Citarum Meluap Lagi, Warga Panik

Tuesday, March 30, 2010

 
BeritaKarawang.com - Air Sungai Citarum kembali meluap setelah sebelumnya surut, luapan Sungai Citarum diperkirakan 20 cm. Meluapnya sungai ini jelas membuat warga kembali panik, pasalnya sudah hampir 2 pekan ribuan pemukiman dan areal sawah di daerah Karawang terendam banjir akibat luapan Sungai Citarum.
 
 
Pantauan wartawan, Selasa (30/3/2010) siang di Kecamatan Pakisjaya, naiknya debit air Sungai Citarum membuat warga trauma. Terlihat air itu kembali merendam rumah warga, sehingga sebagian warga yang mengungsi masih bertahan mendirikan tenda di atas tanggul Sungai Citarum.
 

Dari 30 KK pengungsi warga Desa Teluk Buyung, Kecamatan Pakisjaya, sebagian KK telah kembali ke rumah masing-masing, sedangkan sebagian KK lagi masih berada di tenda pengungsian.
 
 
Kendati demikian, Tim BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), PMI (Palang Merah Indonesia) dan dapur umum Departemen Sosial masih siaga di lokasi pengungsian, mengingat debit air Sungai Citarum belum dinyatakan aman banjir.
 
 
Akibat kembali meluapnya Sungai Citarum ini pun berpengaruh pada sekolah dasar, sebanyak 413 siswa SDN Teluk Buyung III dan SDN Pakisjaya III masih diliburkan. Padahal UASBN (Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional) akan dilaksanakan dalam waktu dekat. (**)

Bantuan Korban Banjir Terus Begulir

Sedang membawa logistik menuju lokasi banjir di Kecamatan Pakisjaya.


BeritaKarawang.com -
KUD Sri Mulya dan Ponpes Mursyidul Falah Desa Kampung Sawah, Kecamatan Jayakerta sudah beberapa hari ini terus memberi bantuan kemanusiaan pada korban banjir bagi warga di Kecamatan Jayakerta dan Pakisjaya. Bantuan ini menyusul banjir akibat luapan Sungai Citarum.


Kedua KUD Sri Mulya dan Ponpes itu kerjasama dengan NEVP JCI Devi Kusumawardhani. Pada bantuan kemanusiaan ini pun turun tangan beberapa donatur termasuk Tim Sar Hipperpala dan Boundrex untuk meringankan derita warga yang kena musibah banjir.


Dijelaskan Kepala Ponpes Mursyidul Falah, H. Aje Lukmana, pihaknya telah mendirikan posko untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu tanggul Sungai Citarum kembali jebol seperti dua tahun lalu. Dampak jebolnya tanggul Sungai Citarum bisa merendam ribuan hektar sawah termasuk pemukiman di Kecamatan Jayakerta, Batujaya, Tirtajaya dan Cibuaya.


Posko ini, lanjut Aje, didirikan untuk sigap bencana juga mempermudah masyarakat yang kena banjir di wilayah utara Karawang ini untuk mendapat bantuan kesehatan, evakuasi dan penyaluran makanan.


Sementara itu, dijelaskan seorang relawan korban banjir, Devi Kusumawardhani, para korban harus ditangani secara serius sehingga beban mental mereka akibat kejadian ini dapat terobati tanpa harus menunggu penanganan pemerintah. Menurutnya, pemerintah sangat lamban menangani musibah ini, karena terlalu birokratis dan 'jelimet'.


Dia langsung melihat kondisi dan menemui warga yang kena musibah banjir dengan menggunakan perahu karet bersama Tim SAR Hipperpala yang pimpinan Ferly Shahadat ke beberapa desa di Kecamatan Batujaya, seperti Segaran dan Kecamatan Pakisjaya, seperti Teluk Buyung dan Desa Teluk Jaya.


Sementara, bantuan pada korban banjir di wilayah tersebut datang terus-menerus, sejak Kamis lalu, KUD Sri Mulya dan Ponpes Mursyidul Falah bersama NEVP JCI Devi Kusumawardhani yang lebih aktif membantu mereka, terutama korban banjir Pakisjaya yang sangat parah. (**)




Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan