BRI Unit di Cikampek Dirampok

Tuesday, January 12, 2010

BeritaKarawang.com - Kawanan perampok bersenjata golok menggasak uang Rp 350 juta dari BRI Unit Purwasari di Desa Dawuan Barat, Kecamatan Cikampek, Selasa (12/1/2010) dini hari.

Seorang penjaga kantor BRI unit Purwasari, Edi Santoso (47) mengaku, dirinya tidak berkutik ketika diancam oleh tiga perampok yang masing-masing membawa golok. Edi kemudian disandra dengan kedua tangan dan kakinya diikat.

Setelah Edi tidak berdaya, para pelaku kemudian masuk ke dalam kantor BRI melalui pintu belakang yang berhasil mereka rusak. Perampok lalu menjebol brankas yang didalamnya diperkirakan bersisi uang Rp 350 juta.

Sebelum menjebol brankas, para pelaku terlebih dahulu mengobrak-abrik isi kantor BRI, termasuk lemari. Diakui Edi, setelah perampok membawa lari uang dari brankas, dia kemudian berusaha membuka ikatan tali yang melilit kencang pada kaki dan tangannya.

Setelah lepas dari jeratan, Edi memberitahukan kejadian itu kepada warga dan melapor ke Polsek Cikampek. Hingga siang tadi Polisi masih menyelidiki kejadian tersebut. (sumber: AntaraNews)

Proyek Tugu Proklamasi Rengasdengklok Mandeg

BeritaKarawang.com - Pembangunan monumen Tugu Proklamasi Rengasdengklok mandeg, pasalnya kontrak pelaksanaan proyek melebihi waktu yang telah ditentukan. Melihat hal ini masyarakat Rengasdengklok kecewa dan menganggap pemerintah melimpahkan pekerjaan pada kontraktor asal-asalan.

Seperti dikatakan warga setempat, Ahmad (55), kontraktor tidak memahami kondisi lapangan di Dusun Bojong, Desa Rengasdengklok Selatan tempat berdirinya monumen itu, terutama tidak memahami tentang penampungan air hujan. Warga khawatir, jika hujan turun kemungkinan area itu akan banjir, karena tidak dibangun saluran air pembuang. 
 
Warga di sekitar Rengasdengklok berharap Pemda Karawang segera menggantikan kontraktor pembangunan proyek monumen yang benar-benar profesional dan memiliki modal cukup, tenaga teknik lapangan yang propesional dan memiliki alat-alat penunjang pekerjaan yang sangat baik. (*)
 
 

GKG di Karawang Langka

Bulog tak mampu Stabilkan Harga Gabah


BeritaKarawang.com - Kini, Gabah Kering Giling (GKG) di Karawang suliut didapatkan, ini disebabkan para petani lebih memilih menjual padinya kepada para tengkulak usai mereka menuai padinya.


Dijelaskan seorang pemilik PB (Pabrik Beras) Mutiara, Selasa (12/1/2010) siang, saat ini padi yang diperolehnya merupakan hasil kiriman dari Demak dengan harga Rp 4.200/kg. Harga tersebut lebih murah dibandingkan dengan harga Gabah Kering Giling di Karawang yang lebih mahal.


Kata dia, Bulog Karawang tidak mampu menangani tengkulak yang merajalela yang selalu menimbun padi yang mereka beli untuk dijual dengan harga tinggi.


Dengan kondisi ini, tentunya akan memberikan dampak negatif bagi para petani di Karawang yang juga sama makan nasi. Jika Bulog mampu mengendalikan standarisasi harga gabah, lanjutnya, maka harga beras pun tidak akan naik tinggi. (*)

DPRD Karawang Bentuk Pansus Raperda Satpol PP

 
BeritaKarawang.com - Sebagai salah satu upaya menjamin ketentraman dan ketertiban umum di Karawang, Pemerintah Daerah mengajukan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kepada DPRD untuk menggantikan Perda yang telah ada. Hal tersebut ditindaklanjuti dengan dibentuknya Panitia Khusus Raperda Satpol PP pada Rapat Paripurna DPRD, Senin (11/1/2010).
 
 
Bupati Dadang S. Muchtar dalam kesempatan tersebut mengatakan, tugas pokok dan fungsi yang diemban oleh Satpol PP adalah sangat berat dan keberadaannya sangat membantu Pemerintah Daerah, khususnya dalam menciptakan ketentraman dan ketertiban umum. "Serta dalam setiap upaya penegakan peraturan daerah yang ada," ujarnya.
 
 
Oleh karena itu, lanjut Bupati, keberadaan Raperda Satpol PP yang baru diharapkan dapat semakin meningkatkan kelembagaan Satpol PP. "Untuk itu, kami atas nama Pemerintah Daerah dan masyarakat Kabupaten Karawang mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kerjasama DPRD yang akan membahas Raperda tersebut," imbuhnya.
 
 
Bupati menambahkan, hingga saat ini, masih terdapat beberapa Raperda yang seharusnya dapat disahkan pada tahun 2009 namun harus mundur ke tahun 2010. Keterlambatan tersebut disebabkan oleh terlambatnya input dari pihak eksekutif. "Untuk itu, saya mohon maaf atas beberapa keterlambatan yang ada, dan diharapkan pada tahun 2010 tidak ada lagi hutang raperda," tambahnya.
 
 
Atas dasar tersebut, Bupati mengingatkan kepada Bagian Hukum serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk tidak lagi terlambat menyusun konsep dasar raperda. "Untuk itu, OPD terkait agar terus berkoordinasi dengan Bagian Hukum cq. Asisten Pemerintahan," ingatnya.
 
 
Ketua DPRD Kabupaten Karawang, Karda Wiranata mengatakan Raperda Satpol PP merupakan salah satu Raperda yang seharusnya dibahas pada tahun 2009. Untuk itu, dirinya berharap agar Pansus yang telah dibentuk dapat bekerja cepat dan tidak terlalu lama dalam melakukan kajian. "Namun demikian, tentunya dengan tidak mengurangi kualitas kajian yang dihasilkan," pesannya. (*)

Harga Obat Hama Padi Melonjak Naik

 
BeritaKarawang.com - Musim tanam sekarang, harga padi di Rengasdengklok dan sekitarnya melonjak dari Rp 5200/kg hingga Rp 5800/kg, sedangkan harga padi kering giling dari petani sekitar Rp 3900/kg.
 
 
Seperti dikatakan, seorang petani RT 08/03, Dusun Pacing Utara, Desa Dewisari, Kecamatan Rengasdengklok, Sakim, Selasa (12/1/2010) siang. Kata dia, sampai hari ini harga padi, pengadaan bibit dan pupuk tidak bermasalah, tapi para petani keberatan dengan harga obat pembasmi hama yang terlalu mahal dan tidak ada harga paten seperti pupuk.
 
 
Harga pupuk di kios atau pengecer, lanjutnya, masih stabil dan tidak ada kenaikan yang berarti, begitu juga harga bibit padi. Selama ini, para petani mengeluhkan harga obat pembasmi hama, karena kios-kios mematok harga tidak sama. Selain itu, tidak ada jaminan kwalitas obat pembasmi hama padi. (*)

PKL Dengklok KW 14-15 Akan Dibongkar?

BeritaKarawang.com - Perumpamaan seperti pohon yang baru tumbuh dan menunggu berbuah, kemudian ditebang, begitulah yang dialami sejumlah PKL (Pedagang Kaki Lima) Rengasdengklok yang bertengger sepanjang saluran irigasi KW 14-15.
 
Baru tiga tahun berlalu dari penggusuran, kini PKL yang sama harus menghadapi kembali tempat usahanya akan dibongkar Satpol PP Karawang. Penggusuran yang akan dilaksanakan Januari 2010 ini sesuai surat edaran yang dipegang sejumlah PKL, yaitu surat Bupati No. 300/6367/HK-SPP Tanggal 31 Desember 2008 mengenai larangan mendirikan tempat usaha diatas fasilitas umum.
 
Para pedagang yang takut tempat usahanya dibongkar ini mengharap belas kasih Bupati Karawang Drs. Dadang S. Muchtar agar mengkaji ulang rencana penggusuran PKL di Rengasdengklok, terutama PKL di sepanjang jalan KW 14-15.
 
"Kami pikir, Pemda Karawang akan lebih terhormat jika terlebih dahulu merencanakan solusi pasca penggusuran," kata Humas Sektor Informal Rengasdengklok Forum, Asep Cahyadi, Selasa (12/1/2010) pukul 13.50 WIB di tempat usahanya.
 
Diakuinya, para pedagang yang berekonomi kecil ini ingin tetap berjualan untuk bisa mempertahankan kebutuhan mereka. "Kami percaya pada bupati dan dewan memiliki kapasitas yang lebih dibanding kami untuk bisa menyelesaikan persoalan pedagang agar bisa sejahtera," tukasnya.
 
Hal senada diungkapkan Sekretaris Biro Informal Rengasdengklok Forum, Pipin Arifin. Dia berharap pada Pemda Karawang, sebelum ada kebijakan penggusuran alangkah baiknya pemerintah merangkul para pedagang untuk diajak bicara dan melakukan pembinaan. "Kami yakin, pemerintah bisa bijak menyikapi hal ini," ucapnya. (*)

Kades Kertasari Layani Aspirasi Warganya di Facebook

BeritaKarawang.com - Situs sejuta umat, facebook.com, dimanfaatkan Kepala Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok, Mahpudin sebagai tempat diskusi warganya. Dia meluangkan waktu buka facebook di waktu sengang kesibukannya. Selain untuk jalin kekerabatan, forum online ini pun mampu menangkap aspirasi warga.
 
"Kedepan, facebook saya akan dibuka 24 jam, supaya warga Kertasari yang online bisa leluasa menyampaikan aspirasi atau menginformasikan sesuatu yang bermanfaat bagi pemerintahan desa," katanya, Selasa (12/1/2010) pukul 12.23 WIB.
 
Identitasnya di facebook bisa dicari 'kuwu anom' atau bisa ketik alamat emailnya 'kuwu.anom@yahoo.com'. Aspirasi warga di facebooknya ini tanpa sengaja muncul dari pesan-pesan khusus yang menyangkut tentang pemerintahan desa. "Semua aspirasi itu langsung ditindak lanjuti," ujarnya.
 
Tanpa merasa jadi beban, kades merogoh koceknya sendiri untuk menyiapkan perangkat komputer yang terpasang dengan Telkom Speedy. Kata dia, forum online yang menyangkut pemerintahan ini akan terus ditingkatkan. "Kita juga bikin forum Ikatan Kepala Desa (IKD) dan pelayanan online bagi semua warga se-Kecamatan Rengasdengklok," jelasnya.
 
 
Namun sayang, sejak kemarin komputer yang biasa dipakai online di ruang kerjanya rusak dan dalam perbaikan. Kemungkinan, usai diperbaiki besok, kades bisa kembali online. (*)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan