saya mohon petani saya dibantu, saya harap PT. Indagro dan CV. Nur Bontang tidak hanya jual produk saja tapi benar-benar yang membantu petani," ungkapnya meminta.
 
 
Pada petani yang hadir, dia meminta agar kompak dan bekerja sama memerangi hama, jangan sampai ada yang petani rajin memberantas hama sedangkan sebagian lainnya tidak melakukan apa-apa. "Kami pertahankan pertanian untuk tetap baik, tidak kekurangan air dan pupuk, saya akan respon kebutuhan petani," jelasnya.
 
 
Sementara itu, Teknik Lapangan PT. Indagro, Suranta menjelaskan, pada kesempatan penyuluhan ini, pihaknya menekankan pada pengendalian hama dan penyakit padi. Diakuinya, semua produk pestisida sama, hanya merk yang berbeda. Namun, produk pestisida merknya memiliki daya resap untuk mencegah serangan hama.
 
 
Manajer Pemasaran dan Litbang CV. Nur Bontang, Ir. M. Yogi Darmawan menjelaskan, CV. Nur Bontang merupakan produsen pupuk pembenah tanah. Jadi, CV ini memproduksi pupuk untuk mengikat dan mengurai unsur yang ada di tanah, sehingga dapat terserap oleh tanaman secara optimal.
 
 
Juga, pupuk ini untuk memperbaiki kondisi tanah di persawahan Kabupaten Karawang yang hingga kini mengalami degradasi penurunan kesuburan. Dari uraian itu bisa dilihat dari hasil tanaman, lebih lebat, hijaunya tahan lama, hingga daun tetap hijau meski buah padinya matang menguning.
 
 
Kepala UPTD Pertanian dan Kehutanan, Edi Suryana , SP, MP menjelaskan tentang pengalihan pupuk bersubdidi langsung ke petani. Juga memberi tahukan tentang rencana pengeringan air oleh PJT II Jatiluhur pada September 2010 mendatang, sehingga petani harus melakukan percepatan masa tanam.
 
 
Selain itu, dia memaparkan tentang pengendalian hama tanaman padi, yaitu dengan mengadakan penyemprotan pada tanaman yang terserang wereng coklat secara tepat waktu, tepat sasaran dan tepat dosis. Dia juga menargetkan swasembada pangan, termasuk mensukseskan perogram-program di serpikasi pengan atau penyediaan pangan tambahan. Dan meningkatkan nilai tambah, yaitu peningkatan agro industri.
 
 
"Produk-produk padi dan hasil pertanian Karawang harus dikelola sebelum dijual ke luar daerah, misalnya beras yang harus dijual ke tengkulak, jangan masih berupa padi," jelasnya.
 
 
Untuk meningkatkan kwalitas itu maka perlu strategi, diantaranya kwalitas paket teknologi, bibit unggulan, amankan produksi diantaranya dari banjir, yaitu dengan perbaikan saluran air. Juga mengamankan dari kekeringan, juga organisme penganggu tanaman dan 'losses' hasil produksi padi. "Semua itu bisa ini bisa diwujudkan dengan pelakukan penguatan kelembagaan tani, diantaranya kelompok tani dan lembaga penyuluhannya," ungkapnya.
 
 
Ketua Kelompok Tani Sauyunan, Kampung Pagelaran, Desa Dayeuh Luhur, Kasta menjelaskan, setelah menggunakan produk CV. Nur Bontang, yaitu Beta 47 hasilnya bagus dan memuaskan. "Ada perbedaan dengan produk lain," jelasnya.
 
 
Dia membawahi 25 orang anggota kelompok tani dengan luas 25 Ha. Diakuinya, pada musim tanam ini hama berkurang dibanding setahun lalu. Diperkirakan, sehektar mampu memproduksi 8 ton, ini sesuai hitungan-hitungan melihat pohon, daun dan buahnya. "Diperkirakan hasil panen kita nanti naik 1 ton," jelasnya. (*)
 

Kontrak DBE Minta Diperpanjang

 
BeritaKarawang.com - Kontrak DBE (Desentralized Basic Education) di Rengasdengklok yang akan habis Juni 2010 minta diperpanjang, mengingat keberadaan DBE sangat membantu kualitas guru.
 
 
Demikian dijelaskan Kepala UPTD TK,SD Mamah Maryamah, Jumat (16/4/2010) siang di ruang kerjanya. Saat ini, program DBE USAID di Rengasdengklok masih gencar dilakukan setiap minggu.
 
 
Di Rengasdengklok, tercatat 6 sekolah yang mengikuti program DBE, diantaranya, SDN Rengsdengklok Selatan 9, SDN Rengasdengklok Selatan 10, SDN Rengasdengklok Selatan 12, SDN Rengasdengklok Selatan 13 Amansari 1 dan Amansari 2, juga MI Almuhajirin, MI Al Khoeriyah, MI Al Muawanah dan SD BPK Penabur Rengasdengklok.
 
 
Namun demikian, kata Maryamah, kendala saat menjalankan program ini selalu ada, misalnya waktu pelatihan sejak pagi hingga sore, akhirnya guru jenuh, sedangkan materi DBE tidak akan selesai dilakukan 3 hari.
 
 
Diketahui, pada 8 April 2010 lalu di Jakarta, Bupati Karawang Dadang S. Muchtar telah memaparkan keberhasilan DBE di Karawang. Dia pun menginginkan supaya DBE di Karawang bisa dilanjutkan untuk kemajuan mutu pendidikan di daerah. (*)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan