DPRD Masih Mengkaji Ijin PT Atlasindo Utama

Monday, November 2, 2009

Ketua Komisi C DPRD Karawang, H. Tono Bahtiar membacakan dua poin solusi sementara dihadapan warga Tegalwaru di gedung DPRD.
 
BeritaKarawang.com - DPRD Karawang membuat dua kesepakatan yang ditandatangani bersama oleh warga Tegalwaru yang menuntut PT Atlasindo Utama ditutup, Senin (2/11/2009) pukul 16.00 WIB.
 
Kesepakatan itu merupakan solusi sementara, pertama yaitu warga boleh mengambil tanah milik mereka yang digunakan untuk pelebaran jalan akses armada PT Atlasindo Utama dan poin kedua adalah DPRD akan mengundang semua pihak yang berkompeten dalam masalah ini pada Kamis 5 Nopember 2009 mendatang.
 
Warga Tegalwaru yang mendatangi DPRD pukul 10.00 WIB kembali pulang pukul 16.30 WIB setelah direspon Komisi C dan Komis A DPRD juga Pemda Karawang.
 
Sementara itu, Ketua DPRD Karawang, Karda Wiranata menegaskan kepada warga Tegalwaru, pada prinsipnya DPRD bukan tidak aspiratif, bukan berarti menerima demo dari masyarakat kemudian perusahaan itu langsung tutup, tapi harus ada kajian.
 
"Selama itu tidak berbenturan dengan hukum silahkan saja aspirasikan, kami akan kaji kembali secara teknis, karena jika kami menutup dan perusahaan itu menuntut balik secara hukum, maka ini bisa jadi masalah besar bagi DPRD dan Pemda Karawang," jelasnya.
 
Kata Karda, DPRD bukan tidak ingin menyelesaikan persoalan ini, tapi butuh proses dan cuma soal waktu saja. "Jika perusahaan itu tidak menguntungkan bagi pemerintah, kenapa harus kita pelihara," tandasnya. (*)

Harga Mati, PT Atlasindo Harus Ditutup

Engkos.
 
 
BeritaKarawang.com - Harga mati, PT Atlasindo Utama harus ditutup, ini merupakan konsekuensi warga Desa Cinta Langgeng, Kuta Langgeng dan Cinta Wargi, Kecamatan Tegalwaru yang sudah 8 tahun merasa dirugikan dari dampak penambangan dan angkutan sehingga berakibat pulusi udara dan pencemaran lingkungan.
 
 
Demikian kata Aktivis SEPETAK (Serikat Petani Karawang) Engkos Koswara, di gedung DPRD Karawang, Senin (2/11/2009) pukul 16.36 WIB. Kata dia, dampak polusi ini langsung dirasakan warga setempat dengan fakta yang telah dihimpun, banyak diantara warga setempat yang mengidap sakit pernapasan, itu berdasar pada foto rontgen termasuk penyakit-penyakit lainnya yang belum terindentifikasi, karena setiap hari warga selalu menghirup debu jalan dari armada pengangkut batu dan polusi penambangan.
 
Sementara itu, sumber mata air di daerah ini hilang sejak mulai penambangan. Selain itu akibat penebangan pohon dan tertutup batuan yang belah akibat ledakan. Dan dampak lainnya, berakibat buruk terhadap ekonomi, persawahan kini kering dan tandus karena air dari hulu tidak mengalir akibat dari sumber mata air yang hilang. (*)

Kondisi Tegalwaru Sangat Memprihatinkan

H. Warman
 
BeritaKarawang.com - Terlepas dari ijin, memang kondisi di sekitar PT. Atlas Sindo Utama di Kecamatan Tegalwaru sudah rusak. Kata Ketua Komisi A DPRD Karawang, H. Warman, Senin (2/11/2009) sore.
 
Dia menilai, memang gunung dan hutan manfaatnya sebagai resapan air, tapi kondisi lingkungan di sekitar perusahaan sangat memprihatinkan. "Sepintas melihat kondisi lingkungan di sana memang sudah sangat mengkhawatirkan, ini terlepas dari ijin mereka," ucapnya.
 
Solusi sementara ini, lanjutnya, DPRD Karawang akan mengundang intansi yang terkait masalah operasional PT Atlas Sindo Utama, bersama Pemda Karawang, camat, kepala desa dan dinas kesehatan, rencananya Kamis 5 Nopember 2009 besok, termasuk mengundang perwakilan warga yang menuntut perusahaan itu.
 
Memang, tuntutan warga menginginkan supaya perusahaan penambang batuan itu ditutup karena dianggap merusak lingkungan setempat. Namun begitu, DPRD bukan eksekutor, karena kewenangan DPRD hanya tiga, yaitu legislasi, budget dan pengawasan.
 
"Ketika bicara soal penutupan perusahaan itu bukan kewenangan DPRD, kita hanya menampung keinginan masyarakat, karena kita bukan lembaga eksekusi, keweangan eksekusi ada pada Pemda Karawang," ucapnya. (*)

Juara Pasanggiri Seni Sunda Karawang

BeritaKarawang.com - Hasil Pasanggiri dan Apresiasi Bahasa, Sastra dan Seni Daerah Tingkat Provinsi Jawa Barat di Lembang, Bandung 31 Oktober 2009 kemarin, tingkat SD juara pertama ngarang diraih Royhan Ulya dari SDN Nagasari XII, sedangkan Lendi Aryandi Subika dari SMPN Tirtamulya hanya berhasil meraih juara III.


Lomba ngadongeng putra diraih Jafar Sidik dengan juara III dari SMPN 1 Kutawaluya, sedangkan Nabilah juara harapan 1 dari SMPN 2 Kutawaluya dan Lingga Angling Raspati dari SDN 1 Kutagandok berhasil jadi juara II.


Sementara itu, juara III puisi putri diraih Fitri Ani kelas IX.i dari SMPN 1 Klari. Pasanggiri 'Maca Warta' diraih Aris Risnandar sebagai juara II dan Aam Amanah Handayani juara harapan dari SMPN 2 Telukjambe Barat. Dan juara pidato diraih Windi Aryani dan Dhimas Syahid Hidayatullah sebagai juara II dari SMPN 1 Kota Baru.


Sedangkan juara pupuh SD diraih pasangan Ahmad Syamsudin dan Lilis Suryani sebagai juara II. Kemudian Lingga Angling Raspati meriah juara II lomba dongeng SD. Juara pertama ngarang SD disabet Royhan Ulya, sedangkan Ayu Nazwar juara kedua. Ngadongeng SMA diraih Teni Tisnia pada juara ketiga(*)

Karawang Juara Harapan 1 Jawa Barat

Drs. H. Muhrodi Suruzi
 
BeritaKarawang.com - Daerah lain memang lebih unggul dibanding Karawang dalam Pasanggiri Budaya Sunda Jawa Barat 31 Oktober 2009 kemarin. Karawang hanya mendapat juara harapan 1 Jawa Barat memperoleh 1 emas, 5 perak dan 5 perunggu.
 
Demikian kata Kasi Kurikulum dan Kesiswaan Disdikpora Karawang, Drs. H. Muhrodi Suruzi, Senin (2/11/2009) pukul 15.20 WIB di ruang kerjanya. Keberhasilan ini tidak hanya berdasar pada pelatih, tapi mental anak di atas pentas. "Mungkin kompetensi mereka lebih baik dibanding Karawang," ucapnya.
 
Mensikapsi soal Bahasa Sunda Karawang, dia menjelaskan, tidak semuanya warga Karawang berbicara Bahasa Sunda, karena jika dilihat dari unsur bahasa, di daerah lain tidak ada warga berbahasa Jawa, beda dengan Karawang yang bercampur dengan bahasa Jawa, yaitu penduduk pesisir pantai Karawang.
 
Lebih lanjut Muhrodi memaparkan, keberhasilan peserta memang sangat ditentukan oleh orang yang ahli, karena keahlian bisa membedakan kualitas yang diajarkan. Misalnya dalam segi tarik suara, jika pelatihnya pernah juara tentunya dia akan tahu teknik tersebut. Namun jika pelatihnya belum pernah juara, maka akan sulit bagi anak didiknya untuk meraih juara. (*)

Warga Tegalwaru Kembali Datangi DPRD

Minta PT Atlas Sindo Utama ditutup
 
 
BeritaKarawang.com - Sebanyak 50 orang perwakilan warga Kecamatan Tegalwaru kembali mendatangi gedung DPRD Karawang, Senin (2/11/2009) pukul 10.00 WIB. Mereka menuntut PT Atlas Sindo Utama ditutup.
 
 
Ini untuk kedua kalinya mereka mendatangi DPRD Karawang setelah demo pertama Rabu (28/11/2009) lalu. Perwakilan warga Tegalwaru ini 'kekeh' meminta DPRD dan bupati menutup perusahaan yang mereka anggap sangat merugikan warga dan lingkungan setempat.
 
 
Perusahaan yang sudah mengekpolitasi batuan dari tanah bukit di Kecamatan Tegalwaru selama delapan tahun ini dianggap warga tidak pernah merealisasikan janjinya untuk memperbaiki lingkungan dan kenyamaan warga setempat.
 
 
Hasil pertemuan anggota dewan Komisi C Karawang pada Rabu lalu bersama warga dan pihak perusahaan, Komisi C meminta kepala desa dan camat menyelesaikan masalah ini, tetapi hingga hari ini kepala desa dan camat dianggap tidak bisa memfasilitasi tuntutan warganya terhadap perusahaan.
 
Hingga pukul 13.40 WIB, perwakilan warga Tegalwaru dan Komisi C Karawang masih membicarakan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. (*)

Lagi, Jafar Sidik Kembali Juara 'Ngadongeng' se-Jabar

Drs. Yayat Rukhiyat (kiri) bersama Jafar dan Yudi.
 
 
BeritaKarawang.com - Setelah meraih juara I wilayah II Purwakarta 27 Juni 2009, siswa SMPN 1 Kutawaluya, Jafar Sidik kembali memboyong juara tiga Lomba 'Ngadongeng' Tingkat SLTP Putra pada Pasanggiri dan Apresiasi Bahasa, Sastra dan Seni Daerah Tingkat Provinsi Jawa Barat di Lembang, Bandung 31 Oktober 2009 kemarin.
 
Keberhasilan ini menandakan bahwa siswa di Karawang masih memiliki dialek Bahasa Sunda yang baik. Dengan demikian wajib bagi Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Karawang memberi penghargaan lebih kepada siswa berprestasi.
 
"Kita tahu, logat Bahasa Sunda di Karawang memang kasar, beda dengan daerah Tasikmalaya dan sekitarnya yang halus, tapi saya bisa berhasil juara tiga," kata Jafar senang didampingi guru pembimbingnya Yudi dan Kepala Sekolah Drs. Yayat Rukhiyat, Senin (2/11/2009) siang.
 
Piagam dan piala pengharagaan yang diterima Jafar ini di berikan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat. Pada Juni lalu, Jafar mengalahkan pesaingnya dari Subang, Purwakarta, Kabupaten Beksi, Kotamadya Bekasi dan Depok. Dan Jafar telah memperlihatkan kemampuannya dengan keberhasilnya sebagai juara III setelah bersaing dengan peserta dari 4 wilayah se-Jawa Barat di Lembang.
 
Siswa yang sekarang duduk di kelas IX. H mengungkapkan, modal dasar dia bisa berhasil juara III Jawa Barat hanya dari belajar dan latihan bicara Bahasa Sunda bersama teman-temannya. Anak kedua dari dua bersaudara pasangan Samsuri dan Maryam warga Desa Kutagandok, Kecamatan Kutawaluya ini memang pantas mendapat penghargaan lebih dari Dinas Pendidikan Karawang. (*)
 
 

Siswa SMPN 1 Kutawaluya Tewas Saat Pergi Sekolah

 
BeritaKarawang.com - Siswa SMPN 1 Kutawaluya tewas saat pergi sekolah, Pepen (15), Senin (2/11/2009) pukul 06.30 WIB di jalan raya depan kantor Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya. Anak kedua dari dua bersaudara pasangan Uci Sanusi dan Fatmawati ini menghembuskan nafas terakhir saat ditangani tim medis RS Proklamasi Rengasdengklok.
 
Pengurus OSIS juga siswa yang aktif di Pramuka ini memang sering membawa motor ke sekolah, meski pihak sekolah melarang siswanya motor ke sekolah. Dia jatuh dari motor akibat bersenggolan dengan motor lain, akibatnya kepala Pepen pecah terbentur aspal, karena dia tidak mengenakan helm.
 
Pihak sekolah mengungkapkan, banyak siswanya yang membawa sepeda motor ke sekolah. Larangan ini tidak mereka indahkan, motor tetap dibawa tetapi tidak diparkir di halaman sekolah, melainkan di tempat penitipan motor milik warga di sekitar lingkungan sekolah.
 
Di rumah duka, isak tangis keluarga termasuk teman sekolahnya tak terbendung, apalagi Pepen dikenal siswa baik dan berprestasi. Sejumlah siswa, guru termasuk kepala sekolah mengunjungi rumah duka di RT 05/VI, Dusun Kamurang II, Desa Jatimulya, Kecamatan Pedes. (*)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan