Lebaran, Pantai Wisata Digoyang Dangdut

Monday, September 28, 2009

PEDES, RAKA - Pantai wisata Samudra Baru, Kecamatan Pedes dan Tanjungpakis, Kecamatan Pakisjaya digoyang artis dangdut ibu kota dengan bintang tamu Riki Lokur dan Tati Prandita 23-24 September 2009 lalu. Sudah jadi tradisi jika pantai wisata di Kabupaten Karawang dipadati ribuan pengunjung untuk rekreasi saat liburan lebaran Idul Fitri, termasuk di kedua pantai wisata tersebut.
 
Dijelaskan Manajer Mutiara Entertainmen, Tatang Suhendi yang menggandeng sponsor dari Hemaviton Jreng, Neolanta dan Oskadon SP kepada RAKA, Sabtu (27/9) kemarin mengatakan, dengan ikut sertaannya dia di acara itu diharap mampu menggeliatkan iklim wisata di Kabupaten Karawang untuk lebih maju. Acara yang dikemas apik EO (Even Organizer) Mutiara Entertainmen ini berhasil menyedot ribuan pengunjung ke obyek wisata itu, setelah beberapa waktu sebelum acara dangdut digelar EO ini memasang spanduk acara termasuk iklan di radio.
 
Sementara itu, pengelola pantai wisata Samudra Baru juga sebagai Kepala Desa Sungaibuntu, Kecamatan Pedes, Tata Husen menjelaskan, kerjasama baik antara pengelola wisata dengan EO yang profesional akan mampu menciptakan lokasi wisatanya lebih menarik untuk dikunjungi. Bahkan, 'saking' banyaknya pengunjung jalan menuju lokasi wisata ini macet total hingga 1 kilo meter. Kata Tata, menjelang lebaran Idul Fitri, lokasi wisata yang dikelolanya telah dibenahi, semisal menambah saung-saung untuk berteduh dan menambah sekitar 4 warung ikan bakar dari puluhan warung serupa yang sudah berdiri lama.
 
Selain itu, persiapan lainnya selama menyambut pengunjung wisatawan lokal Karawang maupun dari luar daerah ini, Tata telah mempersiapkan air bersih yang diambil langsung dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). Puncak pengunjung yang memadati lokasi wisata ini yaitu dua hari setelah Sholat Idul Fitri. Ratusan pedagang ikut mewarnai obyek wisata pantai ini yang berjejer di sepanjang pesisir pantai, termasuk nelayan dan warga setempat yang menyewakan ban renang dan perahu tamasya.
 
Kedepan, Tata berkeinginan untuk membuat dua pintu keluar-masuk lokasi wisata, karena saat ini satu-satunya jalan keluar-masuk telah mengakibatkan kemacetan panjang. Dengan dua akses jalan itu diharap kenyamanan pengunjung bisa lebih ditingkatkan. Selain itu dia menginginkan pemagaran area wisata dan memperluas area parkir. Namun demikian, obyek pantai wisata Samudra Baru yang telah berdiri lama ini sudah dikenal hingga ke luar daerah. (spn)

Adi Buang Air Besar Dari Perut

CILEBAR, RAKA - Malang nasib Adi Bin Tayim (46) warga RT 06/04, Dusun Mekar Jati, Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar. Dia tidak bisa buang air besar melalui anus, tetapi kotorannya keluar langsung dari perutnya yang telah dilubangi dokter. Hingga berita ini diturunkan, penderitaannya belum sembuh meski sudah beberapa kali keluar-masuk rumah sakit untuk berobat.
 
Hingga kini, dia telah lima kali operasi saluran anus, semua harta bendanya telah habis untuk kesembuhannya ini, tetapi sakitnya malah tambah parah. Kesehariannya selalui dilalui dengan penderitaan yang tak kunjung usai, karena cairan kotoran yang keluar dari perut yang bekas dioperasi itu selain mengeluarkan kotoran juga bau tak sedap. Palagi ketika dia terlelap tidur malam, kotoran itu pun keluar membasahi sekujur tubuhnya. Sedangkan Adi sendiri tidak menyadari jika kotorannya keluar, ia hanya mendengar suara seperti keroncongan sebelum akhirnya keluar kotorannya itu.
 
Rumah sakit yang sering didatanginya adalah RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Karawang, Sukabumi dan Hasan Sadikin Bandung. Dia sudah ikhtiar berobat sejak tahun 2002 hingga 2007. Tak kuasa menahan deritanya ini, dia hampir putus asa, namun sampai sekarang ia masih tetap tegar menjalani hidup dengan kondisi yang tidak normal seperti orang sehat lainnya. Dengan kondisi kesehatan yang makin memburuk, Sunenti, istri Adi harus jadi TKW (Tenaga Kerja Wanita) dan meninggalkan suaminya itu. Kepergian Suneti hanya untuk membantu suaminya sembuh dan menafkahi anak-anaknya untuk tetap bisa sekolah.
 
Kini Adi hidup seorang diri setelah istrinya bekerja keluar negeri, sedangkan ketujuh anaknya dititipkan ke rumah mertuanya di Sukabumi. Untuk membiayai keseharian anak-anaknya itu, Adi bersama nelayan lainnya mencari ikan ke laut bersama. Meski pendapatannya tidak seberapa besar, tetapi hasil itu sudah bisa menghidupi keluarga. Adi berharap, ada dermawan yang mau peduli untuk mengobati penyakit yang dideritanya, karena Adi sudah kepayahan berobat dan semua harta bendanya sudah habis. (spn)
 
 

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan