Saatnya Benahi Saluran Air Pasca Banjir

Friday, March 7, 2008

BATUJAYA, RAKA - Pasca banjir saat ini, sudah menjadi keharusan bagi pemerintah untuk menangani perbaikan saluran air yang menjadi penyebab banjir. Di beberapa keamatan Kabupaten Karawang saluran air sudah rusak, misalnya di Kecamatan Pakis, Batujaya, Cilebar, Pedes dan Tirtajaya, semua saluran itu saat ini perlu dibenahi.


Demikian kata Anggota Komisi B DPRD Karawang Mahmud Mathopani kepada RAKA, kemarin. Saluran air dan jalan yang terendam banjir sebulan kemarin. kini perlu perbaikan, terutama Sungai Bembang sepanjang 12 km dari Desa Neglasari, Kecamatan Tirtajaya hingga Desa Sedari Kecamatan Cibuaya. "Saya minta pada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jabar untuk kembali mengkaji saluran-saluran pembuang di beberapa kecamatan, karena saat ini kondisinya sudah dangkal, bahkan banyak saluran-saluran air yang saat ini kondisinya semakin parah dibanding tahun lalu," katanya.


Di Kecamatan Cibuaya, tercatat ratusan hektar lahan sawah dan tambak terendam, kini kondisi kedua petani tersebut tidak bisa berbuat banyak, kecuali meratapi kerugiannya. Dengan begitu, untuk mengantisipasi banjir yang kemungkinan bisa terjadi lagi, kata Thopani, para petani tambak di Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya sudah menyatakan bersedia membantu pemerintah jika saluran air di area mereka akan benahi, beberapa diantaranya sudah menyatakan bersedia melebarkan saluran-saluran air dengan mengikis sedikit pematang tambak-tambak mereka yaitu sekitar 4-5 km antara Desa Kedungjaya hingga Desa Cemara.


Sementara, masyarakat di sepanjang Pantai Cemarajaya hingga Sedari, Kecamatan Cibuaya kini sedang menunggu realisasi perbaikan jalan raya yang terputus akibat abrasi, karena jalan ini pun sangat penting bagi petani tambak ikan dan nelayan yang membutuhkan jalan penghubung dua desa tersebut. Kini, dua desa itu tidak memiliki jalan kecuali menyusuri pematang tambak ikan dan jalan setapak. Jika tidak terbiasa melaluinya, akan sangat sulit mengendalikan kendaraan roda dua, terlebih roda empat sama sekali tidak bisa melalui jalan tersebut. (spn)

Kondisi Tanggul Citarum Rusak Parah


BATUJAYA, RAKA - Sungai Citarum yang membentang dari Kabupaten Purwakarta, Karawang, dan Bekasi saat ini dalam kondisi rusak. Di Kabupaten Karawang saja, sedikitnya terdapat tujuh titik memprihatinkan dan rawan jebol, yang paling parah yaitu di Desa Telukbango, Kecamatan Batujaya.
Diketahui, kualitas tanah tanggul Citarum sudah tidak memenuhi syarat. Sebab, kualitas tanah itu terlihat rapuh, hal ini karena air atau kondisi alam, belum lagi dari manusia yang merusaknya.
Sampai sekarang, pemerintah belum melakukan upaya ke arah pembangunan tanggul permenen di sepanjang Sungai Citarum, kecuali hanya perbaikan-perbaikan ringan. Dan sepertinya, pemerintah belum memprioritaskan pembenahan ini.
Sejak Senin (18/2) lalu, tanggul di RT 07/03 Dusun Kramatjaya, Desa Telukbango, Kecamatan Batujaya amblas kedalam tanah, sehingga meninggalkan sisa lubang besar. Sedangkan tanah di sekitarnya tampak longsor. Penyebab ini diantaranya karena terdapat penyedotan pasir liar di sekitar desa ini, salah satunya di Desa Karangharja, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi.
Kepala Desa Telukbango, Subur Suhada menjelaskan kepada RAKA, Senin (3/3) siang di lokasi tanggul yang longsor. Entah kenapa tanah tanggul bisa amblas dan membentuk lubang besar yang digenangi air, sementara tanah di sisi kiri dan kanannya longsor ke arah Sungai Citarum. Saat pertama kejadian pada Senin (18/2) lalu, warga tidak bisa berbuat banyak kecuali langsung menyiapkan karung-karung yang diisi tanah, menjaga jika sungai besar ini meluap.
Namun, pihak Bina Marga Karawang langsung tanggap dan mengirimkan sebuah alat pengeruk untuk merapihkan tanggul, karena Bina Marga juga mengkhawatirkan terjadi banjir mendadak yang airnya bisa limpas ke pemukiman penduduk dan membanjir beberapa kecamatan seperti tragedi banjir jebol tahun lalu. Tanah ini amblas ke dasar tanah sekitar 4,5 meter, juga 70 cm berada di bawah tanah darat penduduk.
Hingga kini, tanggul tersebut masih dalam tahap perbaikan. "Longsornya secara bertahap, warga hanya diam terpaku dan tidak bisa berbuat banyak, karena kalau melihat kondisi longsor sudah jelas tidak bisa ditangani tenaga manusia melainkan harus dengan tenaga mesin. Untuk itu pihak desa langsung mengajukan perbaikan pada Pemda yang langsung turun tanggal 22 Februari dan Bina Marga sudah mendatangi lokasi tanggal 20 Februari 2008 kemarin," ungkapnya.
Masalah utama di Sungai Citarum selama ini adalah soal banjir, karena sungai ini dikenal sering meluap dan menimbulkan banjir besar. Sementara ini, pemerintah hanya menyuruh semua intansi pemerintah untuk berkoordinasi dengan kepala desa supaya mewaspadai musibah banjir bandang. Ini supaya masing- masing warga untuk lebih hati-hati.
Beberapa waktu lalu, kata Kades, Wakil Bupati Karawang Hj.Eli Amalia Priatna saat melihat kondisi tangul Citarum di Telukbango menekankan pada Bina Marga dan Balai Besar Citarum untuk menangani hal ini secepatnya, supaya tidak terjadi banjir jika Citarum meluap mendadak. "Jika banjir terjadi, maka akan menggenangi sekitar 3500 hektar sawah di beberapa desa, seperti Teluk Bango, Karya Mulya, Karyamakmur, Medan Karya, Teluk Ambulu, Karyabakti, Baturaden dan Desa Batujaya di dua kecamatan Tirtajaya dan Batujaya," katanya.
Selain di Dusun Kramatjaya, kondisi serupa terjadi di Dusun Tengah I, Desa Teluk Bango. di Dusun Tengah I ini kondisi tanggul sudah retak-retak dan longsor. Untuk itu perlu perbaikan segera karena dikhawatirkan tanggul itu tidak akan bisa menahan air bah Citarum. Dari tujuh titik sepanjang Citarum, Desa Teluk Bango yang paling parah.
Dengan kondisi ini, warga siaga bahkan perlengkapan rumah sudah dievakuasi, akhirnya jarang ada yang usaha dan ekonomi mereka turun. Sebanyak 103 Kepala Keluarga butuh bantuan sembako karena tidak Sebanyak tujuh rumah warga di Dusun Kramatjaya sepanjang tanggul Citarum dijadikan posko siaga untuk mengamati kondisi tanggul Citarum. "Kita sudah ada aksi dan upaya mengisi tanah kedalam karung untuk penanggulangan jika terjadi longsor mendadak. Mudah-mudahan sampai pekerjaan selesai debit air tidak tinggi," kata kades. (spn)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan