Lelah Antri Bantuan Tunai

Monday, May 18, 2009

LELAH ANTRI: Seorang nenek kelelahan antri BLT (Bantuan Langsung Tunai) di Desa Jayamakmur, Kecamatan Jayakerta, Sabtu (16/5) siang. Di desa ini tercatat 1.004 KK peserta BLT dan 3.580 KK non BLT. Uang yang diperoleh peserta BLT itu dipotong Rp 100 ribu untuk dihibahkan ke non BLT. Pemotongan ini dianggap wajar oleh semua desa se-Kabupaten Karawang.

Pegawai RSUD Cabuli 4 Bocah

Korban Wo dan Hn saat dimintai keterawan sejumlah wartawan di TKP pengeroyokan. 

RENGASDEGKLOK, RAKA - Diduga, oknum pegawai RSUD Karawang lakukan pelecehan seksual pada empat anak dibawah umur. Itu terungkap di Dusun Jatimulya Rt 18/04 Desa Kalangsari Kecamatan Rengasdengklok, Minggu (17/5).

Kempat korban diketahui bernama Wo (13), Hr (13), Trm (12) dan Hn (13). Kepada RAKA, mereka mengaku sudah menjadi korban nafsu bejat BM yang disebut-sebut sebagai pegawai di bagian staf keuangan RSUD Karawang. Akibat kejadian itu, BM pun harus menanggung resiko perbuatannya dengan dihakimi puluhan warga pada Sabtu (16/5) sekitar pukul 14.30 WIB.

Diceritakan salah satu korban Wo, awal mula kejadian berlangsung sekitar akhir April lalu. Ketika itu, Wo dan ketiga temannya (Hn, Trm, dan Hr) yang tengah mandi dialiran sungai sekitar sasak bodas Desa Kalangsari tiba-tiba dipanggil oleh pelaku BM yang langsung menawarkan rokok dan mengiming-imingi sejumlah uang dengan syarat Wo dan ketiga temannya mau melakukan onani berbarengan dengan pelaku. Ketiga korban yang mengaku awalnya menolak ajakan pelaku DM entah kenapa secara spontan langsung mengiyakan ajakan pelaku BM.

"Awalnya kita menolak tapi tiba-tiba gak tahu jadi setuju. Kita semua diplorotin celananya terus disuruh melakukan perbuatan itu berbarengan dengan dia. Bapak-bapak itu juga sempat menawarkan kalau kita malu dia yang akan meng onani kita,"kata Wo dan Hn di TKP kemarin.

Wo dan ketiga temannya mengaku tidak mendapatkan paksaan dari pelaku BM. Hanya saja, pelaku sempat menjanjikan akan kembali datang dan menemui keempat korban ditempat yang sama. Sial bagi BM, saat menunggu keempat korban ditempat yang sama 3 minggu setelahnya, ia malah langsung dihakimi warga setelah sebelumnya setelah keempat korban itu melaporkan prilaku bejat BM pada aparat desa setempat.

"Pelaku dihakimi disekitar lokasi pemancingan Adhimix oleh warga Sabtu (16/5) dan langsung dibawa ke desa dalam keadaan babak belur, kemudian kami langsung menggiringnya ke Polsek Rengasdengklok," kata Kadus IV Desa Kalangsari Endang (50) yang diamini Kaur Kesra Desa Kalangsari Ao Ahiro (32).

Dugaan pelaku yang disebut-sebut salah satu pegawai RSUD Karawang diperoleh dari pengakuan Endang dan Ao Ahiro. Menurut mereka, itu diketahui saat pelaku BM dibawa kekantor desa setelah dihakimi warga. "Keterangan itu didapat dari keterangan pegawai desa kami, Usman (37)yang kerap datang ke RSUD untuk mengurusi Jamkesmas. Usman mengatakan kalau pelaku kerap dijumpainya di bagian keuangan RSUD Karawang,"kata Ao dan Endang.

Terpisah, Kapolsek Rengasdengklok AKP Muji Harja saat dihubungi membenarkan kejadian itu. Kapolsek juga mengatakan bila identitas pelaku merupakan seorang PNS di RSUD Karawang. "Pelaku langsung dibawa ke Polres Karawang untuk di proses,"kata Kapolsek. (sigit).

Saan Mustopa: Kredibilitas Partai Tergantung Dewannya


TIRTAJAYA, RAKA - Para anggota dewan terpilih merupakan etalase partai, jika kinerja dan kredibilitas mereka baik maka nama partai pun akan jadi baik. Demikian kata, caleg DPR RI dari Partai Demokrat, Saan Mustopa di sela acara syukuran di kediamannya, Desa Pisangsambo, Kecamatan Tirtajaya, Sabtu (16/5) siang.

Kata dia, sembilan anggota dewan terpilih di DPRD Kabupaten Karawang dari Partai Demokrat harus bisa memberikan yang terbaik untuk rakyat dan berusaha optimal mensejahterakan rakyat. Dia menjelaskan, secara nasional, perolehan suara Partai Demokrat mendapat 150 kursi. Di dapil (daerah pemilihan) VII yaitu Karawang, Purwakarta dan Bekasi, tiga caleg telah ditetapkan duduk di DPR RI, mereka adalah Hari, Saan Mustopa dan Dianah Anwar. Saan sendiri memperoleh suara 60.400-an di dapil VII.

Kata Saan, dia ingin coba mencurahkan dan memenuhi keinginan masyarakat. Namun hal itu tentunya tak lepas dari keterbatasan dirinya. Berulang dia mengatakan, keberadaan anggota dewan harus bisa dirasakan dan bermanfaat bagi masyarakat. Caleg DPRD Provinsi Jawa Barat yang terpilih ada dua orang, yaitu Dr. Celilla dan Coco Abdul Kodir.

Acara syukuran dan silaturahmi di kediamannya itu dihadiri para simpatisan dan kolega. Pada kesempatan bicara langsung ke masyarakat dia mengatakan, akan tetap komitmen menjalankan tugas seperti yang pernah dikampanyekannya saat pemilu legislatif lalu. Dia berharap, dirinya bersama anggota dewan lainnya tidak mengecewakan rakyat.
Pelantikan caleg DPR RI terpilih, lanjut Saan, akan dilaksanakan 1 Oktober 2009, sedangkan penetapan calon DPR RI terpilih yaitu tanggal 21 Mei 2009. Pada 9 Mei 2009 kemarin baru penetapan perolehan suara partai. "Saya berharap tidak mengecewakan rakyat, supaya perjuangan mereka tidak sia-sia yang telah membatu caleg terpilih dan partai," ujarnya.

Sementara, caleg DPRD Karawang dari Partai Demokrat terpilih, Nurjaman Bin H. Moh Resan berharap caleg terpilih ini bisa memberikan perubahan yang diinginkan masyarakat banyak, terutama hukum dan ekonomi. Dia juga menginginkan ada sinkronisasi antara jabatan dengan ilmu ekonomi dan hukum para anggota dewan. Dia juga menanggapi, Saan merupakan figur aspiratif masyarakat banyak. (spn)
 
 

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan