Gizi Buruk Sejak Usia 8 Bulan

Wednesday, November 25, 2009

 
BeritaKarawang.com - Sejak umur 8 bulan, Rahmat Hidayat (15) warga Dusun Wanajaya, RT 27/06, Desa Kalangsuria, Kecamatan Rengasdengklok mengidap sakit serupa gizi buruk. Kini kondisinya sangat menghkhawatirkan, sedangkan orang tuanya hanya sebagai buruh tani hanya pasrah meratapi nasih anak keempatnya itu.
 
 
Saat ditemui Rabu (25/11) siang, ayah Rahmat, Aryat (60) menuturkan, sejak usia bayi, istrinya meninggal dunia, sejak saat itu kesehatan Rahmat kurang diperhatikan, terutama asupan gizi. "Ini salah saya yang tidak bisa merawat Rahmat," ucapnya menyesal.
 
 
Akhirnya Rahmat mengalami gangguan kesehatan di usia 8 bulan hingga sekarang. Berbagai upaya pengobatan telah ditempuh, tapi kondisinya tidak membaik, karena pengobatan dilakukan pada seorang tukang urut dan tabib. "Rahmat belum pernah dibawa ke rumah sakit, karena tidak punya biaya pengobatan. Dan Rahmat pun belum pernah di kunjungi tim medis," jelasnya.
 
 
Berat badan Rahmat sekitar 20 kg, tinggi badan 120 cm, kedua kaki dan tangannya kurus tampak tulang dibalut kulit. Di sisi lain, Rahmat terlihat ceria, seperti layaknya anak sebaya dengan dia. Kata kakaknya, harusnya Rahmat saat ini sudah duduk di bangku SMP. Tetapi kondisi yang dialami tidak memungkinkan Rahmat untuk bebas bebas beraktivitas seperti teman-temannya.
 
 
Kondisi yang dialami Rahmat mendapat rasa iba dari temannya, seperti diungkapkan Yani (14), ia merasa kasihan melihat kondisi temannya itu. "Harusnya Rahmat bisa menjalani kehidupan seperti kami, jika penyakitnya itu bisa sembuh," ucapnya. (*)

HUT PGRI ke-64


BeritaKarawang.com - Ribuan guru dari berbagai kecamatan yang ada di Kabupaten Karawang memadati lapang Karang Pawitan, Rabu (25/11). Mereka hadir dalam rangka kegiatan Upacara Peringatan Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI ke-34 tingkat Kabupaten Karawang. Bertindak selaku inspektur upacara dalam kegiatan tersebut adalah Bupati Karawang, Drs. H. Dadang S. Muchtar.


Bupati Dadang S. Muchtar dalam kesempatan tersebut mengatakan, kebijakan Pemerintah Kabupaten Karawang dalam pembangunan di sektor pendidikan patut disyukuri oleh semua pihak, termasuk para guru. "Hal ini karena pemerintah daerah berhasil memetakan permasalahan pendidikan menjadi tiga permasalahan pokok sehingga berhasil melaksanakan pembangunan pendidikan dengan baik," ujarnya.


Lebih lanjut Bupati mengatakan, ketiga persoalan tersebut adalah infrastruktur pendidikan yang tidak memadai dan kurang daya tampungnya, biaya sekolah yang mahal, serta kualitas guru dan murid yang terus merosot. "Pemerintah daerah, termasuk diantaranya adalah pihak eksekutif dan legislatif telah mengatasi permasalahan tersebut secara paralel dan prioritas," jelasnya.


Untuk itu, lanjut Bupati, dirinya secara pribadi dan atas nama Pemerintah Kabupaten Karawang mengucapkan terima kasih atas keikhlasan para guru dan kepala sekolah untuk senantiasa mendukung dan melaksanakan kebijakan pemerintah daerah di sektor pendidikan. "Khususnya dalam upaya membantu pemerintah daerah untuk meringankan beban para orangtua murid," lanjutnya.


Bupati melanjutkan, menjadi seorang guru merupakan pekerjaan yang sangat mulia dibandingkan dengan pekerjaan-pekerjaan lainnya. Untuk itu, sebagaimana ikrar guru yang dibacakan sebelumnya, Bupati berharap para guru senantiasa semangat untuk memberikan yang terbaik untuk mencerdaskan bangsa dan memajukan Kabupaten Karawang. "Dengan demikian, Kabupaten Karawang dapat menjadi daerah yang maju," imbuhnya.


Terlebih, kesejahteraan guru saat ini akan semakin meningkat. Menurut Bupati, berdasarkan data dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD), gaji guru terendah dengan masa kerja 0 tahun mencapai Rp. 1,7 juta, sedangkan yang tertinggi dengan golongan IV/B dapat mencapai 3,5 juta. Jumlah tersebut lebih besar daripada pegawai-pegawai lainnya. "Hal ini merupakan bentuk kesejahteraan bagi para guru, dengan harapan dapat disadari dengan memberikan yang terbaik dalam pendidikan," pesannya.


Terkait penerapan periodisasi masa jabatan kepala sekolah, Bupati menjelaskan bahwa peraturan tersebut bukan merupakan kebijakan bupati sendiri. Melainkan merupakan penerapan dari aturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat melalui  Kepmendikbud No. 0296/U/1996 tentang Penugasan Guru PNS sebagai Kepala Sekolah dilingkungan Depdikbud, serta Kepmendiknas No. 162/U/2003 tentang Pedoman Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah. (*)

Pertamina Abaikan Jalan Rusak

Masyarakat Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya menyesalkan PT. Pertamina tidak memperbaiki jalan yang rusak, padahal jalan itu merupakan akses armada tanki PT. Pertamina yang hilir mudik siang-malam. Sementara ini, warga mengeluhkan hal tersebut kepada aparat desa. Warga meminta supaya jalan itu segera diperbaiki. Foto, Rabu (25/11/2009) siang.

Negara Denmark Bikin Gedung Pengungsian di Tambaksari

BeritaKarawang.com - Negara Denmark melalui PMI (Palang Merah Indonesia) Karawang memberikan bantuan gedung serba guna di halaman kantor Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya. Gedung ini digunakan untuk tempat pengungsian jika terjadi banjir yang melanda desa ini hampir setiap tahun.
 
Kepala Desa Tambaksari, Arum Saepuloh menjelaskan, Rabu (25/11/2009) pukul 14.05 WIB, gedung bantuan itu ukurannya 8 x 9 meter persegi termasuk toilet. Gedung ini dirasa penting untuk menampung warga yang rumahnya kebanjiran. Anggaran bangunan ini sekitar 80-100 juta-an.
 
Pemukiman yang jadi langganan banjir diantaranya Dusun Cibese, Dusun Cinara, Dusun Tambaksumur II dan sebagian Dusun Cisoma. Ketinggian air di tiga dusun itu sekitar 50 cm di dalam rumah warga. Sedangkan pemukiman yang aman banjir yaitu Dusun Pilang dan Dusun Tambaksumur I, karena tanahnya tinggi.
 
Dari tujuh dusun, yang aman banjir hanya dua dusun. Dan pembangunan gedung dilaksanakan sejak seminggu lalu, diperkirakan selesai pertengahan Desember 2009 mendatang. "Nanti, kalau terjadi banjir, warga akan ditampung di gedung serbaguna itu," ucapnya. (*)

Camat Tirtajaya Minta Beko

 
BeritaKarawang.com - Camat Tirtajaya Drs. Wawan Setiawan minta alat keruk beko pada tiga anggota DPR RI saat meninjau tanggul Sungai Citarum di Batujaya dan abrasi di Cibuaya Jumat (20/11/2009) lalu.
 
 
Tiga anggota DPR RI itu diantaranya Saan Mustopa, Nurul Arifin dan Daniel Lumban Tobing.
 
 
Alat keruk ini diperlukan untuk memperbaiki saluran-saluran air pembuang jika mampet akibat sedimentasi lumpur.
 
 
"Jika diperlukan, aparat desa cuma isi solar dan langsung dipakai untuk perbaikan saluran," kata camat.
 
 
 
Besotan Citarum
 
 
Kata camat, selain memerlukan beko, dia juga meminta supaya dibangun besotan atau sodetan saluran air dari Sungai Citarum di daerah Kecamatan Pakisjaya.
 
 
Selain manfaatnya untuk mengairi persawahan di wilayah Kecamatan Pakisjaya dan Batujaya, juga akan bermanfaat bagi persawahan di wilayah Tirtajaya.
 
 
Menurutnya, kendala saluran air di wilayah utara Karawang memang kritis, ini sangat dirasakan oleh para petani padi, juga sebagai antisipasi jika banjir datang akibat hujan. (*)

Syahriahan Santuni Anak Yatim

BeritaKarawang.com - Sebanyak 13 anak sekolah dasar di Desa Kutamakmur mendapat santunan langsung dari 11 kepala desa, termasuk dari camat dan UPTD TK,SD Tirtajaya pada acara syariahan di Desa Kutamakmur, Rabu (25/11/2009) siang. Santunan ini rutin diberikan di pengajian rutin bulanan tiap desa di kecamatan ini.
 
Santunan ini merupakan gagasan Kepala UPTD TK,SD Tirtajaya Drs. Dedi Suhendi M.Pd, yang melihat acara keagamaan rutin ini harus diisi santunan sosial, terutama membantu anak sekolah yang dianggap tidak mampu. Hadir dalam acara KH. Asep Mubarok Pimpinan Ponpes di Cikampek sebagai penceramah.
 
Camat Tirtajaya, Drs. Wawan Setiawan usai acara mengatakan, kegiatan keagamaan dan sosial ini secara bertahap akan mampu merubah sistem bagus dan jadi kebiasaan yang positif bagi masyarakat. "Ini untuk membantu anak yatim khususnya anak sekolah dasar," ujarnya.
 
Kata dia, syariahan yang digilir tiap Rabu pada minggu terakhir setiap bulan ini intinya untuk silaturahmi sekaligus menyisipkan program-program pemerintahan kepada masyarakat langsung, karena syariahaan ini dihadiri masyarakat umum beda dengan rapat minggon yang hanya dihadiri aparat desa.
 
"Minimal dengan pengajian ini hati kita tidak terlalu keras dan hitam, kita tahu dalam pekerjaan ini banyak kendala. Dan saya ingin supaya syariahaan ini terus berjalan," ucapnya.
 
Syariahan ini dilaksanakan di 11 desa setiap bulan, termasuk di kantor kecamatan juga puskesmas. Kegiatan ini dimulai di Desa Sabajaya sejak akhir tahun 2008 lalu. (*)

PLN Kembali Berikan Tabung Permentasi Bio Gas Eceng Gondok

Kadus Krajan A, Desa Kertasari Wahban Hilal diantara tabung permentasi eceng gondok.
 
BeritaKarawang.com - Meneruskan program pembinaan lingkungan PT. PLN APJ Karawang pada 14 Agustus 2009 lalu di Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok, yaitu memberikan tabung alat permentasi eceng gondok untuk jadi bio gas, pada Selasa (24/11/2009) sore PLN kembali memberikan lima tabung alat permentasi serupa yang baru.
 
Dijelaskan Kadus Krajan A, Desa Kertasari Wahban Hilal (37), Rabu (25/11/2009) siang, alat ini diturunkan ke rumahnya untuk kemudian disebar ke beberapa RT di lingkungan dusun. Alat permentasi ini mulai digunakan siang ini.
 
 
"Program ini sangat positif untuk mengurangi sampah eceng gondok, cuma ada kendalanya, barangnya terlalu besar dan tidak banyak masyarakat yang tertarik dengan bio gas buatan ini, mereka masih cenderung pakai gas elpiji," kata di kediamannya.
 
 
Teori dan praktek membuat bio gas dari tumbuhan air ini diperkenalkan PT. PLN sebagai program pembinaan lingkungan untuk mengatasi masalah ekonomi masyarakat.

Alat yang digunakan untuk membuat bio gas ini sederhana, hanya butuh alat permentasi, yaitu dua buah drum 200 liter yang disambungkan dengan las secara horizontal untuk membentuk ruang permentasi.

Kemudian pada kedua ujung drum yang telah disambung itu dipasang pipa sebagai lubang memasukan eceng gondok yang telah dicincang dan ditumbuk ditambah air. Di tengah drum itu dipasang kran tempat keluarnya gas dari dalam drum. Dan gas itu dihubungkan dengan bola plastik atau sejenisnya sebagai tempat penampungan sebelum disambung pada kompor masak.

Eceng gondok yang ditumbuk tersebut hanya memerlukan waktu 3 sampai 5 hari di dalam tabung permantasi sebelum akhirnya jadi gas, tapi jika eceng itu hanya dirajang saja, membutuhkan waktu 5 sampai 7 hari sebelum gasnya bisa dimanfaatkan. (*)

Liga Footsal SMAN 1 Pedes

Semifinal Liga Footsal antar kelas dan guru SMAN 1 Pedes, Rabu (25/11/2009) pagi. Liga ini telah dilaksanakan sejak sebulan lalu memperebutkan piala bergilir kepala sekolah. Finalnya akan dilaksanakan Sabtu (28/11/2009) sekaligus acara pemotongan hewan qurban. Foto, kelas X11.IA.1 melawan guru.

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan