Kaya-Miskin Kebagian Dana BLT

Tuesday, May 19, 2009


Antri BLT (Bantuan Langsung Tunai) di Desa Kertaraharja, Kecamatan Pedes. Tampak penjaga keamanan kehausan karena lelah menertibkan warga.

PEDES, RAKA - Jarang dan hampir tak ada orang kaya yang menolak dana BLT (Bantuan Langsung Tunai) meski besarannya cuma puluhan ribu rupiah. Pemerataan BLT ini tidak hanya untuk Rumah Tangga Miskin (RTM) tapi dibagi ke semua warga miskin maupun non miskin.

Demikian kata Kepala Desa Payungsari, Kecamatan Pedes, H. Endjup Somantri, kepada RAKA, Senin (18/5) siang di tempat kerjanya, usai pencairan BLT. Di desa ini, tercatat 1.183 KK (kepala keluarga) yang memiliki kartu BLT dan 1.032 KK non BLT. Tiap peserta BLT dipotong Rp 60 ribu. "Meski dilihat mampu, tetap tidak ada yang menolak BLT, kecuali PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan pensiunan, tapi diantara mereka itu pun banyak yang menginginkan BLT," jelasnya.

Kata kades, jumlah yang akan diterima warga non BLT tergantung jumlah peserta BLT yang mencairkan kartu BLT mereka di kantor desa. Jika diantara mereka ada yang tidak mencairkan di kantor desa, maka akan mempengaruhi jumlah uang pemerataan. Beberapa peserta BLT mengatakan, uang yang mereka terima jumlahnya lebih besar dibanding pendapatan harian yang kisarannya Rp 20-30 ribu. Dana BLT yang mereka terima kebanyakan dibelikan beras dengan jumlah banyak.

Sementara itu, beberapa warga peserta BLT di Desa Kertaraharja menyatakan, pemotongan BLT dianggap wajar dan biasa, mereka mengakui pemotongan itu untuk dihibahkan kepada tetangganya yang tidak tercatat sebagai peserta BLT. Seperti diungkapkan, warga RT 02/01, Dusun Langseb, Manda (58). Kata dia, dana BLT ini merupakan uang tambahan untuk memenuhi kebutuhannya. Ayah lima anak yang kesehariannya sebagai penarik becak ini menceritakan, penghasilannya Rp 25 ribu/hari tidak bisa menutupi kebutuhan lain, kecuali untuk makan keluarga.

Sekdes Kertaraharja, Arif Rahman mengungkapkan, potongan BLT di desanya Rp 50 ribu dari hibah 669 KK peserta BLT untuk dibagikan kepada non BLT yang jumlahnya lebih besar yaitu 1.703 KK. Tiap non BLT diperkirakan akan mendapatkan Rp 15 ribu/KK. Kata Arif, jumlah non BLT di desanya bertambah sekitar 100 KK dari data non BLT sebelumnya, mereka adalah TKW (Tenaga Kerja Wanita) yang sudah habis kontrak dan yang menikah baru.

Diakuinya, pemerataan BLT bulan ini mengacu pada pembagian BLT sebelumnya, ini dilakukan mengingat pemerataan BLT dirasa aman dibanding pembagian murni hanya untuk peserta BLT. "Pemerataan BLT ini sudah biasa dilaksanakan seperti sebelumnya dan sekarang dipakai cara serupa, yang penting proses pembagian BLT aman," singkatnya. (spn)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan