PT. Sang Hyang Seri Berikan Kontribusi Benih Padi Unggul

Thursday, December 11, 2008

CIBUAYA, RAKA - Rabu (10/12) siang, Bupati Karawang Drs. Dadang S. Muchtar, Dirjen Tanaman Pangan Deptan RI, Ir. Sutarto Alimoeso, MM, Dirut PT. Sang Hyang Seri, Edy Budiono dan Ketua Komisi IV DPR RI H. Z. Arifin Junaedi, secara simbolis memanen padi hibrida di Desa Cibuaya, Kecamatan Cibuaya.
 
Dirut PT. Sang Hyang Seri, Edy Budiono menjelaskan, panen ini merupakan bantuan benih unggul dan hasilnya bisa mencapai 10-120 ton/hektar. Sang Hyang Seri selain menyediakan benih hibrida juga non hibrida. "Pangan kita kali ini untuk ke 60 juta ton dan peran Sang Hyang Seri ini punya kontribusi yang cukup berarti bagi daerah Jawa Barat, mudah-mudahan Bupati Karawang bisa mendorong petani untuk menggunakan jenis hibrida ini, bantuan langsung benih unggul ini pun tersebar di semua provinsi dan kabupaten" jelasnya.
 
Diakuinya, pemerintah sudah banyak memperhatikan para petani, dia sepakat jika di era krisis ini hanya sektor pertanian yang bisa memulihkan keadaan. Dia menghimbau, supaya masyarakat jangan terpancing pada hal-hal yang menyatakan negeri ini terpuruk, karena sebenarnya negeri ini makmur dan berkembang, saat ini banyak yang terlalu mendiskriditkan pemerintah. "Saya enak tidur kalau panen di kabupaten ini yang hijau bisa menguning," ucapnya.
 
Kendati demikian, bupati meminta pada peani untuk mengeluarkan zakat hasil panen. Dia juga akan menggalakan sistem tanam 'hilir gilir', karena selama ini malah terjadi penurunan produksi dengan adanya sistem tanam padi secara serempak, dia memina petani di tiap wilayah supaya tertib menggunakan air dari wilayah hulu yaitu daerah Karawang hingga ke hilir pesisir pantai Karawang. "Saya informasikan pada camat untuk lakukan 'hilir gilir'," tegasnya pada semua camat yang hadir.
 
Dirjen Tanaman Pangan Deptan RI, Ir. Sutarto Alimoeso, MM, berharap, pangan padi bisa terus meningkat, produksi beras selama 2 tahun ini cukup naik. Sesuai ramalan Badan Pusat Statistik (BPS) dan berkat kerja keras petani. Sebenarnya krisis pangan hanya terjadi di luar Indonesia, beras malah mengalami peningkatan dan kemungkinan bisa ekspor beras. "Berulang kali presiden mengungkapkan supaya kita terus meningkatkan pangan meski banyak persoalan lainnya," ujarnya. (spn)
 
 
 

Bupati dan Dirjen Tanaman Pangan, Panen Padi Hibrida

CIBUAYA, RAKA - Dalam rangka meningkatkan hasil produksi pertanian, khususnya tanaman padi, Bupati Karawang, Drs. H. Dadang S. Muchtar dan Direktur Jendral Tanaman Pangan Departemen Pertanian, Ir. Soetarto Ali Moeso, serta Direktur PT. Sang Hyang Seri, Edi Budiono bersama-sama memanen Padi Hibrida dan mencanangkan Komando Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) di Kecamatan Cibuaya Kabupaten Karawang, Rabu (10/12).
 
Soetarto dalam kesempatan tersebut mengatakan, panen ini dapat dikatakan sebagai panen ke 60 juta ton gabah kering giling (GKG) di Indonesia. "Jadi mudah-mudahan target ramalan 3 Badan Pusat Statistik (BPS) sebanyak 60,28 juta ton pada tahun ini dapat tercapai karena masih banyak daerah-daerah lain yang telah mampu meningkatkan produksinya," ujarnya.
 
Lebih lanjut Soetarto mengatakan, bahwa sejak dicanangkannya peningkatan produksi tanaman padi pada awal tahun 2007, produksi padi di Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya, dimana pada tahun 2006 jumlah produksi padi mencapai 54,45 juta ton GKG, pada tahun 2007 menjadi 57,16 juta ton GKG atau naik 4,96 persen. "Peningkatan ini merupakan peningkatan tertinggi selama kurun waktu 20 tahun terakhir," jelasnya.
 
Sedangkan untuk tahun 2008, lanjut Soetarto, berdasarkan angka ramalan 3 BPS produksi padi diperkirakan sebanyak 60,28 juta ton GKG atau meningkat sebanyak 5,46 persen bila dibandingkan dengan produksi tahun 2007. "Dengan demikian, dalam kurun waktu 2 tahun terakhir, telah terjadi peningkatan produksi padi sebanyak 5,28 juta ton GKG," imbuhnya.
 
Menurut Soetarto, peningkatan hasil produksi ini merupakan berkat kerja keras para petani, stake holder, serta para bupati/walikota, sehingga krisis pangan tidak terjadi di Indonesia, melainkan hanya diluar negeri. "Dengan produksi selama 2 tahun tersebut, justru negeri kita telah mengalami surplus beras, sehingga untuk tahun 2009 ditargetkan Indonesia dapat mengekspor beras," tuturnya
 
Atas kerja keras tersebut, tambah Soetarto, Presiden dan Wakil Presiden mengatakan bahwa pemerintah mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya karena mereka telah mampu membangun ketahanan pangan di Indonesia. "Walaupun situasi politik cukup hangat, bila kita mempunyai cadangan pangan cukup maka gejolak yang ada dapat diredam," tambahnya.
 
 
Soetarto menambahkan, dalam upaya meningkatkan produksi pangan di Indonesia, pemerintah telah mengambil sejumlah langkah-langkah penting, dimana diantaranya adalah menjamin ketersediaan benih. Selain itu, pemerintah pun memberikan subsidi benih, serta bantuan langsung benih gratis kepada para petani.
 
Mengenai permasalahan pupuk, Soetarto menilai bahwa Pemerintah Kabupaten Karawang telah berhasil amankan distribusi pupuk bersubsidi sehingga tidak terdengar ada permasalahan pupuk di Kabupaten Karawang. Menurutnya, kata kunci keberhasilan tersebut adalah pemerintah daeraj yang betul-betul berupaya dan melakukan pengawasan ketat terhadap distribusi pupuk sehingga dapat sampai ke tangan para petani.
 
Bupati Karawang, Drs. H. Dadang S. Muhctar mengatakan, dalam upaya menjamin ketahanan pangan di Kabupaten Karawang, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah-langkah penting. Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah penggunaan system gilir giring untuk menjamin ketersedian air irigasi, memberantas hama termasuk hama tikus, menanam jagung, serta panen padi hibrida yang sedang dilakukan saat ini.
 
Dalam membasmi hama tikus sendiri, lanjut Bupati, pihaknya telah akan menggunakan dua metode, yaitu metode emposan (pengasapan tikus), serta dengan memasang perangkap dengan menebar benih di kantong plastik. "Upaya ini pernah dilakukan beberapa waktu lalu saat saya menjadi Bupati pertama kali, untuk itu mari kita beramai-ramai memberantas tikus di sawah," ajaknya.
 
Di sisi lain, terkait permasalahan kelangkaan pupuk di daerah-daerah lain, Bupati menjamin bahwa di Kabupaten Karawang tidak terjadi kelangkaan pupuk. Hal ini karena distribusi pupuk di awasi secara langsung oleh pemerintah daerah. "DO yang keluar dari PT. Pupuk Kujang diinformasikan kepada Kepala Disperindag, yang kemudian meneruskan kepada Asisten Tata Praja guna menginstruksikan para Camat dan Kepala Desa yang akan mengawasi hingga ke kios-kios," tambahnya.
 
Diretur PT. Sang Hyang Seri, Edi Budiono mengatakan bahwa padi hibrida yang ditanam ini merupakan padi varietas unggul yang mempunyai potensi produksi hingga mencapai 14 ton per hektar. "Rata-rata produksi sendiri mencapai sebanyak 10 ton per hektar sedangkan hasil panen di wilayah Kabupaten Karawang mencapai 11,04 ton perhektar, sementara hasil produksi padi biasa hanya sebesar 6 hingga 7 ton per hektar," jelasnya.
 
Harga benih padi hibrida sendiri diakui Edi lebih tinggi yaitu mencapai Rp. 40.000 per kg daripada benih padi yang biasa digunakan yang hanya Rp. 5.500 per kg. Demikian pula konsumsi pupuk yang mencapai 500 kg per hektar daripada biasa yang hanya 300 kg per hektar. "Namun demikian, tingginya produktifitas padi tersebut memberikan keuntungan yang lebih besar dari pada menggunakan benih biasa," tambahnya.
 
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Ir. Nachrowi, mengatakan padi yang dipanen dalam kegiatan ini adalah padi hibrida SL-8 SHS yang berasal dari program Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU), dimana kegiatan tersebut dipadukan dengan kegiatan Komando Gerakan Pengendalian OPT, khususnya hama tikus yang diselenggarakan pada Kelompok Tani Ciracem II Desa Cibuaya Kecamatan Cibuaya.
 
Rencana tanam di Kabupaten Karawang mencapai 190.046 Ha yang terbagi menjadi Musim Tanam 07/08 sebanyak 93.829 Ha, Musim Tanam 08 mencapai 93.829 Ha, serta Gogo sebanyak 2.388 Ha. Sedangkan realisasi tanam telah mencapai 193.541 Ha atau 101,8 persen, yaitu Musim Tanam 07/08 sebanyak 94.138 Ha, Musim Tanam 2008 sebanyak 93.868 Ha, Gogo 2.388 Ha serta MK II 3.147 Ha.
 
Dari realisasi tanam tersebut telah disalurkan bantuan benih inhibrida sebanyak 980,5 ton atau 39.220 Ha, hibrida sebanyak 22,8 ton atau 1.520 Ha, yang terdiri dari kegiatan SL PTT Inhibrida seluas 7.500 Ha, SL PTT Hibrida seluas 1.000 Ha, BLBU Inhibrida seluas 25.000 Ha, BLBU Hibrida seluas 500 Ha, PTT Inhibrida 120 Ha, PTT Hibrida 20 Ha, CBN/Bantuan Bencana Banjir seluas 6.600 Ha, serta regular/swadaya petani seluas 152.801 Ha. (Humas Pemda Karawang/spn)

10 PPL Cilebar Dilantik

CILEBAR, RAKA - Sebanyak 10 Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) Kecamatan Cilebar yang akan bertugas pada pemilihan umum tahun 2009 dilantik dan diambil sumpahnya oleh Ketua Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan Cilebar, Anton Suhirman BSC, Rabu (10/12) pukul 15.00 WIB. Pelantikan dan pengambilan sumpah PPL ini akan bertugas di 10 desa kecamatan ini.
 
Sementara petugas PPL di 10 desa yang dilantik diantaranya, Otim Desa Kertamukti, Suharja Desa Pusakajaya Selatan, Sukanta Desa Pusakajaya Utara, Maman Desa Kosambi Batu, Dedeng Baharudin Desa Suka Ratu, H. Waji Desa Tanjungsari, H. Misnan Desa Rawasari, Rasmawi Desa Cikande, Eeng Desa Mekarpohaci dan Ja'amin Desa Ciptamargi.
 
Ketua Panwaslu Kabupaten Karawang, Masmuhyi mengatakan, pelantikan PPL ini sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No 22 tahun 2007 tentang penyelenggaraan pemilu, yang memiliki tugas dan wewenang. Sesuai pasal 82, tugas wewenang panwas pemilu lapangan diantaranya, mengawasi tahapan penyelanggaraan pemilu di desa atau kelurahan, meliputi pemutahiran data, kampanye, perlengakapn dan pendistribusian, pelaksanaan pemungutan suara dan sebagainya. Kemudian menerima laporan duagaan pelanggaran tahap pemilu dan meneruskan temuan dan laporan.
 
"Sementara kewajiban PPL harus bersikap tidak diskriminatif, menyampaikan laporan dan temuan jika adanya dugaan pelanggaran tentang hal kewajiban lain yang diberikan Panwas kecamatan. Jadi PPL harus bisa menjaga netralitas," ucapnya.
 
Ketua Panwas Kecamatan Cilebar, Anton Suhirman meminta kepada PPL yang telah dilantik untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sebagai mana ketentuan perundang-undangan yang berlaku. "Kami minta PPL dalam melaksanakan tugasnya harus netral, jujur adil dan tidak diskriminatif artinya, semua peserta pemilu diperlakukan setara dan sederajat," tandasnya.
 
Lebih lanjut Anton menghimbau kepada penyelenggara pemilu, peserta atau kontestan pemilu untuk bersama-sama menjaga agar dalam pelaksanaannya nanti dapat berlangsung jujur, adil, aman, lancar dan kondusuif. Sehingga menghasilkan pemilu yang berkualitas. (spn)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan