Sepetak Demo ke DPRD

Monday, June 7, 2010

 
BeritaKarawang.com - Puluhan aktivis Serikat Petani Karawang (Sepetak) melakukan demo di gedung DPRD Karawang, Senin (7/6/2010) siang, mereka mendesak Pemerintah Karawang dan DPRD melestarikan lingkungan di semua daerah Kabupaten Karawang dan tidak mengeksploitasi alam demi keuntungan perusahaan semata.
 
 
Puluhan aktivis Sepetak Karawang menyerukan Pemkab Karawang termasuk wakil rakyat untuk peduli kepada lingkungan, mereka mendatangi gedung DPRD Karawang dan menuntut agar pemerintah tidak mengekploitasi gunung, hutan dan daerah pertanian menjadi lahan properti. Ini mereka sampaikan bertepatan dengan hari lingkungan hidup sedunia.
 
 
Sebelum menyampaikan aspirasinya di gedung dewan, mereka menggelar aksi 'long march' dari GOR (Gedung Olah Raga) dan menyeru masyarakat termasuk pengguna jalan untuk peduli dan mencintai lingkungan.
 
 
Pada kesempatan ini, tiga aktivis melakukan 'theaterikal' yang menggambarkan pemerintah tidak berpihak pada rakyat dan lingkungan melainkan cenderung berpihak pada pemodal industri demi keuntungan pribadi. Aksi ini ditanggapi oleh Komisi C DPRD Karawang, kemudian para aktivis dan masyarakat ini diundang dialog masuk ke gedung dewan.
 
 
Dalam tuntutannya, para aktivis lingkungan ini meminta supaya pemerintah Karawang segera menyelesaikan kasus perusahaan Atlasindo Utama yang dianggap merugikan masyarakat Tegal Waru. Aktivis ini pun meminta pemerintah supaya tidak memperluas properti di lahan pertanian yang produktif. (*)
 

Jamur Bercabang 10 Hebohkan Warga

 
BeritaKarawang.com - Warga Dusun Bojong 2, Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok heboh dengan tumbuhnya jamur yang dianggap aneh di rumah milik pasangan Encang (45) dan Enang (40). Keanehan jamur itu memiliki 10 cabang.
 
Sejak Jumat kemarin hingga berita ini diturunkan, sebuah rumah di Dusun Bojong 2, Desa Rengasdengklok Selatan ini dipadati warga setempat yang penasaran ingin melihat jamur aneh. Jamur aneh ini tumbuh di kamar tidur, tepatnya di bawah bale tempat tidur yang masih berlantai tanah.
 
Awalnya jamur ini tumbuh sebesar bungkus korek api sejak sepekan lalu hingga kini terus membesar dan bercabang hingga seukuran piring. Pemilik rumah ini melarang siapa pun menyentuh apalagi memotong tanaman tersebut.
 
Diungkapkan Enah, pada awal jamur ini tumbuh di dalam rumahnya, dia bermimpi bertemu dengan nenek tua berpakaian serba putih, dia juga diminta nenek tua itu agar menyediakan daun sereh dan didekatkan pada jamur yang tumbuh di rumahnya.
 
Informasi tumbuhnya jamur aneh itu menyebar, akibatnya banyak warga berduyun-duyung ingin melihat jamur tersebut, tak heran rumah Enah setiap hari ramai didatangi orang.
 
Beberapa warga yang telah menyaksikan jamur ini mengatakan, tumbuhnya jamur ini di dalam rumah Enanh memang termasuk aneh. Menurut warga, halaman rumah mereka kadang ditemui jamur, tetapi jamur yang terdapat di rumah ini termasuk aneh dan tidak pernah tumbuh sebelumnya. (*)

Umat Buddha Peringati Waisak 2552 BE di Candi Jiwa

BeritaKarawang.com - Untuk ketiga kalinya, umat Buddha merayakan peringatan Waisak 2552 BE (Buddha Era) tahun 2010 di Candi Jiwa, Desa Seragaran, Kecamatan Batujaya, Minggu (6/6/2010) siang. Acara ini disambung dengan pencanangan Tahun Wisata Karawang 2010 oleh Bupati Karawang Drs. Dadang S. Muchtar.
 
 
Pujabakti Waisak di Candi Jiwa ini dimuali dengan penyalaan lilin lima warna dan dupa, dilanjutkan dengan meditasi yang dipimpin Bhikku Sangha dan disambung pencanangan Tahun Wisata Karawang 2010 oleh Bupati Karawang.
 
 
Umat Buddha mulai berdatangan ke kompleks Candi Jiwa sejak Minggu pagi. Mereka berdatangan dari daerah Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten, hadir di acara ini Dirjen Bimas Buddha Budi Setiawan, Bupati Karawang Dadang S. Muchtar, Kantor Wilayah Kementrian Agama Jawa Barat dan Sangha Theravada Indonesia.
 
Seperti tahun sebelumnya, masyarakat di sekitar kompleks percandian dan sekitarnya pun hadir dan menyaksikan acara tersebut. Dan dalam sambutan tertulisnya, Ketua Panitia Pujabakti Waisak Jawa Barat, Ranjandhiren mengatakan, kegiatan ini terselenggara atas kerja sama banyak pihak, antara lain masyarakat sekitar candi, pemerintah daerah, serta umat Buddha di Jawa Barat.
 
Sementara itu, dalam pidatonya bupati menyatakan, daerah Karawang memiliki cagar budaya dan sejarah yang tidak ada dibanding daerah lainnya. Ditegaskan bupati, candi di Batujaya ini merupakan aset daerah yang bernilai besar bagi Karawang. (*)
 

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan