Sesepuh Agama Karawang Meninggal Dunia

Wednesday, June 10, 2009

JAYAKERTA, RAKA - Karawang berkabung, tokoh agama KH. Obay Hasan Basri meninggal diusianya ke-83. Sosok yang dikenal sebagai sesepuh ulama Jawa Barat dan Banten ini dikenal ilmu teologinya, dia mampu mengembangkan teologi dan akidah juga ilmu tauhidnya.
 
Pimpinan Ponpes Mursyidul Falah ini meninggalkan 9 anak dan 20 cucu, selama hayatnya sosok yang dikenal tegas ini selalu menyampaikan pesan supaya umat Islam tak keluar dari koridor akhlak dan tauhidnya. Beliau pun dikenal non organisasi, tidak memihak atau masuk salah satu organisasi Islam maupun politik. Namun begitu, dia diakui sebagai ulama besar oleh semua organisasi Islam dan politik di Jawa Barat dan Banten.
 
Kiprahnya sebagai Pimpinan Ponpes Mursyidul Falah ini setelah mendapat tampuk kempemimpinan dari ayahnya Alm. Abdul Manaf yang telah mendirikan ponpes itu tahun 1950 lalu. Sosok yang memiliki jiwa toleransi terhadapn masyarakat ini meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSUD Karawang pukul 21.30 WIB. Selama ini, dia memiliki penyakit komplikasi menahun, diantaranya sakit jantung.
 
Dalam ajarannya yang selalu dikatakan kepada anak, cucu dan muridnya, KH. Obay Hasan Basri selalu menegaskan supaya lembaga Islam menegakan ketegasan hukum Islam dan dia selalu menyatakan penolakannya pada ajaran sesat yang mengaku Islam tapi menyimpang dari tahuid.
 
Hadir pada saat pemakaman, Bupati Karawang Drs. H. Dadang S. Muchtar dan wakilnya Hj, Eli Amalia Priatna, aparat pemda, calon bupati Karawang juga para ulama se-Jawa Barat dan Banten. Alm. H. Obay Hasan Basri disolatkan oleh 15 ribu pejabat, ulama dan masyarakat setempat di Masjid Nurul Falah, Desa Kampungsawah.
 
Dijelaskan putra kedelapan Alm, H. Aje Lukman kepada RAKA, Selasa (9/6) siang, ayahandanya ini memberi wasiat untuk mengembangkan terus dunia pendidikan. "Kami akan antusias terus mengembangkan dunia ponpes ini," ujarnya. (spn)
 

Kunjungan Megawati ke Rengasdengklok

Kunjungan Megawati Soekarno Putri ke Tugu Proklamasi Rengasdengklok
dalam acara Hari Lahir Bung Karno ke-108. Pada kesempatan itu, Ketua
Umum DPP PDI Perjuangan ini singgah ke rumah sejarah milik Djaw Kie
Siong di Dusun Krajan, Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan
Rengasdengklok. Pada foto, tampak Camat Rengasdengklok R. Supandi
mengenakan topi putih yang menyambut kedatangan Megawati. Foto ini
diambil 6 Juni 2009 lalu, pada acara Hari Lahir Bung Karno.

Lokasi TPST Cikelor Cocok Untuk Wisata Alam

RENGASDENGKLOK,RAKA -Hingga kini, warga di Dusun Cikelor masih dianggap TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) yang dibangun PT CIkelor mandiri mubajir, mengingat lokasinya sangat potensial untuk dipugar dan dijadikan tempat wisata atau tempat pemancingan.
 
Melihat kondisi lokasi yang kini sering disebut-sebut sebagai danau alami dan kerap membuat ramai dikunjungi bahkan jika masuk dibulan puasa para muda-mudi Rengasdengklok dan sekitarnya sering datang untuk sekedar bersantai untuk menikmati keindahan yang tampak mempesona.
 
Hal itu membuat beberapa masyarakat menganggap lahan CIkelor ang terbengkalainya ini mubazir jika didiamkan. Seperti dituturkan salah seorang warga setempat Saneng (44) warga Dusun Cikelor, dia sangat menyayangkan terbengkalainya lokasi PT Cikelor, menurutnya jika danau dimanfaatkan sebagai tempat wisata bisa meningkatkan perekonomian warga setempat. "Kita bisa menjadi pegawainya atau sebagai tukang parkirnya," katanya.
 
Warga setempat lainnya, Noto (35) justru telah memanfaaatkan lahan milik Bitek itu untuk bercocok tanam di tanah sekitar bantaran danau tersebut. Namun ia juga menganggap keberadaan PT cikelor sangat mubajir "Dari pada tidak terpakai, lebih indah bila ditanami pepohonan," katanya.
 
Meski demikian, mandegnya PT Cilkelor Mandiri ini masih bisa dirasakan sisa-sisa pembangunannya seperti, jalan di sekitar lokasi bagus dan tempat itu jadi ramai dikunjungi para remaja di wilayah Rengasdengklok, hal ini jadi manfaat bagi perokonamian warga setempat misal, dengan berdagang di sekitar lokasi. Seperti dilakukan wira (24), Ia sengaja membuka toko pulsa di sekitar lokasi. "Lumayan buat penghasilan walau tidak besar keuntungannya," katanya. (sigit)

Mutasi Camat Kutawaluya

KUTAWALUYA, RAKA - Camat Kutawaluya Heri Paryono resmi diganti oleh Camat Telagasari Maman Suryaman Selasa (9/6) siang. Serah terima jabatan itu dilaksanakan di aula kantor kecamatan setempat pukul 11.00WIB. Pada sertijab itu diwarnai aksi bisu.
Disela acara, Heri Paryono menyatakan, mutasi adalah hal yang biasa dan bukan suatu hal yang harus dipermasalahkan, beliau meminta maaf apabila selama menjabat tidak bisa memenuhi apa yang diharapkan meski ia sudah berusaha maksimal. "Mutasi juga merupakan amanah, saya sudah berusaha untuk memberi yang terbaik dalam menjalankan amanah," katanya.
 
Sementara, Maman Suryaman mengatakan, dirinya belum bisa langsung aktif menjalankan tugas, karena masih harus menjalani diklat sampai tanggal 30 Juni mendatang. Namun beliau berjanji akan berusaha untuk datang jika ada kepentingan yang membutuhkan kehadirannya. "Untuk kegiatan diklat sampai hari ini sudah agak senggang, kemungkinan bisa ijin, bila ada waktu luang." katanya.
 
Untuk sementara tugas dia mulai hari kemarin diserahkan kepada para staf kecamatan. Diakuinya, dia akan terima laporan dari tempat diklat. Selesai dilaksanakan sertijab. Tokoh masyarakat setempat, H. Asep Zin Dani mengatakan, selama kepemimpinan Camat Heri selama 5 bulan telah membawa dampak positif bagi masyarakat setempat. "Saya harap, mutasi ini tidak melepas silaturahmi," ucapnya.
 
Serah terima berlangsung secara khidmat, lancar dan dihadiri oleh beberapa unsur pemerintahan seperti muspika kecamatan setempat. Juga disaksikan oleh BKD Kabupaten Karawang dan tokoh masyarakat, alim ulama sepuh Kutawaluya. (sigit)

Jalan Kedungmundu Dicor

RENGASDENGKLOK, RAKA - Jalan Kedungmundu, Rengasdengklok ditutup dari kendaraan roda empat, karena beberapa hari ini jalan di kampung tersebut sedang dibeton,
 
Diketahui, perbaikan jalan hotmix di desa ini hanya sanggup bertahan kurang dari tahun, perbaikan mengunakan rigit beton akan membuat jalan alternatif tersebut lebih kuat. Seperti dikatakan Mardi (30) warga Dusun Dukuh Desa Kutakarya, Kecamatan Kutawaluya, perbaikan jalan dengan menggunakan beton lebih bagus dan tidak boros biaya pemerintah, sebab dengan perbaikan menggunakan beton, kekuatan jalan mampu dilalui kendaraan truk bermuatan berat. "Kalau pakai hotmix pemerintah yang rugi, sebab kekuatannya hanya sebentar dan rusak lagi," katanya.
 
Warga lainnya, Mila (17) menjelaskan, perbaikan beton untuk jalan di desa ini seharusnya dilakukan sejak dulu, sebab jalan ini sering dilalui kendaraan bermuatan berat, dan jalan ini sudah dianggap sebagai jalan utama selain jalan raya Rengasdengklok. "Jalan ini sering disebut-sebut jalan alternatif Rengasdengklok," katanya.
 
Hingga kemarin, perbaikan sedang dilakukan dalam sepekan ini, kini jalan tersebut untuk sementara tidak bisa difungsikan untuk dilalui kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua. Imbasnya jalur Rengasdengklok kini semakain macet dari sebelumnya, karena kendaraan yang akan masuk Kedungmundu dialihkan ke jalan Kota Rengasdengklok.
 
Kemacetan di jalan raya Rengasdengklok diakui seorang tukang parkir Maman (29), diakuinya perbaikan jalan di Kedungmundu, membuat keadaan jalan raya Rengasdengklok semakin padat karena beberapa pengguna jalan yang terbiasa melalui jalan desa itu, kini harus melalui jalan Rengasdengklok. "Mau tidak mau mereka harus menempuh jalan ini walau diketahui jalan ini memang sudah terbiasa macet," imbuhnya.
 
Meski begitu, beberapa pengguna jalan mengaku sangat mendukung perbaikan jalan di desa itu, seperti di katakan Yuyun (32) warga Desa Kuta Gandok yang sering melalui jalan Kedungmundu untuk jalan menuju Karawang. Kata dia, perbaikan yang dilakukan di desa itu maka akan sangat mempercepat waktunya bila ingin berangkat kerja melalui jalan itu.
 
Pengguna jalan, Jamal (39) warga Desa Sampalan menyatakan, perbaikan jalan tersebut memang harus segera dilakukan mengingat jalan raya Rengasdengklok kini semakin menyempit oleh lapak para PKL. "Kalau jalan itu sudah bisa dipakai, pasti banyak para pengguna jalan yang ingin melalui jalan itu, karena Jalan Rengasdengklok sering macet," ujarnya. (sigit)

Kompak Laporkan Penyelewengan Proyek Jalan

CILEBAR, RAKA - Lagi-lagi, LSM Kompak melaporkan penyelewengan proyek peningkatan jalan beton. Berdasarkan hasil temuan tim investigasi, ditemukan penyimpangan proyek hingga merugikan uang negara sebesar Rp 124.200.000. Temuan ini telah dilaporkan langsung pada bupati untuk ditindaklanjuti.
Kepada RAKA, Selasa (9/6) siang, Tim Investigasi LSM Kompak, Abdul Haris didampingi Korwil II Karawang, Ahmad Muhron memaparkan, dana peningkatan jalan beton di Desa Ciptamargi, Kecamatan Cilebar itu telah diselewengkan. Perbaikan jalan sepanjang 345 meter itu harusnya dicor 345 meter kubik, tapi realisasinya hanya 207 meter kubik, hilang sekitar 138 meter kubik. Jika harga perkubik dihitung Rp 900 ribu, maka total penyimpangan sebesar Rp 124.200.000.
Kata Abdul Haris, hasil monitoring dan evaluasi pihaknya terkait pelaksanaan pekerjaan peninggian jalan di desa tersebut, diduga keras sarat penyimpangan, pelaksana proyek dan pengawas teknik dari Bina Marga dianggap tidak kooperatif ketika diminta keterangan tentang pelaksanaan proyek tersebut. Lepas dari itu, pekerjaan jalan diketahui menyalahi ketentuan.
Dijelaskannya, tinggi jalan tidak sesuai dengan tinggi begisting dalam ukuran 25 cm, dalam pelaksanaan corring untuk badan jalan bervareatif antara 13-15 cm. Pemasangan begisting di dalam bahu jalan yang digali terlebih dahulu dengan kedalaman 5 cm dari badan jalan, sehingga tinggi corring di sebelah kanan dan kiri tetap berukuran 25 cm.
Selain itu, badan jalan yang akan dicor tidak dipasang 'bascos' LPA LPB, pemasangan besi untuk dowl menggunakan behel 4 berdiameter 6 mili meter, cincin 0,3 mili meter, besi dowel 12-14 mili meter, jarak pemasangan dowel 7 meter dari panjang badan jalan. Juga tidak dipasang papn proyek pelaksanaan pekerjaan sehingga terkesan proyek siluman yang tidak diketahui oleh umum terkait perolehan anggaran proyek. Sementara pelaksana dan pengawas dianggap tidak kooperatif terhadap sosial kontrol yang dilakukan LSM Kompak.
Diduga, ada konspirasi antara pelaksana dan pengawas, karena tidak ada ketegasan dari pengawas kepada pelaksanan yang telah berani mengurangi volume tinggi badan jalan sebanyak 10 cm x 345 meter panjang jalan. Dengan begitu, LSM Kompak meminta kepada intansi terkait, khususnya Bupati Karawang Drs. Dadang S. Muchtar untuk segera menindak tegas para pelaksana dan pengawas proyek yang tidak disiplin dan merugikan anggaran negara. Juga kwintansi bangunan jalan terindikasi seumur jagung, karena tidak sesuai bestek.
LSM Kompak menilai, pelaksaan dan pengawas sudah melanggar UU RI tentang jasa kontruksi tahun 2007, pasal 43 ayat 2 dan 3. Pada ayat 2 berbunyi, barang siapa yang melakukan pelaksanaan pekerjaan kontruksi yang bertentangan atau tidak sesuai dengan ketentuan keteknikan yang telah ditetapkan dan mengakibatkan kegagalan pekerjaan kontruksi atau kegagalan bangunan dikendakan pidana paling lama lima tahun penjara atau dikendakan denda paling banyak 5 persen dari nilai kontrak.
Pasal ayat 3 berbunyi, barang siapa yang melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan kontruksi dengan sengaja memberi kesempatan kepada orang lain yang melaksanakan pekerjaan kolntruksi melakukan penyimpangan terhadap ketentuan keteknikan dan menybabkan timbulnya kegagalan pengerjaan kontruksi atau kegagalan banunan dikenai pidana paling lama lima tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 10 persen dari nilai kontrak.
Kemarin (9/6) siang, hasil investigasi ini sudah dilaporkan ke bupati dengan nomor surat 073/LSM/KMPK/VI/2009 untuk ditindak lanjuti dan kemudian melimpahkan persoalan ini ke kejaksaan. "Masih ada beberapa proyek lagi yang akan kami laporkan terkait penyelewengan dan proyek itu," kata Mukron. (spn)
 

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan