Kades Murhasan: Minta Suport dari Pemerintah

Wednesday, May 27, 2009



"MASIH banyak tugas yang belum saya selesaikan, diantaranya yang menyangkut janji saya sat kampanye lalu, yaitu perbaikan jalan poros desa yang memang di desa ini rusak semua. Namun, semuanya akan saya perbaiki bertahap, dimulai dari pembenahan aparat sekaligus perbaikan sarana kantor desa," kata Kepala Desa Sukasari, Kecamatan Cibuaya, Murhasan Iyang, kepada RAKA, Selasa (26/5) siang di sela santunan Yapinas kepada yatim dan fakir miskin di Kampung Leuweung Eunteung.

Baru kali ini, lanjutnya, ada perbaikan jalan beton di desanya sepanjang 360 km dari total jalan yang harus diperbaiki pemerintah sekitar 5 km. Dalam janjinya saat kampanye lalu, kades mengatakan kepada masyarakat, jika dalam kurun waktu enam tahun dirinya tidak melakukan perubahan di desanya, berarti dia telah gagal memimpin. "Saya harap, pemerintah bisa mensuport permintaan warga Sukasari," katanya.

Bicara soal pertanian, Murhasan menyatakan, produksi sawah di desanya mencapai 6 ton per hektar. Meski desanya termasuk IDT (Inpres Desa Tertinggal), tapi dia mengarahkan semua sarana dan kelayakan hidup masyarakatnya bisa terpenuhi. Namun begitu, semua tak lepas dari pemerintah untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakatnya itu. "Jalan itu adalah saran pendukung, kalau jalannya rusak maka semua aktivitas akan terhambat. Jadi saya mohon supaya pemerintah memprioritaskan desa ini," ujarnya. (spn)

Yapinas Cibuaya Santuni Kaum Duafa



CIBUAYA, RAKA - Yapinas (Yayasan Pendidikan Islam Nihayatul Amal Sukasari) Cibuaya menyantuni sekitar 150 anak yatim dan fakir miskin Desa Suksari, Kecamatan Cibuaya, Selasa (26/5) pukul 15.45 WIB di halaman SMP Islam Yapinas. Acara malam hari, setelah Isya digelar tabligh akbar yang dihadiri Bupati Karawang.

Ketua Yapinas Cibuaya H. Sopian, S.Pd.I, M.Si, di sela kegiatan santunan mengatakan, kegiatan sosial ini membuktikan Yapinas tidak hanya berkeinginan meningkatkan pendidikan, tapi peduli kepada masyarakat yatim piatu dan fakir miskin juga lingkungan masyarakat.
"Ini kepedulian kami kepada fakir miskin, karena orang besar adalah orang yang merubah keadaan, orang kecil adalah orang yang mengikuti keadaan. Jadi, melakukan perubahan tidak harus dengan perbuatan, tapi pikiran dan harta, Yapinas mengajak orang lain untuk menjadi orang yang besar. Dan bantuan dari kami, merupakan rasa kasih sayang kepada warga miskin," katanya.

Lebih lanjut Sopian menjelaskan, Yapinas sudah mendirikan SMP Islam Yapinas. Cikal bakal sekolah ini berdiri berawal dari banyaknya santri pondok pesantren yang 'drop out' dari sekolah. Melihat hal itu, Yapinas berupaya membantu mereka yang akhirnya memiliki gagasan Salafiyah Wajardikdas, yaitu santri yang berusia 12-20 tahun untuk bisa mengikuti pendidikan dasar. Setelah itu berkembang menjadi SMP Terbuka yang lokasinya di Dusun Mekarsari, Desa Sukasari.

SMP Islam Yapinas yang didirikan pada Desember 2008 lalu ini mendapat ijin operasional dari bupati dan metode belajarnya secara reguler, sehingga berkembang semakin pesat. "Saya ucapkan terima kasih pada SMP, MTs, SD dan MI yang antusias mengikuti turnamen Milad Yapinas, ini pertanda silaturahmi semakin kuat, karena pada lomba kemarin bukan sekedar bersaing tapi menjalin keakraban," ucapnya.

Mengomentari visi Yapinas yang berkeinginan kuat memajukan pendidikan di Cibuaya, Kasi Kesos Kecamatan Cibuaya, Drs. Tatang Sumantadipura menjelaskan, di kecamatan ini memang sangat membutukan sekolah lanjutan, jika ada terobosan melalui swasta ini tentunya sangat membantu masyarakat. Sebelumnya lokasi sekolah tingkat atas jauh dari Cibuaya, tapi sekarang Cibuaya memiliki peluang memiliki sekolah tingkat atas, tinggal nanti apakah masyarakatnya mampu untuk menyekolahkan putra-putrinya atau tidak, kalau tidak maka negara harus memberikan kemudahan.

Menurutnya, di Kecamatan Cibuaya ini sudah layak ada lembaga pendidikan yang bernuanasa kedaerahan, misalnya sekolah kelautan dan pertambakan yang mungkin lebih proaktif dan produktif. Sekolah ini tidak harus didirikan oleh pemerintah, tapi bisa oleh swasta. Dan dengan kehadirian Yapinas ini diakuinya sudah bagus, ada yang peduli terhadap pendidikan di kecamatannya. "Ini salah satu cara untuk menempuh terobosan PPK IPM tahun 2010, dimana pendidikan harus sudah pada posisi 80 artinya sudah bagus," paparnya. (spn)

Kades Kutakarya Nyatakan Sikap Terkait Desakan Warga Memintanya Mu ndur



KUTAWALUYA, RAKA - Kepala Desa Kutakarya, Kecamatan Kutawaluya, Roza Marfin menyangkal kinerja dirinya kurang baik dan sering mangkir dalam tugas. Kades mengaku, tuduhan-tuduhan miring terhadap dirinya itu sangat tidak realistis.
Hal itu diungkapkannya kepada RAKA, Selasa (26/5) siang, dia memang sengaja tidak hadir pada undangan warga, mengingat dirinya sedang sakit. "Saya bukan mangkir dalam tugas, tapi karena saya memang selama ini sedang sakit, makanya saya tidak bisa hadir dalam beberapa pertemuan itu (warga dan BPD, red)," ucapnya.
Bahkan Kades menunjukan bukti tentang surat keterangan sakit yang di keluarkan Rumah Sakit Al Iklas Bekasi dan surat keterangan dari Dr. Idham di Rengasdengklok. Dalam surat itu menerangkan bahwa kades benar-benar sakit dan menderita penyakit typus kronis. "Akibat sakit yang saya alami dalam seminggu ini, saya harus melakukan cek-up dua kali seminggu, karena hal itu sejumlah urusan pemerintahan desa jadi terbengkalai, tapi bukan berarti saya meninggalkannya begitu saja," jelasnya.
Kata Roza, dirinya bahkan sudah menyatakan absen pada petugas di desanya, bahwa dirinya tidak bisa masuk karena sakit. Menanggapi desakan mundur dari warganya, Kades menyatakan dalam waktu dekat ini akan memberikan penjelasan kepada warga tentang kondisinya. Dia berharap, selama pihaknya belum memberikan penjelasan, dia meminta warganya untuk tidak mudah terhasut isu-isu miring terhadap dirinya. "Dalam waktu dekat saya akan jelaskan semuanya kepada warga," katanya.
Mensikapi desakan itu, kades malah berterima kasih kepada para tokoh masyarakat yang telah mengingatkan dan menegur seputar kinerjanya. Dalam era demokrasi, kata Roza, hal seperti ini dipandang perlu sebagai kontrol positif baik dari lembaga maupun tokoh masyarakat sehingga kinerja dan pembangunan pemerintahan desa dapat berjalan dengan baik.
Dan Roza berjanji ia akan berupaya mengikuti keinginan para tokoh masyarakat agar desanya dapat berjalan sesuai keinginan bersama untuk membangun sarana dan infratuktur yang ada. Sebelumnya, Sekertaris BPD Desa Kutakarya, Sakum (54) mengatakan desakan warga yang meminta kades untuk turun sudah menempuh tahap pleno kedua. Bahkan baru-baru ini surat pengajuan permintaan pengunduran diri kades sudah dilayangkan ke Pemda Karawang pada Senin kemarin. (sigit)

Jalan dan Saluran Air di Cibuaya Rusak



CIBUAYA, RAKA - Sudah diprogramkan, perbaikan saluran air di beberapa desa Kecamatan Cibuaya akan diperbaiki tahun ini untuk mengantisipasi banjir tahunan, termasuk perbaikan jalan-jalan desa yang rusak. Kata Camat Cibuaya, Suhana BA, kepada RAKA, Selasa (26/5) siang di tempat kerjanya.

Diakuinya, hasil Musrenbang (Musyawarah rencanan pembangunan) kecamatan, pengerukan saluran air akan diselesaikan tahun ini, yaitu saluran air antara Desa Kedungjeruk, Kalidung, Kedungjaya dan Sedari. Selain itu, saluran antara Gebangjaya dan Cemara pun sudah diplot pengerukan.

Diketahui, hampir setiap tahun beberapa desa di kecamatan ini selalu rutin kebanjiran. Seperti diungkapkan Kepala Desa Gebangjaya, Endi, di desanya tercatat 80-an rumah yang terendam banjir. Hingga kemarin, diakuinya belum ada kejelasan jadwal pengerukan saluran di desanya, apakah akan dikerjakan Bina Marga atau Cipta Karya. "Banjir selalu terjadi sekitar Desember-Januari, jika curah hujan besar. Dan pengerukan harusnya rampung sebelum musim hujan tiba," katanya.

Selain itu, hampir semua ruas jalan yang telah dihotmix kini rusak lagi akibat tanah jalan yang labil, ditambah beban berat truk-truk padi yang membuat jalan menjadi amblas. Beberapa jalan sudah mulai diperbaiki sejak awal Mei 2009, yaitu dengan pengarugan batuan. Di Desa Suksasari, sedang dilaksanakan perbaikan jalan beton sepanjang 360 meter, termasuk beton pinggiran saluran air agar jalan tidak amblas.

Untuk jalan Gebangjaya sepanjang 600 meter pun sedang dikeraskan batuan, rencanaya tahun 2010 mendatang jalan tersebut akan dibeton. Sedangkan jalan dibeberapa desa lainnya masih terlihat rusak, seperti jalan dari arah Pasar Cibuaya menuju kantor kecamatan, kini sudah kembali jadi tanah, padahal jalan itu baru diperbaiki awal tahun 2008 lalu. (spn)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan