Tirtajaya Butuh Bendungan Pertanian

Friday, November 28, 2008

Saluran air Bembang yang diarug 8000 karung di Desa Srikamulyan.
 
 
TIRTAJAYA, RAKA - Rencana pembangunan bendungan untuk sarana pertanian di Desa Srikamulyan, Kecamatan Tirtajaya masih wacana. Kepala desa, petani dan camat berharap di APBD 2009 mendatang Pemkab Karawang bisa merealisasikan dana untuk pembangunan tersebut, mengingat kepentingan petani ini sangat mendesak.
 
Bendungan yang lokasinya tidak jauh dari kantor Desa Srikamulyan ini hampir setiap tahun dibendung warga dengan menggunakan ribuan karung tanah. Ini dilakukan karena ratusan hektar sawah di tiga desa seperti Desa Srijaya, Srikamulyan, Tambaksumur dan Desa Kutamakmur kekurangan air. Untuk mengangkat air dari saluran air Bembang tersebut, maka saluran itu harus dibendung.
 
"Sementara ini, kaitan bendungan itu masih dalam RAPBD 2009 dan realisainya kita tinggal tunggu ketuk palu. Dan ajuan kita ini akan di pertarungan dalam APBD 2009, saat ini kita baru mengusulkan. Masyarakat, termasuk kades meminta pembangunan bendungan itu terealisasi, karena menyangkut kepentingannya ratusan sawah di beberapa desa," kata Camat Tirtajaya, Drs. H. Wawan Setiawan kepada RAKA, Rabu (26/11) siang di ruang kerjanya.
 
Di sebut-sebut, biaya pembangunan bendungan itu sekitar Rp 1 miliar. Namun, camat masih belum memastikan biaya sebesar itu untuk pembangunan bendungan yang lokasinya akan dibangun tepat bedekatan dengan kantor Desa Srikamulyan. Sebelum bulan puasa kemarin, petani membendung saluran Bembang dengan 8000 karung tanah. Bendungan ini menghabiskan dana swadaya masyarakat sebesar Rp 15 juta.
 
Bendungan ini lokasinya di Dusun Ciwaru, Desa Srikamulyan, saluran air yang memiliki lebar sekitar 20 meter dan kedalaman 4-5 meter itu diarug warga selama beberapa hari. Dana operasionalnya dari saku Desa Srikamulyan, Desa Srijaya dan dari kocek para petani. Bendungan ini akan dipugar kembali setelah kebutuhan bercocok tanam padi usai. Dan jika dibutuhkan lagi untuk mengairi sawah, maka sungai ini akan kembali dibendung. Dan kemungkinan, biaya pembangunan itu akan diambil dari pagu kecamatan sebesar Rp 1 miliar APBD 2009 nanti.
 
Beberapa waktu lalu, Kades Srikamulyan, Rojali mengungkapkan, bendungan itu sudah enam kali bongkar pasang sejak beberapa tahun lalu, tujuannya untuk mengangkat debit air dan mengairi persawahan di Desa Srijaya dan sekitarnya. Lokasi bendungan, akunya, sudah ditetapkan di Dusun Ciwaru. "Selama ini petani sangat menggantungkan diri pada bendungan itu, makanya kita galang dana untuk membendung sungai," ujarnya.
 
Hal senada dijelaskan Kades Srijaya, Durahman Hamied, bendungan itu telah mampu mengairi sebanyak 100 hektar dari 360 hektar sawah di desanya. Selebihnya, sawah di desa ini mengambil air sekunder yang mengalir dari Desa Gempol Karya dan Sumur Laban. "Bagaimanapun, petani sangat membutuhkan air yang dihasilakan dari Sungai Bembang," tukasnya. (spn)
 

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan